NovelToon NovelToon
Sinar Rembulan

Sinar Rembulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:247.2k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa icha

"Neng, mau ya nikah sama anaknya Pak Atmadja.? Bapak sudah terlanjur janji mau jodohkan kamu sama Erik."

Tatapan memelas Pak Abdul tak mampu membuat Bulan menolak, gadis 25 tahun itu tak tega melihat gurat penuh harap dari wajah pria baruh baya yang mulai keriput.

Bulan mengangguk lemah, dia terpaksa.

Jaman sudah modern, tapi masih saja ada orang tua yang berfikiran menjodohkan anak mereka.
Yang berpacaran lama saja bisa cerai di tengah jalan, apa lagi dengan Bulan dan Erik yang tak saling kenal sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

2 jam di rumah teman Mas Erik, aku banyak dibuat tertawa oleh tingkah lucu Michelle. Dia wanita yang ceria dan banyak bicara. Tidak salah jika berjodoh dengan Angga yang lebih dewasa 9 tahun. Apalagi Angga terlihat ngemong dan bisa mengimbangi Michelle dengan segala tingkah randomnya. Pantas saja mereka berjodoh, walaupun kisah mereka tidak semulus sekarang.

Baru pertama kali bertemu, itupun hanya 2 jam, tapi Michelle sudah menceritakan banyak hal padaku tentang perjalanan rumah tangganya dengan Angga yang ternyata sudah memasuki tahun kedua. Michelle menikah diusianya yang baru genap 19 tahun dengan jalan yang tak terduga. Tapi seperti itulah cara takdir bekerja. Terjadi tanpa disangka-sangka.

Seperti aku yang tiba-tiba di jodohkan dengan Mas Erik. Padahal kedua orang tua kami sudah bersahabat sejak sangat lama, tapi baru-baru ini memutuskan untuk menjodohkan kami.

"Kak Bulan, sering-sering ya main ke rumah. Nanti kalau aku sudah melahirkan dan babynya bisa diajak pergi jauh, aku pasti main ke rumah Kak Bulan." Ujar Michelle setelah aku pamit pulang.

"Nanti di usahakan ya." Jawabku tak yakin. Tidak mungkin kan aku datang ke rumah Angga dan Michelle seorang diri tanpa Mas Erik. Mau tidak mau harus pergi berdua. Untuk sekarang, terlalu sering pergi dengan Mas Erik tidak begitu baik karna kerap kali menguras emosi.

"Minta saja pada suamimu untuk pindah rumah, kebetulan di komplek rumah kami masih ada beberapa yang kosong." Seloroh Mas Erik dan sukses membuat Michelle merengek.

"Sayang,, aku mau pindah rumah dekat Kak Bulan. Disini bosan, tidak ada teman." Michelle bergelayut di lengan suaminya. Dia bak anak kecil yang merengek minta permen pada orang tuanya.

"Dasar kompor! Sudah sana pulang!" Usir Angga dengan tatapan jengkel pada Mas Erik.

Bukannya merasa takut, Mas Erik malah terkekeh dan semakin memanasi Michelle.

"Kamu tau kan rumah mantan Angga masih disekitar perumahan ini, itu sebabnya dia berat untuk pindah." Lagi dan lagi, Michelle dibuat uring-uringan oleh ucapan Mas Erik. Tadi bergelayut manja pada Angga, sekarang malah menarik diri dan membuang muka.

"Pantas saja banyak alasan di ajak pindah rumah!" Ketus Michelle.

"Erik badjing@n! Bulan, sebaiknya kamu rantai saja anj*ng berwujud manusia ini. Cari perkara saja!" Angga mengumpat dengan bola mata melotot sempurna, agaknya dia benar-benar kesal.

Aku jadi merasa tidak enak pada mereka. "Kak Angga, Michelle, maafin Mas Erik ya."

"Tidak perlu minta maaf Kak Bulan, Kak Erik memang benar. Suamiku belum bisa move on dari mantan tunangannya!" Michel melirik sinis pada Angga.

"Sumpah aku sudah move on sayang. Justru yang sebenarnya belum move on itu si Erik. Bayangkan saja 1 tahun tinggal di apartemen bareng pacarnya, bagaimana mau move on. Aku kan tidak begitu."

"Mulutmu!" Sentak Mas Erik cemas.

"Eh sorry, sengaja biar Bulan tau! Memangnya cuma kamu yang bisa bikin suami istri bertengkar!" Kata Angga dengan senyum penuh kemenangan. Dia buru-buru menggendong Michelle dan segera di bawa masuk ke dalam walaupun Michelle meronta-ronta minta di lepaskan.

