NovelToon NovelToon
The Wife ( Istri Yang Teraniaya )

The Wife ( Istri Yang Teraniaya )

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Angst
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Miracle

Suatu kesalahan besar telah membuat Kara terusir dari keluarga. Bersama bayi yang ia kandung, Kara dan kekasih menjalani hidup sulit menjadi sepasang suami istri baru di umur muda. Hidup sederhana, bahkan sulit dengan jiwa muda mereka membuat rumah tangga Kara goyah. Tidak ada yang bisa dilakukan, sebagai istri, Kara ingin kehidupan mereka naik derajat. Selama sepuluh tahun merantau di negeri tetangga, hidup yang diimpikan terwujud, tetapi pulangnya malah mendapat sebuah kejutan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pinjaman

Elno mondar-mandir di depan ruang tindakan. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Kara. Namun yang jelas, Elno ingin agar istrinya baik-baik saja. Sekarang masalahnya adalah uang untuk membayar rumah sakit. Simpanan saja sudah terpakai. Lalu, di mana Elno harus mendapatkan uang dalam sekejap? Orang tua maupun mertua sudah tidak menerima mereka lagi.

"Bagaimana ini? Pinjam saja ke Ilmi kali, ya. Semoga dia punya uang," gumam Elno.

Pintu kamar terbuka. Suster datang dengan membawa bayi mungil. Perasaan Elno tidak karuan. Antara senang, gugup, malah lebih ke arah khawatir.

"Ikut saya ke ruang bayi," ucap suster.

"I-iya, Sus," jawab Elno.

Sekarang ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sesampainya di kamar perawatan bayi, suster memberikan bayi mungil tersebut kepada Elno. Dengan susah payah ia menggendong sang anak yang berjenis kelamin perempuan.

"Silakan," ucap suster.

"Saya harus apa, Sus?" tanya Elno tidak tahu.

"Bayi yang baru lahir harus di adzan-kan."

"Oh, saya tau, Sus. Maaf, saya pikir harus apa," ucap Elno.

Elno mulai melakukan tugasnya sebagai seorang ayah. Bayi itu mengeliat, menangis dan Elno dilanda ketakutan jika putrinya akan jatuh dari gendongan.

Selesai dengan tugasnya, Elno segera mengembalikan kembali bayi itu kepada suster. Tangan Elno terasa lega setelah putrinya diambil alih oleh perawat.

"Dia menangis," kata Elno.

"Tidak apa-apa. Bapak silakan keluar dulu," kata suster.

Elno mengangguk, lalu segera pergi dari ruang bayi. Ia segera menemui Kara yang sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Syukurlah Kara bisa melahirkan secara normal. Tuhan membantu keluarga kecil Elno. Kara bisa melahirkan secara langsung.

"Apa sakit?" tanya Elno.

Kara mengangguk. "Iya. Kamu sudah melihatnya?"

"Iya, dia lucu."

"Namanya siapa? Dia putri yang cantik," kata Kara.

"Kamu saja yang kasih nama. Aku tidak tau," ucap Elno.

"Bagaimana kalau Finola?" usul Kara.

"Boleh juga. Finola saja," ucap Elno.

"Belakangnya apa?"

Elno mengedikan bahu. "Finola saja. Enggak perlu terlalu panjang."

Kara mengangguk. "Iya. Finola saja sudah bagus."

"Kamu sendiri dulu, ya. Aku mau keluar."

Elno menunduk mengucapkan itu. Kara tahu apa yang dikhawatirkan suaminya. Pasti masalah uang untuk biaya rumah sakit. Mereka tidak punya simpanan. Uang yang ada tidaklah cukup untuk membayarnya.

"Aku baik-baik saja. Kamu pergilah," ucap Kara.

Elno meninggalkan kecupan di kening setelah itu beranjak dari kamar. Ia bergegas keluar dari rumah sakit. Elno pergi menemui sahabatnya Ilmi dan Tedy.

Beberapa kali Elno menelepon Ilmi maupun Tedy, tetapi tidak ada yang menjawab. Bahkan pesan yang dikirim juga belum dibaca. Itu artinya, dua sahabat Elno berada di tempat tongkrongan. Elno segera mengendarai kendaraannya ke sana.

Sudah diduga, sesampainya Elno di cafe biasa, Ilmi dan Tedy tengah asik kumpul bareng teman lainnya. Mereka bahkan tidak sadar Elno yang berdiri di belakang.

"Ilmi, Tedy!" tegur Elno.

"Ya, terhapus!" seru Ilmi. Lalu, menoleh ke belakang. "Elno! Bikin kaget saja."

"Aku sudah mau selesai buat video laporan laba ruginya. Mana besok harus dikumpulin lagi tugasnya," sahut Tedy.

"Iya," jawab Ilmi sembari menutup laptopnya. "Ada apa, El? Tumben mau kumpul bareng kita."

"Kalian berdua ikut aku sebentar."

"Ke mana?" tanya keduanya serempak.

"Ikut saja," desak Elno.

"Ayolah. Kita ikut," sahut Ilmi, lalu berpamitan kepada teman yang lain begitu juga Tedy.

Ketiganya keluar menuju parkiran motor. Sebenarnya Elno bisa saja bicara di dalam cafe. Tapi ia malu jika didengar oleh anak-anak yang lain.

"Sekarang kamu cerita. Ada apa?" tanya Tedy.

"Aku butuh duit. Kara sudah melahirkan. Kalau ada tolong bantu aku sedikit," ucap Elno.

"Kapan Kara melahirkan?" tanya Ilmi.

