Nama ku, Muhammad Nathan Mahendra. Aku suka berulah pada kakak angkat ku. Namanya Loly Indah Permatasari. Dia cantik seperti namanya Indah Permatasari. Aku tergila-gila dengannya. Rasa gengsi yang membuat ku suka jahil dengannya. Karena tak ingin Loly mengetahui jika aku menyukainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
Setelah selesai makan, Loly membantu Bunda Fifia membersihkan piring kotor.
"Bunda," panggil Loly saat sudah selesai menata piring-piring di rak.
"Kenapa, Sayang?" Bunda Fifia mengelap tangannya.
"Emm.. boleh nggak, Bund, kalo Loly ngontrak?"
Bunda Fifia menatap Loly dalam. "Kenapa, Nak? Apa Bunda ada salah sehingga kamu mau ngontrak? Apa kamu nggak nyaman tinggal di rumah ini? Apa gara-gara Nathan yang selalu jahilin kamu?"
Loly menggeleng cepat. Bukan itu yang ia maksud. "Enggak, Bund! Bunda nggak ada salah sama Loly. Loly nyaman kok tinggal di sini. Loly ngontrak karena Loly ingin belajar mandiri."
Bunda Fifia merunduk, menghela nafas. "Bunda minta maaf kalau Bunda bikin kamu nggak nyaman. Bunda juga minta maaf kalo sikap Nathan yang suka jahil, jelek-jelek in kamu membuat kamu tidak nyaman."
"Enggak, Bund. Rumah ini sangat nyaman buat Loly. Bunda, ayah, udah baik banget merawat Loly sampai segede ini. Gitu juga Nathan. Maaf yaa, Bund, Loly udah buat Bunda tersinggung." Loly merasa menyesal telah berkata seperti itu.
"Loly, sejujurnya Bunda nggak mau Loly pergi dari rumah ini apapun itu alasannya. Loly udah Bunda anggap anak perempuan Bunda satu-satunya. Kepada siapapun, Bunda nggak pernah bilang tentang siapa Loly sebenarnya. Kalo Bunda boleh mohon, Loly jangan tinggalin Bunda yaa. Jangan pergi dari rumah ini yaa, Sayang. Loly tinggal di sini bareng Ayah, Bunda dan juga Nathan."
Air mata Loly tak bisa di bendung. Ia menangis terharu mendengar ungkapan Bunda Fifia. Ia memeluk Bunda Fifia erat. Bunda Fifia mengusap-usap punggung Loly.
"Maafin Loly yaa, Bund." Ucap Loly di tengah isak tangisnya.
'Bunda ternyata benar-benar menyayangi ku dengan tulus. Padahal aku cuma anak angkatnya. Yaa allah, semoga suatu saat nanti aku bisa membalas segala kebaikan Bunda dan Ayah. Amiin..' ucap Loly dalam hati.
"Iyaa, Sayang. Pokoknya Loly jangan pernah berpikiran untuk pergi dari rumah ini yaa. Loly anak perempuan Bunda satu-satunya. Sampai kapanpun Loly bakalan jadi anak Bunda."
Loly mengangguk. Bunda Fifia mengusap air mata di wajah putrinya. "Sudah jangan nangis lagi yaa. Nanti cantiknya bisa hilang loh." Canda Bunda Fifia membuat Loly tertawa kecil.
"Bunda bisa aja."
Bunda Fifia meraih tangan Loly. "Bunda minta maaf yaa, udah egois ngelarang Loly keluar dari sini. Bunda nggak pengen Loly pergi dari rumah ini."
Loly menggeleng cepat. "Sedikit pun Bunda enggak egois. Loly ngerti perasaan Bunda. Sekali lagi maafin Loly yaa, Bund." Loly mencium punggung tangan dan telapak tangan Bunda Fifia takzim.
"Bunda ke kamar dulu yaa. Kamu juga istirahat. Pasti kamu juga capek 'kan seharian di cafe."
Loly mengangguk. "Iyaa, Bunda."
Bunda Fifia masuk ke kamarnya. Loly melihat ke arah kamar Nathan yang masih tertutup rapat. Ia membawa langkah kakinya hendak ke kamar Nathan. Menyuruhnya makan dulu, tapi ia ragu.
"Enggak ahh! Nanti dia ngomel-ngomel lagi. Udah lah, nanti juga kalo laper makan sendiri." Loly berbalik memutuskan masuk ke kamarnya.
Loly menghela nafas. "Ya udah deh aku di sini aja. Kasihan Bunda kalo aku ngontrak. Bunda kayaknya takut aku kenapa-napa jika tinggal di luaran sana."
Loly menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Di luaran sana banyak orang yang hidupnya tidak nyaman. Mungkin itu alasan Bunda nya tidak mengijinkannya ngontrak.
Bunda takut ia hidup menderita di luaran sana. "Bunda baik banget sama aku. Aku nggak mungkin tega meninggalkan Bunda. Bunda udah kayak ibu kandung ku sendiri. Aku nyesel bilang gitu tadi."
Loly memejamkan matanya beberapa saat. "Nathan kenapa yaa? Kok nggak jemput aku pulang tadi. Tapi nggak papa deh. Dia juga udah ngomong lagi seperti biasanya. Yang penting nggak diem kayak tadi pagi." Loly tersenyum membayangkan Nathan yang suka jahil padanya.
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
Loly sdh mulai cemburu
jangan di gantung cerita nya thor
menyala Nathan
semangat untuk up date nya
semoga cepat up date nya
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
seru cerita nya
semangat untuk up date nya