NovelToon NovelToon
Saat Si Antagonis Berubah

Saat Si Antagonis Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Roman-Angst Mafia
Popularitas:183.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

Setelah terbangun dari mimpi buruk di mana ia dibunuh oleh pria yang diam-diam ia kagumi, Ellison, Queen merasa dunianya berubah selamanya.

Sejak hari itu, Queen memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam kehidupan Ellison. Dia berhenti mengejar cintanya, bahkan saat Ellison dikelilingi oleh gadis-gadis lain. Setiap kali bertemu Queen akan menghindar- rasa takutnya pada Ellison yang dingin dan kejam masih segar dalam ingatan.

Namun, segalanya berubah saat ketika keluarganya memaksa mereka. Kini, Queen harus menghadapi ketakutannya, hidup dalam bayang-bayang pria yang pernah menghancurkannya dalam mimpinya.


Bisakah Queen menemukan keberanian untuk melawan takdirnya? Mampukah dia membatalkan pertunangan ini atau takdir memiliki rencana lain untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Mobil mewah berhenti tepat di depan gerbang besar mansion Ellison. Queen turun dengan langkah yang tergesa-gesa, seolah-olah setiap detik di tempat itu adalah siksaan bagi dirinya. Pak Johan, sang sopir, mengamati dengan prihatin dari kaca spion, tahu betul bahwa perasaan gadis itu kacau balau.

Apalagi saat masuk mobil gadis itu ketakutan entah kenapa? Biasanya melihat Ellison dengan mata berbinar, kini berubah menjadi ketakutan.

Queen melangkah menuju pintu masuk mansion dengan perasaan yang berkecamuk. Dia tersenyum mengingat waktu kecil dulu, dia pernah bermain di halaman ini, tertawa riang bersama Ellison. Namun, kini mansion itu seolah berubah menjadi arena pertarungan bagi perasaannya.

Alina, sang kakak Ellison yang dikenal manja dan selalu tergantung pada orang tuanya, telah membangun mansion miliknya tepat di samping kediaman Alvanzo.

Dari kejauhan, Queen bisa melihat sosok Alina yang sedang berdiri di balkon, mengawasi kedatangannya dengan tatapan yang berbinar.

"kak Alin!" teriak Queen sambil melambaikan tangannya ke udara sambil tersenyum.

"kamu masuk aja dulu, mommy udah nunggu di dalam," balas Alina setengah teriak.

"iya kak,"

Meskipun telah menikah dengan seorang suami yang pengertian, Alina tetap memilih untuk tidak jauh dari keluarganya, menciptakan dunia kecilnya sendiri di samping orang yang paling dia cintai. Mansion itu, dengan segala kemegahan dan keintimannya, menjadi simbol dari ketergantungan Alina yang tak pernah pudar.

Queen menghela napas berat, menyesali keputusannya untuk datang. Di hatinya, dia tahu bahwa menghindari Ellison dan para sahabatnya yang takut karena sebuah mimpi buruk yang dialaminya.

Queen disambut sopan oleh para pengawal dan pelayan yang ada disana, dia hanya membalas dengan senyuman manisnya.

Dia merasa takjub dengan dekorasi mansion ini. " Perasaan aku dulu enggak sebesar ini rumahnya."

" Selamat sore non"

Seseorang pelayan muncul dari arah samping, mengejutkan Queen dari lamunannya.

Gadis itu menunduk sedikit kepala menanggapi sapaan pelayan tersebut." Selamat siang juga"

" Anda pasti nona muda dari keluarga Adelio, kan?"

Queen mengangguk pelan sembari tersenyum.

" Iya"

" Mari Non, saya antar kepada nyonya "kata pelayan tersebut sopan.

Queen mengekori langkah besar dari sang pelayan, matanya berkeliaran menganggumi dekoraai mansion. Sampai didalam Queen disuruh duduk di ruang tamu, sedangkan sang pelayan menaiki tangga dengan sedikit terburu-buru.

Beberapa detik kemudian turunlah seorang wanita paruh baya tersenyum ramah kepada Queen.

" Kamu udah sampai, sayang" Kata mommy Soya. Sontak Queen berdiri sembari membalas senyum. Lalu Queen langsung memeluk Soya dengan sangat erat, dia selalu merasa tenang disaat memeluk Soya, ia jadi teringat dengan mamanya.

" Adek!" Alina yang sedang mengandung besar baru masuk langsung memeluk erat Queen.

Soya mengedar pandangannya keseluruh ruangan, dia tidak ditemukan anak bungsunya." Ell mana sayang?"

" Kak Ell...kak Ell nyusul mungkin"

" Dia enggak anter kamu?Kebiasaan deh anak itu"

"Enggak kok mom, Aku yang nolak pergi"

Soya menghela nafas berat berkata, "enggak apa-apa, nanti dia pasti pulang makan malam"

Queen hanya mengangguk tapi dalam hatinya berharap Ellison tidak pulang, dia tidak bisa mengontrol tubuhnya untuk tidak takut kepadanya.

***

Di kediaman Alvanzo berkumpullah para keluarga untuk makan malam bersama termasuk Queen yang masih berada disana tanpa Ellison, sampai sekarang dia belum pulang membuat sang mommy menjadi sangat kesal.

" Mungkin dia masih dijalan sayang" Kata Richard menenangkan sang istri yang mulai dibawa emosi.

" Iya mom... Mungkin kak Ell lagi banyak pekerjaan" Tambah Queen.

" ya udah, kita mulai makan saja," Kata sang kepala keluarga.

Setelah perkataan disetujui oleh para keluarga, orang yang ditunggu datang dengan penampilan acak acakan.