"Tadi. Aku izin kerja malam ini. Bayi kami perempuan. Kara melahirkan secara normal. Untung saja bayinya sehat. Untuk biaya rumah sakit aku tidak punya," tutur Elno.

"Aku punya dua juta," kata Tedy sembari mengeluarkan dompet dari saku celananya.

"Biar aku yang bayar," cegah Ilmi.

"Seriusan?" tanya Elno dan Tedy berbarengan.

"Seriuslah. Lagi banyak duit aku."

"Dapat dari mana?" tanya Elno.

Setahu Elno, sahabatnya Ilmi bukan orang kaya sekali. Ibu Ilmi seorang guru dan ayahnya masih aktif sebagai TNI AD.

"Dari langit," jawab Ilmi sembari tertawa. "Jangan khawatir. Aku dapat jatah dari mamaku. Rumah kami yang lama laku terjual. Aku dikasih dikit. Awalnya mau buat beli ponsel terbaru model lipat merek S."

"Kamu beneran mau pinjamin aku duit?" tanya Elno.

"Iya, tapi ada syaratnya."

"Apa? Jangan kayak rentenir, dong," sahut Tedy.

"Kalau aku enggak sempat kerjain tugas, kamu yang kerjain, ya," ucap Ilmi.

Elno mengangguk cepat. "Iya. Aku mau asal kamu bayarin rumah sakit Kara."

"Oke. Saksinya Tedy yang setuju kalau kamu mau kerjain tugasku. Tenang saja. Aku enggak bakalan tagih uangnya. Kamu bisa cicil dengan tugas-tugas yang kamu kerjain," ucap Ilmi.

"Aku mau, kok. Sekarang kita ke rumah sakit, yuk," ajak Elno.

"Aku juga ikutan. Mau lihat bayi kalian," kata Tedy.

Ketiganya mengendarai motor masing-masing. Selama tiga puluh menit berkendara, mereka sampai di rumah sakit. Elno langsung membawa Ilmi ke ruang administrasi. Biaya melahirkan sekaligus perawatan dan menginap sekitar lima juta rupiah. Elno juga mengatakan kalau ia akan membawa Kara pulang besok meski tidak dapat izin dari dokter.

"Kenapa bawa rumah sakit elit begini? Biayanya mahal, El," ucap Tedy.

"Aku panik, Ted. Kara sudah kesakitan. Saat itu pikiranku cuma rumah sakit," jawab Elno.

"Nih, ambil uang ini. Buat kamu jaga-jaga," kata Tedy dengan menyerahkan uang satu juta rupiah.

"Ini pinjaman atau kasih beneran?" tanya Elno.

"Aku kasih. Dulu kamu juga banyak bantu. Ambil saja," ucap Tedy. "Itu uang taruhan main game, kok. Enggak apa-apa juga."

"Terima kasih, Ted. Sekarang kita ke kamar rawat Kara," kata Elno.

Ketiganya berjalan menyusuri kamar kelas tiga yang Kara tempati. Ada dua ibu bersalin juga di sana bersama kerabat mereka. Kara tersenyum melihat kedatangan Elno.

"Bayinya sudah di sini rupanya," kata Elno.

"Iya. Dia mau minum susu," ucap Kara.

"Lihat, dia putriku dan Kara." Elno antuasias memperkenalkan putri mereka.

"Untung saja beratnya cukup. Finola juga sehat." Kara mengecup hidung kecil putrinya.

Ilmi dan Tedy melihat sosok kecil yang tidur itu. Masih kecil saja sudah cantik. Hidungnya mancung. Bibirnya kecil kemerahan. Sungguh imut dan menggemaskan.

Kara sangat cantik. Kulitnya putih, hidung mancung dan punya dagu lancip. Jika banyak wanita yang ingin membuat wajahnya tirus, maka Kara tidak perlu repot untuk itu. Elno lumayan tampan. Wajahnya manis. Beruntung Elno mendapatkan cewek populer sebagai pacarnya dan sekarang malah jadi istrinya.

"Selamat buat kalian berdua," ucap Ilmi.

"Selamat, El, Kara. Enggak nyangka kalian sudah jadi mama dan papa," kata Tedy sembari tersenyum.

Bersambung

1
Yoyoh Sumiati
harusny elno di balas lebih menyakitkan lagi ....baru nnti mrk blikan
Insa 431
keren ...suka dengan wanita super
Insa 431
keren kara👍 keputusan yang tepat
Khusnul Khotimah
telat,,,,,
Khusnul Khotimah
terjebak kok berlanjut dinikmati alasan kewajiban,,,,,situ punya otak,,,,,itu sih Maruk doyan
Miss Ayu
gk kuat baca.. sumpah kara Run..kara...Cepat Run 😭😭
Virgo Girl
Aku yg baru baca, aku yg mewek😭😭
Aira Zaskia
nyesek banget jdi kara😭😭
Dang Antie
Luar biasa
tri kutmiati
duuuh... cerita... ky sebenernya... dadaku mpe seseg... tengkyu thor....
Wahyuni Fhia
Luar biasa
aca
kok Q jijik ya apa karena elno bekas sisari
aca
andai g pernah di nafkah batin mungkin kata g sakit hati lah ini mesra mesra di kamar. terbuka sakit bgt jd kara
Hamda Bakkas
bagusss...
Ani Ani
Luar biasa
EndRu
luar biasa..
penuh makna
banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari cerita ini.
sampai termehek-mehek bacanya
😭😭😭😭🥰🥰🥰
EndRu
licin Finola nih. kayak didoktrin sama mamanya
EndRu
Delia malah temen yang sebenernya... apa adanya' ..
EndRu
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
ya Tuhan.
sakitnya
EndRu
silaka6 ratapi nasibmu kini Elno
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!