DANGEROUS COUPLE

MILAN, ITALI

Warning!

Saat Arzhel dan yang lainnya ingin meninggalkan tempat peperangan, tiba-tiba ada beberapa orang yang menembak ke arah mobil camper van milik Arzhel.

Hal itu membuat sang iceboy emosi kembali apalagi saat ini pikirannya masih kacau karna Sheina marah pada dirinya, membuat Arzhel semakin menggila.

Lelaki tampan itu keluar sendiri dari mobil camper van untuk melawan 150 orang mafioso milik Joshua, ia membantai habis musuhnya tanpa sisa hanya dalam waktu kurang dari lima menit.

Dark side Arzhel on : God of death!

Kemarahan Arzhel semakin menjadi saat seseorang menembak ke arah mobil milik Sheina, dia langsung melompat ke arah orang itu dan menembak kepala orang tersebut beberapa kali.

"Bedebah!" umpat Arzhel pada orang itu.

Dor!

Dor!

Dor!

Bunyi dari pistol Arzhel sangat nyaring terdengar di dalam hutan tersebut, tubuh orang tersebut sudah terkoyak habis karna perbuatan Arzhel, dia bukan hanya menembak tapi menebas kepala orang itu menggunakan pedang miliknya.

Glek!

"Si bos, menggila anjir! Ngeri gue ngeliatnya," ucap Daren.

"Lo benar, lihat dia hanya menghabisi mereka dalam waktu singkat," sambung Bryan.

"Arzhel saat ini emosinya sedang berada dipuncak, lihat matanya sudah berubah jadi merah kegelapan, yang artinya dark side god of death yang menguasai diri Arzhel saat ini," tambah Reyhan.

"Udah lama gue nggak lihat si bos buas kayak gitu, bos udah kayak malaikat pencabut nyawa langsung sat set untuk cabut nyawa orang," lanjut Zayden.

"Apa kita tidak akan menghentikannya? Lihat tubuh orang itu sudah terkoyak seperti dimakan singa kelaparan, tapi Arzhel masih aja nafsu buat nusuk orang itu," ucap Xavier menatap Kenzo.

"Biarkan saja, lagian gue mana bisa mengendalikan amarahnya yang ada gue yang kena bogem nanti," jawab Kenzo. "Dia akan berhenti setelah puas, jadi kita tunggu saja sampai Arzhel selesai bermain," tambahnya.

Semua orang yang ada di sana hanya bisa meneguk ludah secara kasar saat melihat kekejaman yang dilakukan oleh Arzhel, mereka merasa merinding saat melihat si iceboy itu masih bernafsu menusuk musuhnya padahal orang-orang yang ada di sana sudah terkapar tak bernyawa.

"Gila! Cowok lo kejamnya nggak main-main anjir!" ucap Laura menatap Sheina.

Jeslyn, Jennifer, dan Evelyn mengangguk setuju dengan ucapan Laura.

Sheina hanya menatap datar keluar jendela mobil melihat kegiatan Arzhel, Sheina tetap diam tanpa berkomentar sama sekali.

Beberapa menit kemudian

Arzhel berhenti melakukan kegiatannya, tubuhnya saat ini sudah dipenuhi darah, bahkan wajah tampan Arzhel saat ini juga terdapat cipratan darah orang yang dia eksekusi.

Arzhel berjalan mendekat ke arah mobil camper van.

"Kumpulkan mereka semua jadi satu!" titah Arzhel pada mafioso dan anggota TKD.

"Baik master," jawab mereka semua dengan kompak.

Setelah beberapa menit, anggota dan mafioso milik Arzhel berhasil mengumpulkan semua mafioso milik Joshua, mereka menunpuk semua mayat itu seperti gunung.

Arzhel mendekat ke arah mayat-mayat itu, lalu dia mengambil sesuatu dalam saku jaketnya, dan...

Bam...!

