Arkana Mahendra.Badboy tampan yg menikahi gadis cantik bernama Kartika Putri
Sama2 ingin berjuang untuk saling menyayangi satu Sama lain...Lantas apakah hidup mereka berjalan penuh kebahagiaan??..
baca cerita selengkapnya di bawah ini🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEEN ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
" BRENGSEK LEPASIN KITA KALIAN MAU BAWA KITA KE MANA?" teriak Jasmine marah.
kedua tangannya dipegang oleh dua orang bertopeng hitam, sehingga membuat dia tidak bisa kemana-mana lagi, begitupun dengan Neta.
Mereka memberontak hebat, tidak ingin dibawa pergi. namun walaupun begitu mereka berhasil dimasukkan ke dalam mobil Fortuner berwarna hitam itu.
" kalian jangan macam-macam sama gue ya! gue bisa lapor polisi loh" macam Jasmine tak membuat orang itu gentar.
" lapor aja! kita nggak takut" sahut salah satu pria bertopeng itu.
ketakutan semakin melanda hati Neta dan Jasmine saat mendengar sahutan dari mereka, "jas, kita mau dibawa ke mana? gue takut" bisik meta gemetar.
" LEPASIN KITA ANJING! LO TULI?"
CK! mereka berdecak kesal, kupingnya pengap mendengar teriakan Jasmine yang seperti petir di siang hari itu.
"tutup mulutnya! sakit kuping gue" di titah penyetir mobil..
fyi. mereka adalah anggota inti black eagles, yang akan membawa Jasmine ke salah satu tempat aman, untuk Abel akan membalas keduanya.
Jasmine dan Neta harus merasakan sakitnya juga! jangan cari perkara dengan istri dari ketua black eagles, jika kalian tidak mau bernasib sama.
***
Abel berbaring di atas kasur dengan punggungnya yang ia sandarkan di kepala ranjang. di tangan gadis itu terdapat iPad berwarna pink! Abel sedang bermain game entah game apa yang.
yang pastinya dia terlihat sangat fokus menatap iPadnya itu. Mu.
dan tak lama kemudian, datanglah Arka dari arah luar yang langsung menindih tubuhnya, membuat Abel memprotes.
" arkan awas dulu, jangan ganggu ih!". ucap Abel kesal menyingkirkan Arka dari tubuhnya tetapi tidak bisa, suaminya itu malah menenggelamkan wajahnya di dada empuk Abel.
" kamu ngeselin banget sih? awas aja kalau sampai aku kalah ya, aku jambak rambut kamu sampai nangis, nggak bakalan aku lepas! awas aja" omelnya dengan tangan yang masih sangat lincah bergerak di atas layar ipad-nya.
diam-diam Arka tersenyum mendengar omelan Abel, tapi bukan Arka namanya kalau akan berhenti begitu saja mengganggu istrinya.
dengan jahilnya Arka malah meremas d4d4 Abel, membuat gadis itu reflek menjerit dan mulai gagal fokus.
" Ahl, ARKA!" Abel berseru marah, gamenya malah harus menerima kekalahan! padahal sebentar lagi ia akan meraih kemenangan, tapi malah diganggu oleh Arka.
berbeda dengan Abel yang tampak sangat marah, harga emas terkekeh kecil merasa lucu dan ekspresi istrinya itu.
namun tak berselang lama, Arka malah gelagapan panik karena ucapan Abel, "awas gue mau keluar. lo tidur malam ini sendirian" abel melempar ipad-nya ke samping di atas kasur. lalu menyingkirkan Arka dari tubuhnya turun dari ranjang dia benar-benar marah sekarang.
arkan yang melihat itu tersentak panik. buru-buru dia langsung menahan dengan Abel. menariknya hingga terduduk di atas kasur lagi.