" Maaf Ell erlambat" Ucap Ellison sembari mendudukan bokongnya disamping Queen. Sedangkan gadis itu menggeser kursi ke samping lebih jauh dari Ellison. Ellison kembali di buat penasaran dengan tingkah Queen.

" Ayo kita makan, orang yang ditunggu sudah datang"

Mereka makan malam dengan sangat hening cuma suara detingan sendok yang terdengar.

Sesekali Queen mencuri pandang dengan Ellison,dia merasa kak Ell nya yang dia kenal selama ini sudah sangat berubah dia lebih dingin walaupun kepada keluarga nya  sendiri.

" Vale  sayang di makan yang banyak ya"

Perkataan Soya membuyarkan lamunannya, lalu Queen mengalihkan pandangannya ke piring di depannya. " Iya mom"

Setelah acara makan bersama mereka berkumpul diruangan keluarga dan saling tertawa bersama, tidak dengan Ellison dia hanya memasang wajah datar sembari memainkan hpnya.

" Son!" Panggil Richard

Orang yang dipanggil hanya memandang dengan wajah datarnya.

" Anterin Vale pulang ya"

" Suruh pak Bandi aja, aku lagi malas anterin orang lain"

Sang mommy hanya menghela nafas mendengar perkataan sang anak bungsunya ini.

" Kalo kamu tau siapa sebenarnya Vale, kamu enggak akan biarin dia dianterin orang lain, nak" Mommy hanya mampu mengatakan di dalam hatinya. 

" Anterin aja kenapa sih dek, sekalian kamu pulang ke apartemen mu" Alina ikut nimbrung dalam percakapan mereka, dia merasa geram melihat adiknya ini.

" enggak usah, aku bisa suruh Rena jemput,"kata Queen buru-buru bangkit,ketakutan kembali merenggut tubuhnya.

"mom, dad, kak Alin, aku pulang dulu ya. Terima kasih makan malamnya," kata Queen berjalan mengecup punggung tangan mereka, lalu berlalu keluar tanpa menunggu respon mereka. Mereka hanya melongo sambil menatap Ellison yang hanya bersikap biasa.

"dek!" panggil Soya.

Ellison menghembuskan nafas panjang menyimpan ponselnya, "Ell pulang,"katanya langsung berjalan cepat menarik tangan Queen.

Queen terkejut,berusaha lepasa dari genggam tangan Ellison. Namun Ellison tetap memaksa Queen masuk ke mobil.

Dimobil hanya keheningan yang terjadi diantara mereka berdua. Queen duduk di ujung jendela, dia benar-benar ketakutan satu mobil dengan malaikat mautnya.

" kenapa lo selalu takut sama gue?"tanya Ellison tanpa melihat lawan bicaranya.

"Enggak ada kak,"

sekali lagu Ellison menghembuskan nafas panjang,"Kalo lo hanya untuk tarik perhatian gue, stop sekarang Vale! Gue ngak akan suka sama lo"

Queen diam seribu kata, ada rasa sesak di dalam hatinya mendengar perkataan Ellison.

" Stop berperilaku seolah-olah lo itu Uin, lo sama dia jauh berbeda"

"Lo yang gue kenal dulu hanya cewek cuek yang ngak akan pernah banyak bicara dan sekarang lo banyak bicara dan banyak tingkah seperti Uin."

" Kak, aku ngak bermaksud berperilaku seperti Uin. Maaf kalo itu buat kakak tidak suka. Mulai sekarang aku enggak akan ganggu kakak lagi." kata Queen dengan kaku dan takut.

"maaf! " Queen langsung keluar dari mobil karena berhenti di depan kediaman Adelio.

Setelah Queen sudah masuk kedalam rumah, Queen mengeras rahangnya dan memukuli keras stir mobilnya, dia kesal pada diri sendiri karena tidak bisa mengontrol emosinya di hadapan Queen.

"Uin, kenapa kamu terus berada di diri kakak lo. Apa lo ingin gue bersama kakak lo, kalo ia tolong datang ke mimpiku. Aku merindukanmu,Uin!"Gumam Ellison.

Dia tidak akan datang, Ellison. Uin-mu berada di depan matamu.

1
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
*lalu
🍏A↪(Jabar)📍
typo *mati
ladies_kocak: 🤭🤭🤭😁😁
total 1 replies
Diah Al Khalifi
up lagi dong/Pray/
ladies_kocak: ok di kabulin nanti ya, kalo ga sore ya malam
total 1 replies
aRwanA
makin romantis kalian berdua ni
Diah Al Khalifi
makasih Thor up 2;dlm sehari🙏🙏
aRwanA
semuga lancar nikahan uin sma ell.ya emang el harus cepat bertindak biar tanggung jawab uin ada pada el sebagai suami
🍏A↪(Jabar)📍
up
Diah Al Khalifi
up lagi dong Thor 🙏🙏
Diah Al Khalifi
up lagi dong
seru cerita nya🙏
Diah Al Khalifi
syukur ayah mario selamat
GK jd mewek UIN🤭
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
aRwanA
akhirnya si mario pulang juga bikin hawatir uin
Diah Al Khalifi
bucin kan sdh ell GK peduli dpn org byk🤭
aRwanA
quen lucu
Diah Al Khalifi
grazy up Thor 🙏
Diah Al Khalifi
crazy up dong Thor 🙏🙏
DISTYA ANGGRA MELANI
Tolong donk buat uin bisa berubah kuat seperti almarhum kakak kembar nya untuk melawan kluarga yg telah membantai mommy & daddy nya... Biar tmbh seru pa lgi didampingi oleh kak ell..
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
Diah Al Khalifi
baiknya queen
ko ada aja yg GK suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!