Semua mayat itu terbakar, Arzhel tetap berdiri depan api yang menyala dengan sangat besar, dia menatap datar api yang ada di hadapannya.

Kejam!

Arzhel memiliki prinsip : "Darah dibayar dengan darah, tangan dibayar dengan tangan, mata dibayar dengan mata, nyawa dibayar nyawa"

Hal itulah yang sering Arzhel lakukan pada musuh yang berani mengusik dirinya, tidak peduli siapa pun orangnya, lelaki tampan itu memang dikenal sangat kejam di dunia bawah, dan para jajaran geng motor.

Arzhel bahkan pernah membakar salah satu ketua geng motor bersama motor sport milik orang tersebut di hadapan para anggota geng motor itu sendiri, saat salah satu ketua geng itu melakukan sabotase pada motor Arzhel saat dia lomba balapan.

Sejak kejadian itu, kejadian yang disaksikan secara langsung oleh beberapa anggota geng motor yang ada di Amerika dan Eropa membuat mereka merasa segang dan takut untuk mencari masalah pada The Kinh Devil's.

"Bereskan!" Arzhel memberi perintah pada mafioso Black Dragon dan anggota The King Devil's untuk membersihkan area hutan itu setelah semua mayat yang ada di sana berubah jadi abu hitam.

"Baik master," jawab mereka bersamaan.

Arzhel memang menyediakan mobil road sweeper atau mobil penyapu jalan untuk membersihkan sisa pertempuran meraka.

"Bos, yacht untuk ke Pulau Sant'Angelo della Polvere sudah siap," ucap David.

"Hm," Arzhel hanya berdehem sebagai jawaban.

Arzhel ingin berjalan ke arah mobil miliknya, tapi...

"Tunggu mereka selesai menyelesaikan tugasnya," ucap Sheina.

Mendengar suara dari tunangannya membuat Arzhel segera menoleh ke arah Sheina, dia tetap diam menatap sendu ke arah gadisnya.

"Loh, nggak usah ditungguin kali Shei, kelamaan nanti si Joshua dan yang lainnya kabur, gimana?" ujar Bryan.

"Nggak akan, dia tidak akan bisa keluar dari Pulau itu," jawab Shiena.

"Tapi, perjalanan ke sana juga membutuhkan waktu, kita nggak perlu tunggu sampai mereka selesai, biar mereka aja yang urus semuanya sampai beres," ucap Xavier.

"Tidak semua pekerjaan yang kita lakukan harus dipercayakan sepenuhnya pada orang lain tanpa adanya pengawasan, bisa saja mereka melakukan kesalahan dan keteledoran," balas Sheina.

"Besok, tim alpha akan latihan menembak dalam hutan ini, jika ada bercak darah sedikit saja yang Lucas temukan di sini, maka ia pasti akan mengusut masalah ini sampai ke akar-akarnya," sambung Sheina.

"Kalian tau sendiri, bagaimana obsesi yang dimiliki oleh Lucas jika masalah yang bersangkutan dengan mafia, dia memiliki keinginan untuk membubarkan semua mafia yang ada di Negara ini, terutama Black Dragon." tambah Sheina.

"Apa yang dikatakan Sheina benar, semua anggota militer memiliki hubungan baik dengan kita kecuali tim alpha, itu karna obsesi Lucas yang selalu ingin membubarkan Black Dragon." sahut Alzian.

Mereka mengangguk paham, dan akhirnya mereka semua bekerja sama untuk membersihkan lokasi itu agar tidak meninggal jejak sama sekali.

***

Warning!

Pulau Sant'Angelo della Polvere

Pukul 02.00 malam

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh menit lamanya, akhirnya Arzhel dan yang lainnya sampai di Pulau tempat Joshua bersembunyi.

"Apa kita akan menyerang mereka sekarang?" tanya Zayden melalui earpiece.

