NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Mafia

Jerat Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Eng

Reiner merupakan ketua Mafia/Gengster yang sangat di takuti. Ia tak hanya di kenal tak memiliki hati, ia juga tak bisa menerima kata 'tidak'. Apapun yang di inginkan olehnya, selalu ia dapatkan.

Hingga, ia bertemu dengan Rachel dan mendadak sangat tertarik dengan perempuan itu. Rachel yang di paksa berada di lingkaran hidup Reiner berniat kabur dari jeratan pria itu.

Apakah Rachel berhasil? Atau jerat itu justru membelenggunya tanpa jalan keluar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Eng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Pernyataan Dilan

Pagi ini Rachel terbangun karena merasa ada sesuatu yang mengusik wajahnya. Dan begitu membuka mata, ia seketika berjingkat karena Reiner sudah ada di hadapannya.

"Tuan?"

"Begini kah caramu menyambut ku?"

Rachel sontak mengubah raut mukanya menjadi tersenyum. "Selamat pagi tuan!" setengah mati ia menahan diri agar tak muntah demi mendengar dirinya yang lebay.

Reiner bangkit lalu mendudukkan tubuhnya ke sofa. Tentu saja ia senang dengan sapaan selamat pagi yang di ucapan Rachel.Ya, walaupun itu adalah palsu.

"Apa yang budak itu lakukan di sini semalam?"

Hah?

Rachel terdiam. Gawat, jadi Reiner tahu kalau Mulan kemari? Astaga, rumah ini kan penuh dengan CCTV.

"Emmm dia...dia ku minta datang kemari!" ia terpaksa berbohong. Ia tak ingin membawa Mulan dalam masalah.

Reiner terlihat tak bereaksi.

"Selain itu, saya membeli pakaian terlalu banyak. Jadi... saya...berniat memberinya. Tapi kalau tidak boleh, saya..."

"Banyak omong sekarang kau ya?"

"Maaf tuan!" Rachel memanyunkan bibirnya. Ia menjadi sangat serba salah jika di hadapan Reiner.

Reiner terlihat menimbang-nimbang sesuatu. Namun tak membutuhkan waktu lama ia segera berucap, "Besok aku akan pergi beberapa hari bersama Marlon dan Leon!"

Rachel menatap wajah Reiner yang entah mengapa harus ia akui kalau dia memang tampan. "Yes, akhirnya aku bisa bebas!"

"Selama aku pergi jangan coba-coba kabur. Aku mengizinkan mu pergi ke luar tapi ingat, jika kau berani kabur, maka ayahmu yang sudah sembuh akan aku buat lebih parah!" ancam Reiner yang seketika merubah kembali penilaian Rachel padanya.

Rachel menelan ludah mendengar ancaman. Mana mungkin dia pergi, ia hanya senang saja kalau tidak ada Reiner. Tubuhnya pasti di buat remuk kalau Reiner mencumbunya.

Beberapa saat kemudian, Leon dan Marlon tampak di panggil oleh Reiner.

"Beritahu budak itu untuk mengawal Rachel. Tugaskan satu orang untuk mengawasi mereka!"

Leon yang mendengar perintah itu jadi terkejut. "Tuan, apa ini serius?"

Pasalnya Reiner sebelumnya terlihat tak berminat memakai Mulan dalam urusan mereka.

"Marlon semalam memberitahu ku kalau Rachel dan budak itu saling ngobrol di dalam kamar. Aku rasa Rachel cocok dengan dia. Dan itu menjadi tanggung jawab mu!"

Leon menatap Marlon. Meminta penjelasan.

"Sepertinya nona Rachel akan kerasan jika tuan Reiner memberikan kepercayaan dan sedikit kebebasan."

Mendengar kalimat masuk akal itu, Leon seketika pamit undur diri untuk menemui Mulan.

Ia membuka ruangan dimana Mulan berada di sana lalu segera berkata, "Mulai hari ini kau ku tugaskan untuk menjaga nona Rachel!"

"Benarkah?" Mulan terlihat senang.

Leon mengangguk. "Aku dan tuan akan pergi beberapa hari ke luar kota. Ini ponsel untukmu. Di dalamnya ada nomerku. Ingat, laporkan apapun padaku. Jangan membuat kesalahan!"

Mulan tersenyum. "Terimakasih banyak tuan!"

