Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Saat itu Ibrahim dan Nafisah tampak tertidur pulas,mereka berdua tidak mengetahui kalau saat ini pak Darmawan sedang mendatangi rumah mereka.Pak Darmawan mengetuk pintu rumah Ibrahim dengan cukup keras,berusaha untuk memberitahu anak dan menantunya bahwa ada seseorang yang tengah datang mengunjungi rumah mereka.
Meskipun pada awalnya ketukan pintu yang dilakukan oleh pak Darmawan tidak di dengar oleh Ibrahim dan Nafisah yang sudah tertidur pulas,namun pak Darmawan tidak menyerah begitu saja,ia tetap mengetuk pintu rumah Ibrahim dan Nafisah sembari memanggil nama anak dan menantunya yang membuat Nafisah segera terbangun dari tidurnya setelah mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya.
"Mas, mas Ibrahim bangun.Sepertinya ada yang datang berkunjung ke rumah kita mas." ucap Nafisah yang mencoba untuk membangunkan suaminya.
"Mana mungkin ada seseorang yang bertamu ke rumah seseorang di jam begini Nafisah?Kau pasti sudah salah dengar." ucap Ibrahim yang nyawanya masih belum sepenuhnya terkumpul karena kantuk yang dirasakannya.
"Tidak mas,Nafisah nggak salah dengar.Ayo kita lihat dulu mas siapa yang datang?Pasti orang itu ingin memberitahu hal yang penting kepada kita,makanya datang di jam begini." ucap Nafisah sembari berusaha untuk membangunkan suaminya.
"Iya Nafisah iya, tunggu sebentar kenapa? Memangnya siapa sih orang yang datang bertamu ke rumah kita di jam begini?" tanya Ibrahim yang mau tidak mau bangun tidur untuk ikut bersama Nafisah turun ke lantai bawah, untuk melihat siapa tamu yang datang ke rumahnya.
Setelah Ibrahim memutar kunci pintu rumahnya dan membuka pintunya,alangkah terkejutnya Ibrahim dan Nafisah saat mengetahui bahwa tamu yang datang ke rumahnya adalah ayahnya sendiri yaitu pak Darmawan.
"Ayah?Kenapa ayah datang kemari di jam seperti ini?" tanya Ibrahim yang terlihat sangat mencemaskan keselamatan ayahnya.
"Ayah ingin bertemu denganmu Ibrahim, sekarang ayah sudah mengetahui semua kebenarannya." ucap pak Ibrahim yang tampak sedikit terpukul maupun kecewa, sehingga membuat Ibrahim dan Nafisah segera mempersilahkan pak Darmawan untuk masuk dan mengobrol di dalam rumah.
"Ada apa ayah? Sebenarnya apa yang membuat ayah datang kemari di jam begini?Apakah ayah tidak bisa menunggu sampai besok pagi?" tanya Ibrahim.
Pak Darmawan yang tidak bisa menahan rasa bersalahnya itu segera memeluk tubuh putranya itu tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Ibrahim terlebih dahulu,hal itu tentu saja membuat tanda tanya besar di benak Ibrahim dengan kelakuan ayahnya saat ini.
"Ada apa ayah?Apakah semuanya baik baik saja?" tanya Ibrahim
"Bagaimana bisa kau menyembunyikan semua rahasia besar ini dari ayahmu ini nak?Bagaimana bisa kau menanggung semua beban penderitaan mu sendiri?" tangis pak Darmawan yang benar benar membuat Ibrahim bingung sekaligus khawatir dengan ayahnya.
"Ayah kenapa?Kenapa ayah menangis?" tanya Ibrahim yang mencoba untuk menanyakan masalah apa yang sedang ayahnya hadapi sampai membuat ayahnya menangis seperti itu.
"Ayah sudah mengetahui semuanya Ibrahim,ayah sudah tahu dengan semua perbuatan kejam Dennis yang ia lakukan kepadamu.Bagaimana bisa dia mencoba untuk menghabisi nyawa putraku?Bagaimana bisa dia melakukan ini kepada putraku?Maafkan ayah nak,tolong maafkan ayah.Ayah tidak tahu kalau adikmu itu akan tega melakukan hal keji ini kepadamu hanya untuk bisa menguasai semua harta ayah." ucap pak Darmawan yang membuat Ibrahim segera menenangkan perasaan ayahnya.
