Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
hari ini, suasananya angat indah dan begitu menakjubkan. Semua anak anak panti kini tengah mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Karena mereka akan sekolah pagi ini.
" anak anak... Sudah semua kan , ganti bajunya ?' tanya bu maryam pada semua anak anak panti itu.
" sudah ibu " sahut semuanya dengan sangat kompak.
" jangan lupa buku bukunya ya nak, biar ngak kena hukuman nanti di sekolahnya " sahut bu maryam pada semua anak anak disana.
"baik ibu " sahut mereka begitu kompaknya.
" annisa, fatiya " panggil bu maryam pada mereka berdua.
" iya bu ?" sahut mereka berdua pada bu maryam.
" kalian bantu adik adik kalian ya.. Ibu mau siapin sarapan mereka "perintah bu maryam pada annisa dan fatiya.
" iya bu " sahut annisa dan fatiya secara bersamaan.
Bu maryam kini langsung berlalu pergi dari sana, sedangkan annisa dan fatiya beralih membantu adik adiknya untuk mengambil buku buku pelajaran mereka.
" jadwalnya ada semua kan ?" tanya fatiya pada semua anak anak itu.
"ada kak " sahut semuanya pada fatiya.
" sini, biar kakak yang bacain. Dan biar kak annisa yang bantu kalian cari " sahut fatiya pada annisa
fatiya pun mulai membacakan satu persatu mata pelajaran mereka, selebihnya mereka ada yang satu kelas bersamaan. Jadi satu jadwal dengan yang lainnya.
" sudah semua anak anak ?" tanya fatiya pada semua anak anak disana.
" sudah kakak " sahut semua anak anak pada fatiya.
" kalau sudah, kita langsung sarapan sekarang yu,k, ini waktunya udah mepet. Sebentar lagi, bus sekolahnya bakalan dateng " ajak fatiya pada semua orang yang ada disana.
" iya kak " sahut mereka semua pada annisa dan fatiya.
Fatiya dan annisa berlalu langsung mengajak semua anak anak itu ke ruang makan. Untuk sarapan sebelu berangkat ke sekolah.
" ibu..." panggil annisa pada bu maryam yang masih menyiapkan semuanya.
" sudah selesai nak ?' tanya bu maryam pada annisa .
" sudah semua bu, itu dia anak anak bu " sahut annisa sembari menunjuk anak anak yang sedang bersama fatiya.
" kamu langsung bawa ini ke sana ya.. " perintah bu maryam pada annisa .
" iya ,bu " sahut annisa dan langsung berlalu membawa roti dan selainya ke tempat makan .
" ayo.. ,Kalian duduk yang rapi ya.. semua" perintah fatiya pada semua anak anak itu.
" iya kak " sahut anak anak itu dengan sangat kompaknya. Dan langsung berlalu mengambil tempatnya masing masing untuk duduk.
" ngan lupa cuci tangan dulu ya anak anak " perintah bu maryam pada semuanya .
"" sudah bu " sahut mereka semua .
" doanya ?" tanya bu maryam kembali pada mereka.
"sudah semua ibu " sahut semuanya dengan sangat serentak membuat bu maryam tersenyum menatap semuanya.
" kak... "panggil slah satu anak yang bernama lisa pada annisa .
" ada apa lisa ?" tanya annisa pada lisa.
" lisa nggak mau makan nasi "sahutnya pada annisa.
" mau makan apa lisa ? Roti mau ?" tanya annisa pada lisa.
lisa membalasnya dengan anggukan kepala.
annisa kini langsung berlalu membuatkan roti selai pada lisa.
" ini, roti cinta untuk lisa " ucap annisa dengan senyuman manisnya pada lisa.
" terima kasih kakak " sahut lisa dan mengambil roti di tangan annisa.
Lisa pun menikmati roti itu dengan sangat nikmatnya. Membuat annisa menjadi senang melihatnya.
" kalian nggak ikut makan juga nak ?" tanya bu maryam pada annisa dan fatiya .
" nggak bu, kita belakangan ajah sama ibu nanti. Yang penting anak anak dulu " sahut annis pada fatiya.
" yasudah,, nanti kitaa barengan makannya " sahut bu maryam sembari tersenyum.
" mau nambah lagi ,rotinya lisa ?" tanya annisa pada lisa.
" nggak kak, ini lisa udah kenyang " sahut lisa pada annisa.
"kenyang bagaimana lisa,kamu ajah makannya cuman roti. Itupun satu biji " sahut annisa pada lisa.
" tambah lagi ya rotinya,, biar kakak buatin lagi " tawar annisa pada lisa.
