Alisya gadis yatim piatu yang masih berkuliah di sebuah universitas ternama, karena mendapatkan beasiswa dari kecerdasannya,
Alisya bekerja paruh waktu di sebuah Cafe setelah pulang dari kampusnya.
Dia selalu di bully karena di anggap gadis miskin yang tak layak untuk di jadika teman.
Suatu hari dia di jadikan bahan taruhan oleh pria populer yang ada di kampus tersebut.
Hingga menyebabkan alisya hamil di luar nikah. Namun pria tersebut tidak mau bertanggung jawab.
Erik Putra Dinata, pria berusia 22th yang menghamili Alisya namun tidak mau bertanggung jawab.
Dia anak orang kaya namun memiliki sifat yang sombong dan angkuh.
Arsen Davidson lelaki tampan dan baik hati yang selalu menolong Alisya merupakan seorang CEO dari Global Group namun dia selalu merahasiakan identitasnya.
Penasaran kan siapa yang akan di pilih Alisya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Di sebuah kamar kontrakan yang begitu sempit terlihat seorang gadis sedang duduk termenung dengan tatapan kosong.
Dokter kandungan di klinik mengatakan kalau dirinya benar mengandung.
Alisya tidak tau harus senang atau sedih dengan berita ini.
"Anak mama jangan nakal di dalam, mama akan berjuang demi kamu nak, mama akan menjadi seorang ibu sekaligus ayah buat kamu. Tumbuhlah yang sehat di dalam sana anak mama" ucap Alisya sambil mengelus perut ratanya.
*
*
*
Keesokan harinya Alisya sampai di kampusnya, Dosen yang melihat Alisya datang pun langsung saja menghampirinya.
"Kamu Alisya anak beasiswa" tanya Dosen tersebut.
"Iya pak, kenapa," tanya Alisya.
"Ada yang perlu kita bicarakan, mari ikut keruangan saya" Ucap Dosen. Alisya mengikuti langkah Dosen dari belakang menuju keruangan nya.
Dosen memberikan beberapa lembar foto kepada Alisya. Dosen mendapatkan foto itu dari sebuah papan pengumuman yang ada di kampus.
Alisya begitu terkejut melihat foto foto dirinya yang nampak begitu vulgar, di foto tersebut nampak Alisya yang tertidur dan hanya memakai selimut.
Alisya tau potret itu di kamar siapa, dia ingat kejadian pada waktu itu.
"Beasiswamu kami cabut, karena kamu terlibat dalam prostitusi, dan kamu terpaksa kami DO dari kampus ini" ucap Dosen itu dengan datar.
Jedeerrrr
Bak tersambar petir di siang bolong, tubuh Alisya begitu lunlai mendengar keputusan itu, kesalahan yang tidak pernah Alisya lakukan malah membuat dia kehilangan beasiswa dan mimpinya untuk menjadi sarjana sesuai cita-cita orang tuanya dulu.
Dia selama ini banting tulang dan terus belajar demi mewujudkan keinginan orang tuanya. Tapi malah di hancurkan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, bahkan Alisya tidak pernah tahu kesalahan nya pada orang tersebut.
Alisya tidak menyangka Erik akan menghancurkanya sampai sejauh ini.
"Saya tidak pernah terlibat prostitusi pak, yang di foto itu memang saya, namun saya berani bersumpah kalau saya hanya di jebak" ucap Alisya berusaha mengklarifikasi hal tersebut.
" Apa kamu tau kalau berita ini sudah menyebar ke penjuru kampus, kami tidak mau mengambil resiko, sebelum berita ini keluar dari kampus kami akan mencegahnya terlebih dahulu, kami akan mengeluarkanmu supaya nama baik kampus ini tidak tercoreng dengan kasus skandal yang kamu buat" ucap Dosen.
Merasa sudah terpojok dan tidak ada lagi kesempatan baginya Alisya memutuskan keluar dari ruangan dosen tersebut.
Sepanjang Alisya berjalan setiap mahasiswa melihat ke arah Alisya dan mencemohnya.
Alisya tidak peduli, karena dia tidak merasa melakukan praktek jual diri tersebut, dia hanya korban dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Dia terus berjalan mencari Erik.
Plak
Alisya menampar pipi Erik setelah menemukan keberadaanya, Erik sedang bersama teman-temanya dan berangkulan dengan seorang perempuan, yang Alisya tahu perempuan itu termasuk dalam genk Irene.
"Apa- apaan kamu ha" bentak Erik.
"Sudah puas kau menghancurkan ku ha! kau tak cuma menghancurkan fisik serta mentalku kak, tapi kau juga menghancurkan cita-cita orang tuaku yang sudah meninggal, kalian semua tidak punya hati, gara-gara kalian beasiswaku di cabut dan aku di keluarkan dari kampus ini, apa kesalahanku kepada kalian hah? bahkan selama ini aku tidak pernah mengusik kehidupan kalian satupun, tapi kalian begitu tega menghempaskan kehidupanku sampai kedasar jurang"
Aku tidak tahu apa kesalahanku hiks hiks, kalian semua jahat, bahkan kalian masih bisa tertawa setelah menghancurkan ku, dimana hati nurani kalian hiks hiks" ucap Alisya yang semakin lirih karena tangisanya. Alisya menutup mukanya dengan kedua telapak tanganya.
Semua orang di sana termenung menatap Alisya.
Andra sebenarnya tidak setuju dengan tindakan Erik, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena selama ini perusahaan keluarga Erik lah yang selalu membantu perusahaan keluarganya jika terjadi masalah.
