Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGENAL LEBIH JAUH
gus zafran kini berlalu melangkah menuruni tangga dan duduk di sofa ruang keluarga yang sudah tidak ada orang disana.
" astaughfirullah " ucap gus zafran sembari memegang kepalanya.
" nak..." panggil ummi sarah tiba tiba dari belakang gus zafran.
Gus zafran natap wajah sang ummi yang ada di belakangnya.
" ummi" sahut gus zafran sembari tersenyum menatap sang ummi.
Ummi sarah kini berlalu duduk di samping putranya yang sedari tadi duduk sendiri.
" abi ada dimana mi ?" tanyanya pada sang ummi.
" abi kamu ada didalam kamar nak, lagi istirahat. Capek katanya " sahut sang ummi pada gus zafran.
Gus zafran hanya membalasnya dengan anggukan kepala pada sang ummi.
" kamu ,kenapa masih disini nak ?" tanya ummi sarah pada gus zafran.
" nggak papa ummi " sahut gus zafran sembari tersenyum pada sang ummi.
" nggak jadi gantiin baju istri kamu ?" tanya nya pada gus abidzar sembari menatap wajahnya.
" sudah tadi,tapi syifa ternyata udah bangun. Yaudah zafran kasih ajah bajunya " sahut gus zafran pada umminya.
" sekarang syifa ada dimana nak ?" tanya sang ummi kembali pada putranya.
" masih ada dikamar mandi ummi " sahutnya pada sang umi kembali hanya mendapatkan anggukan kepala.
" jaga syifa baik baik ya nak, dia itu wanita yang baik. Sayangi dia seperti kamu menyayangi ummi. Jangan sakiti dan persulit dia nak. Karena selama ini hidup syifa sudah sangat sulit setelah ditinggalkan kedua orang tuanya " ucap ummi sarah mengingatkan sang putra.
" insyaallah ummi , ummi percaya sama zafran. Zafran akan menepati janji zafran pada fardzan mi " sahut gus zafran pada sang ummi.
" iya nak " sahut umminya sembari tersenyum dan mengelus bahu putranya.
" oh iya umi, rencana, nanti sore nanti , zafran mau langsung pindah kerumah zafran . Bagaimana menurut ummi ?" tanya gus zafran meminta pendapat sang ummi.
" ummi terserah kamu ajah nak, bagaimana nyamannya. Tapi, untuk makan malam nanti. Kamu kerumah dulu nak... Karena kan di rumah kamu belum ada persediaan makanannya " ucap ummi sarah pada gus zafran.
" iya ummi, zafran nggak tahu apa ajah yang mau di beli " sahut gus zafran pada ummi sarah.
" nanti ajak istri kamu ajah nak buat belanja keperluan rumahnya " sahut umi sarah pada gus zafran .
" iya ummi, mungkin besok " sahut gus zafran pada umminya.
" kamu sangat beruntung punya istri seperti dia nak " sahut ummi sarah kembali memuji sang menantu.
" iya ummi,zafran tahu " sahut gus zafran pada uminya.
" oh iya ummi, kayaknya ummi kenal banget ya sama syifa ?" tanya gus zafran sembari menatap wajah sang umminya.
" iyya lah nak, ummi kan udah tahu dia dari kecil. Makanya ummi dukung kamu buat nikahin dia " sahut sang ummi pada gus zafran sembari tersenyum pada gus zafran.
"emang se kenal mana ummi sama menantu ummi ?" tanya gus zafran pada umminya.
" kamu mau tahu apa tentang istri kamu ?" tanya ummi sarah pada gus zafran.
" semuanya "" sahut gus zafran pada sang ummi.
"syifa itu seorang anak yang ditinggal kedua orang tuanya saat masih kecil. Ya, sekita masih umur delapan bulanan lah nak. " sahut ummi sarah pada gus zafran.
" terus mi ? Kenapa mama sama papanya syifa ? Sakit ? Atau apa ?" tanya gus zafran pada umminya.
" mama sama papa syifa mengalami kecelakaan nak di tol, mobilnya sangat hancur karena tertabrak dua mobil dari depan dan belakang. Dan untungnya, pada saat itu syifa yang masih kecil nggak ikut. Dia sama neneknya " sahut ummi sarah pada gus zafran.