Leon lalu pergi, sementara Mulan menatap punggung lebar Leon yang mulai menghilang dari pandangannya. Haruskah ia merasa bersyukur karena sekarang ia malah merasa hidupnya lebih baik?

***

Hari berganti.

Mobil yang di kemudikan supir membawa tiga laki-laki tampan pergi ke kota G. Rachel dan Mulan seketika tersenyum penuh kelegaan.

"Jadi kau di tugaskan untuk mengawal ku?" tanya Rachel yang baru tau beberapa menit yang lalu dari Marlon.

"Saya tidak pandai bela diri. Mungkin lebih tepatnya saya di tugaskan untuk menemani!" kata Mulan tersenyum.

"Kalau begitu, ayo kita pergi menemui temanku. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya!"

"Tentu nona!"

Sementara Agatha yang mengawasi keduanya terlihat menatap dalam diam. Wanita itu terlihat tak suka dengan keakraban keduanya. Dua wanita asing yang entah mengapa malah mendapat kemudahan.

Ketika sedang di kamar karena ganti baju, perut Rachel tiba-tiba merasa mual. Bertepatan dengan itu, Mulan datang mengetuk pintu. Merasa lama tak di bukakan, Mulan nekat membuka pintu dan mendapati Rachel sedang muntah-muntah di dalam kamar mandi.

"Nona?"

"Huek! Huek!"

Setelah semuanya keluar, Rachel merasa lega. Mulan membantu Rachel yang lemas duduk di sofa.

"Nona, apakah anda sakit?" Mulan tampak sangat khawatir.

Rachel menggeleng ragu. Ia sebenarnya merasa resah karena sesuatu hal yang tak ia yakini sekarang, tapi ia ragu untuk menceritakan.

"Anda sangat pucat nona, apa kita tidak usah pergi?" Mulan semakin risau.

"Jangan. Kita mungkin tidak punya kesempatan lagi untuk keluar kalau tuan Reiner datang. Mungkin aku salah makan sesuatu!" ia menjawab asal karena tak ingin kehilangan kesempatan bertemu Gina.

"Ayo, kita pergi!"

Mobil yang di kemudikan supir membawa mereka tempat Gina bekerja. Gina yang melihat Rachel datang bersama seorang perempuan yang tak ia kenal tampak terkejut.

"Hel!"

"Gina! Aaa aku kangen banget!"

Keduanya saling berpelukan. Dan Mulan yang melihat interaksi itu merasakan turut senang.

"Kau kelihatan sangat kurus dan pucat. Apa kau baik-baik saja di sana?" Gina memindai tubuh Rachel. Perempuan itu benar-benar terlihat lebih kurus.

"Masa sih aku kurus. Aku senang di sana. Ayahku sudah bisa jalan!"

"Benarkah? Wah aku turut senang mendengarnya. Eh, ini siapa?"

Rachel memperkenalkan Mulan pada Gina. Mereka saling berjabat tangan dan berkenalan. Mereka terlihat langsung akrab satu sama lain dan saling berbincang.

"Kabar Ibu tiri kamu gimana?" tanya Gina di sela obrolan sambil menikmati beberapa makanan.

"Jujur aku nggak tahu gimana kabar mereka sekarang, Gin. Tapi aku bersyukur bisa lepas dari mereka. Aku bahagia sama Ayahku sekarang!"

"Aku gak nyangka kalian bisa keluar begini. Kemana trio maut itu?"

Gina dan Mulan seketika terkekeh demi mendengar sebutan Gina untuk Marlon, Leon dan juga Reiner. "Ada urusan di kota G!"

"Semoga mereka sering keluar. Biar kita bisa sering ketemu!"

Gina tak menyangka bila Rachel akan kerasan di tempat Reiner. Dan kedatangan Rachel ke cafe itu rupanya tersiar sampai ke telinga Dilan. Pria kalem itu pun menemui Rachel yang cukup canggung saat ini.

"Hel?" tegur Dilan dengan wajah tak percaya.

Mulan dan Gina kompak menoleh. Gina memberi kode pada Mulan untuk ikut dengannya. Membiarkan Dilan berbicara berdua dengan Rachel.

"Nona, maaf saya harus menelpon tuan Leon dulu. Tadi saya belum izin!"

"Aku juga ke dalam dulu ya, sebentar!"

"Eh!" Rachel terlihat bingung karena dua orang itu malah main pergi begitu saja, tapi ia segera tersenyum kepada Dilan karena pria itu mulai duduk di depannya.