"Kenapa hatiku begitu sakit mendengar ucapanya, apa aku begitu keterlaluan, bahkan dia tidak mempunyai salah apa pun kepadaku" pikir Erik.
Alisya pergi ke kontrakanya, dia berpikir akan pergi meninggalkan kota ini, kota yang penuh perjuangan juga penuh dengan kenangan buruk yang dia alami.
Dia akan pulang membereskan pakaiannya, dan akan pergi sebentar ke Cafe untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya.
Di kampus Erik dan teman-temanya masih terdiam.
"Ada apa Rik" tanya Viona gadis yang di rangkul Erik tadi.
"Pergilah Vi" ucap Erik tanpa menoleh ke arah Viona.
Viona yang kesel akhirnya pergi meninggalkan Erik dan kedua temannya.
"Apa kita sudah keterlaluan" tanya Erik kepada kedua teman nya.
Aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu Rik, aku sudah mengingatkanmu sebelum nya, namu kamu terus saja bertindak sesuai ke inginanmu" jawab Andra sambil menerawang jauh memikirkan nasib Alisya.
"Bagaimana nasib Alisya kedepannya, bahkan dia hamil dan hidup seorang diri tanpa ada keluarga di sampingnya, dia pasti akan kesusahan" ucap Irfan mengusap wajahnya dengan kasar.
"Apa kau tau rumahnya Ndra" tanya Erik.
"Aku tahu, aku pernah mengikutinya sepulang kuliah hingga ke kontrakan dan juga tempat ia bekerja" jawab Andra.
"Besok kita akan temui dia" Ucap Erik.
"Buat apa? apa kau mau menyakitinya lagi Rik? apa kau belum puas menghancurkan semuanya?," tanya Andra.
"Lihat saja besok" ucap Erik sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Aku harap kau akan berhenti menyakitinya Rik" ucap Andra dalam hati.
*
*
*
"Mari kita memulai hidup baru, hanya ada aku dan anak Mama, sehat-sehat anak mama" ucap Alisya sambil mengelus perutnya.
Alisya membawa tas nya lalu menuju ke Cafe untuk mengundurkan diri dan sekalian pamitan sama mbak Dewi.
Sesampainya di Cafe Alisya langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya, sang pemilik Cafe pun terpaksa menyetujui alasan Alisya.
Pemilik Cafe menyerahkan uang pesangon ke Alisya.
"Alisya minta maaf kalau Alisya punya salah sama ibu, dan Alisya mengucapkan terima kasih karena Ibu sudah mau menerima Alisya untuk bekerja di sini" pamit Alisya sambil mencium punggung tangan pemilik Cafe.
"Ibu juga minta maaf kalau punya salah sama Alisya, kamu anak baik nak, ibu doakan kamu semoga sukses di tempat barumu nanti, jaga kesehatan kamu jangan sampai kamu sakit" ucap Pemilik Cafe sambil mengusap tangan Alisya.
Pemilik cafe selalu memperlakukan Alisya dengan baik, dia tahu kalu Alisya yatim piatu dan berjuang sendiri untuk hidupnya.
Alisya pergi meninggalkan ruangan itu, lalu dia menemui Dewi.
"Mbak Alisya pamit ya" ucap Alisya dengan senyum yang di paksakan.
"Kamu mau kemana bawa-bawa tas segala Sya" tanya Dewi yang heran melihat Alisya membawa tas yang lumayan besar.
"Alisya Akan pergi sementara dari kota ini mbak" jawab Alisya.
"Lalu kuliah kamu gimana Sya" tanya Dewi.
"Alisya sudah di DO dari kampus mbak" jawab Alisya mulai menundukan kepalanya, sekuat tenaga dia menahan laju air matanya supaya tidak menetes, karena dia tidak ingin menangis di depan temannya.
"Apa kamu tidak ingin bercerita sama mbak Sya" tanya Dewi.
"Suatu hari nanti jika Alisya sudah kuat untuk bercerita, Alisya akan menemui mbak" ucap Alisya memaksakan senyumnya.
"Ya sudah, kabari mbak jika ada sesuatu, siapa tau mbak bisa bantu" ucap Dewi.
"Terima kasih mbak, dan Alisya minta maaf kalau ada salah sama mbak, Alisya permisi mbk" ucap Alisya.
"Hati-hati Sya,"ucap Dewi, Alisya tersenyum langsung pergi meninggalkan Cafe.
Bersambung
Jangan lupa like, koment Vote🙏
Happy reading guys🙏
kyk si budiman , paman alisya jadi bondan
ratmi , tantenya alisya jadi hera
koq nama karakternya sering gak konsisten thor ?
coba buat di kertas kosong , biar inget nama2nya jadi yg baca gak pusing 🙄
gak selalu dia di atas , roda itu berputar
bukannya mengarahkan adiknya malah makin nguras uang papanya
ingat!! reva biar bagaimanapun cuma anak tiri , harusnya bersyukur sam arsen yg akuin dia daripada si erik , bukan malah habisin uang papa tirinya
makin besar cara berpikirnya bukan makin dewasa malah mirip "siska" , nenek kandungnya
kalau bangkrut gmn ? mau jadi gila puluhan tahun spt siska ??
bukannya tau diri mlh semakin merugikan arsen
masa dia gak ingat pernah susah hidup ber 2 sama mamanya wkt kecil?
yang ada keluarga pamannya alisya habis sama arsen & erik
mati2 deh sana