Amira elsafha adalah mahasiswi sekaligus karyawan di sebuah perusahaan swasta di ibukota, memiliki teman yang bernama Sasa si pecinta garis keras Timnas sepakbola bola Indonesia.Amira dibuat geleng kepala akibat ulah sahabatnya itu, karena menggilai semua pemain Timnas yang memiliki paras tampan rupawan.Berbeda dengan dirinya,ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia temannya,entah mengapa karena ia memiliki alasan tersendiri.Suatu ketika saat Sasa mengajak Amira untuk menyaksikan pertandingan Timnas sepakbola Indonesia di stadion terbesar di negeri ini,saat ketika salah satu pemain Timnas memberikan notice kepada Amira dan temannya, yang disambut Sasa begitu bahagia.
Diego Vincent Hilgers pemain sepakbola berdarah Indonesia Belanda yang memiliki banyak prestasi di bidang olahraga sejuta fans yaitu sepak bola.Menjadi pemain profesional di sebuah club Eredivisie ,dan juga pemilik akun Instagram yang memiliki jutaan pengikut,namanya kian melambung setelah bergabung di Timnas Indonesia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 23
Andra tampak mondar-mandir di depan ruang perawatan,Dia tidak diijinkan untuk masuk melihat keadaan Amira.keadaanya shock saat dokter mengatakan Adiknya itu mengalami keguguran, Bagaimana tidak Amira baru saja menikah dengan Reza tapi nyatanya Amira sudah mengandung dan diperkirakan berusia 4 bulan.
Bu Heni dan Pak Amar berlarian menuju Andra yang tampak dengan tatapan kosong,
"Andra... bagaimana keadaan adikmu?" tanya pak Amar
Andra hanya bisa menatap kedua orangtuanya de perasaan yang terpukul.
"abang...jawab papamu... Amira bagaimana..." bentak Bu Heni yang sudah mulai cemas
"Sepertinya amira mengalami kekerasan dalam rumah tangga...saat aku kerumahnya,dia pingsan tergeletak di lantai."
Bu Heni menutup mulutnya dan kemu terhuyung kebelakang.untung saja pak Amar sigap menangkap istrinya itu
"Bagai keadaan Amira,bang... bagaimana keadaannya... sudah dibilangin firasat mama tidak enak .. sekarang terbukti kan...hiks ...hiks... Amira anakku..." isak tangis Bu heni tak terpecahkan
"nanti aku akan jelaskan lagi..aku akan menangani Reza teele dahulu.." tegas Andra
Andra kemudian pergi meninggalkan kedua orangtuanya untuk mulai melakukan penangkapan untuk adik iparnya itu .
Di rumah kontrakan
Reza pulang kerumahnya, keadaan rumah tampak gelap Reza heran apalagi pagar rumahnya terbuka.Firasatny memburuk dia bergegas berlari menuju kedalam, dalam benaknya dia tidak ingin Amira Kabur dari rumahnya.
"Amira..!!" panggil Reza
Lampu tiba-tiba menyala Reza kemudian melihat sekitar dan melihat Andra berdiri bersama beberapa polisi lainnya.
Andra maju berjalan mendekati Reza dan memberikan bogem mentah ke wajah Reza
Bugg..buggg
Dua kali bogem itu mendarat dengan sempurna di pipi kanan dan kiri Reza hingga terjatuh ke lantai.
"tangkap dia!!" tegas Andra dengan wajah datarnya
beberapa polisi langsung memborgol tangan Reza,Reza tampak tidak memberikan perlawanan tapi sorot matanya begitu tajam melihat kearah Andra
"seharusnya aku membuatmu lebih parah lagi .tapi aku tidak akan mengotori tangan ku untuk laki-laki baj*ngan yang sudah melakukan kekerasan kepada wanita!" teriak Andra
"Kau tau alasan mengapa aku melakukan itu kepada adikmu??dia istriku tapi dia mengandung anak dari pria lain, menurut mu apakah itu adil untuk ku?kau pikir adikmu selugu itu..dia wanita murahan!!" balas Reza
Andra mengerang kesal hingga ingin memukul Reza kembali tapi di cegah oleh rekan seprofesi nya.
"stop jangan diteruskan.kita proses hukum di kantor polisi" ucap rekan Andra
"ingat!! Kau tidak akan lolos kali ini" ucap Andra
para polisi membawa Reza kedalam mobil tahanan, sedangkan beberapa polisi sedang memberikan keterangan kepada ketua RT setempat.
Di Rumah sakit kamar inap
Bu Heni menangis tanpa henti melihat keadaan putrinya yang sangat mengenaskan.wajahnya membiru, sudut bibir nya sobek.tangan,kaki serta tubuh anaknya membiru akibat pukulan benda tumpul.
Pak Amar memasuki ruang inap Putrinya setelah menerima telepon dari Andra.beliau melihat istrinya menangisi keadaan putrinya itu.sungguh hati seorang ayah mana yang tega melihat putrinya tidur tidak berdaya dengan keadaan yang belum sadar sedari tadi.
"Anakku Amira ...ibu merasa gagal karena telah membuat mu menjadi seperti ini... Pa.. Abang belum datang?" tanya bu Heni
"sudah papa telepon, Andra masih dalam perjalanan kemari.Reza sudah diserahkan ke kantor polisi.." ujar pak Amar berusaha untuk tetap tegar didepan istrinya
"mama tidak mau tau..urus perceraian Amira dengan pria laknat itu,mama tidak sudi Amira bersama pria itu lagi ." ucap bu Heni
"tidak ada kata perceraian.. Amira harus membatalkan pernikahannya...papa tidak mau ada bekas catatan di pengadilan jika amira pernah menikah...Amira harus kembali seperti Amira belum menikah!!" tegas pak Amar
Bu heni mengangguk menyetujui suaminya, "seharusnya seperti itu..baru menikah 4 hari amira sudah seperti ini...ya Allah nak,kamu diapain saja sama iblis itu..." isak tangis bu Heni tak terbendung lagi
Andra datang memasuki pintu ruangan amira, kedua orangtuanya kemudian beralih melihat kearah putra sulungnya itu.
