Cinta yang ngga mungkin bersatu. Malik Arkana Artha Mahendra sudah berusaha melupakan cinta terlarangnya pada Liliana Aldrin. Tapi kabar gadis itu masih hidup membuat cintanya bangkit lagi
Semoga suka, ya❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pestanya pindah ke kamar
Bara mengantarkan putrinya ke salah satu kamar hotel.
"Istirahatlah," ucap Bara lembut.
Hera mengangguk.
"Ya, papi."
Bara menatap pintu yang mulai ditutup Hera.
Setelahnya dia menghela nafas sangat panjang.
Saat Bara masih menunduk, dia menatap ujung sepatu yang dia kenal berada ngga jauh di depannya
Dia mendongak. Mantan bosnya, Eriel menatapnya acuh dengan kedua tangan berada di saku celananya.
"Dia menyukai Malik," ungkap Bara apa adanya. Ngga perlu dia sembunyikan lagi karena Eriel dan yang lainnya pasti sudah tau.
"Wajar, sih."
Bara ngga berkomentar. Karena memang wajar Malik di sukai putrinya. Putri putri relasinya juga sangat banyak yang menyukai Malik.
Tampan, kaya raya dan bukan player.
"Bimbing dia, jangan sampai dia jadi seperti Ele," pesan Eriel sarat makna.
"Ya, tentu."
*
*
*
Malik membaringkan Cassie di atas tempat tidurnya.
Ziza segera mengambilkan sebotol air mineral. Mereka sedang menunggu obat yang Oma Khanza sudah minta perawatnya antarkan ke hotel ini.
"Hasil MRInya masih dua hari lagi. Tante belum bisa pastikan penyakit kamu sekarang," ucap Oma Khanza sambil menggenggam tangan Cassie.
Zayra mengusap puncak kepala Cassie dengan lembut
"Ini Cassie, minum dulu." Ziza mengulurkan botol minuman mineral.
Malik tersenyum melihatnya. Dia dapat merasakan kecanggungan Cassie saat ini. Banyak orang yang memperhatikannya
TOK TOK TOK
Ruby dan Emily segera mendekati pintu.
"Kami meminta pelayan mengantarkan makanan ke kamar. Ngga apa, kan, mam?" tanya Ariella sambil menatap mami mertuanya, mami Edna.
"Tentu, sayang. Malah menyenangkan . Tadi mami juga belum menikmati makanan utamanya," tawa Edna pelan.
"Bener, aku juga belum. Tadi aku hanya baru makan cake," tawa Zoya diikuti yang lainnya.
Pintu terbuka dan beberapa pelayan mendorong kereta dorong yang berisi banyak makanan.
"Pestanya pindah di kamar ini....," tawa Oma Cyra berderai.
"Iya....." Sandra-maminya Ziyan juga ikut tergelak.
Malik tersenyum tipis saat melihat Cassie tersenyum. Senyum yang mengingatkannya pada Liliana.
"Ayo, Malik, ambilkan makanan buat Cassie," titah Vanda dengan senyum agak jahil.
Cassie jadi makin rikuh
"Iya, mam." Malik mendekati Cassie.
"Kamu mau makan apa?" tanya Malik setelah duduk di samping Cassie.
"Emm.... Apa aja," sahut Cassie pelan.
"Nasi sop iga mau?" tanya Malik lagi.
Cassie mengangguk
Vina tertawa kecil.
"Cassie... Jarang loh Malik care sama perempuan," canda Vina.
"Betul. Malik sangat irit bicaranya," sambung Oma Zayra juga tertawa.
Vanda mengusap rambut putranya.
"Ambilkan nasi sama sup iganya. Ayo mam, yang lainnya, kita makan juga," ucap Vanda saat melihat pelayan sudah menempatkan kereta dorong berisi banyak makanan dan peralatannya di tengah ruangan.
Beliau juga ingin Cassie tidak merasa semakin canggung karena banyaknya orang orang yang berkerumun di dekatnya.
"Ayo, kita makan sekarang," tanggap Cleora yang juga mengerti maksud Vanda.
Khanza dan yang lainnya juga mulai bangkit dari duduk dan mengambil makanan mereka.
Malik mendekati Cassie setelah semua orang sibuk dengan aktivitas masing masing, walau masih tetap berada di dalam kamar.
Mereka seperti memberi kesempatan pada Malik sekaligus mengawasinya.
Malik membenarkan posisi Cassie hingga dia bisa duduk menyandar.
"Aku .... makan sendiri aja," ucap Cassie pelan.
Dia tau keluarga besar Malik menjauh tapi sesekali mereka melihat ke arah dia dan Malik dengan tatapan penuh makna.
Itu yang membuat jantung Cassie ngga bisa berdetak dengan normal sampai sekarang.
"Kita makan berdua."
Cassie terpaku mendengarnya. Dia seperti dihipnotis, membuka mulutnya menerima suapan Malik.
Kemudian matanya membesar saat Malik menyuapkan bekas sendoknya ke dalam mulutnya sendiri.
Laki laki itu melakukannya dengan santai, seolah mereka hanya berdua saja.
Saat Cassie terbatuk, Malik memberikan sebotol air mineral yang tutupnya sudah dia bukakan untuk Cassie.
Malik lagi lagi membuat Cassie terpana karena juga meminum air di botol yang sama.
