kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Zara kemudian duduk di sisi ranjang , mengusap seprei lembut itu . Zara tak membaringkan tubuh nya di sana , ia hanya duduk saja alasan Zara tak mau ke depan adalah untuk menghindari pria itu.
\=\=\=\=\=
perjalanan yang memakan waktu 22 jam itu membuat mereka sampai di tempat tujuan pada 1 jam malam . sekarang Saka sudah berada di mobil nya yang melaju menuju kediaman yang berada do Los Angeles.
Akhir nya mobil itu berhenti pada tempat tujuan setelah lama melaju , Saka melepaskan safety - bealt nya dan keluar dari dalam mobil . Badan pria itu mencondong masuk ke dalam mobil untuk mengangkat pelan tubuh Zara yang sudah terlelap satu jam sebelum mendarat dari perjalanan udara , Saka membawa Zara untuk masuk ke dalam mansion yang pintu nya sudah di bukakan oleh pelayan di mansion itu.
Saka membaringkan tubuh Zara di ranjang dengan pelan ,penuh ke hati hatian agar sang empu nya tak terbangun dari tidur yang terlihat begitu nyenyak . Saka menarik selimut untuk menutupi tubuh Zara . pria itu duduk di sisi ranjang dengan tangan yang terulur menepis anak rambut Zara yang menghalangi pria itu lebih leluasa melihat wajah Zara itu .
Wajah sembab dan terlihat lelah karena terus saja menangis namun tetap cantik dan masih terlihat anggun . Sebelah sudut bibir Saka tertarik sedikit, namun pria itu segera menahan nya dan kembali berekspresi datar .
" Merepotkan " ujar Saka sambil berdiri dan mengeluarkan ponsel pada saku celana kemudian meletakkan nya di atas nakas sebelum akhir nya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saka sudah melepas semua kain yang melekat pada tubuh gagah itu . Tubuh atletis nya di guyur oleh air yang keluar dari shower membasahi dari pangkal rambut hingga ujung kaki . Manusia yang nyaris sempurna karena ke tampanan yang terlalu berlebihan .
setalah membersih kan diri Saka keluar dengan handuk yang melilit pada pinggang nya hingga memperlihatkan *abs* yang begitu menggiurkan untuk para wanita . Namun sayang tidak berlaku bagi wanita yang kini sedang di tatap oleh pria itu , Zara . di saat semua orang mendamba akan tubuh itu Zara malah menghindar sebisa mungkin wanita aneh !
Ponsel milik nya berdering di atas nakas yang membuat Saka langsung menghampiri sumber suara Saka meraih ponsel genggam nya dan mengangkat telpon dari Doni .
" Apa kau sudah sampai ?" kata Doni yang bertanya
" Hm , baru saja " jawab Saka
" Ayo datang ke bar beberapa orang sudah menunggu mu untuk pesta minuman " ucap Doni yang memberitahu
" Segera " ucap Saka singkat
Saka mematikan sambungan telpon itu dan sedikit melempar ponsel nya ke atas nakas . Pria itu berjalan menuju lemari ia membuka nya dan mulai memilih baju yang akan ia kenakan untuk datang ke bar malam ini ,untuk minum bersama Doni dan mungkin beberapa orang lain nya yang sudah tiba di California .
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
BEBERAPA WAKTU KEMUDIAN.....
" Ah ,akhir nya sang mafia datang juga " ucap Doni ketika melihat Saka berjalan menghampiri .
Saka hanya diam tak menanggapi karena nyata nya yang berada di sana juga merupakan anggota mafia . Ada Randika dan Raditya . Meraka juga bergabung ke dalam organisasi yang Saka diri kan , Mereka berdua bergabung dalam bagian nya .
Doni menyodorkan minuman pada Saka ,Saka menghempas bokong nya di sofa dan segera menarik gelas yang Doni sodorkan pada nya . Saka menenggaknya dalam beberapa tegukan saja .
" Besok adalah pertemuan yang ke sekaian kali nya , Hanya ada dua kelompok bukan ? " peringat Saka
Saka menganggukkan kepala , Besok dua kelompok mafia akan bertemu karena ada hal ke pentingan tentunya mengenai kerja sama dalam bidang kejahatan yang sudah bertahan 6 tahun dengan kelompok mafia dari Italia yang di ketuai oleh Eric Ar Shailendra .
" Ada penambahan anggota baru " lanjut Doni dan itu akan menjadi awal pertama untuk Lukman menghadiri pertemuan dua kelompok mafia itu.
"Cheers ?" kata Doni mengangkat tangan nya dengan satu alis terangkat seakan meminta jawaban ke tiga teman nya itu.
" Cheers " ucap Radinka dan Raditya yang mendekat kan gelas berisi minuman itu pada gelas Doni yang masih berada di udara . Mereka masih menunggu gelas Saka untuk ikut bergabung .
"Cheers " sahut Saka dengan mendentingkan gelas nya pada ketiga gelas itu menjadi pelengkap akhir . terdengar gelak tawa ketiga pria itu sebelum menenggak minuman tersebut terkecuali dengan Saka ,Wajah pria itu hanya datar menanggapi .
Usai minum bersama Doni dan bertemu beberapa orang di sana, Saka memutuskan untuk pulang duluan. Pria itu merasa sedikit letih dan butuh Istirahat karena baru saja melakukan perjalanan jauh , Mobil nya kembali ia lajukan menuju mansion setelah singgah pada salah satu toko untuk membeli ponsel baru untuk Zara yang di paksa harus buka hampir di jam 2 malam.
