NovelToon NovelToon
Dendam Janda Pirang

Dendam Janda Pirang

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Janda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:47.3k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sifa Kamila, memilih bercerai dari sang suami karena tidak mau diduakan. Ia pun pergi dari rumah yang dia huni bersama Aksa mantan suami selama dua tahun.

Sifa memilih merantau ke Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan kosmetik sebagai Office Girls. Mujur bagi janda cantik dan lugu itu, karena bos pemilik perusahaan mencintainya. Cinta semanis madu yang disuguhkan Felix, membuat Sifa terlena hingga salah jalan dan menyerahkan kehormatan yang seharusnya Sifa jaga. Hasil dari kesalahannya itu Sifa pun akhirnya mengandung.

"Cepat nikahi aku Mas" Sifa menangis sesegukan, karena Felix sengaja mengulur-ulur waktu.

"Aku menikahi kamu? Hahaha..." alih-alih menikahi Sifa, Felik justru berniat membunuh Sifa mendorong dari atas jembatan hingga jatuh ke dalam kali.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Ada mayaaattt..." seru pria yang berada di atas kapal kecil, menunjuk wanita yang telungkup dibawa arus. Mengundang perhatian dua orang lainnya yang berada di atas kapal yang sama.

"Kamu bisa berenang?" Tanya pria muda kepada dua temannya.

"Tidak Vin, kamu kan yang jago berenang" jawab pria salah satu teman Alvin.

"Aku bisa sih Vin, tapi takut sama mayat" jujur teman yang lain.

Tidak mau banyak bicara, Alvin melompat ke sungai. Membalik tubuh wanita yang dalam keadaan telungkup itu, kemudian memasukkan ke dalam kapal yang sudah mendekat.

"Aaagghhh... seram amat" kata Baul, lalu membuang wajahnya ketika menatap si wanita yang wajahnya sudah rusak tidak berbentuk.

"Astagfirullah..." Elmer melakukan hal yang sama.

Saat kedua temannya ribut sendiri, Alvin menempelkan telapak tangan di dada si wanita. "Masih hangat" ucap Alvin, lalu menekan perut wanita hingga memuntahkan air.

"Jalan Pak" titah Alvin. Kapal pun terus berjalan hingga tiba di pelabuhan. Alvin dan kedua temannya mengantar si wanita ke salah satu rumah sakit.

Tiga hari kemudian, selama itu Alvin bolak balik menjenguk pasien yang sedang di rawat intensif di ruang ICU. Hari itu juga pasien wanita dinyatakan sadar dari koma, bahkan sudah dipindahkan ke ruang rawat.

Alvin sebagai penanggung jawab masuk ke ruang tersebut. "Hai..." sapa Alvin menatap si wanita tersenyum. Walaupun wajah wanita itu sudah rusak dan diperban sana sini, tetapi menurut dokter yang menanganinya, mata si wanita masih bisa melihat.

"Siapa kamu?" Lirih wanita yang tak lain adalah Sifa. Dia menarik tubuhnya ke pinggir tembok, rupanya trauma dengan yang namanya laki-laki.

"Keluar kamu" usir Sifa, menutup perut hingga dada dengan bantal. Dia pikir semua pria sama, hanya menjadikan dirinya budak nafsu, tetapi begitu kenyang lantas dibuang.

"Maaf, saya tidak bermaksud apa-apa kok, saya hanya ingin menjenguk kamu" Alvin mengatakan kedatangannya ke sini karena mendapat telepon dari dokter Edwar yang menangani Sifa.

"Jadi... kamu yang menolong saya?" Sifa mulai sedikit tenang. Tidak semua pria buruk, nyatanya abah pun pria yang baik, bahkan menikahi emak sudah hampir 30 tahun.

"Iya... Aku yang menemukan kamu terapung di laut" Alvin menuturkan.

Sifa meneteskan air mata, rupanya Tuhan masih memberi kesempatan padanya untuk membersihkan dosa yang sudah dia buat.

"Kamu jangan menangis, menurut dokter Edwar, kamu hebat" sambung pria bermata sipit itu, ia menceritakan jika Sifa menjadi perbincangan dokter di rumah sakit itu. Lantaran, Sifa mampu melewati masa kritis dengan cepat, padahal hampir semua dokter awalnya menyerah. Mengingat luka wajah Sifa yang sangat mengenaskan.