"Sudah sangat lama aku tidak melihat mu Hel!"

Rachel tiba-tiba merasa malu hanya dengan berhadapan dengan Dilan. Ia merasa dirinya tak pantas, kotor, dan hina.

"Kakak bagimana kabarnya?"

Dilan tersenyum, "Kabarku seperti ini. Masih sama!"

Rachel benar-benar merasa canggung sekarang. Apakah karena dirinya yang sudah 'berbeda'?

"Ku dengar dari Gina kau sekarang kerasan di tempat pria itu."

Rachel perlahan-lahan mengangkat kepalanya. "Tuan Reiner membuat ayah saya sembuh Kak. Meksipun dia memiliki kepribadian yang buruk, tapi ia berjasa bagi kesembuhan ayah!"

Keheningan tiba-tiba menyeruak. Dilan bisa menangkan kilatan kegembiraan pada dua netra Rachel kala membahas ayahnya.

"Hel?"

"Ya?"

Dilan menelan ludah mengumpulkan keberaniannya sebelum mengucapkan sesuatu.

"Ada satu hal yang mau aku katakan sama kamu, Hel. Semoga aku tidak terlambat." ucap Dilan sembari memberanikan diri menggenggam tangan Rachel.

Rachel mengerutkan keningnya. "Apa itu kak?"

" Aku...aku suka sama kamu!"

Seketika suasana menjadi sunyi. Dilan menatap Rachel, namun perlahan-lahan Rachel menarik tangan yang semula di pegang Dilan. Seandainya ia tak pernah bertemu dengan Reiner, dan seandainya harga dirinya tidak terenggut, ia pasti akan menjadi wanita paling bahagia saat ini. Ia juga pernah memiliki perasaan yang sama kepada Dilan. Tapi keadaan punya kenyataan.

"Maaf, Kak. Kakak adalah orang yang baik, tapi kakak berhak mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku!"

Wajah Dilan seketika muram. "Kenapa, kamu menolak aku? Jangan bilang kalau kamu suka dengan pria itu!"

Rachel menggeleng dengan senyuman kecut. "Bukan kak. Aku merasa nggak pantas aja buat kak Dilan. Kakak adalah orang paling baik yang orang aku kenal selama ini. Tapi, biarlah hubungan kita hanya menjadi teman baik saja kak!"

Dilan terlihat sangat sedih. Rachel sepertinya menyembunyikan sesuatu. Atau, dia takut dengan Reiner? Ia sebenarnya merasa patah hati, tapi ia harus menghormati keputusan Rachel. Perempuan itu selalu memiliki prinsip yang kuat. Meskipun ia sedikit kecewa, tapi ia merasa lega karena apa yang selama ini ia pendam telah ia utarakan.

1
Yumna
Mom gantunggg… 😭
Yumna
Dasar xena ganjennnnn 🤬🤬
Yumna
Rachel🥹🥹🥹
Yumna
🥹🥹🥹
merry jen
kbur hell bw ppmuu dan wuln ,,kau tau kan nenkk lmpirr itu gk suka SM kmuu ,,dam semlhaa aghata ketauan perbuatan yy
Yumna
Apakah rachel bakalan kabur??
Yumna
Ruwet dah ini.. 🥹
Yumna
Yg sabar yah dillan… smga nnt ada jodoh yg terbaik buat kamu
Yumna
Ngga kebayang gmn modelnya rainer pake baju kyk gitu🤭
Yumna
Ntar klo udah akur , kencannya pake baju couple itu ya kalian🤭🤣
Yumna
Tespek aja hel
Yumna
Si rachel ngga suka bau2 daging tuan mafia.. lagi ngidam orokmu 😏 peka dikit donkk
Yumna
Kencan model apa itu mafiaaa ??🤭🤣
Yumna
Dicipok Biar hilang bekasnya si cewek gatel itu
Yumna
Busettt nih mafia…🤭🤣
Yumna
Yg adem2 aja dlu deh.. gina & marlon
Slnya si rainer lg mumet sm nenek sihir
Yumna
Cieeee marlonnnn😁😁😁
Mommy Eng
habis ini ya, habis posyandu 🤪
Yumna
Mom aku tungguin nih🤭
Yumna
Ngidam yg asem2 trnyata🤭.. sok atuh suruh rainer yg beliin kmu makanan hel.. sekalian kerjain tuh mafia gendeng…
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!