seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
karma
Para reed Assassin berkumpul di satu titik. Jumlah mereka sekarang hanya ada 5 termaksud pemimpin mereka. Namun tidak lama sisanya menyusul tubuh mereka penuh luka sayatan mereka tidak fatal ataupun begitu dalam. Namun jelas mereka semua kelelahan. Beberapa dari mereka bahkan harus di gendong.
"nona Villna... Lapor kami kembali tanpa korban jiwa.
Villna melihat para bawahannya babak belur menyilangkan kedua tanganya dan bersandar ke sebuah pohon. "apa yang terjadi kepada kalian ? Dan wanita itu... Apa kalian membunuhnya ?"
Assassin paling sepan menunduk dengan malu. "maaf... Kami gagal... Kami tidak dapat menyentuhnya sama sekali"
"apa maksud kalian ?"
"setiap kami mendekat dan berusaha menyerangnya selalu ada perisai sihir yang muncul dan menghancurkan senjata kami..."
Salah satu assassin yang di gendong juga mengangkat tanganya. "itu benar ! Bahkan belati yang kami lempar berbelok begitu mendekatinya"
Juga ada lagi yang berbicara di antara mereka. "benar ! Dia merapal mantra pelindung tanpa mengucapkan mantra !"
Villna mendengarkan alasan para bawahannya itu lalu mengangguk. "baiklah, kalian jelaskan kejadian sepenuhnya nanti. Kita kehilangan empat orang oleh mantra Astra, pengorbanan mereka tidak sia sia... Kita telah mengirim pesan yang jelas dan keras kepada Angran... Ayo kembali sekarang"
Di sisi lain Sasha di kamarnya mempersiapkan barang barangnya. Itu tidak banya, sebenarnya ia bisa saja memasukan semuanya ke dalam pocket dimensionnya namun di saat yang sama ia ingin terlihat normal dan tidak di curigai.
Sasha berjalan turun tangga, Bunni melihatnya. "huh ? Sasha kamu mau ke mana ?"
"aku mau pergi dari kota ini... Lagian hariku di penginapan ini sudah berakhir bukan ?"
"ooh... Sayang sekali kalau begitu... Kamu mau ke mana sekarang ?"
"entahlah... Terimakasih atas semuanya Bunni... Masakanmu enak..." ia pun berjalan keluar dari bar.
Namun saat ia membuka pintu Gail sudah ada di hadapannya. "o-oh... Sasha... Kebetulan, aku mencarimu"
(perasaanku tidak enak)
"ikut aku... Oslar dan Astra ingin membicarakan sesuatu denganmu"
"...bagaimana jika aku menolak ?"
Gail terdiam mendengar respon Sasha. Dia tidak tahu bahwa seorang gadis bisa begitu membingungkan. "t-tapi ini darurat"
"sayang sekali... Gail, tetapi aku sudah terlibat terlalu dalam dengan politik negeri ini. Yang mana itu adalah hal yang aku hindari semenjak menginjakan kaki ke negeri ini, sekarang satu satunya pilihan yang aku punya adalah untuk pergi sejauh mungkin dari... Area konflik..."
"tunggu... Kamu akan pergi ? Kemana ?"
"aku tidak tahu... Yang jelas jauh dari masalah ini..." Sasha pun berjalan pergi.
"t-tunggu ! Kami mungkin bisa membersihkan namamu dari masalah ini"
Sasha berhenti dan berbalik. "aku mendengarkan..."
"para Reed assassin telah mengetahui nama dan wajahmu. Dengan begitu otomatis kamu tidak akan bisa pergi ke negeri Forlass dan aku dengar kamu ingin menjelajah semua negeri bukan ? Kami bisa membantu mu tentang itu"
Sasha memikirkan tawaran itu sebentar. Tetapi dia masih tidak tahu apa yang mereka inginkan. "berjanjilah kepadaku, jangan ada pertempuran lagi... Pertempuran yang bukan milikku"
Gail mengangguk. "aku janji..."
Mereka pun berjalan bersama menuju balai kota sebuah kastil yang cukup besar. Di perjalanan mereka sempat berbicara.
"jadi... Sasha, seperti apa tempat asalmu ?"