"Lalu anakku..." Sifa pun akhirnya bangun seketika ingat jabang bayi yang dia kandung. Lantas mengusap perutnya yang rata itu sambil menangis. Sifa ingat semua kejadian yang menimpa dirinya. Walaupun kejadian pahit telah ia alami, tetapi Sifa berharap bayi yang dia kandung tidak terjadi sesuatu.

"Maaf, menurut dokter Edwar bayi kamu tidak bisa diselamatkan" perlahan-lahan Alvin melanjutkan ceritanya.

"Tidaaakk..." Sifa pun akhirnya menjerit, kenapa jika bayi yang dia kandung tidak selamat, mengapa dirinya tidak mati juga.

"Yang sabar..." Sebisa mungkin Alvin menghibur Sifa yang sangat berduka lantaran kehilangan janin. "Sekarang katakan, dimana suami kamu?" Alvin bermaksud memberi kabar keluarga Sifa.

Sifa terkejut lalu menatap Alvin sebelum akhirnya menangis, mengingat nasib dirinya yang tragis. Sifa menggeleng tidak mungkin memberi tahu kedua orangtuanya dalam keadaan seperti ini.

"Loh, kok malah menangis lagi..." Alvin tidak bosan menenangkan Sifa.

"Saya sudah bercerai dengan suami saya. Saya masih punya orang tua, tetapi saya tidak ingin pulang sebelum luka-luka saya sembuh" dalam isaknya Sifa mengatakan kepada Alvin, akan mengganti kerugian biaya rumah sakit pria yang baru ia kenal itu, dan bersedia bekerja sebagai apapun jika sembuh nanti untuk membayar hutang.

"Jangan pikirkan itu, yang penting kamu sembuh dulu" pungkas Alvin lalu izin keluar.

Hanya seorang diri Sifa di dalam ruang inap, wajahnya yang hanya terlihat mata itu terasa nyeri, belum lagi tulang-tulangnya semua terasa mau patah. Namun, sakit hati yang ditorehkan Felix terasa lebih menghujam dadanya.

"Kamu tega Felix" batin Sifa. Ia menyesal, mengapa begitu mudahnya percaya dengan pria? Dia pikir Felix akan mengobati luka hatinya yang digoreskan Aksa mantan suami, tetapi justru Felix lebih kejam dari aksa.

Seminggu sudah, Sifa dirawat di rumah sakit dan akhirnya di perbolehkan pulang. Karena nyeri wajahnya sudah tidak begitu terasa. Namun, sebelum pulang, dokter Edwar membuka perban yang menutup wajah Sifa.

Sifa meraba wajahnya terasa kasar merasa curiga, setelah kepergian dokter Edwar Sifa ke toilet lebih dulu.

Ketika melewati kaca, Sifa berhenti menatap wajahnya sendiri. Betapa syok dan terkejut dia, wajah yang sebelumnya cantik jelita, kini menjadi buruk rupa. "Aaagghhh..." Sifa pun berteriak histeris lalu jatuh pingsan.

"Sifa..." Alvin mendengar itu berlari ke tempat itu, kemudian mengangkat Sifa yang tergeletak di lantai menggendong ke kamar.

Alvin lantas menekan tombol, tidak lama kemudian muncul doktor Edwar, padahal belum ada lima menit ia keluar dari kamar Sifa.

"Sifa pingsan Dok"

"Kenapa bisa sampai pingsan?" Edwar menatap Alvin curiga, karena sebelum dia pergi Sifa sudah lebih baik.

"Saya tidak tahu" Alvin yang merasa menjadi orang tertuduh pun mundur memberi ruang agar Edwar memeriksa Sifa.

"Uugghh..." Sifa pun akhirnya sadar dari pingsannya. Ketika membuka mata Edwar yang ia lihat. "Dokter, saya mau mati saja, percuma saya hidup" Sifa membayangkan betapa takut dan jijik jika orang melihat wajahnya.

"Sifa tenang dulu, tetapi apa masalahnya?" Edwar tidak mengerti.

"Wajah saya menjijikkan Dokter" Jawab Sifa putus harapan. Kedua tangannya mengepal kuat dendamnya kepada Felix semakin berkorbar.

"Kamu sedang dalam pengobatan Sifa, yang sabar" Edwar menghibur, meskipun kemungkinan pulih seperti dulu sangat tipis dan makan waktu yang cukup lama.

"Jika kamu mau, saya punya kenalan dokter operasi plastik" Edwar memberi solusi bahwa dokter kenalan itu tidak pernah gagal menjalankan operasi plastik.

Sifa menggeleng sambil terisak-isak, usul dokter sungguh tidak masuk akal. Akan mendapatkan uang darimana Sifa, untuk membayar operasi yang biayanya selangit.