Untung saja para wanita beda generasi itu mengacuhkannya.
Seakan akan mereka sibuk berdiskusi sendiri dan berada di dimensi yang berbeda.
"Makan saja. Jangan pikirkan mereka. Mereka hanya ingin menjaga kamu," senyum Malik.
"Kenapa harus dijaga?" tanya Cassie setelah menelan makanannya.
Malik ngga menjawab, hanya tarsenyum penuh teka teki.
TOK TOK TOK
Vina segera bangkit dan membuka pintu.
Para laki laki beda generasi yang datang.
Untung saja kamar yang dipilih Malik adakah penthouse yang sangat luas, cukup menampung mereka.
"Pestanya pindah di sini?" canda Sean sambil mendekati Ariella dan maminya.
"Kenapa kamu lama sekali?" tanya Ariella heran
"Ada yang harus aku lakukan," senyum Sean.
Ariella mengangguk maklum, seolah mengerti.
Deva yang dihampiri Vina tersenyum.
"Kangen, ya, yang...."
Vina hanya mencebikkan bibirnya.
"Aku lapar."
"Makan sana."
"Tanya, dong, mau makan apa?" canda Deva membuat Nathan menggelengkan kepalanya.
"Kalo wajahnya ngga mirip Dewa, aku menyangsikan dia putra kita juga," bisik Nathan yang direspon Zoya dengan cubitan gemas di lengannya.
"Kata mami, Deva, kan, kloningnya daddy kalo kamu lupa," kekeh Zoya membuat Nathan pun terkekeh.
Sementara Cleora menatap lekat pada wajah putra dan suaminya yang sama sama nampak muram.
"Kenapa?"
"Orang itu melarikan diri, mam."
"Kalian gagal?" Cleora menggelengkan kepalanya. Ngga percaya.
"Dia licin sekali seperti ulat bulu," kesel Jeff.
"Belut, dad. Ulat bulu itu cewe binal," koreksi Theo.
"Oh, salah, ya," tawa Jeff menguar. Kekesalannya sedikit menguap.
Ruby yang mendengarnya menahan tawanya yang mau meledak.
"Kamu itu, selalu aja salah kalo pake perumpamaan," cibir Cleora meremehkan.
"Ya, sayang...."
Theo pun mengalihkan tatap dan tertawa pelan.
"Kamu kualat ngetawain daddy," bisik Ruby mengingatkan.
"Kamu juga, kan," bantah Theo ngga mau disalahkan sendirian. Keduanya malah tambah memperdengarkan tawa walau masih berusaha ditahan volumenya
TOK TOK TOK
"Memangnya siapa lagi yang datang?" tanya Kaysar heran. Dia merasa formasinya sudah cukup lengkap.
"Mungkin yang ngantar obat buat Cassie," tebak Gista-istri Kaysar.
"Iya, mam," sahut Ziza yang langsung bangkit bersama Vina. Oma Khanza dan Opa Kalil juga mengikuti keduanya.
Suami Ziza-Khalid sedang mengobrol serius dengan Dewa.
Saat pintu terbuka, ternyata ada asisten Oma Khanza, Eriel dan Bara yang datang
"Kok, bisa barengan?" tanya Opa Kalil dengan senyum ramahnya.
"Tadi ketemu di lorong, opa," jawab Eriel.
"Hera mana, pi?" tanya Vina karena ngga melihat kakak tirinya ada bersama papinya.
"Katanya mau langsung istirahat di kamar," jelas Bara-papi Vina.
"Ooo....."
"Ini obat nona Cassie, Oma Khanza," ujar asisten Oma Khanza.
"Oke, thank's...." Oma Khanza memberikan obat Cassie pada Ziza.
"Dikasihkan, ya, ke Cassie, biar langsung diminum obatnya."
"Oke, oma." Ziza dan Vina melangkah bersama Oma Khanza dan Opa Kalil ke arah Cassie dan Malik.
Bara memperhatikan Cassie yang sedang disuapi Malik.
Dia seperti merasa melihat orang yang dia kenal.
"Kenapa?" tanya Eriel.
Bara mengalihkan tatapnya pada Eriel.
"Dia juga mirip Ele...."
"Aku juga mau bilang gitu. Mungkin Ele punya anak yang lain lagi?"
"Ngaco.....," tawa Bara. Dia sudah mulai santai karena Eriel tetap bersikap biasa saja.
"Bisa aja, kan. Tau sendiri kelakuannya," tawa Eriel seakan menyindir Bara.
Tapi Bara hanya tertawa lepas sambil mikir.
Kalo dia juga anak Ele, siapa, ya, papanya.....
Semoga ingatan Lili segera pulih
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Liliana adalah Cassie,, Cassie adalah Liliana..
hayu ingat Cassie sayang., ❤
berdarah , pingsan, setelah sadar ingatan nya kembali.
Hera dpt karma atas perbuatan nya
maka jadi perempuan jgn murahan
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
kok Hendra di paksa ele... masak sih.... secara diumur beda jauh kan...
akibat Hera gatal sih maka nya Dy di gituin cowok
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
udah jelas² circle nya Malik Cs gak ada respect sama loe.. gak usah cari perhatian dech... bikin malu mommy Maona dan papi Bara aja
😖😖
DinDut itu pacarku ngasih iklan