Abel menatapnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca, "mau ngeselin banget, kenapa sih?" dirinya serak menahan tangis.
arkan yang tak tahu harus gimana langsung menarik kabel ke dalam pelukannya, "sorry! nggak tahu kamu semarah ini" ucap arkan pelan.
dalam hati dia menutupi kebodohannya karena telah mengganggu Abel.
udah tahu istrinya lagi datang bulan malah diganggu!
"Kamu tahu nggak sih seberapa susah aku main game itu? dari tadi nggak bisa-bisa, giliranmu menang malah digangguin. sakit arkan! aku kesel tau nggak?" kata Abel menangis sambil memukul dada Arka melampiaskan kekesalan yang ada dalam hatinya.
lebay? terserah mau bilang apa, yang pastinya Abang merasakan sangat kesal kepada Arka saat ini.
tuh lagi nggak pengen diganggu nggak? seharusnya Arka peka akan hal itu bukan malah membuatnya semakin marah.
" iya, maaf ya? kau benar-benar minta maaf! aku cuma bercanda tadi" ucapkan mencium pojok kepala dengan sayang.
"bercandanya nggak lucu!"
" sorry sayang! aku nggak bakal itu lagi lain kali, janji!" kata Arka tidak henti-hentinya meminta maaf, tapi tidak ditanggapi oleh Abel, gadis itu hanya diam sambil menangis.
" kalau dibilangin jangan ganggu ya jangan ganggu! ngerti nggak sih?... kalau aku lorong berarti emang gak boleh..."omel Abil.
" iya sayang, iya!" sahut arkan penuh sabar, "jangan nangis lagi" ucapnya menunduk menyata air mata Abel dengan tangannya.
"maafin aku bel... kamu mau apa biar aku beliin?" bujuk arpa.
"nggak mau apa-apa!" jawab tabel putus membuat harga mengulum bibirnya.
" bilang aja! nanti kita beli. mau alat make up? mau tas? apa semuanya kita beli?" hanya akan membuat tabel mendelik.
bentar sekali lelaki ini dalam membujuknya. tapi tak lama kemudian senyum apa yang merekah, "beneran dibeliin?" banyaknya diangguki Arka.
" apapun, asalkan jangan marah lagi"
" oke" Abel mengusap pipinya yang basah, lalu marah ipad-nya yang terdampar di atas kasur dan mulai menggesekkan layar mencari sebuah foto yang menampilkan sepatu.
"aku mau sepatu ini! model terbaru, harganya sekitar 40 jutaan lebih. nggak keberatan kan?" ucap Abel menatap sinis membuat harga terkait kecil.
" gaa! Itu aja?"
Abel mengangguk, " iyaa... 40 juta itu setidaknya udah membayar air mata aku yang sempat jatuh tadi" jawab Abel atuh dan menyimpan iPadnya kembali.
harganya dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya berkata, " besok kita beli di tokonya langsung! Jangan marah lagi" ucapnya.
" yaa makanya jangan ngeselin dong jadi orang"
" aku suka bikin kamu marah, soalnya muka kamu pas lagi marah lucu bikin gemes"
Blushhh!
pipi Abel seketika memerah mendengar ucapan Arka dan itu terlihat jelas di mata suaminya.
" salting?" godaan membuat tabel merutuk malu.
"enggak, siapa juga yang salting" balas Abil sebisa mungkin menahan senyumnya. tapi tidak bisa dia malah ikutan tersenyum melihat harga menggodanya terus-menerus.
hal itu membuat tahu Arga pecah.... astaga! istrinya ini memang bikin gemes.
" Aaaaaaa arkan! nggak usah ganggu godain aku terus" rengek Abel malu, melupakan tubuhnya di atas kasur.
Arkan ikutan mendidih Abel, "salting yaaaaa?"
" apaan sih? stop ledekin aku" putus Abel pesan membuat Arka hanya tertawa kecil.
" aku mau bilang sesuatu sama kamu" ucap Arga serius.
Abel mengenyit dahinya," bilang apa?" tanya Abel penasaran.