"bisa kita bicarakan ini di luar ruangan " pinta Andra
Pak amar dan bu heni mengangguk setuju mereka kemudian berjalan menuju pintu luar dan menutup kembali pintu ruang rawat Amira.
setelah sampai diluar rawat inap, Mereka duduk berha di sebuah taman di rumah sakit.Andra menghela nafasnya berat, sungguh dia sendiri tka sanggup bercerita tapi mau tidak mau dia harus menceritakan kebenarannya.
"katakan Ndra..apa sebenarnya terjadi pada adikmu..." tanya Pak Amar
"tentang keguguran Amira... mama masih dibuat bingung dengan itu..tadi dokter sedikit bercerita tentang keguguran Amira, janinnya sudah dimakamkan sama papamu di TPU terdekat, kandungan adikmu sudah berusia 4 bulan.setau mama, Amira Dekat dengan Reza hanya dalam 2 bulan saja.lalu siapa yang melakukan itu kepada Amira." cecar bu heni kepada Andra
"Amira melakukan itu dengan Diego hilgers," pungkas Andra
"apa??lalu bagaimana bisa Amira malah menikahi orang lain?? Lalu kenapa bukan Diego,,apa laki-laki bule itu tidak mau bertanggung jawab sehingga amira mencari orang lain untuk menutupi kandungannya begitu... katakan NDRA...!!" sentak bu Heni
"tenanglah ma...biar andra cerita dulu.." ucap pak Amar
"mendengar kesaksian Reza tadi saat di kantor polisi, mereka memutuskan menikah karena itu .dan Reza mengetahui kehamilan Amira dan mencoba untuk menerimanya.tapi seiring berjalannya waktu,reza berubah pikiran karena Amira belum menerima reza dan masih menyimpan hatinya untuk Diego.sehingga kemarahan reza memuncak untuk menyakiti Amira.kita tidak tahu apa sesungguhnya yang terjadi,jadi keterangan amira nanti akan memutuskan hukuman yang diterima Reza nantinya..kita tunggu Amira sadar dan menceritakan semuanya.." jelas Andra
Kedua orang tua amira tampak sangat terpukul mendengar cerita itu.putrinya telah menyembunyikan masalah sebenarnya dari mereka dan mengambil jalan pintas yang malah membuat semuanya menjadi gelap,
Pagi hari
Amira terbangun dari tidurnya,ia melihat keadaan dirinya.bau khas rumah sakit sudah menyerbu hidungnya.keadaanya masih lemah,tapi ia melihat keadaan ibunya yang telah berjalan menghampirinya
"Amira..kamu sudah sadar nak...ya Allah.. Alhamdulillah Amira.. Mama sangat takut nak...kamu tidak sadar-sadar " ucap gelisah bu Heni
Amira menangis didepan ibunya, "mama... maafin Amira..." ucapnya dengan lirih
"iya nak... kamu tidak salah...mama dan papa yang salah karena lalai menjaga mu..." isak tangis bu Heni pecah
Pak amar yang baru masuk kedalam kamar kemudian segera menghampiri putri dan istrinya itu.
"amira..kamu sudah sadar nak.. syukurlah..." ucap haru pak Amar
"papa ... maafin Amira...mama.. maafin amira...hiks ...hiks .."
"sudah jangan terus-terusan minta maaf nak... semuanya sudah berakhir...kamu akan menjadi tanggung jawab kami.." ujar pak Amar
"kalian... kalian sudah tahu tentang kehamilan ku??" tanya Amira ragu
Bu heni dan pak amar saling berpandangan,dan mengangguk kearah Amira.
Amira terlihat lemas,ia kemudian meneteskan air matanya, ia kemudian memegang perutnya dan tampak ada keanehan.ia menyadari sesuatu dan tampak panik dan cemas
Kedua orang tuanya melihat keadaan Putri nya yang kelihatan tampak tak tenang memegangi perutnya.
"ada apa Amira?? perut sakit?" tanya Bu Heni
"dimana janinku.. kenapa tidak ada tonjolan di perut ku..kenapa perut ku datar " tanya Amira dengan gelisah
Bu heni baru sadar Jika Amira tidak tahu keadaannya sebenarnya jika amira telah mengalami keguguran.
"nak...saat kamu dibawa ke sini oleh Abang...kau sudah mengalami pendarahan,dan dokter memeriksa janinmu..tapi ternyata dia tidak selamat.detak janinmu sudah tidak ada.." ucap Bu heni
"tidak..itu tidak mungkin...aku tidak mungkin kehilangan anak ku...mama...mama pasti bercanda kan... ya Allah...anakku ma...anakku tidak mungkin gugur ..ma ...!!" Isak tangis amira pecah memenuhi seisi ruangannya.
"Amira ..kamu harus kuat nak... jangan seperti itu tenanglah.. Allah memiliki rencana lain untuk mu.. tetaplah tenang dan ikhlas nak..." ucap bu Heni.
Bu Heni memeluk anaknya untuk menguatkan, sedangkan pak amar tampak memalingkan wajahnya karena tidak tega melihat putrinya yang begitu sedih dan terpukul.
.
.
Hay gengs..masih stay kan.jangan lupa like komen dan vote ya..🙏🤌🥲
Instagram eunhyeayu90
ditunggu lanjutannya