Cinta yang diharapkan membawa kebahagiaan.yang didambakan menyatukan perbedaan.
Justru mendorongnya ke dalam jurang penyesalan,Penyesalan yang tiada arti.
Mengakibatkan karma Untuk keturunannya.
Masih teringat dalam ingatan,sewaktu dia mengucapkan janji,Takkan pernah menyakiti,
takkan melukai.Namun, janji hanyalah janji,tanpa pernah ada niatan untuk dibuktikan
Hari-hari yang pernah dilewati penuh tawa.nyatanya, hanya sebuah topeng palsu untuk menutupi kebusukan hati
Namun saat ia tau,wajah asli pria yang sangat dicintainya.Semuanya telah terlambat. Hidupnya hancur,keluarganya berantakan,rumahnya lenyap, orang yang dikasihi nya pun tiada,Orang-orang yang disayanginya terluka,semuanya hancur di hari yang sama, hari awal mula karma yang menyakiti Anak-anak nya. Hari dimana jeritan pilu sang kaka, hari paling buruk didalam hidup nya.Dan bahkan pria itu masih tak berniat melepaskan dirinya.Keserakahan dihati pria itu melukai wanita yang benar-benar tulus mencinta nya dalam dua kehidupan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beres beres toko
Siang itu ,Raviola terlihat sibuk didalam toko bunga miliknya. Ia menyapu.membersihkan sarang Laba-laba yang memenuhi atap atap dan beberapa tempat lain. Saat pertama kali masuk kedalam toko, ia dikejutkan dengan kecoa dan tikus tikus, ia bahkan sampai terlonjak kaget dibuat nya. Dan tokonya juga sangat berantakan,.
Saat ini sudah terlihat lebih baik, hanya ada beberapa tempat yang masih sangat berantakan. Ia akan membersihkannya nanti, sekarang ia ingin istirahat lebih dulu, sebentar. Dirinya duduk di kursi menutup mata, ia merasa lelah sekali,.
Namun baru beberapa menit berlalu, istirahatnya itu terganggu, kala mendengar suara, suara cicitan kecil, Ia langsung membuka matanya lebar lebar.
"Apa itu tadi.!?? " Ia bergumam pelan. Suara itu terdengar semakin dekat. Ia menoleh ke arah kakinya, saat merasakan ada sesuatu yang bergerak gerak disana.
"Tikus....! " ia berteriak dan langsung berdiri diatas kursi yang sempat ia duduki tadi. "Pergi sana pergi..!! " ia menghus husnya berharap tikus itu segera pergi.
"Ada apa.?? " seorang pria berlarian masuk, dirinya cukup terkejut saat mendengar suara teriakan Raviola tadi.Namun nyatanya, gadis itu Baik baik saja. Malah menatapnya bingung.
"Kamu!? Kenapa disini.?? " Bukannya menjawab, Raviola malah balik bertanya.
"Aku...! " suara Pria itu menghilang kala mendengar suara dari kursi kayu, Tempat berdirinya Raviola, mungkin karena sudah tua serta tadi Raviola juga sempat tidak bisa diam, berdiri disana karena ketakutan.
Saat dirinya hendak turun dari sana, kaki kursi itu tiba tiba patah. Beruntung pria itu berdiri di dekat nya. Hingga Raviola jatuh ke dalam pelukkan nya
"Kamu baik baik saja.?? " ia menurunkan Raviola
"Aku baik baik saja. " ia tersenyum,lalu melepaskan diri"Terimakasih,Zuan!! "
Suara lonceng terdengar saat seseorang membukanya.keduanya menoleh.
.Rara berjalan masuk,kedua tangannya dipenuhi paper bag "Rara kamu datang.??"
Gadis itu hanya mengangguk saja.
"Ah ya.". Pria itu berucap
Rara dan Raviola sama sama menoleh
" Aku melupakan sesuatu.!!" Setelah berucap begitu dia berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Raviola ,dia pergi dengan tergesa-gesa, sepertinya ada sesuatu yang dia lupakan.