Sasha terdiam sebentar mencari jawaban. "itu tempat yang amat jauh... Itu saja yang bisa aku katakan"
"ahh... Apa kamu sering pulang ke tanah air mu ?"
Mendengar pertanyaan Gail Sasha menunduk. Wajahnya tertutup oleh rambut putih panjangnya. "jika aku bisa kembali maka aku akan.."
Mendengar respon itu gail langsung merasa tidak enak. "m-maaf... Jadi sekarang kamu mencari rumah baru atau sesuatu ?"
"rumah baru ? ...aku tidak pernah memikirkan itu..."
Sasha langsung melamun dengan pemikiran itu. (jika aku tidak bisa kembali ke duniaku... Apa aku... Tidak ! Pasti ada jalan untuk kembali kembali ! Pasti ada... Sampai sekrang aku hanya harus mencari informasi lebih dalam soal dunia ini... Dan mungkin... Mungkin aku akan menemukan jalan keluar...)
Namun lamunan itu di pecahkan oleh Gail. "kamu itu orangnya tidak suka banyak omong yah ?"
"huh ? Oh... Iya... Aku hanya tidak terlalu suka bersosialisasi... Ada yang salah ?"
"tidak... Ngomong ngomong bagaimana menurutmu para Reed Assassin itu ?"
"hm ? Aku rasa mereka lumayan... Mereka kompak, komunikasi mereka bagus... Mereka lincah... Namun... Mereka terlalu lemah..."
Gail terkejut mendengar peryataan itu. "lemah ? Mereka itu assassin reed salah satu group assassin paling kuat di benua ini dari negeri Forlass..."
Mendengar itu Sasha tahu dia melakukan kesalahan. (aduh ! Aku lupa power scale dunia ini begitu rendah...)
"sungguh ? Aku rasa aku beruntung mereka mungkin para assassin pemula. Di sisi lain mungkin, cara bertarungku terlalu berbeda dengan orang orang di sini..."
"ahh... Begitu yah... Kalau begitu kamu beruntung juga"
"i-iya..." Sasha bernafas lega melihat Gail percaya kata katanya. (phew... selamat...)
Sesampainya di kastil besar itu Sasha di bawa ke sebuah perpustakaan besar di sana Oslar dan Astra duduk menunggu.
"ah ! Sasha ! Aku sempat berpikir kamu tidak akan datang... Kemari duduk..."
Sasha duduk di sebelah Oslar di meja bundar dengan banyak buku. Sasha melihat Astra yang memiliki perban di lengannya hasil pertempuran sebelumnya. Dia kelihatanya baik baik saja, tidak ada gunanya bertanya kabarnya kan ?
"baiklah... Apa alasan kalian memanggilku ke sini ? Cepat... Aku tidak punya banyak waktu di kota ini..."
Oslar mengangguk. "apa kamu sudah dengar soal penyihir misterius yang menyelamatkan desa sepuluh hari yang lalu ?"
Mendengar hal tersebut tubuh Sasha langsung membeku. Dia tidak tahu ia di mintai tolong untuk mencari dirinya sendiri.
"uh... Ya... Lalu ?"
"penyihir itu dapat memanggil makhluk celestial dan under world di saat yang sama... Aku tidak begitu ahli dalam sihir pemanggilan. Namun aku tahu itu mustahil di lakukan... Sihir suci dan sihir terlarang tidak bisa di kuasai oleh satu orang. Kamu ahli mantra pemanggilan kan ? Bahkan mungkin lebih ahli dariku. Apa kamu tahu sesuatu ?"
(apa dia membicarakan soal karma point ? Aduh... Seharunya aku menolak saja tawarannya...)
"entahlah... Aku butuh detail"
Astra lalu memberikanya sebuah kertas laporan. "ini... Laporan dari para ksatria di lapangan saat mereka tiba pertama kali..."
Sasha membacanya. Tetapi dia tidak perlu, dia tahu apa yang terjadi di sana dia yang melakukannya. Rasanya jantungnya bisa lompat keluar kapan saja jika salah seorang di ruangan ini bertanya 'apa itu kamu ?' semoga itu tidak terjadi.
"begitu yah... Aku rasa aku punya penjelasan..."
Oslar dan Astra langsung menatap Sasha menunggu jawaban. Begitu juga gail yang duduk di sisi saudaranya. (aku tahu ini beresiko... Aduh! kuharap aku tidak melakukan blunder !)