"Sifa, benar kata Dokter Edwar, masalah biaya saya yang akan menanggung semuanya" Alvin sepertinya mengerti apa yang dipikirkan Sifa.

Sifa terkejut lalu menatap Alvin. Ia bingung, sebenarnya ingin menerima usulan Alvin, tetapi untuk biaya selama seminggu ini pun entah darimana Sifa akan mendapatkan uang. Siapa yang mau menerima kerja dalam keadaan wajah menyeramkan seperti sekarang.

"Sudahlah Sifa, jangan banyak berpikir" pungkas Alvin. Alvin pun mengajak Sifa tinggal di kediaman orang tuanya. Hanya ada bibi di rumah besar itu, karena orang tua Alvin berada di negara K dimana Alvin dilahirkan.

Selama sebulan Sifa berada di rumah Alvin. Sungguh beruntung bagi Sifa, karena bibi merawat dengan baik atas perintah Alvin. Seminggu dua kali, Sifa masih bolak balik kantrol ke rumah sakit. Setelah wajah Sifa dinyatakan sembuh, walaupun tetap buruk rupa, Alvin mengantar Sifa ke negara K, di mana ia akan menjalankan operasi.

...~Bersambung~...

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Neneng Sumiarsih
Luar biasa
neng ade
aku udah hadir disana
Eka ELissa
samawa deh Alvin ma Sifa.....
Eka ELissa
lha....baru smpt baca Mak ko tamat....
Buna Seta: pindah karya baru ya
total 1 replies
Vajar Tri
🥳🥳🥳🥳🥳🥳 cerita nya bagus Thor di tunggu cerita seru selanjut nya 🥳🥳🥳🥳🥳😘😘😘😘🤩🤩🤩🤩
Buna Seta: Terimakasih
total 1 replies
Nora♡~
Syukur.... Alhamdulillah.. Akhirnya Alvin menikahi Sifa dengan Sah... ceritanya mantap dan teruslah berkarya...
Buna Seta: Siap kakak, terimakasih
total 1 replies
Hana Roichati
terimakasih kak, atas tulisannya, tetap berkarya sukses selalu, Aamiin🤲
Buna Seta: Aamiin
total 1 replies
neng ade
Alhamdulillah akhir nya sifa udah sah menjadi istri Alvin .. semoga langgeng dan bahagia selalu sampai maut memisahkan dan semoga cepat diberi momongan 😁😍😍
Buna Seta: 🤣🤣🤣❤❤❤
total 1 replies
Eka ELissa
waduh spa lagi ini..... enthlah hy emk yg tau
Eka ELissa
lgian suami jht gtu ko di urusin Dania ya ampun kyk GK ada laki-laki yg baik aj selain dia....buatin dia metong udh cri bhgia mu di luar sana Dania
Buna Seta: Metong 🤣
total 1 replies
Eka ELissa
spa tuh....
Eka ELissa
dia kn ank pungut Vin mknya GK mirip cumn Felix aj yg GK tau diri
neng ade
jangan2 itu anak buah nya Felix
Buna Seta: Masa sih
total 1 replies
Dewi kunti
sopo meneeeehhh
Buna Seta: Emboh yo
total 1 replies
Sulastri Oke86
Luar biasa
neng ade
syukurlah klo Alvin udah tau masa lalu Sifa dan mau menerima Sifa. apa ada nya .. itu lagi siapa yg manggil Sifa .. andai Alvin dan Sifa tau klo Felix itu memang anak pungut jadi ya ga ada mirip2 nya sm ke dia ortu nya yg Alvin kenal
Buna Seta: Bab selanjutnya besok
total 1 replies
Eka ELissa
Alvin cinta kmu tulus Sifa....dia GK bkln tinggalin kmu cumn gara2 masa lalu kn dia cinta kmu saat ini bukan di masa lalu....kira2 Alvin mundur atau truus maju ya...,..enthlah hy emk yg tau
Buna Seta: Betul betul betul
total 1 replies
Eka ELissa
wasalam kmu Felix
Eka ELissa
tu Felix kmu cumn ank pungut knpa kmu GK brsyukur bhkn kmu gila GK tau diri.....nah loh Kini kmu marah... knpa.. mnyesl....hrus nya udh di pungut idup enk Lo baek2 GK ush byk tingkah gini kn jdi nya kmu jdi pembunuh penjahat juga....ksian BP ibu kmu yg udh nyesel pungut kmu lok gde nya kmu cumn jdi pnjht Felix.......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!