" nenek syifa masih ada sekarang ?" tanya gus zafran kembali pada umminya.
" neneknya meninggal setelah syifa berumur satu tahun. Dan dari situ syifa di antarkan ke panti asuhan karena tidak ada keluarga lagi yang mau merawatnya " sahut ummi sarah pada gus zafran.
" tidak ada yang mau ? Maksud ummi, sebenarnya masih ada anggota keluarga dari syifa gitu ?" tanya gus abidzar pada sang umi.
" ada nak, adik dari ayahnya. pamannya syifa " sahut ummi sarah pada gus abidzar.
" syifa tahu kalau anggota keluarganya masih ada ummi ?" tanya gus zafran pada sang ummi.
" kayaknya sih belum nak, karena dulu pamannya syifa berpesan untuk tidak menceritakan tentang nya pada syifa . Dan itu haya ummi dan ibu maryam yang tahu. Dan sekarang kamu " sahut ummi sarah pada gus zafran.
" kenapa nggak dikasih tahu umi ? Kasihan syifa kan ummi ." sahut gus zafran pada ummi sarah.
"apa yang kamu katakan emang bener nak. tapi, mau bagaimana lagi ini sudah permintaan pamannya " sahut ummi sarah pada gus zafran
" kasihan sekali syifa mi " sahut gus zafran merasa kasihan pada sang istri.
" makanya ummi berpesan sama kamu buat sayangi dia " sahut umi sarah pada putranya.
" insyaallah ummi , zafran akan menyayangi dan membuat syifa bahagia. Dia berhak bahagia ummi. Sudah banyak yang dia lewati selama ini,dari kehilangan ayah dan mamanya hingga saat itu dia harus kembali kehilangan orang yang di cintainya untuk selamanya ." sahut gus zafran pada umminya.
" begitulah rumus dunia nak, antara di tinggalkan atau meninggalkan. Ummi saja masih tidak percaya kalau adik kamu sudah tiada "" sahut ummi sarah pada gus zafran.
" fardzan masih hidup ummi, dia masih ada disini " sahut gus zafran sembari menunjuk matanya.
" iyya nak, kamu benar. Setiap ummi melihat kamu, umi akan melihat kedua putra umi sekaligus. Dan itupun mampu membuat rindu ummi terobati " sahut ummi sarah sembari menatap mata gus zafran.
" adik adalah orang yang baik ummi. Dia selalu rela berkorban untuk kakaknya selama ini. Bahkan sampai detik ajalnya pun. Dia masih sempat sempatnya menandatangani surat pendonoran mata. Dia sangat menyayangi kakaknya mi " sahut gus zafran pada sang ummi.
" iyya nak, dia adalah orang yang sangat penyayang. Semoga dia selalu tenang dan bahagia disana " sahut umi sarah sembari tersenyum pada sang putra.
Tak..
Tak...
Tak...
Suara hentakan sandal dari arah belakang mereka yang tak lain adalah milik syifa .
" nak.... " panggil ummi sarah sembari tersenyum pada menantunya.
" ummi " sahut syifa dengan senyuman manisnya sedangkan gus zafran masih tetap duduk dengan santai disana.
" sudah mandinya nak ?" tanya ummi sarah pada sang menantu ketika sudah ada d hadapannya.
" sudah ko ummi, baru saja " sahut syifa tak lupa senyuman manisnya di bibirnya.
" sini duduk nak, kita ngobrol ngobrol bareng " ajak sang ummi sembari menarik tangan syifa dan mendudukkan nya di samping gus zafran.
syifa merasa sedikit kaget ketika sudah berada di samping gus zafran dan dekat sekali. Sedangkan gus zafran hanya tersenyum menatap syifa.
" kamu nggak usah sungkan sungkan ya nak disini, anggap saja disini rumah kamu. Kamu bebas melakukan apapun disini " ucap ummi sarah pada syifa.
" iyya ummi " sahut syifa sembari tersenyum pada sang ummi.
ummi sarah ikut tersenyum sembari mengelus lengan menantunya itu. Menantu yang sudah dia anggap seperti anak sendiri.