" nggak kakak, lisa udah kenyang banget"sahut lisa sembari mengelus perutnya.
" kamu loh makannya sedikit " sahut annisa sembari tersenyum pada lisa.
" lisa emang sengaja kak, kalau sarapan banyak banyak. Nanti lisa bakalan ngantuk di kelas " sahut lisa pada annisa.
" oalah, yaudah nggak papa. Tapi kamu angan sampai kurang makan atau telat makan ya sayang " peringat annisa pada lisa.
" iya kak, tenang ajah "sahut lisa dengan senyum manisnya.
Kring..
Kring..
Kring..
suara busa mobil sekolah di depan panti asuhan.
" yeay.. Bis nya sudah datang " ucap anak anak itu girang ketika mendengar suara klakson bis nya.
" habiskan dulu makanan nya , jangan terburu buru" ucap bu maryam pada semua anak anaknya .
" kita sudah semua bu " sahut anak anak itu pada bu maryam.
" yasudah , kita langsung ke depan sekarang ya nak..., pastikan jangan ada yang ketinggalan " peringat bu maryam pada mereka semua.
" sudah semua bu " sahut semua nak anak itu dengn bersamaan dan langsung menyalami bu maryam satu persatu.
" assalamualaikum" salam mereka semua bersamaan.
" waalaikum salaam, hati hati " ucap bu maryam pada semuanya.
perlahan bis nya pun mulai melaju setelah semua anak anaknya di pastikan ada di dalam.
" jadi sepi " sahut fatiya ketika melihat anak anak itu sudah berangkat ke sekolah.
" nanti juga bakal rame lagi nak " sahut bu maryam pada fatiya.
" yasudah, kita kedalam yuk.. Buat sarapan " ajak bu maryam pada mereka berdua.
" iya bu " sahut annisa dan fatiya secara bersamaan.
Mereka bertiga pun hendak melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam.namun,segera mereka kembali berhenti ketika terdengar suara mobil terparkir di depan halaman rumahnya.
" mobil siapa bu ?" tanya fatiya pada bu maryam.
"ibu juga nggak tahu nak," sahut bu maryam pada fatiya.
" bukan mobil mbak ana juga, " sahut annisa pada bu maryam.
" mungkin tamu " sahut bu maryam pada mereka berdua.
Pemilik mobil itu pun kini berlalu keluar dan melangkah menuju kearah mereka bertiga.seorang laki laki yang hampir seumuran dengan bu maryam.
" assalamualaikum bu" salam laki laki itu dengan ramah pada bu maryam dan mereka berdua.
" waalaikum salaam " sahut bu maryam dengan dengan mengepalkan tangannya di depan dada untuk menerima uluran tangan laki laki itu.
" ah, maaf bu " sahut laki laki itu sembari tersenyum dan menarik uluran tangannya menjadi mengepal juga.
" apa benar, ini kediaman bu maryam ?' tanya laki laki itu pada bu maryam.
" iya , dengan saya sendiri pak. bapak siapa ya ? Ada perlu apa ?" tanya bu maryam pada laki laki itu.
" perkenalkan , nama saya bagas bu. Kedatangan saya kesini ada perlu sama ibu " sahut laki laki yang bernama pak bagas itu.
" ada perlu apa kalau boleh tahu pak ?' tanya bu maryam pada laki laki itu.
laki laki itu tersenyum mendengar pertanyaan bu maryam.
" ibu sudah lupa dengan saya ?" tanya laki laki itu ada bu maryam.
" maaf, saya tidak ingat" sahut bu maryam yang memang tidak mengingat dirinya.
" kita pernah bertemu di dua puluh tahun yang lalu . Di bulan purnama" sahut laki laki itu pada bu maryam.
" kedatangan saya kesini, ingin bicara berdua pada bu maryam " sahut laki laki itu kembali.
" boleh bu ?' tanyanya kembali.
Bu maryam beralih menatap nabila dan ratna.sedang ratna dan nabila yang mengerti dengan tatapan ibunya. Ia berlalu berpamitan untuk masuk ke dalam terlebih dahulu.
" kita kedalam dulu ya bu " pamit mereka pada bu maryam.
" iya nak " sahut bu maryam engan senyuman pada mereka berdua.
" mari pak" pamit mereka berdua pada laki laki itu dan di balas dengan anggukan serta senyuman.
" bagaimana bu ?" tanya pak bagas kembali pada bu maryam.
" kita bicara di depan saja pak " ajak bu maryam pada laki laki itu.
Laki laki bernama pak bagas itu menganggukkan kepalanya dan langsung mengikuti langkah bu maryam.