Raviola beralih menatap Rara"kamu bawa apa.??"
"Camilan,bahan makanan juga titipan dari tuan muda dan tuan besar.!"
"Dari papa dan Kaka.?? memang kaka sudah pulang??" Ia bertanya Heran , pasalnya kakanya itu selalu pulang sore kadang juga malam, jarang sekali dia pulang siang,apa ada yang tertinggal ?lagi.!!
" "Tidak nona.!! Tuan muda tidak pulang, hanya saja tuan Astevan kerumah,katanya ada yang tertinggal.Dan Tuan As menitipkan ini katanya dari tuan muda.saya pun kemari ikut bersama Tuan As, beliau langsung kembali ke kantor setelah Mengantar saya kesini.!!"
Raviola mengangguk, mendengar Rara yang menjelaskan panjang lebar.lalu iapun berjalan ke arah Sofa, sedang Rara berjalan menuju meja etalase kaca." Ingin makan siang sekarang.atau nanti ??"
"Nanti saja.!!" Gadis itu berucap tanpa menoleh ia menyenderkan kepala di senderan sofa.ia merasa lelah ,matanya terpejam,tak lama terdengar suara napas yang teratur
Saat zuan masuk dengan sebuket bunga dan juga paper bag.Ia menggeleng di ambang pintu masuk toko , melihat Raviola yang tertidur,lalu berjalan mendekati gadis itu."kau ini masih sama seperti dulu ya,Emely.??" Ia bergumam pelan sangat pelan, bahkan terkesan seperti bisikan.
Zuan membopong tubuh Raviola,saat ia berbalik ia dikejutkan olah Rara yang berdiri dihadapannya, menatap nya lekat lekat. 'Apa gadis ini mendengar ucapannya.'Pikirnya
"Siapa Emely.?"wajah ayunya terlihat heran.
"Apa maksudmu.!!"
"Tadi saya mendengar anda memanggil nonaku dengan panggilan Emely.!!"
Dugaannya benar,gadis ini mendengar nya. "Memang siapa Emely.?kamu salah dengar mungkin." Ia berucap dengan biasa saja,tanpa ada rasa gugup sama sekali.
Rara masih menatapnya tak percaya.
"Kamu percaya atau tidak,itu terserah.!!Aku tidak mengenal ataupun memanggil nama tadi.!!"Dia celingukan "Disini ada kamar.?"
Rara mengangguk,"sebelah sini.!" Ia berjalan mendahului pria bernama zuan yang mengikuti dirinya "Disini.!". rara membuka pintu kayu coklat, ruangan ini bernuansa biru,hanya ada satu tempat tidur untuk satu orang.juga meja lampu serta sofa dan meja kaca diseberang tempat tidur.
Pria itu berjalan masuk,Lalu meletakkan Raviola di tengah ranjang dan menyimpan bunga dan juga paper bag yang dibawa nya tadi,dimeja lampu.Setelahnya ia keluar dan menutup pintu,
Ternyata Rara masih ada disana menatap nya. "Sebenarnya apa tujuanmu, mendekati nonaku.!"
"Aku tidak memiliki tujuan buruk apapun padanya.!"Zuan menatap dirinya "Semua yang menjadi pertanyaanmu akan terjawab suatu saat nanti.saat ini aku sibuk.!" Dengan kalimat itu dia berlalu pergi dari hadapannya dengan tergesa-gesa.Karena ia harus menghadiri rapat penting sebentar lagi.Inipun dirinya kemari tanpa sepengetahuan asisten nya.
Sepeninggalan Zuan,Rara masih terdiam di tempatnya,ia masih memikirkan semua yang menjadi pertanyaannya,didalam pikirannya
Siapa pria itu.? apa tujuannya mendekati nonanya?apa yang dia inginkan? Dan apa sebenarnya perasaan tidak nyaman yang hatinya rasakan tadi?lalu Emely!!siapa Emely ?Ia jelas jelas mendengar pria itu memanggil nona nya Emely!Tapi pria tadi berkata ia tidak memanggil nama itu,lalu benarkah ia salah dengar?atau dia yang berbohong.Pertanyaan pertanyaan itu membuat nya pusing.