Aku bergegas masuk ke dalam mobil. Dan secepat kilat Mas Erik sudah duduk di belakang kemudi. Perlahan Mas Erik melajukan mobilnya keluar dari rumah Angga.

"Soal ucapan Angga, kamu jangan berfikir macam-macam ya. Aku dan Celine tidak melakukan apa-apa." Mas Erik tampak khawatir aku terpancing setelah mendengar penuturan Angga, sampai dia repot-repot menjelaskan padaku. Sebenarnya aku juga tidak peduli akan hal itu. Mau setahun atau 2 tahun mereka tinggal 1 atap, sama sekali tidak ada hubungannya denganku.

Jangan tanya apakah aku marah atau kesal, karna jawabannya sudah pasti tidak. Semua itu hanya cerita masa lalu. Yang paling penting adalah hubungan Mas Erik dengan Celine saat ini.

"Aku juga tidak peduli. Mau macam-macam sekalipun, bukan aku ini yang menanggung dosanya." Jawabku santai.

Terdengar Mas Erik menarik nafas dalam. "Kalau bisa mengulang masa lalu, aku tidak ingin melakukan hal yang sia-sia. Seharusnya aku mendengarkan nasehat Mama sejak awal."

Aku melirik Mas Erik, pandangan matanya menerawang ke depan. Untung saja jalanan di komplek perumahan ini cukup besar dan sepi. Dia masih bisa mengemudi dengan baik walaupun pikirannya terlihat tidak fokus.

"Penyesalan memang datang di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran."

Mas Erik tergelak menatapku. "Aku sedang serius Bulan, bisa-bisanya kamu bercanda."

"Lagian tidak manfaatnya aku mendengar masa lalu dan penyesalan Mas Erik. Kalau memang menyesal, fokusnya tuh memperbaiki diri, bukan meratapi penyesalan." Ujarku sedikit meninggikan nada bicara. Selalu seperti ini kalau kelamaan bicara dengan Mas Erik, bawaannya pengen marah.

"Benar juga. Tapi setidaknya kamu tau kalau aku menyesal." Ujarnya "Ngomong-ngomong, kenapa kamu menyuruh Bik Asih memindahkan barang-barang kamu ke kamar sebelah?" Tiba-tiba saja sudah berganti topik obrolan.

Aku sedikit terkejut, siapa sangka Bik Asih mengadu pada Mas Erik, padahal sudah di ingatkan agar tidak mengatakannya pada Erik.

"Kok Bik Asih malah ngadu."

"Bukan ngadu Bulan, dia cuma minta ijin sama aku karna aku yang nyuruh Bik Asih mindahin barang kamu ke kamar utama. Mungkin takut ada kesalahan, makanya ijin dulu." Tuturnya menjelaskan.

"Tetap saja ngadu namanya. Lagipula Bik Asih kan sudah tau kalau kita terpaksa sekamar karna Mama menginap, sekarang Mama sudah pulang, jadi harus kembali ke pengaturan awal." Sahutku.

"Tapi aku sudah melarang Bik Asih mindahin barang-barang kamu. Kita tidur satu kamar saja ya?" Pintanya dengan tatapan memohon.

"Tidak mau. Sebelum semuanya jelas, aku tidak mau kita satu kamar." Tegasku. "Ingin dipertemukan dengan Celine saja banyak alasan. Jangan harap aku masku tidur satu kamar."

Mas Erik tampak kebingungan, sampai dia diam beberapa saat sebelum menjawab. "Sebenarnya Celine sedang di rawat di rumah sakit, itu sebabnya aku bisa membawa kamu bertemu dengan dia."

Terkejut. Tentu saja aku terkejut mendengar pengakuan Mas Erik. Celine sedang dirawat di rumah sakit, kemungkinan sakit serius karna sampai di rawat. Tapi Mas Erik malah memutuskan hubungan mereka. Jujur aku miris mendengar nasib Celine.

"Celine sedang sakit, kenapa Mas Erik tega meninggalkannya? Ternyata alasannya karna Celine sakit, kupikir serius menyesal."

"Bulan, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Sakitnya tidak sesederhana itu. Dia pendarahan dan harus bed rest beberapa minggu." Jelasnya.

"Celine hamil?" Tanyaku ragu. Tapi istilahnya pendarahan dan bed rest biasanya memang untuk ibu hamil.

Anggukan Mas Erik adalah jawaban kalau Celine memang sedang hamil.