"Tidak, biarkan Joshua dan semua ketua dari geng itu saling membunuh satu sama lain," jawab Sheina.

"Maksud lo? Emang bisa? Mereka bekerja sama kan, tidak mungkin mereka akan saling membunuh satu sama lain," tanya Bryan.

Sheina tersenyum smirk. "Tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini," jawabnya.

Mereka sedang mengawasi Villa milik Joshua dari atas pohon, mereka melakukan komunikasi melalui earpiece.

"Lihat, ada penjaga di bagian pintu masuk," ucap Daren.

"Gue nembak yang sebelah kiri, lo yang sebelah kanan," sahut Reyhan.

"Kenapa harus memilih jika bisa sekaligus, suara senjata kalian akan membuat mereka sadar jika kita ada di sini, gue yang urus mereka." terang Sheina.

Sheina mengeluarkan sebuah jarum yang sudah ia lumuri dengan racun, lalu dia melempar jarum itu ke arah penjaga.

Seperkian detik kemudian sepuluh penjaga yang ada di depan pintu masuk terkapar di tanah.

"Tepat sasaran," ucap Sheina.

"Buset! Lo, lempar apa anjir!" celetuk Zayden kaget melihat para penjaga yang terkapar.

"Kalian tunggu di sini, gue masuk duluan, nanti baru kalian nyusul saat gue berhasil ambil alih." titah Sheina.

Arzhel ingin bersuara tapi. "Ini perintah!" tegas Sheina.

Arzhel hanya mampu menghela nafas kasar, dia tidak bisa membantah ucapan gadisnya, dia sangat takut jika membantah akan membuat gadis cantik itu semakin marah.

Sheina melompat dari pohon, lalu dia berjalan santai masuk ke dalam Villa, gadis itu berhenti sebentar di hadapan para penjaga.

Sheina memeriksa nadi penjaga itu. "Kalian semua sangat beruntung karna menjadi bahan percobaan eksperimenku," ucapnya.

Sheina sudah sampai di ruangan tempat Joshua melakukan pesta, dia bersembunyi di balik tembok, lalu Sheina mengeluarkan sebuah robot nyamuk miliknya.

"Time to work, babe," lirih Shiena.

(Waktunya bekerja, sayang)

Sheina menekan tombol pada jam canggih miliknya lalu kelima nyamuk itu terbang menggigit satu per satu orang yang ada di sana.

Setelah nyamuk itu berhasil mengigit semua orang yang ada di sana, nyamuk itu kembali ke arah gadis cantik yang bersembunyi di balik tembok itu.

"Good job, babe," puji Sheina pada nyamuk miliknya, dia menatap jam tangannya. "Hah, harus menunggu lima detik dari sekarang, it is okay, gue cantik, imut, sexy, hot, baik hati, dan tidak sombong jadi nggak masalah menunggu." lirihnya.

Arzhel tersenyum geli mendengar ucapan gadisnya melalui earpiece.

"Untung semua ucapan lo benar Shei, kalau nggak mulut gue udah gatal pengen komen." sahut Laura.

Sheina hanya mengangkat bahu acuh.

Lima detik kemudian. "It's time," guman Sheina.

Tap!

Tap!

Sheina keluar dari persembunyiannya, semua orang yang ada di sana mengalihkan pandangan ke arah gadis cantik itu.

Sheina duduk di sofa. "Wah, kalian sedang berpesta tapi tidak mengajakku, jahat sekali." ucapnya.

"Queen Athena?" tanya Joshua.

"Ternyata ingatan King Black boleh juga, kau bisa mengingatku dengan baik." jawab Sheina dingin.

"Untuk apa kau di sini? Kami tidak memiliki urusan padamu?" ketua geng xamore.

"Untuk membunuh kalian, lebih tepatnya saya ingin kalian berpesta darah dan saling membunuh satu sama lain." jawab Sheina santai.

"KAU! Jangan asal bicara, jangan banyak bertingkah Queen kau hanya sendiri." bentak Joshua.

Joshua memberi kode pada Varius untuk melakukan hipnotis pada Shiena.

Varius mengeluarkan sebuah kalung liontin. "Queen, lihat kemari," ucapnya.

Sheina mengikuti permintaan Varius.

Di luar ruangan mereka yang memantau melalui cctv. "Sial! Bagaimana kalau Shei, terpengaruh sama Varius?" tanya Daren.

"Tenang saja, Queen tidak akan terpengaruh sama sekali, kita cukup diam dan memantau dari sini sampai Queen memberi kode untuk kita masuk." jelas Emo.

"Queen cantik, lihat kalung ini, dan dalam hitungan lima detik Queen akan menuruti semua perkataan saya." ujar Varius.

Sheina menatap datar kalung liontin milik Varius.

"1,2,3,4,5, malam ini kau harus memuaskan diriku," ucap Varius.

Arzhel yang mendengar hal itu mengepalkan tangan, dia menatap tajam ke arah cctv.

"Sudah, hipnotis yang kau lakukan terlalu murahan untuk mem'pengaruhiku bodoh!" sahut Sheina.

"B-bagaimana mungkin?" Varius kaget sekaligus heran melihat respon Sheina.

Tersenyum smirk. "Sekarang giliranku! Kalian semua yang ikuti apa permintaanku!" titah Sheina dingin.

"TIDAK AKANNN..." teriak Joshua.

"Cih, aku tidak butuh pendapatmu bodoh! Bersujud! Sekarang!" titah Sheina.

Bruk!

Setelah Sheina mengucapkan hal itu semua orang yang ada di sana bersujud di hadapan Sheina.

Joshua dan yang lainnya berusaha untuk berdiri tapi mereka tidak bisa melakukannya.

"Percuma bodoh! Kalian tidak akan bisa bergerak tanpa perintah dariku." tegas Sheina.

"YAAAKKK, apa yang kau lakukan pada tubuhku?" teriak Varius marah.

"Kalian boleh masuk!" titah Sheina.

Arzhel dan yang lainnya keluar dari persembunyian mereka, lalu menyusul Sheina ke dalam.

Arzhel berjalan cepat ke arah Varius.

Bugh!

Bugh!

"BERANINYA KAU MENGATAKAN HAL YANG TIDAK PANTAS PADA ISTRIKU BEDEBAH! SIALAN!" bentak Arzhel.

Blush!

Pipi Sheina seketika merona saat mendengar Arzhel memanggilnya istri. "Shibal! Santai Shei, lo jangan baper, ingat lo lagi mode ngambek." ucapnya dalam hati.

Dor!

Dor!

Arzhel menembak jantung Varius beberapa kali, dia juga menebas kepala Varius, ia mencongkel kedua mata lelaki itu, Arzhel bahkan mengeluarkan organ tubuh milik Varius tanpa rasa jijik sama sekali, dia saat ini sedang cosplay jadi Dokter bedah dadakan, Arzhel benar-benar murka.

Glek!

Mereka merinding melihat kegiatan Arzhel, lelaki itu seperti iblis yang mencabik habis mangsanya.

"Hah, bagaimana nasib anak gue nanti punya Daddy kayak si King Darkness ini, itu bahkan belum dark side paling seram yang keluar dia sudah sekejam itu, apalagi dark side Venom dan Demon yang keluar," ucap Shiena dalam hati.

Arzhel selesai dengan kegiatannya, dia menatap ke arah Sheina, Arzhel menghela nafas saat melihat tatapan gadis cantik itu.

"Joshua bunuh dia! Kau..." Sheina menunjuk semua orang yang ada di sana.

"Kalian berhadapan, setelah kode dariku selesai kalian ikuti perintah yang sudah saya jelaskan." ucap Sheina.

Joshua menatap tajam dan benci pada Sheina, tapi gadis itu tidak peduli sama sekali.

Sheina tiba-tiba mengeluarkan mic bluetooth. "Cek cek 1, 2, 3." ucapnya.

"Lo mau ngapain Shei?" tanya Zayden heran dengan tingkah gadis cantik itu.

"Nyanyi,buat background musik saat mereka war, supaya berasa lagi nonton film action, gitu." jawab Sheina santai.

Semuanya mendelik mendengar perkataan gadis itu.

"Listen, saat saya mulai nyanyi kalian juga mulai, paham!" titah Sheina pada Joshua dan yang lainnya.

"TIDAK AKAN, SAYA TIDAK AKAN MENGIKUTI KEINGINANMU, B*TCH!" teriak mereka dengan kompak.

Sheina hanya mengangkat bahu acuh.

"Emo putar musiknya!" titah Sheina. "Baik Queen," jawab Emo, dia memutar musik yang diminta oleh Sheina.

Sheina memainkan lagu Jennie Blackpink yang berjudul Mantra, dia menyanyikan lagunya dengan sangat merdu.

Lirik Lagu Jennie - Mantra

Pretty, pretty, pretty, pretty

This that pretty-girl mantra, this that flaunt ya, just touched down in L.A.

Pretty girls don't do drama 'less we wanna, it'll be depending on the day

Pretty girls packed in a Defender, know I'ma defend her, never let her catch no stray

This that pretty-girl mantra, she's that stunna, make you wanna swing both ways

Mix me with the drama (Drama)

Check you like commas (Ah-ah, ah-ah)

My clothes are pajamas

Straight from the cold plunge (Ah-ah, ah-ah)

Daytime baddie use her mind

Quick switch of the fit for the night (Night)

Swervin' thorugh the lane, we'll be twenty minute late

'Cause we had to do an In-N-Out drive-by

It's not that deep (Deep), I'm not that drunk (Drunk)

Sometimes, girls just gotta have fun

Throw it back, all that ass

Me and my sis, way too attached

It's not that deep (Deep), we're not that dumb (Dumb)

Look at them Bonnies on the run

Inside glowin' like the sun (Sun, s-)

You're gonna feel this every day (Day)

This that pretty-girl mantra, this that flaunt ya, just touched down in L.A.

Pretty girls don't do drama 'less we wanna, it'll be depending on the day

Pretty girls packed in a Defender, know I'ma defend her, never let her catch no stray

This that pretty-girl mantra, she's that stunna, make you wanna swing both ways

Love what it feel like (Feel like)

To be off of the grid like all night

Oh, with my bih, like (Bitch, like)

We ain't even tryna talk no one

Swerve off all the creeps, no weird vibes

We ain't never let it ruin a good time

Ain't nobody gon' dim our good light

This them words we're livin' by

This that pretty-girl mantra, this that flaunt ya, just touched down in L.A. (Ah)

Pretty girls don't do drama 'less we wanna, it'll be depending on the day (Ah, ah, ah)

Pretty girls packed in a Defender, know I'ma defend her, never let her catch no stray (Ah, ah)

This that pretty-girl mantra, she's that stunna, make you wanna swing both ways (Ah, ah, ah)

This that pretty-girl mantra, this that flaunt ya, just touched down in L.A. (Ah, ah)

Pretty girls don't do trauma, no new drama, we already got a full day (Ah, ah)

Pretty girls that you gon' remember, know that you could never, nothing ever trigger me (Ah, ah)

This that pretty-girl mantra, she's that stunna, everyone knows she is me (Ah)

Hahahahahahaha

Pretty

Terjemahan Lirik Lagu Jennie - Mantra

Cantik, cantik, cantik, cantik

Ini adalah mantra gadis cantik, hanya ingin pamer kepadamu, baru saja mendarat di L.A

Gadis cantik tidak melakukan drama kecuali kami menginginkannya, tergantung pada hari

Gadis cantik menjadi pemain bertahan, tahu aku akan membelanya, tidak akan membiarkannya menangkap mangsa sembarangan

Ini adalah mantra gadis cantik, dia sangat memukau, membuatmu menginginkan semuanya

Libatkan aku dalam drama

Menandaimu seperti koma

Bajuku adalah piyama

Langsung dari kolam dingin

Orang jahat di siang hari menguasai pikirannya

Cepat berganti ke pakaian untuk malam

Berkelok-kelok di sepanjang jalan, kita akan terlambat 2- menit

Karena kita harus berhenti di drive-by In-N-Out

Tidak sedalam itu, aku tidak semabuk itu

Terkadang, perempuan hanya perlu bersenang-senang

Buang saja semua itu

Aku dan sahabatku, kami terlalu terikat

Tidak sedalam itu, kami tidak sebodoh itu

Lihatlah mereka adalah Bonnies yang sedang berlari

Di dalam bersinar seperti matahari

Kamu akan merasakan ini setiap hari

Ini adalah mantra gadis cantik, hanya ingin pamer kepadamu, baru saja mendarat di L.A

Gadis cantik tidak melakukan drama kecuali kami menginginkannya, tergantung pada hari

Gadis cantik menjadi pemain bertahan, tahu aku akan membelanya, tidak akan membiarkannya menangkap mangsa sembarangan

Ini adalah mantra gadis cantik, dia sangat memukau, membuatmu menginginkan semuanya

Aku suka apa yang aku rasakan

Menjauh dari keramaian seperti sepanjang malam

Oh dengan wanita j\*\*\*\*\*

Kami bahkan tidak mencoba berbicara dengan siapapun

Menjauh dari orang menjijikkan, tidak ada suasana aneh

Kami tidak akan pernah membiarkannya merusak waktu yang menyenangkan

Tidak ada seorangpun yang akan meredupkan cahaya menyenangkan kami

Inilah kata-kata yang kami jalani

Ini adalah mantra gadis cantik, hanya ingin pamer kepadamu, baru saja mendarat di L.A

Gadis cantik tidak melakukan drama kecuali kami menginginkannya, tergantung pada hari

Gadis cantik menjadi pemain bertahan, tahu aku akan membelanya, tidak akan membiarkannya menangkap mangsa sembarangan

Ini adalah mantra gadis cantik, dia sangat memukau, membuatmu menginginkan semuanya

Ini adalah mantra gadis cantik, hanya ingin pamer kepadamu, baru saja mendarat di L.A

Gadis cantik tidak trauma, tidak melakukan drama baru, kami terlalu sibuk sepanjang hari

Gadis cantik yang akan kau ingat, tahu bahwa kamu tidak akan pernah bisa membuatku tergoda

Ini adalah mantra gadis cantik, dia sangat memukau, semua orang tahu dia adalah aku

Hahahahahahaha

Cantik

Sama seperti judul lagu Jennie : Mantra, begitu juga Sheina saat dia memulai menyanyikan setiap bait lirik lagunya, Joshua dan para ketua geng lainnya ikut melakukan apa yang sudah Sheina perintahkan pada mereka.

Joshua dan yang lainnya seolah dipengaruhi oleh sebuah mantra ajaib dari gadis cantik itu, setelah lagu selesai, begitu juga semua orang yang war itu terkapar mati.

Arzhel dan yang lainnya menganga tak percaya dengan apa yang barusan terjadi, Joshua benar-benar melakukan apa yang diperintahkan oleh gadis badass itu.

Sheina berdiri tempat duduknya. "Let's go home," ajaknya.

(Ayo pulang)

Sampai di luar Villa, Sheina mengeluarkan bom kecil miliknya. "Mundur!" titahnya.

Semua orang mundur mengikuti perintah Sheina.

Gadis cantik itu segera melempar bom ke arah Villa, dan...

Blarr...! Booom!

Para sahabat Arzhel dan para orang tua termundur saat mendengar suara ledakan yang sangat dahsyat.

"Anying! Gue kaget, sumpah! Rasanya jantungku pindah ke ginjal," umpat Daren yang terjatuh ke tanah saat ledakan itu terjadi.

Sheina tersenyum smirk, dia menatap kobaran api yang ada di hadapannya dengan wajah datar dan tatapan tajam. "Game over!" tekannya.

***

Warning!

Kanada, Amerika Utara

Disebuah apartemen terdapat dua sejoli sedang bersenang-senang, meraka saling memuaskan dan menyalurkan nafsu satu sama lain.

"Ahh..." desah wanita yang ada di bawah pria itu.

"Sh*t! Punya lo udah longgar, tapi enak..." ucap Samuel.

"Hmm, gue tau itu, faster gue mau..." racau Salsa.

"Sial! Ini enak b*tch!" umpat Samuel, dia semakin bergerak bru tal sesuai permintaan Salsa.

"Ahh... sh*t!" desah Samuel saat mencapai puncak.

"Ck, lo mainnya kasar banget," protes Salsa.

Samuel terkekeh. "Sorry baby, tapi lo juga nikmati apa yang gue lakukan, babe." ucapnya meremas salah satu twins milik Salsa.

"Emh... Gue masih capek, lepas tangan lo dulu, Sam." protes Salsa.

"Big no!" tolak Samuel. Salsa hanya mendengus kesal.

"Nggak usah pura-pura nolak, kalau lo juga suka, babe." sahut Samuel.

"Ok, lo menang." balas Salsa cemberut.

Samuel terkekeh. "Gue dengar Arzhel punya cewek, lo tau siapa?" tanyanya.

"Arzhel punya cewek? Nggak mungkin, dia sama wanita bodoh! Itu saja masih jaga jarak, masa dia bisa tertarik sama cewek, gue nggak percaya." jawab Salsa.

"Gue serius, mata-mata yang gue kirim ke Indonesia yang ngikutin Arzhel bilang gitu, lo coba hubungi Krystal, tanya sama dia apa info yang gue dapat benar, atau tidak." jelas Samuel.

"Nomor Krystal sudah nggak aktif selama beberapa hari ini, padahal beberapa hari yang lalu gue minta dia buat ngajak gue ke Markas Black Dragon, tapi nggak ada balasan dari wanita bodoh! Itu." cetus Salsa.

"Lo, harus cari tau semua itu, gue mau dalam waktu seminggu gue mau tau siapa cewek Arzhel, paham!" titah Samuel.

"Hm, gue usahain," jawab Salsa.

"Main lagi!" ajak Samuel.

"Gue masih capek, Sam!" tolak Salsa.

"Ck, gue nggak peduli!" tekan Samuel.

Mereka kembali mengulang olahraga panas yang kesekian kalinya.

"Gue harus tau siapa cewek Arzhel, gue mau dia jadi milik gue. Kalau gue berhasil rebut kasih sayang dari wanita bodoh! Itu, artinya gue bisa rebut cewek itu juga." batin Samuel tersenyum smirk.

"Gue harus cari tau soal cewek itu, Arzhel harus jadi milik gue, hanya milik gue, siapa pun yang berani rebut Arzhel dari gue maka dia akan mati." batin Salsa.

Cih, tidak semudah itu Ferguso!

Salsabila Savina Peterson, anak angkat Krystal, dan wanita yang sangat terobsesi dengan Arzhel.

Samuel Oktavianus Costa, anak angkat Krystal, dan musuh bebuyutan Arzhel, dia selalu iri atas apa yang Arzhel raih dan selalu berusaha merebutnya.

***

Note : Latar tempat dari novel lebih dari satu Negara bukan cuma Indonesia soalnya banyak kata-kata kasar, adegan kekerasan, nyeleneh, dan lainnya.