Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 23
Sarah tertawa mengejek, ia menatap ke arah Arini. "Baiklah, Reno mulai hari ini aku minta bercerai!" ucap Sarah dengan tegas.
Mendengar hal itu Reno terkejut, berbeda dengan Reno. Arini dan Dina nampak sangat senang saat mendengar hal itu, jika Sarah dan Reno bercerai maka Reno bisa menikah dengan Dara yang kedudukannya lebih setara dengan mereka.
"Baguslah jika kau ingin bercerai dengan anak ku." Jawab Arini dengan senyuman di wajahnya.
Reno langsung berjalan mendekat dan menyela, "Enggak bisa! Kau tak bisa bercerai, dan aku tidak akan pernah menceraikan mu." Jelas Reno dengan tegas.
Arini dan Dina sama-sama terkejut dengan keputusan Reno yang tidak mau menceraikan Sarah, "Kakak, apa yang kau katakan! Kau harusnya menceraikan wanita sialan itu." Teriak Dina kesal saat mendengar keputusan dari Kakak laki-lakinya.
"Iya nak, apa ada masalah dengan otak mu. Wanita seperti Sarah, tidak layak untuk di pertahankan. Dan lagi sudah ada Dara yang sedang menunggu mu, kau harus segera menikahi Dara dan meninggalkan wanita busuk ini." jelas Arini seraya menunjuk wajah Sarah.
Reno sama sekali tidak mendengarkan ucapan Arini dan Dina, ia langsung menghampiri Sarah dan menarik tangan wanita itu untuk masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar Reno langsung mengunci pintu, ia menatap tajam ke arah Sarah. "Jangan pernah ucapkan kalimat itu lagi, kita tidak akan pernah bercerai. Mau bagaimana pun kondisinya." Jelas Reno dengan tegas.
Sarah menggelengkan kepalanya, ia sama sekali tidak tahu alasan apa yang mendasari Reno tidak mau bercerai dengannya. Bukankah dengan bercerai pria itu bisa bersama dengan Dara, dan bisa terlepas dari wanita sepertinya yang selalu di anggap rendah dan murahan.
"Kenapa?" Tanya Sarah, entah kenapa ia merasa jika Reno mencintainya. Tapi itu hanyalah sebuah dugaan sementara, yang tidak bisa di buktikan.
"Kita sudah bersama dan aku tidak mau bercerai, kau naik ke atas ranjang ku untuk menyandang status sebagai istri ku. Dan sekarang kau ingin bercerai begitu saja? Kau anggap aku pria seperti apa." Jelas Reno yang merasa tak terima.
Sarah menggelengkan kepalanya, "Aku mengganggap mu sebagai suami mu, tapi apa dulu kau pernah mengganggap ku sebagai istri mu?! Kau bahkan dengan tega melemparkan ku ke pria hidung belang. Jika saja Andrew tidak datang waktu itu, mungkin aku sudah menghabiskan malam dengan pria tua itu." Jelas Sarah yang secara tidak langsung mengungkapkan apa yang terjadi tadi malam.
Mendengar nama Andrew di sebut-sebut, Reno langsung mengerutkan keningnya. Ia heran kenapa Pamannya Dara bisa datang ke tempat itu, lalu kenapa pria itu membantu Sarah.
"Bagaimana bisa dia datang, lalu apa yang dilakukan?" Tanya Reno penasaran.
"Jika kau penasaran, kau bisa langsung tanyakan saja pada calon Paman mu itu. Ah.. Atau mungkin kau bisa tanyakan pada pelakor kecil mu itu." Jelas Sarah dengan tegas.
Reno merasa kesal dengan ucapan Sarah yang terus emosi, pria itu lalu pergi begitu saja meninggalkan Sarah.
Sarah yang di tinggalkan sendiri merasa sangat bingung dan kesal, dengan keputusan Reno yang tidak mau bercerai. Cepat atau lambat ia harus bercerai, karena Sarah tidak ingin bertahan lagi dengan pria seperti Reno.
...
Reno berjalan keluar dari rumah, ia melihat tampilannya yang sudah rapi. Setelah bertengkar dengan Sarah, ia memilih untuk segera membersihkan tubuhnya, Reno mengeluarkan kunci mobil dan segera pergi ke suatu tempat.
Mobil Reno berhenti tepat di sebuah rumah besar dan mewah, pria itu tersenyum tipis. Di tangannya terdapat sebuah buket bunga mawar, ia langsung masuk ke dalam rumah.
"Mas.." Terdengar suara seseorang memanggil nya, seketika tubuh Reno langsung di peluk oleh seseorang dengan erat. Seakan ia sangat merindukan Reno.
"Lihat mas bawa hadiah untuk mu." Ucap Reno yang memberikan sebuah buket bunga mawar untuk Dara.
Dara tersenyum dan sedikit melonggarkan pelukannya dari Reno, tapi ia tetap tidak mau melepaskan pelukannya kepada pria itu.
"Mas Romantis banget." Ucap Dara dengan senyuman di wajahnya, ia merasa di jadikan seorang ratu oleh Reno. Pria itu selalu memperlakukannya dengan baik, bahkan selama 1 tahun terakhir ini, Reno sering menghabiskan waktunya hanya untuk menemaninya agar tidak kesepian karena Andrew sudah jarang pulang ke rumah.
"Apapun yang kau inginkan, pasti aku akan memberikannya." jawab Reno seraya mengelus kepala Dara dan mencium kening wanita itu.
Lalu terdengar suara batuk seseorang yang membuat suasana seketika menjadi canggung, Reno merasa sedikit malu karena ketahuan mengecup kening Dara di depan Andrew.
Andrew yang hendak pergi ke kantor kini menatap pemandangan di depan matanya, pria yang tadi malam mabok parah kini sudah berada di rumahnya dan tengah menempel kepada keponakannya.
😠😠😠
hehehe