NovelToon NovelToon
Battle Of The Genies"Adu Jin"

Battle Of The Genies"Adu Jin"

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Hantu
Popularitas:364
Nilai: 5
Nama Author: Ramos Mujitno Supratman

Genies mulai bermunculan dari dimensi lain, masing-masing mencari partner manusia mereka di seluruh dunia. Dalam pencarian mereka, genies yang beraneka ragam dengan kekuatan luar biasa mulai berpencar, setiap satu memiliki kekuatan unik. Di tengah kekacauan itu, sebuah genie dengan aura hitam pekat muncul tiba-tiba, jatuh di kamar seorang anak berkacamata yang dikenal aktif berolahraga. Pertemuan yang tak terduga ini akan mengubah hidup mereka berdua selamanya, membawa mereka ke dalam petualangan penuh misteri dan kekuatan yang tak terbayangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merinding atau meriam

Raka terbangun dengan senyuman di wajahnya, masih teringat akan mimpi indahnya bersama Nadia. Ia melangkah ke kamar mandi, mencuci muka, dan bersiap untuk sarapan. Setelah selesai, ia berjalan menuju ruang makan di mana orang tuanya sudah menyiapkan makanan pagi.

“Selamat pagi, Raka!” sapa ibunya sambil mengaduk nasi goreng di wajan. “Ayo, sarapan sudah siap!”

“Selamat pagi, Bu!” jawab Raka dengan ceria, lalu duduk di meja makan. “Wah, aroma nasi gorengnya menggugah selera!”

Ayahnya, yang sedang membaca koran, menatap Raka dengan penuh perhatian. “Kau terlihat bahagia, Nak. Apa ada yang terjadi kemarin?”

“Eh, tidak ada apa-apa, Yah,” jawab Raka sambil tersenyum malu. “Hanya mimpi bagus semalam.”

“Hmm, mimpi yang bagus ya?” Ayahnya bertanya sambil mengangkat alis. “Tapi, ada yang aneh di rumah kita akhir-akhir ini.”

Raka mengerutkan dahi. “Aneh? Apa maksudnya?”

Ibu Raka menyela, “Ya, rasanya seperti ada hawa dingin yang tidak biasa di dalam rumah. Seperti ada yang mengawasi kita.”

Raka sedikit terkejut mendengar hal itu. Dalam benaknya, ia teringat tentang Zarkon dan pertarungan mereka semalam. “Mungkin karena cuaca, Bu? Atau mungkin AC-nya yang terlalu dingin?”

Ayahnya menggelengkan kepala. “Tidak, ini terasa berbeda. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres.”

Raka berusaha tidak panik. “Mungkin kita hanya butuh menyalakan pemanas ruangan atau membuka jendela untuk sirkulasi udara.”

“Ya, itu ide yang baik,” kata ibunya sambil menyajikan nasi goreng di piring Raka. “Tapi, kau harus berhati-hati. Kadang-kadang, perasaan kita bisa memberi tahu kita tentang hal-hal yang lebih dalam.”

Raka mengangguk, merasa sedikit tidak nyaman. Ia tahu bahwa kehadiran genie bisa menimbulkan banyak hal yang tidak terduga. “Aku akan pastikan untuk tidak terlalu lama sendirian di rumah,” ucapnya, mencoba meyakinkan orang tuanya.

“Baiklah, Nak. Nikmati sarapanmu,” kata ibunya dengan lembut. “Kalau ada yang aneh, segera beritahu kami, ya?”

Raka mengangguk sambil menyantap nasi gorengnya. Di dalam hatinya, ia berjanji untuk menjaga rumah dan keluarganya dari segala ancaman, terutama setelah pertemuan dengan Zarkon.

Setelah sarapan, Raka memutuskan untuk bersiap-siap ke sekolah. Sebelum berangkat, ia melirik ke arah jendela, merasakan hawa dingin yang tidak biasa. “Semoga semua ini hanya perasaan saja,” pikirnya, berusaha menenangkan diri.

Ketika Raka bersiap untuk pergi, ibunya memanggilnya. “Raka, jangan lupa sarapan lagi sebelum berangkat!”

“Ya, Bu! Aku akan!” jawab Raka, berusaha tidak terlalu memikirkan apa yang telah ia rasakan. Ia tahu bahwa di luar sana, banyak petualangan yang menantinya.

Saat Raka berjalan menuju halte bus untuk pergi ke sekolah, ia melihat seorang tukang ojek online berdiri di tepi jalan, tampak sangat bersemangat. Di sampingnya, ada genie berwujud kuda api, tubuhnya berkilau dengan warna merah menyala dan nyala api yang berkobar di sekelilingnya.

“Halo, bocah!” seru tukang ojek online itu, tersenyum lebar. “Kau ingin tantangan?”

