Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Wajah Tomi dan Abel tegang dan tangan yang gemetar, tidak tahu harus mengekspresikannya seperti apa. Tomi baru saja melakukan ijab kabul, tak percaya telah melakukannya beberapa kali ia menepuk pipinya.
Perasaan itu juga yang di rasakan oleh Abel, "Ya Tuhan sekarang aku sudah nikah, tak tahu apa reaksi orang tua di kampung kalau aku nikah gara-gara kena grebeg".Kata Abel sambil memandangi Tomi yang sudah menjadi suaminya.
" Baiklah, semuanya sudah beres. Terimakasih pak penghulu, Riko tolong pak penghulu di antar pulang! ".Ucap nenek
" Iya nek".Jawab Riko
"Sekarang semuanya bubar, kembali ke kamar kalian masing-masing!. Tomi antar kan istrimu ke kamar untuk istirahat, nenek sudah ngantuk".Kata nenek sambil menguap
Lalu nenek kembali ke kamar, nenek melakukan ini dengan tanpa ada alasan. Nenek tahu kalau mereka tertarik satu sama lain, nenek juga menyukai Abel, dia gadis yang baik.Nenek juga sudah tidak sabar Tomi menikah.
Tomi pun mengajak Abel untuk kembali ke kamar, saat di kamar mereka tidak tahu apa yang harus di lakukan. Pikiran mereka campur aduk, Tomi pun membaringkan tubuhnya di kasur dengan posisi terlentang. Tiba-tiba Abel berkata"Aku belum siap untuk malam pertama".
Tomi pun melongo mendengar apa yang Abel katakan, "Iya aku juga belum siap, ini terlalu mendadak. aku belum mempersiapkan fisik, jiwa dan raga".Ucap Tomi
Abel pun hanya terdiam, berdiri di tempat.
" Kamu nggak ngantuk? ".Tanya tomi
" Ngantuk".Jawab Abel
"Kalau ngantuk ya tidur".Ucap Tomi
" Di mana? ".Tanya Abel
" Ya di sini, di kasur. Kenapa kita kan sudah jadi suami istri".Kata Tomi
"Nggak papa nih".
" Ya nggak papa, tadi aja sebelum jadi suami istri kamu sudah tidur disini. Kenapa sekarang mau yang berbeda".Jawab Tomi
Lalu Abel naik ke atas kasur, Abel mulai merebahkan tubuhnya di ujung kasur.
"Jangan terlalu ujung nanti kamu jatuh".Ucap Tomi
Abel pun menggeser tubuhnya ke tengah, saat Abel sudah naik ke kasur Tomi kembali terlihat tegang, ia menjadi bingung harus berkata dan berbuat apa.
" Awas kamu kalau macam-macam!".Ucap Abel
Ini pertama kalinya ia satu ranjang dengan seorang laki-laki. Abel pun mulai memejamkan mata, sambil menyelimuti tubuhnya dengan rapat, tidak ada celah sedikitpun.
Tomi juga mencoba memejamkan mata, tapi tetap saja tidak bisa. Tomi menoleh ke arah Abel yang sudah terlelap, Tomi merubah posisinya menjadi menghadap ke arah Abel, ia memperhatikan dari samping wajah wanita yang kini sudah menjadi istrinya.
Hidungnya mancung, bibirnya seksi, walau tanpa riasan wajah Abel tetap terlihat cantik. Tomi menarik nafas panjang, ia mencoba untuk memejamkan mata.
Saat Abel terbangun dari tidurnya, ia melihat Tomi yang baru keluar dari kamar mandi dengan celana pendek dan telanjang dada, lalu Abel tersadar dan melihat ke dalam selimut untuk memastikan pakainya masih lengkap. Abel tersadar kembali kalau semalam dirinya telah menikah dan tidur di kamar suaminya.
Abel pun bingung harus ngapain, ia takut kalau tiba-tiba Tomi ganti baju di depannya. Abel pun tanpa berfikir panjang memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Abel melihat ke sekeliling kamar mandi.