"sebagai seorang penyihir yang ahli dalam sihir pemanggilan, aku dapat memanggil makhluk monster yang telah aku jinakan atau elemental spirit yang aku tangkap... Namun memanggil mahluk dari under world atau mahluk celestial itu memiliki... Persyaratan yang berbeda dari yang lain, dan juga berlawanan"
ia melanjutkan. "seperti yang kita tahu sihir hitam tidak bisa di gunakan oleh seseorang yang memiliki kemampuan untuk merapal sihir suci dan sebaliknya..."
Astra mengangguk. "tentu... Kami tahu itu... Layaknya koin. Mereka itu satu... Tetapi hanya satu yang bisa menghadap ke atas... Apa maksudmu ?"
Sasha mengangguk. "namun ada sesuatu yang di sebut karma point... Karma memiliki jumlah maksimum 500 paling tinggi, sementara paling rendah -500. Semakin tinggi karmamu maka semakin kuat sihir suci mu, sebaliknya dengan sihir hitam. Mereka di pengaruhi oleh tindakanmu selama hidup"
Oslar berpikir sebentar mendengar penjelasan itu. "karma point... Maksudmu orang orang memiliki angka yang menentukan seberapa baik atau buruk mereka ?"
Sasha mengangguk... "tepat. Namun ada anomali pada karma point ini... Seseorang yang memiliki karma 0."
Wajah Gail terlihat bingung. "karma 0 ? Kedengarannya mereka hanya orang yang netral dalam hidupnya benar ?"
"tidak... Karma 0 hanya di miliki oleh bayi sampai mereka berumur 7 tahun... Di sisi lain karena ia berdiri di antara dua spektrum, ia dapat meraih dan menggunakan kekuatan dari dua spektrum itu"
Astra dengan spontan "tunggu ! Maksudmu mereka dapat menggunakan sihir suci dan kegelapan bersamaan ? Karena dia berada di tengah tengah spektrum karma poin ?"
Oslar terlihat yakin namun di saat yang sama sebuah pertanyaan muncul di kepalanya. "aku tidak pernah mendengar karma poin atau prakteknya di buku... Sasha apa kamu punya bukti bahwa karma poin itu benar benar ada ? Atau itu hanya teori atau bahkan hipotesismu ?"
Sasha terdiam sebentar, ia merasa ia berbagi terlalu banyak informasi. Rasanya jika ia bicara lebih banyak identitasnya akan ketahuan. "hanya ada beberapa orang yang dapat melihat karma poin ini... Sayangnya aku tidak bisa..."
Tiba tiba Gail berbicara dengan spontan. "tunggu ! Gadis suci dari negeri sancthum ! Dia dapat melihat baik atau jahatnya sesorang kan ? Jangan jangan ia melihat karma poin"
"itu benar !" Astra dengan spontan. "argh ! Dasar negeri sancthum ! Suka main rahasia rahasiaan begitu, kalau bakat wanita itu di pelajari mungkin konsep karma poin sudah di pelajari di semua sekolah sihir !"
Oslar lalu memandang Sasha dengan rasa penasaran. "lalu bagaimana denganmu Sasha ? Berapa elemen dari elemental spirit yang bisa kamu summon ?"
"aku hanya dapat memanggil empat dan beberapa monster biasa... Itu saja"
Oslar terlihat terkejut. "apa keempatnya ?! Api air bumi udara ?! Hebat... Bahkan summoner terhebat yang pernah aku temui hanya dapat memanggil dua elemen dari keempat elemen..."
Di situ Sasha sadar ia melakukan kesalahan lagi. Kali ini lebih parah karena itu adalah klaim terang terangan. (aduh ! Tolol... Jaga mulut Sasha jaga mulut !)
"a-ah... Hahaha... B-biasa saja kok... Aku ahli sihir pemanggilan karena aku hanya belajar sihir pemanggilan itu saja !"
Astra terlihat melamun sebentar. "Sasha... Anomali ini... Si karma Nol... Apa mungkin dia manusia ?"
Sasha terdiam, ia memikirkan sesuatu. Akhirnya ia memiliki rencana di kepalanya. "tidak... Mustahil dia manusia..."