kinandhita chintya.wanita 24 tahun yang cantik dan sukses dalam karir nya.hidupnya bergelimang harta,bahkan sudah bertunangan dengan lelaki tampan,pujaan para wanita.namun seketika hidupnya berubah,disaat ia mengalami kecelakaan tunggal, dan entah terdampar dikehidupan yang sama sekali tak pernah ia bayangkan. keadaan semakin rumit,karena ia tidak mengingat apapun.AMNESIA ??.apakah ini takdir yang baik untuk nya?.apakah kehadiran pria sederhana,mampu meluluhkan hatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanara yumna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tante Gita
Jam 17:30.
Gita menutup laptop dihadapannya.menyusun sejumlah berkas yang berantakan,merapikan sedikit penampilannya .Ia meraih tas , ponsel, serta tabletnya,kemudian pergi meninggalkan ruangan .Seperti biasa ia akan memastikan ruangan Ceo selalu rapi,Karena Saga yang biasanya pulang lebih dulu membiarkan ruangan itu berantakan .
Ia terkejut, saat dilihatnya Saga masih berkutat dimeja kerja dengan wajah serius. Rambutnya sudah tak beraturan ,namun justru pemuda itu terlihat makin tampan.
"Sore Tante,tungguin bentar ya.kita pulang bareng " Ucapnya tanpa melihat kearah Gita yang terlihat kesal dengan panggilan tersebut.
Gita menghela nafas dan meletakkan ponsel serta tabletnya dimeja.Ia merapikan beberapa map ,dan membuang bungkus snack coklat yang berceceran.
"Kenapa ruangan ini seperti PlayGround saja" Gita mengomel.Namun Saga yang mendengar tersenyum simpul.
"Tante orangnya rapi ya,cocok kerja dirumah ku"
Gita mendelik.Namun Saga justru tertawa.
"Apa masih lama ?" tanya Gita.
"Mungkin setengah jam lagi ".Saga kembali fokus.
"Mau teh hangat?"tawar nya.
"Boleh"Jawab Saga tanpa beralih dari layar laptopnya.
Gita menuju pantry yang sepi.Para staf OB sudah pulang,ia pun merebus air.Disaat ia sibuk mencari gelas dan teh celup,ia menemukan sebungkus roti coklat .Gita pun membawanya keruangan.Lumayan lah untuk ganjal perut,ia merasa sangat lapar.Tapi Saga justru meminta ia menemani.
Gita meletakkan secangkir teh hangat disamping Saga. Kemudian ia duduk di sofa panjang sembari menikmati roti.
"Minta dong Tan,laper nih"ujarnya dengan tatapan memohon.
"Ni juga aku dapat di pantry cuma satu.Bekas aku mau ??" Gita berharap Saga menolak,namun justru sebaliknya.
"Suapin.aaaa" Saga membuka lebar mulutnya.
"Dasar anak kecil !!" celetuk Gita.
"Kecil kecil gini bisa bikin Tante hamil loh " jawabnya dengan tetap fokus bekerja.
"Apa !!??" Gita menjadi kesal.Ia langsung kembali duduk kesofa. Berusaha mengalihkan perhatian nya pada ponsel.
Lima belas menit kemudian, akhirnya selesai . Saga merenggangkan otot tangan dan leher yang terasa kaku.Ia segera berdiri,meraih ponsel dan kunci mobil.Gita hanya menjajari langkah Saga menuju lift.
"Mampir makan dulu ya Tan," ucap Saga ,disaat mereka sudah melaju dengan mobil sport berwarna merah.Gita mengangguk.
"Mau makan apa ??" tanyanya lagi.
"Terserah.Kalo bisa sih nasi,gak kenyang kalo cuma makan bakso" jawab Gita.
"Aku juga lapar.Emm...sepertinya Iga bakar enak"Saga tersenyum.
Ponsel Saga berbunyi,ia melihat layar dan tersenyum .
"Iya beb.Jadi dong, jam 8 kan ?"
'Beb ?'.Ich lebay banget sih.Gita bergidik geli. Ia mencoba menulikan telinga dari obrolan pasangan bucin tersebut.Obrolan berakhir saat Saga memarkirkan mobil didepan warung makan yang cukup besar,dengan aneka hidangan bakar.
Setelah pesanan tiba,Gita pun langsung makan dengan lahap.Selain lapar,Iga bakar disini ternyata sangat enak. Ia tak perduli jika Saga memperhatikannya sedari tadi.
"Maaf ya Tan,gara-gara nunggu aku Tante jadi kelaparan " Saga memasang wajah bersalah.
"Udah, cepat makan.Jam delapan nanti mau kencan kan ?.Ini udah setengah tujuh loh" . Gita mengingatkan.
Saga pun tersenyum.
"Tante punya pacar ??"
UHuk...UHuk...Pertanyaan Saga membuatnya tersedak. Saga segera menyodorkan segelas air putih .
"Maaf. Dilanjutkan aja Tan makannya "
Suasana seketika menjadi hening, mereka fokus menikmati makanan masing-masing. Setelah makan, Saga pun mengantar Gita pulang.
Sekitar lima belas menit, mobil Saga berhenti di depan apartemen yang cukup mewah.
"Wah, apartemen Tante bagus. Kapan kapan bisa mampir ya ?" Saga melihat apartemen lima belas lantai tersebut dengan kagum.
"Apartemen ini pemberian Nona Kinan dua tahun lalu.Dan aku tidak menerima tamu laki-laki. Terima kasih tumpangannya "
Gita menjawab dengan ketus,sembari keluar dan menutup pintu mobil tersebut .