Raka berhenti sejenak, penasaran. “Tantangan apa?”

“Tantangan adu genie! Jika kau berani, aku ingin mengadu genie-ku, Inferno, melawan genie milikmu. Siapa yang menang, dia yang jadi pemenang!” Tukang ojek itu menjelaskan, mengarahkan telunjuknya ke kuda api yang berdiri gagah di sampingnya.

Raka terkejut. “Adu genie? Ini tidak terdengar seperti hal yang biasa.”

“Tapi, ini akan jadi seru! Jika kau menang, aku akan membawamu ke sekolah dengan gratis! Tapi jika kau kalah, kau harus membayar aku dua kali lipat untuk perjalanan selanjutnya,” tantangnya.

Raka berpikir sejenak. Ia merasa agak ragu, tetapi semangat untuk membuktikan kekuatan Zarok, genie miliknya, memotivasi dirinya. “Baiklah! Aku menerima tantanganmu!”

“Bagus! Kita lakukan ini di lapangan terbuka di dekat sini. Ayo!” tukang ojek itu mengajak Raka berjalan ke lokasi perlombaan.

Di lapangan, banyak orang berkumpul, tertarik untuk menyaksikan pertarungan antara dua genie. Raka melihat Inferno, kuda api yang berdiri di samping pemiliknya, terlihat sangat menakutkan dengan nyala apinya yang berkobar.

Zarok muncul di samping Raka, energinya berkilau hitam. “Tuan, kita harus waspada. Kuda api ini tampaknya sangat kuat.”

“Aku tahu, Zarok. Tapi kita tidak bisa mundur. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa kita bisa bersaing dengan genie lainnya!” Raka berkata dengan semangat.

“Baiklah! Kita akan memberikan yang terbaik,” Zarok menjawab.

Tukang ojek itu melihat Raka dan Zarok siap untuk bertarung. “Ayo kita mulai! Inferno, bersiaplah!”

Inferno mengangkat kaki depannya, mengeluarkan suara menggelegar yang menggetarkan tanah. Nyala apinya semakin besar, membuat penonton terpesona.

“Zarok, kita harus fokus dan menyerang dengan strategi!” Raka mengingatkan.

“Tepat sekali, Tuan. Mari kita mulai dengan serangan energi!” Zarok menyarankan.

“Serangan energi!” Raka memanggil, dan Zarok mengumpulkan kekuatan, mengeluarkan serangan energi hitam yang meluncur menuju Inferno.

Inferno menghindar dengan cepat, melompat ke samping dan membalas dengan semburan api yang menyala. “Rasakan ini!” teriak tukang ojek.

Raka dan Zarok segera menghindar. “Zarok, kita harus melakukan serangan balik!”

“Setuju! Mari kita lakukan serangan ganda!” Zarok menjawab.

Raka dan Zarok mulai melakukan serangan bersamaan, memfokuskan energi mereka untuk menyerang Inferno. Namun, kuda api itu sangat cepat dan dapat menghindar dari serangan mereka.

“Tidak mudah, ya?” tukang ojek itu berkata sambil tertawa. “Inferno, serang balik!”

Inferno melepaskan semburan api yang lebih besar, membuat Raka dan Zarok terpaksa mundur. “Kita harus mencari celah!” Raka berteriak.

“Fokus pada kelemahan gerakannya!” Zarok memberi tahu.

Saat Inferno melompat untuk menyerang lagi, Raka melihat momen itu. “Sekarang, Zarok! Serang dengan kekuatan penuh!”

Raka dan Zarok bersama-sama mengeluarkan serangan energi yang kuat, memusatkan kekuatan mereka untuk melawan Inferno.

Ledakan energi mengguncang lapangan, dan para penonton bersorak. “Ayo, Raka! Kita bisa melakukannya!”

Akhirnya, serangan Raka berhasil mengenakan Inferno, membuat kuda api itu terjatuh. Semua orang terdiam sejenak, lalu bersorak sorai.

“Wow, itu luar biasa!” seru tukang ojek itu, tampak terkejut. “Kau benar-benar hebat, bocah! Aku tidak menyangka kau bisa mengalahkan Inferno.”

Raka merasa bangga. “Terima kasih! Ini semua berkat Zarok!”

Zarok mengangguk, energinya bersinar. “Kita berhasil! Kita harus terus berlatih untuk menjadi lebih kuat!”

“Tentu! Selamat, Raka!” tukang ojek itu mengulurkan tangan untuk bersalaman. “Kau adalah lawan yang hebat.”

Raka tersenyum dan menjabat tangannya. “Terima kasih! Itu sangat menyenangkan. Dan terima kasih juga telah menantangku.”

Setelah perlombaan, Raka melanjutkan perjalanannya ke sekolah dengan semangat baru. Ia merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan yang akan datang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!