Arkana tersenyum. dia mulai mengambil tangan Abel dan menaruhnya di atas kepalanya, ke minta untuk mengelus yang langsung dituruti oleh istrinya itu.
" kamu mau males orang yang sudah bully kamu nggak?" tanya Arka.
sambil mengernyit, mulai menatap suaminya dengan serius, "emang udah ketemu pelakunya?"
" udah"
"siapa?"
"Jasmine!"
abel terdiam sejenak, dia menatap ragu dengan perkataannya semalam "kalau misalnya aku nggak mau bales mereka?"
" aku yang bakal bales" sahut Arka cepat, jangan tatapannya yang tak pernah putus dari wajah cantik Abel.
"emangnya kamu ngapain mereka?"
"tampar, jambak, pukul, sesuai yang mereka lakuin ke kamu...." jawab angka.
Abel mengerucut bibirnya " aku jadi ragu! soalnya kasihan..." Cicit gadis itu pelan.
jujur saja dalam hatinya yang paling dalam, Abang tidak sedekah itu untuk membalas perbuatan Jasmine, bayangan orang-orang menangis yang memohon, mulai merayapi di pikirannya.
Abel agar tidak akan sanggup melihat itu.
"jangan kasihani orang lain" ucap Arka tegas, " Mereka aja aku ngertiin kamu nggak ada kasihan kasihannya kan?... mereka dengan bangganya jambak kamu, tampar, didorong sampai kamu nangis-nangis, ada perasaan kasihan?" kacamata membuat abel menggeleng.
"balas mereka! kalau nggak mau aku yang turun tangan. kalau aku yang bales belum tentu mereka selamat" kata arkan membuat mata abelmelotot horor.
" Jangan gitu ya! lagian aku nggak di-bully parah" ucap nya mendelik.
" persetan dengan itu! milih Kamu yang bales atau aku?" tanya Arka lagi.
" aku aja" jawab abel sambil memanyunkan bibirnya.
Arkana tersenyum lebar, "good girls!" kucingnya sembari mengacak rambut abel dengan gemas, "tangan baik terus! enak sekali kita juga perlu jahat, biar orang-orang nggak mandang kita lemah" kata Arka.
" iyaaaa!!!"
Cuppp
anak itu mencuri satu kecupan di bibir Abel, membuat gadis itu menatapnya tak terima .
"ARKAAA...."
" kita bikin Debay malam ini mau nggak?" ucapan Ampel terpotong saat mendengarkan aturan Arga dia terdiam begitu saja dengan mata mengerjakan polos.
" kita masih sekolah. jangan bikin anak dulu"katanya pelan.
" emangnya kenapa? nggak papa asalkan udah mampu, aku bisa nafkahinya"
abel mendelik, " aku yang belum mampu! aku nggak mau punya anak dulu masih terlalu muda" ucapnya menggeleng tegas, "aku mau punya anak umur 20 tahun ke atas" ucap ucap Abel.
"lagian aku masih mens" tambah apa yang membuat arka menahan nafas.
sial! dia lupa akan hal itu, padahal rencananya ngajak cari pahala bareng.
"berapa hari lagi?" tanya Arka.
"masih lama, sekitar 4 hari lagi..."
"setelah itu mau ya?" pinta arka penuh harap
, " aku nggak bisa nahan lebih lama lagi please" mohon Arka.
Abel mengangguk ragu-ragu, " y-yaudah sih.. nanti aku pikir-pikir lagi"
"sayang..."bujuk arka lagi.
" CK" Abel berkecak, "ya nanti kita bikin" ucapnya dengan pipi merona membuat Arka hampir memekik kegirangan.
"ayo tidur" Jakarta semangat hatinya berbunga-bunga saat mendengar jawaban istrinya.
harga tidak sabar menunggu waktu itu tiba, Tuhan tolong waktunya dipercepat, hari segera berganti malam-malam terganti pagi sampai waktu itu tiba...
*****
Lanjutt...