Kehidupan Claudia yang di terlantarkan di panti asuhan, dan perjuangan mencari orang tua kandung nya membuat gadis itu berusaha keras mencukupi hidup nya, di tengah kesulitan hidup nya claudia bertemu dengan seorang janda baik hati yang menawarkan nya tempat tinggal,dan tak hanya itu, fakta mengejutkan saat mengetahui dia merupakan anak orang kaya membuat nya tak begitu senang, karena sikap ibu kandung nya yang seakan menolak kehadirannya, perjalanan hidup yang luka liku membuat nya bertemu dengan seorang duda yang nanti nya akan menjadi bagian dari hidupnya!"
Sampai disana banyak kejutan besar terkuak,bagaimana kisah nya yuk simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.33
"Guys liat deh Caca dan juga anggota orion!" ucap lora yang melihat meja depan.
"Kayak nya sih Caca suka deh sama salah satu anggota nya? sahut Dinda yang juga menyimpulkan hal yang sama dengan lora.
"Ihh kok pemikiran Lo sama kayak gue sih?
"Iya dong Dinda gitu loh". ucap nya dengan nada bangga nya.
Sedangkan claudia hanya terdiam, entahlah pemikiran nya saat ini bener bener banyak, dia juga rasanya begitu lelah.
"Tia Lo baik baik aja kan? Tanya Dinda yang heran teman sebangku nya itu seperti nya ga enak badan, karena wajah Tia cukup pucat.
"Mungkin aku ga enak badan Din, aku gpp kok berusaha tersenyum tipis.
"Yaudah ayok kita ke UKS aja!" ucap lora yang juga khawatir.
Setelah dibujuk akhir nya claudia mau ke UKS dan ditemani oleh Dinda, sedangkan lora yang akan mengizinkan teman nya itu kepada guru yang mengajar.
Saat ini dia terbaring dengan wajah pucat nya, rasanya nya kepala nya begitu pusing.
Sedangkan Dinda sudah balik ke kelas, karena Claudia menyuruh nya kembali, karena tak ingin merepotkan teman nya.
"Apa yang terjadi di kehidupan ku saat kecil, kenapa aku ga bisa ingat apa apa selain siksaan di panti itu? batin nya dengan wajah sendu.
Yaps dia tak ingat masa kecil nya seperti apa, yang dia ingat hanya perlakuan kasar dari ketua panti tersebut, bahkan tak ada sedikit pun hal baik, hanya ada hal yang paling menyakitkan.
"Kalau dia memang keluarga ku, kenapa dia tak mencari ku dulu saat aku kedinginan, saat aku kelaparan, dan saat aku mengharap orang tua ku mengambil ku dari tempat terkutuk itu!" gumam nya sambil meneteskan air mata nya.
Dia tertidur begitu pulas dan tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan nya dengan wajah begitu sendu.
Pemuda itu mendekat dan tangan nya Bergetar.
"Maafin kakak dek, kamu pasti mengalami hal yang begitu sulit kan, maaf". ucap nya dengan nada bergetar dan berkaca kaca.
Yaps, Devon datang dan ingin pergi ke UKS karena kepala nya begitu pusing, tapi saat melihat seorang gadis terbaring tak berdaya dan menutup mata nya membuat mata nya berkaca kaca.
"Akhirnya aku menemukan adik kandung ku hikss, rasanya seperti mimpi, dan kamu masih hidup dek!! batin nya dengan nada bergetar hebat.
Dia mengelus rambut adiknya dengan penuh kasih sayang, dan kecupan singkat di kening nya kemudian dia juga mengambil sehelai rambut agar bukti nya semakin kuat.
"Maaf sayang Kakak janji akan membuat kamu bahagia dan tak merasa kesusahan lagi, kakak akan membawa kamu pulang dek, Oma dan Opa pasti senang liat kamu baik baik aja." ucap nya pelan.
Setelah itu dia keluar dari UKS, agar adik nya itu tak kaget saat melihat nya ada disitu.
Tanpa Devon sadari Claudia terbangun saat ada seseorang yang mengecup kening nya, dia juga mendengar ucapan pelan dari pemuda itu.
"Kenapa kalian baru menemukan ku sekarang? batin nya sendu.
••••
Jam pelajaran telah selesai saat ini tas Claudia juga sudah dibawa kan oleh kedua teman nya itu.
Kini dia ingin pergi pulang dan beristirahat.
"Claudia kita anter yuk? ucap lora yang tak tega.
"Gausah lora aku bisa naik bus kok, lagi pulang jalan kita ga searah kan, kalian hati hati ya!" ucap nya dengan senyum tipis.
Setelah kedua nya pergi tak lama seseorang datang menuju ke arah nya.
"Tunggu!! ucap pemuda itu dengan wajah datar dan dingin nya berjalan menghampiri wanita itu.
"Lo lupa tugas Lo!" ucap nya dengan penuh penekanan.
Claudia berbalik badan dan kaget saat melihat pemuda itu berdiri dengan wajah datar dan dingin nya seakan menusuk tubuh nya itu.
"Menakutkan." batin Claudia menelan Saliva nya melihat laki laki ini berdiri di depan nya dengan wajah begitu tajam.