Rara menggelengkan kepalanya, mengusir pikirkan - pikiran itu.Lalu beranjak pergi,ia akan bilang kepada ayahnya Raviola, sekalian bertanya kepadanya nanti.sekarang ia harus melakukan pekerjaan nya dulu, beres beres toko.Sebelum nona majikannya itu bangun
**********
Satu jam berlalu dengan cepat, Raviola terlihat terusik dari tidur siangnya saat aroma masakan tercium di indra penciumannya, matanya mengerjab perlahan, hingga kesadaran nya Benar benar pulih,ia duduk di sisi ranjang, membiarkan kakinya menyentuh lantai kamar,yang memang sudah ia bersihkan pagi tadi.
"Apa ini ?" Tangan putih nya terulur meraih paper bag coklat,ia mengambil isinya.Isinya sekotak sedang biji bijian, yang dipisah sekat sekat kecil, disertai nama nama bunga.
"Dari siapa ini.!" Ia bergumam pelan , Di meja pun ada sebuket bunga lily putih. Dengan rasa penasaran iya bangkit dari duduk. Memasukkan kotak itu kembali ke dalam paper bag.
Dirinya bangkit menuju kamar mandi,setelah lama di sana ,Gadis itu keluar kamar sambil membawa paperbag juga buket bunga.
Setelah menutup pintu ,ia melangkah menuju dapur dan ruang makan di seberang kamar. Iya yakin Rara ada di sana, dan benar saja Rara ada di sana dia tengah mempersiapkan makanan di meja makan
"tadinya saya hendak memanggil anda untuk makan.!"Rara berucap tanpa menoleh "tapi syukurlah anda sudah bangun."
Raviola tersenyum, iya duduk di kursi meja makan " ini dari siapa Ra?" Ia bertanya sambil menyimpan paper bag coklat di atas meja
Rara menoleh sekilas lalu kembali pada aktivitas nya "Dari pria, yang mengaku ngaku sebagai tunangan mu nona.!!"
"Zuan?pria yang tadi.?"
Rara mengangguk "siapa sih dia.?"
"Dia hanya pria yang menolongku, kenapa? Kamu terlihat tidak menyukainya? Ada apa Ra?."
"Tidak..!" Rara menggeleng "aku hanya merasa dia bukan pria yang baik. Jangan terlalu dekat dengannya,non.!aku rasa dia bukan pria yang baik,perasaanku tidak enak dengan dia.!!" Rara menyuarakan isi hatinya. semalam ,mungkin karena jarak keduanya tidak terlalu dekat ,ia tidak merasakan apa-apa.Namun tadi ,hatinya dipenuhi rasa gundah ,rasa khawatir, juga resah.sambil menghidangkan makanan di meja makan
"Kamu terlalu khawatir .!! Jika dia bukan pria yang baik,mengapa dia menolongku,? itu pun bukan hanya satu kali.!!" Raviola mulai mengambil makan siang kedalam piringnya
."sudah.!! jangan memikirkan hal itu lagi.!! sekarang duduklah,makan bersamaku.
"Setelah selesai saya akan makan! Terima kasih,nona." Rara terlihat sibuk sendiri didapur
Raviola menghela napas "Ra, letakan itu, makan dulu.ini perintah dariku.!!"
Rara menghela napas ,lalu berjalan mendekat dan duduk disamping Raviola,karena memang kursi nya ada disana.Rara mengambil makanan kedalam piringnya,lalu menyantap nya.
Tak lama Raviola meletakkan sendok dan garpu di piringnya."aku kenyang.!!" Ia bergumam pelan,lalu meminum air di gelasnya hingga tandas
"Titipan dari papa dan kaka ada dimana.??"ia meletakkan gelas kosong itu dimeja
"Ada dimeja etalase." Rara meletakkan sendok, ia bangkit berdiri "Akan saya ambilkan.!"
"Tidak..!!"
Bersambung.....