Tak lama dalam perjalanan pria itu sampai. Saka memarkirkan mobil nya di depan dan segera turun dari sana untuk masuk ke dalam mansion . Saka memasuki kamar di mana masih ada Zara yang tidur pulas ,Saka menghela napas nya dan ia naik ke ranjang setelah melepas sepatu nya . Tubuh nya pegal di beberapa bagian dan Saka menghempas kan punggung nya pada kasur empuk.
Di liriknya Zara yang masih tidur di samping nya , Pria itu diam sejenak sebelum akhir nya mendekat pada Zara dan menatap wajah yang begitu damai ketika tertidur . jujur , Saka sudah menahan hal ini sedari tadi malam ia ingin sekali meniduri Zara . Namun tak ada waktu yang pas untuk memadu desahan dengan wanita itu .
Saka tak suka paksaan dan ia juga tak suka bercinta dengan mayat . Jadi ia tak mungkin meniduri Zara saat Zara terlelap seperti ini . Saka ingin Zara juga senang memadu asmara dengan nya . Membuka paha itu lebar lebar dan membiarkan nya masuk dengan suka rela hingga tangisan akan ketidak sukaan tak terdengar di telinga Saka.
Zara boleh saja menangis saat berada di bawah kungkungannya tapi hanya boleh menangis karena nikmat bukan menangis karena paksaan bercinta . Saka sangat benci hal itu karena kemarin adalah awal , jadi mau tak mau jalan awal untuk memerawani gadis itu hanya dengan cara paksaan.
Jemari Saka terulur membelai pipi Zara yang lembut sudut bibir pria itu sedikit terangkat dengan jempol yang kini mengusap bibir bawah Zara . pria itu mendekatkan wajah nya ia mengecup bibir Zara yang tak sadar sudah menjadi candu untuk bibir nya mendarat . Merasa kurang puas dengan kecupan singkat, Saka melumat lembut bibir itu agar Zara tak terbangun .
Leher manis itu kini terpampang jelas di depan mata Saka , pria itu langsung mendekat kan mulut nya di sana ,dan menghisap kulit leher itu dengan meninggalkan kissmark , sulit untuk menahan rasa yang ingin berbuat lebih pada diri wanita itu . Seranjang dengan wanita cantik , membuat fantasy liar Saka mulai menjalar tak terkendali .
pria itu sibuk pada leher jenjang yang putih mulus ,membuat sang empu nya menggeliat kecil dengan tidur yang terganggu tentu nya , Zara membuka mata nya perlahan di saat mata kantuk yang sulit di tahan ,Zara menahan dada Saka dengan mengerang pelan membuat tubuh Saka sangat panas mendengar erangan itu . *Shit* , ini benar benar menguji diri nya
Saka menjauhkan wajah nya dari leher itu ia menatap Zara yang juga menatap nya dengan mata kantuk . kedua nya diam dalam tatapan yang entah mengapa tak ada ucapan yang keluar dari masing masing mulut mereka. saat hendak mendaratkan bibir nya pada bibir kenyal Zara , Zara mengalihkan pandangan hingga Saka mencium rahang wanita itu.
" Mulut mu sangat bau !" protes Zara , yang membuat Saka terdiam lama yang kemudian mulai menarik diri dari Zara .
Pria itu menghembuskan napas nya pada telapak tangan untuk mencium bau mulut itu , namun Saka tak mencium bau apa pun di sana .
" Kau minum ?" tanya Zara
" ini sangat menyengat , Gosok gigi mu !" tegas Zara yang entah kenapa Saka menggaruk kepala bagian belakang nya dengan segera turun dari ranjang untuk menuju kamar mandi .
Zara mengangkat sedikit kepala nya , ia menatap punggung Saka yang hilang di balik pintu. Wanita itu mengernyit ketika Saka menurut pada perkataan nya padahal Zara hanya asal nyerocos saja tadi. Zara bangkit duduk dan ia menyandarkan punggung itu di kepala ranjang . Zara mengedarkan pandang dan menyadari bahwa ia berada di tempat asing . Ya sudah pasti ia telah sampai di California . Zara menoleh pada jam dinding , menunjukkan pukul 01 : 45 .
Wanita itu kembali melihat Saka yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah nya yang basah . sudah jelas pria itu pasti mencuci wajah nya sekaligus , bahkan bagian poni itu basah setelah di sibak . Saka kembali naik ke atas ranjang dan memandangi Zara tanpa berucap keduanya kembali diam .
Oh *shit* ,situasi macam apa ini ?
Zara malah mengalihkan pandangan nya ketika Saka masih memandangi nya . ia langsung gugup karena Saka yang terlihat tak seprti biasa nya . apa lagi saat air menitik dari ujung rambut nya pada poni itu . menciptakan kesan yang teramat tampan.
" Sial , ternyata bastard ini tampan juga " batin Zara mengutuk diri nya yang mengakui bahwa Saka begitu tampan jika di lihat dari dekat penuh keseriusan .
" Kancing baju mu terbuka " ucap Saka
Zara langsung membulat kan mata nya dan langsung meremas baju bagian dada itu sambil menunduk menatap kancing baju yang ternyata benar terbuka.
Dengan cepat Zara mengancing nya ,lagi lagi baju itu sudah beda dari baju yang ia kenakan sebelum nya .
" Dasar pedofil ! kau dengan seenaknya menggantikan pakaian ku !" ucap Zara tak terima dengan melempar bantal pada Saka langsung mengenai wajah itu yang membuat Saka tersentak kaget .
" Kau benar benar menyebalkan !" ucap nya lagi
Zara menghambur menyerang Saka pria itu sangat cepat hingga bisa menahan tangan Zara yang ingin mencakar wajah nya , ini sangat mengerikan .