Nama ku, Muhammad Nathan Mahendra. Aku suka berulah pada kakak angkat ku. Namanya Loly Indah Permatasari. Dia cantik seperti namanya Indah Permatasari. Aku tergila-gila dengannya. Rasa gengsi yang membuat ku suka jahil dengannya. Karena tak ingin Loly mengetahui jika aku menyukainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23
"Akhirnya apa?"
"Love you, Loly. Forever."
"What? Loe, loe nggak salah baca 'kan, Ly?"
"Enggak! Gue aja awalnya bingung, yang dimaksud Nathan itu Loly siapa. Naahh, pas gue baca detail tulisannya, ternyata Loly gue.. bukan Loly cewek lain. Ditambah yaa, Sil, pas tengah malam, gue denger Nathan lagi ngobrol sama Ayah Bunda. Nathan malah punya niat mau nikahin gue, Sil..."
Loly melihat wajah Silvia lemas. Tubuh Silvia ambruk ke belakang. Persis seperti kayak orang pingsan. 'Lebay nya kumat dah!' ucap Loly dalam hati.
Loly ikutan rebahan di samping Silvia. Mereka sama-sama menatap langit-langit kamar kos-an.
"Gak nyangka..." Ucap Loly dan Silvia bersamaan. Mereka juga sama-sama menoleh.
"Apaan sih?" kata Loly memukul lengan Silvia.
"Asal loe tau, Ly. Gue udah lama demen sama Nathan adek loe. Gue lagi patah hati tauk..." Kata Silvia merenggut.
Jelas Loly tahu kalau Silvia suka sama adek angkatnya itu. Kalau ada Nathan, Silvia selalu pecicilan, naudzubillah.
"Yaa maaf..." Kata Loly lirih nggak enak dengan sahabatnya. Silvia duduk di sisi Loly.
"Nggak apa-apa kali, Ly. Kan Cuma gue doang yang demen sama si Nathan. Nah terus, perasaan loe gimana ke dia? Jangan-jangan Nathan udah ungkapin perasaannya ke loe? Terus sekarang loe udah pacaran sama Nathan? Bener 'kan?" Ucap sahabat Loly itu mulai menduga-duga dan dugaannya sangat sangat salah besar.
"Enggak! Gue juga belum tau perasaan gue ke Nathan itu kayak gimana. Selama ini emang gue sayang dia, tapi karena dia adek angkat gue."
Silvia manggut-manggut. Mereka diam beberapa saat.
"Gue tau caranya!" Ungkap Silvia antusias menjentikkan jari telunjuk dan ibu jarinya.
"Cara apa?" Loly menoleh pada Silvia sembari mengerutkan kening.
"Cara cari tau perasaan loe ke Nathan sebenarnya gimana? Apa Cuma sayang biasa karena dia adek angkat loe? Atau tanpa loe sadari, sebenarnya loe itu juga sayang plus cinta ke si Nathan?" Loly mulai tertarik dengan ide Silvia.
"Gimana tuh caranya?" Tanya Loly antusias
"Pertama, loe jangan ketemu Nathan dulu. Kalo gak sengaja ketemu, menghindar."
"Eehh, seminggu ini Nathan emang lagi di luar kota. Jadi gak mungkin gue ketemu dia." Ucap Loly menyela, memberitahu keberadaan Nathan.
"Naaah, bagus tuh. Yaa udah loe jangan komunikasi sama Nathan. Pengen tau, loe kangen nggak? Yang loe kangenin apa? Apa ada rasa kehilangan atau gimana gitu?"
Loly manggut-manggut. Mengerti maksud Silvia.
"Kedua?" Tanya Loly lebih antusias.
"Nanti gue pikirin lagi. Itu aja dulu. Hahahahaha..."
"Dih dasar!"
Tiba-tiba handphone Loly berdering, ada telepon. Nomor tak di kenal. Ia mengerutkan keningnya.
"Nathan?" Tanya Silvia melongok ke handphone yang Loly pegang.
"Bukan! Nomor asing. Loe angkat aja deh."
Sahabat Loly mengangguk. Loly menyerahkan handphone ke tangan Silvia.
"Di loudspeaker." Titah Loly pelan. Silvia mengangguk, menurut saja. Kemudian ia berdehem.
"Hallo.." sapa Silvia.
"Hallo Loly cantik! lagi ngapain, Sayang? Nanti malam jalan yuk. Adek kamu yang rese' itu lagi di luar kota 'kan? Aman, gak ada yang ganggu kita. Biar nanti aku yang jemput kamu." Cerocos suara di seberang telepon. Silvia menoleh ke arah Loly, wajahnya mengisyaratkan bertanya.
"Ini siapa yaa?"
"Yaa ampun, Sayaaang. Kok kamu gak kenal sama suara aku sih. Aku cogan yang baru pulang dari luar negeri itu loh. Masih lupa? RENO!" Reno menekan namanya.
Loly tersentak kaget mendengar namanya. 'Kenapa dia masih menghubungi ku? Kok dia bisa tau kalau Nathan lagi di luar kota?' ucap Loly dalam hati. Ia merebut ponsel dari genggaman Silvia.
"Hallo, hallo, Loly.."
"SALAH SAMBUNG!" Tukas Loly mematikan handphone dan memblokir nomor yang belum ia save sama sekali. Seketika ia merasa geli mengingat tingkah Reno yang ngadu sama Mami nya di malam hari itu.
"Jelas-jelas dia sebut nama loe. Kenapa loe malah bilang salah sambung?" Silvia menatap Loly menelisik. Sejak malam itu, Loly merasa ilfeel banget sama si Reno. Sikapnya yang seperti anak kecil membuatnya ilfeel dengan laki-laki itu.
"Nggak apa-apa. Ilfeel aja sama cowok kek dia. Dah lah, jangan dibahas lagi!" Loly mengecek handphone kembali. Menekan foto profil WA Nathan, lukisan sebuah taman.
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
Loly sdh mulai cemburu
jangan di gantung cerita nya thor
menyala Nathan
semangat untuk up date nya
semoga cepat up date nya
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
seru cerita nya
semangat untuk up date nya