"Tolong jangan menangis ayah,ayah lihat! Ibrahim sama sekali tidak apa apa.Tidak ada yang akan bisa mencelakai Ibrahim, tolong percayalah kepadaku ayah." ucap Ibrahim yang segera membuat pak Darmawan melepaskan pelukannya dari tubuh putranya itu.
"Kenapa kau tidak memberitahu segalanya kepada ayah,nak?Kenapa kau tidak mencoba untuk memberitahu ayah mengenai kejahatan yang dilakukan oleh Dennis kepadamu?" tanya pak Darmawan
"Maafkan Ibrahim,ayah.Ibrahim tidak bisa memberitahu kebenarannya kepada ayah karena Ibrahim tidak memiliki bukti yang kuat untuk mengungkapkan semua perbuatan jahat yang dilakukan oleh Dennis.Semua kejahatan yang Dennis lakukan kepadaku baru Ibrahim ketahui saat Ibrahim diam diam mendatangi rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan Ibrahim sendiri.Selama ini Ibrahim curiga dengan kondisi Ibrahim yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah mengonsumsi obat ataupun diperiksa oleh dokter yang ayah suruh datang ke kediaman untuk memeriksa kondisi kesehatan Ibrahim.Di rumah sakit itu,Ibrahim bertemu dengan dokter Sulaiman.Dia memberitahu Ibrahim kalau selama ini Ibrahim sudah salah mengonsumsi obat-obatan.Obat obatan yang diberikan ayah untukku dari Dennis selama ini, ternyata bukan untuk membuat penyakitku sembuh.Obat itu justru adalah obat yang bisa membuat orang yang mengkonsumsinya akan semakin bertambah sakit.Kejahatan yang dilakukan oleh Dennis tidak hanya tentang ingin melenyapkan nyawaku saja ayah,dia juga melakukan sesuatu yang merugikan terhadap semua bisnis ayah.Makanya Ibrahim setuju untuk mengambil tanggung jawab Ibrahim sebagai pewaris agar Ibrahim bisa segera merebut bisnis ayah dari tangan Dennis." ucap Ibrahim yang membuat ayahnya benar benar sangat kecewa terhadap Dennis.
"Tidak kusangka ayah telah mengundang bahaya besar ke dalam rumah kita nak,tolong maafkan ayahmu ini yang tidak bisa menjagamu dengan baik ataupun mempercayai mu." ucap pak Darmawan
"Ayah tidak perlu memintanya maaf kepadaku,Ibrahim sama sekali tidak menyalahkan ayah dalam hal ini.Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita bisa menangkap Dennis dan memasukkannya ke penjara atas semua kejahatannya." ucap Ibrahim
"Ayah akan membantumu nak,ayah tidak mau Dennis melakukan sesuatu yang lebih buruk lagi kepada keluarga kita." ucap pak Darmawan
"Ayah, sebenarnya ayah mengetahui kebenaran Dennis darimana?" tanya Ibrahim
"Ayah mengetahui kebenarannya dari mata dan telinga ayah sendiri nak.Sejak ayah pulang dari rumahmu tadi,ayah tidak henti hentinya kepikiran akan ucapanmu tentang Dennis.Ayah pikir kau sedang mencoba untuk membuat ayah benci kepada adikmu,namun ayah tidak mungkin menuduh mu seperti itu karena ayah tahu siapa kau.Anak ayah tidak mungkin iri terhadap orang lain.Untuk itulah mengapa akhirnya ayah memutuskan untuk mencari tahu kebenarannya sendiri.Ayah diam diam memata matai Dennis dengan mendatangi kamarnya.Setelah sampai disana,ayah tidak menyangka akan langsung mengetahui semua kebenarannya dari mulut Dennis.Karena usahanya dalam melenyapkan nyawamu gagal,Dennis berencana untuk menghabisi nyawaku." ucap pak Darmawan yang benar benar membuat Ibrahim sangat geram dengan perbuatan jahat yang dilakukan oleh adik sambungnya itu.
"Benar benar keterlaluan!Aku tidak akan pernah membiarkannya menyentuhmu ayah,akan ku buat Dennis membayar atas semua kejahatannya." ucap Ibrahim
"Apa yang akan kau lakukan untuk menangkap Dennis nak?Setelah mengetahui kebenarannya sekarang,ayah tahu kalau adikmu itu akan melakukan segala cara untuk bisa menggapai tujuannya?" tanya pak Darmawan.
tp tidak mungkinlah ya...... karena nafisah seperti itu kan menyelamatkan keluarga darmawan.
atau bisa juga, Nafisah hamil dlm keadaan koma. gitu
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa