Brittany Moon tidak pernah menduga pernikahannya dengan tunangannya Ralph Smith akan batal karena Ralph lebih memilih bersama Clara William yang jatuh sakit disebabkan kelelahan sehingga dirawat di rumah sakit daripada memenuhi janji suci mereka dalam ikatan pernikahan.
Saat hati Brittany terluka akan sikap Ralph yang membatalkan acara pernikahan mereka demi Clara, dihari itulah Brittany tak sengaja dipertemukan dengan seseorang yang juga sedang kesulitan dikarenakan kekasihnya meninggalkannya dihari pernikahan mereka.
Nama pria itu adalah Adam Bennet, seorang pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik perusahaan distributor jam mewah diberbagai penjuru dunia.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita ini, saksikan terus disetiap babnya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Kantor Kerja Luxury
Brittany telah berada dikantor perusahaan perhiasan Luxury yang mengontraknya kerja disana, sebagai artis mereka untuk menjadi brand ambassador produk-produk mereka.
Tampak dia berjalan pelan sembari menundukkkan kepalanya, sepanjang jalan diarea kantor Luxury, seorang diri, karena Brittany tidak menyampaikan maksud kehadirannya di perusahaan ini kepada Adam Bennet.
Adam mengiriminya banyak pesan singkat kekotak masuk pesan diponselnya.
Brittany membalas satu demi satu pesan terkirim dari Adam Bennet.
Tring... !
Pesan masuk dari Adam Bennet.
"Kenapa tidak memberitahukan padaku rencana kamu masuk kerja hari ini ?"
Brittany membalas pesan tersebut.
"Maaf, aku mendadak mengubah rencanaku hari ini untuk masuk kerja, aku berangkat ke kantor Luxury dengan diantar oleh ayah"
Tring... !
Pesan masuk dari Adam Bennet.
"Aku masih dikantor pusat, tapi aku akan mampir ke kantor Luxury secepatnya jika urusan disini selesai"
Brittany membalas pesan.
"Baiklah aku akan menunggumu..."
Adam membalas kiriman pesan dari Brittany.
"Okay, aku akan secepatnya datang kesana, tunggu aku, ya..."
Brittany mengirim balasan pesan.
"Yup... ❤️❤️❤️
Adam membalas dengan tanda tanya.
"?????"
Dan Brittany membalas pesan.
"Apa ???"
Adam menjawab pesan masuk.
"Apa maksud pesan ini ❤️❤️❤️ ?"
Pesan dihapus...
"Kenapa kamu menghapus pesan tadi ?"
Brittany mengetik balasan pesan.
"Tidak apa-apa..."
Adam mengirim pesan.
"Baiklah, kalau begitu tunggu aku, ya !"
Brittany menjawab pesan yang terkirim dari Adam.
"Ya..."
Brittany memasukkan ponsel miliknya ke dalam tas setelah membaca pesan dari Adam lalu melanjutkan langkahnya menuju ruangan pemotretan.
Tidak seorangpun yang berada didalam ruangan pemotretan bahkan fotografer yang kemarin mengambil gambar fotonya juga tidak kelihatan diruangan itu.
"Tidak ada siapa-siapa disini", kata Brittany.
Brittany berdiri didepan pintu ruangan yang kosong.
"Aku akan menunggu Adam diruang tunggu dilobi utama", kata Brittany seraya memutar badannya lalu berbalik arah keluar ruangan pemotretan.
Seseorang menyapa Brittany saat gadis itu hendak beranjak pergi.
"Cari siapa ?" tanya seorang pria berseragam security.
"Aku adalah artis baru disini, kebetulan saja aku diterima menjadi model untuk iklan perusahaan Luxury, tapi aku tidak melihat fotografer yang biasa bekerja disini", sahut Brittany.
"Oh, maksudmu, fotografer Rio, dia ada diruangan lain, biasanya jika tidak ada sesi pengambilan gambar iklan atau syuting iklan, dia diruangan kerjanya", kata security itu.
"Dimana ruang kerja fotografer Rio berada ?" tanya Brittany.
"Ada di lantai empat, tiga blok dari kanan jalan menuju ruang fotografer, ruangannya paling luas daripada ruangan lainnya", sahut security itu seraya menunjuk ke arah atas.
"Mmm, lewat mana untuk naik ke lantai empat, apa melalui tangga ?" tanya Brittany seraya menghadap ke atas.
"Tidak, naik lift dekat sini, disana !" sahut security itu sambil menunjukkan jalan menuju lift.
"Oh, baik, aku akan kesana, terimakasih atas petunjuknya'', kata Brittany.
"Apa perlu diantar kesana ?" tanya petugas security itu.
"Kurasa tidak usah kesana, aku akan bertanya pada orang-orang yang aku temui disana saja, kuucapkan terimakasih atas petunjuknya", sahut Brittany.
"Ya...", ucap petugas security sambil menganggukkan kepalanya.
"Permisi...", pamit Brittany seraya melangkah pergi.
Brittany segera mengirim pesan kepada Adam, memberitahukan bahwa dia akan keruangan fotografer Rio dilantai empat.
"Aku akan naik lift ke lantai empat, mungkin aku bisa bertanya mengenai kelanjutan pekerjaanku sebagai model iklan", kata Brittany.
Brittany berjalan cepat sembari memasukkan ponselnya ke dalam tas kerjanya lalu melangkah menuju lift yang ada.
"Mungkin aku bisa bertanya tentang lowongan kerja untuk desainer, siapa tahu fotografer Rio membutuhkan tenaga desainer", kata Brittany.
Brittany mempercepat langkah kakinya ke arah lift lalu masuk kesana.
Kling !
Lift bergerak naik ketika Brittany masuk ke dalam ruangan lift menuju lantai empat.
Brittany hanya seorang diri didalam ruangan lift.
"Masih jam sembilan, kurasa aku tidak datang terlambat ke kantor Luxury ini", ucapnya.
Brittany segera melirik ke arah jam ditangannya lalu mengalihkan kembali pandangannya ke arah pintu lift didepannya.
Tombol lift menunjukkan nomer empat, artinya lift telah sampai dilantai empat.
Kling !
Lift berhenti dan pintu lift terbuka secara otomatis.
Brittany melangkah keluar dari ruangan lift lalu berbelok ke arah jalan menuju ruangan fotografer Rio bekerja disana.
Tap... Tap... Tap...
Brittany mempercepat langkah kakinya sembari menengok ke arah kanan dan kiri, mencari ruangan kerja sang fotografer berada.
"Dimana ruangannya ?" tanya Brittany terus mencari-cari.
Brittany memperhatikan jalan disekitarnya saat mencari ruangan fotografer Rio.
"Tidak ada orang disini rupanya, aku baru mengetahuinya, lantas bagaimana aku dapat bertanya dimana tepatnya ruangan fotografer Rio", ucap Brittany.
Akhirnya Brittany melihat papan nama yang menyebutkan ruangan fotografer dibagian atas.
Brittany berseru riang saat menemukan ruangan kerja milik fotografer Rio, dengan langkah cepat, dia menghampiri ruangan yang terbuka itu.
Tampak sejumlah orang sedang sibuk memperhatikan layar komputer didepan mereka.
Brittany melongokkan kepalanya ke dalam ruangan luas itu lalu menyapa dengan ramahnya.
"Hai, permisi !" sapanya sembari melambaikan tangannya.
Sejumlah orang langsung menoleh ke arah Brittany yang berdiri diluar ruangan.
"Oh, Brittany ! Masuklah !" kata fotografer Rio seraya melambaikan tangannya ke arah Brittany Moon.
Brittany membalasnya dengan anggukkan kepala sopan lalu melangkah masuk.
"Permisi...", ucapnya.
"Ayo, masuk ! Kemarilah ! Kebetulan kamu datang ke kantor Luxury, ada yang ingin aku perlihatkan kepadamu, Brittany !" kata fotografer Rio saat Brittany melangkah masuk.
"Oh, iya, apa itu kalau aku boleh tahu ?" tanya Brittany sembari mendekat.
"Aku ingin menunjukkan hasil gambar-gambar foto yang diambil kemarin", sahut fotografer Rio.
Orang-orang yang mengerumuni meja komputer lalu menepi, memberi ruang kepada Brittany untuk mendekat.
"Lihatlah cantik tidak hasil kameranya ! Kurasa kau pasti menyukainya bahkan aku sudah tidak sabar lagi untuk memajangnya pada layar reklame !" kata fotografer Rio.
"Tapi kau juga mengambil gambar Adam, mana hasilnya, boleh melihatnya", ucap Brittany.
"Oh, tentu saja, kamu boleh melihat hasil foto itu, rencananya aku juga akan memperlihatkannya pada bos Adam", kata fotografer Rio.
"Ya, dia belum datang, masih ada pekerjaan dikantornya'', sahut Brittany.
Brittany menggaruk-garuk ujung kepalanya saat mengatakan perihal tidak hadirnya Adam dikantor Luxury ini.
''Sayang sekali, bos Adam belum datang padahal aku ingin sekali menunjukkan hasil gambar foto ini kepada dia", kata fotografer Rio.
"Ya, sayang sekali memangnya" sahut Brittany.
Tiba-tiba terdengar suara dari arah luar ruangan, menjawab dengan suara berat.
"Apa yang disayangkan ?" ucap suara itu.
Brittany dan orang-orang yang ada diruangan kerja fotografer Rio langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah suara tersebut.
Tampak Adam Bennet, pria tampan nan gagah itu sedang berjalan ke arah mereka dengan sikap penuh percaya diri.
"Bos Adam, rupanya kau sudah datang kesini, aku tidak menyangkanya kalau bos akan keruangan ini", kata fotografer Rio sembari beranjak berdiri tegak.
Rio sang fotografer lalu menyalami tangan Adam Bennet.
"Bagaimana hasil pemotretan kemarin ?" tanya Adam.
"Lumayan bagus, bisa dibilang sangat memuaskan dan hasilnya luar biasa sempurna", sahut fotografer Rio.
"Boleh aku melihat hasilnya ?" tanya Adam.
"Kebetulan bos datang kesini, aku sudah memperlihatkan hasil gambarnya kepada Brittany tadi", sahut fotografer Rio.
"Oh, iya !?" kata Adam seraya menaikkan ujung dagunya.
"Dan Brittany sangat suka hasilnya, mungkin bos bisa memberi masukan kepada kami, untuk memilih gambar foto yang akan dipakai sebagai gambar iklan nanti", ucap fotografer Rio.
"Hmmm....", gumam Adam dengan wajah serius.
Adam melirik tajam ke arah komputer didekatnya, dan dia melihat beberapa gambar pada layar komputer yang memperlihatkan hasil sesi pemotretan kemarin.
uda ada si Adam...
gaya bahasa yg dipakainya natural spt dlm kehidupan nyata...
biasanya aspri yg paling tahu apa² hal mengenai bosnya....
atau aku yg gagal paham ni situasinya 😅😅😅