"Nggak ada gayung, nggak ada keran lagi, adanya cuma shower lagi, gimana nih? Ya Tuhan jika engkau mau memberi ku jodoh orang kaya, ngasih info dulu dong, biar bisa latihan dulu. Pakai shower aja nggak bisa, kalau tahu begini dari dulu tanya ke Apri dan Siska gimana nyalain shower. Itu lah kenapa aku jarang mau nginep di rumah Apri dan Siska kalau pun mau pasti mandinya pakai kamar mandi pembantunya yang ada gayungnya "Ucap Abel
Abel mondar mandir tidak jelas di kamar mandi. Akhirnya Abel memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi, ia melihat Tomi yang masih dengan celana pendeknya dan telanjang dada. Ia duduk sambil bermain ponselnya.
" Emmmm... maaf, boleh nanya nggak? "kata Abel dengan hati-hati
Tomi menoleh ke arah Abel, " nanya apa? "tanya Tomi
" Cara nyalain shower gimana ya? maklum biasanya mandi pakai gayung, jadi nggak ngerti"ucap Abel sambil tersenyum malu
"Masa gitu aja nggak tahu sih, tinggal puter aja" balas Tomi.
"Apanya yang di puter? sini kasih tau" ucap Abel tersenyum tipis
"Ribet banget" Tomi berjalan ke arahnya, Tomi masuk ke kamar mandi terlebih dahulu
"Sini, kamu lihat! " ucap Tomi sambil memberitahu bagaimana cara menyala kan shower.
"Iya, terus? " Abe yang mengikutinya dari belakang
"Tinggal puter aja yang ini! " kata Tomi
"Oh... ok, aku coba ya" kata Abel sambil memutar bagian yang di tunjukkan oleh Tomi tadi dan seketika air shower mengalir deras sampai mengguyur tubuh mereka
"woiii,,,, yaaaa! kenapa langsung di putar aja? aku masih ada di sini, basah kan jadinya".
Kesal Tomi sambil membalikkan badannya ke arah Abel. Air mengguyur tubuh ke dua nya, Abel terdiam sejenak menatap wajah Tomi yang terkena air. Lalu menurunkan pandangannya ke arah dada Tomi yang memiliki kulit putih, sekarang lebih jelas dari pada yang kemarin saat terkena noda darah. Tubuhnya yang tegak dan kekar, masih terlihat bekas luka di tubuh kekarnya.
"Lain kali perhatikan baik-baik, gara-gara kamu aku basah lagi, aku kan sudah mandi" ucap Tomi yang seketika menyadarkan lamunan Abel.
"Maaf, aku nggak sengaja" kata Abel.
Namun tiba-tiba saja kaki Abel terpeleset saat membalikkan badannya, akan terjatuh jika ke dua tangan kekar Tomi tidak menahannya.
Abel membuka matanya, Tomi sedikit membungkuk sehingga wajah mereka sangat dekat. Tomi dan Abel merasakan debaran aneh di dada keduanya. Mereka saling menatap di bawah guyuran air.
Tomi yang melihat wajah Abel yang terkena air dan bibir yang sedikit terbuka lalu sorot matanya turun ke arah bawah, reflek ia melihat bagian dalam tubuh Abel yang transparan karena baju yang terkena air.
Entah apa yang merasuki otak Tomi, Tiba-tiba pikiran kotor bersarang di kepalanya.
"Pantaskah jika menyentuhnya sekarang? tak akan ada yang menyalahkan, karena di adalah istri ku" kata Tomi di dalam hati.
Tiba-tiba terdengar suara panggilan dari luar, yang menyadarkan lamunan mereka. Lalu Tomi melepaskan tangannya dari tubuh Abel, kalau keluar dari kamar mandi untuk menghampiri sumber suara "sebentar" ucap Tomi sambil mengeringkan tubuhnya dengan handuk dan memakai kaos, ia tak ingin ada yang berfikiran aneh-aneh saat dirinya basah kuyup tadi.
Abel yang masih di dalam kamar mandi pun mencoba untuk mengontrol dirinya, melihat dirinya di cermin kamar mandi. Wajah yang masih memerah dan tegang sangat terlihat jelas. Lalu pandangannya turun kebawah sambil membesarkan matanya "Uuaaaa... " sambil menutup dadanya dengan kedua tangannya, tersadar kalau bajunya sudah transparan karena terkena air. "Apa ia melihat kedua gunung kembar ku" ucap Abel sambil mengetok kepalanya dengan tangannya. "Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan. Aku sangat malu" .
Pikiran Abel sudah mulai tak karuan, lalu menenangkan diri "Mandi dulu aja deh, siapa tahu jadi adem pikirannya" ujar Abel