"Yang jelas itu bukan anakku. Aku juga baru tau dia hamil setelah memutuskan hubungan dengannya, dia tiba-tiba mengamuk lalu pergi dan berakhir kecelakaan kecil saat mengendarai mobil sendirian. Kecelakaan itu membuat dia pendarahan." Jelasnya.

Aku tidak tau harus merespon dan melontarkan pertanyaan apa lagi. Fakta itu membuat ku sulit mencerna apa yang sebenarnya terjadi dengan Celine.

1
Wiwie
erik apa" mnta upah 🤣🤣
ktagihan y 😄
*Septi*
modus uyyy ujung-ujungnya kan 🤣
Wiwik Emy
lanjut thor
Jovin Huang
modus byk bgt setelah dpt semua ya Erik bisa minta ini itu
Yuliana Tunru
ini indah x pengatin baru yg kemarin msh perkenalan..smoga segera hamill yaa bulan
Eka ELissa
modus Erik brhasil bulan kmu di ajk trbang ke lngit ke tuju pagi/Facepalm/
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
emak ternoda dah tau part ini lagi bikin anak.... hawa mendung angin semilir waduh bojo mana bojo.....
Kotin Rahman
oalaaahhh rik wong mau cerita wae kok yo pke syarat......Bulan mna mau nyium duluan yg ada maluu apa lgi dr awal klian tdk ada pndekatan.....sklinya satu rmh mlah trabaikn......mnding kmu mulai dluan aja nyosor bulan 😄😄😄😄
Euis Maryam
lanjuut
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
duh pengantin lama rasa baru. 😂😂😂
Sugiharti Rusli
oh ternyata Erik pernah kuliah di luar negeri yah,,,
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
Erik mau upah di bayar duluan ya ... tetapi ya itu kegiatan suami isteri.. atas bawah bawah atas /Facepalm//Facepalm/
yuning
ambil paksa 😚
Aretha Parahita
gini kan enak bacanya nggk ada pelakor d pembinor jadi menikmati ceritanya
Opi Sofiyanti
bulan tuh jinak2 merpati.... 😂😂😂😂
Iin Yuliana
𝗍ᥙ kᥲᥒᥒᥒ ᥱrіᥴ 𝗍ᥙmᥲᥒ 🤣🤣🤣 ᥲᥣᥱsᥲᥒ mᥲᥙ ᥣіᥲ𝗍 𝗍rs mᥲᥙ ᥒg᥆ᑲᥲ𝗍іᥒ 𝗍⍴ ძі gᥲrᥲ⍴ ძᥣᥙ 😂😂m᥆ძᥙs, ᑲіsᥲ kᥙ ᑲᥲᥡᥲᥒgkᥲᥒ mᥲᥣᥙᥒᥡᥲ ᑲᥙᥣᥲᥒ 𝗍⍴ ᥲ⍴ᥲᥣᥲһ ძᥲᥡᥲ kі𝗍ᥲ ⍴ᥱrᥱm⍴ᥙᥲᥒ mᥲᥒᥲ ᑲᥱrძᥲᥡᥲ sᥲmᥲ ᥣᥱᥣᥲkі ᥲ⍴ᥲᥣgі mᥱrᥱkᥲ sᥱძᥲᥒg ᑲᥱrһᥲsrᥲ𝗍 ⍴s𝗍і kᥲᥣᥲһ 𝗍ᥱᥣᥲk... 𝗍ᥱᥒᥲgᥲ mᥱrᥱkᥲ ᥣgsg ᑲᥱrkᥲᥣі ᥣі⍴ᥲ𝗍 🤭🤭

gᥲ⍴ᥲ⍴ᥲ ᥣᥲᥒ mᥲkіᥒ һᥲrі mᥲkіᥒ ᥱᥒᥲk k᥆kk 😁🤭 ძ᥆ᥲkᥙ sᥱm᥆gᥲ kᥲᥣіᥲᥒ ᥴᥱ⍴ᥲ𝗍 ძі kᥲsіһ m᥆m᥆ᥒgᥲᥒ ᥡᥲ.. ᥲᥲmііᥒ
enur .⚘🍀
begitulah jika pria syudah merasakan nikmat ny menyatu ,, kegiatan itu tidak cukup satu x di lakukan ,rasa ny pen lagi dan lagi untuk nambah ronde 🤣
As Lamiah
semoga semakin membaik dan ada kabar baik untuk kedua ortu Erik dan bulan
Ayna Adam
Semoga Bulan lekas hamil anak kembar ya😀
Nurhayati Nia
selamat berbucin ria deh untuk mas erik aku syuka liat kalian mesra gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!