Adu keberuntungan pasangan anak manusia yg saling berkaitan.
Yudha , Dania , Julian, dan Shafira. Mereka harus berurusan dengan dilema percintaan mereka.
Dari yang awalnya di jodohkan oleh pihak keluarga sampai cinta terpendam karena takut mengutarakannya .
Kisah cinta mereka membawa mereka ber empat pada kisah di masa lalu yang membahayakan mereka.
Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia atau malah justru sebalik nya.
Kisah ini penuh dengan konflik dan penghianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunita dania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
COUPLE IN LOVE #PART23
Yudha hendak masuk ke mobilnya ketika sebuah tangan
menahan langkahnya.
" Kamu tuh mau apa lagi sih Mon ??" tanya Yudha ketus.
"Kasih aku kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya ,
Yud aku janji gak akan pernah kecewain kamu lagi" punta Mona
memohon.
"Mon, kamu mau saya terlihat bodoh di mata kamu dengan
memberikan kamu kesempatan kedua iya gitu ???"
" Gak Yud , gak gitu "
" Kamu sadar gak sih bukan hanya saya yang di buat kecewa
dan sakit hati sama kamu, tapi keluarga besar saya juga , kamu
ngerti gak sih " omel Yudha tak bisa membendung rasa kecewa
nya.
"Tapi Yud...."
" Saya gak mau kayak orang bodoh yang dengan senang hati
jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya " Yuda menatap
Mona marah.
" Mulai sekarang mending kamu gak usah ganggu saya lagi.
Biarin saya hidup tenang sama masa depan saya. Kita udah
selesai semenjak kamu ninggalin saya hari itu !!!" Yudha
bergegas masuk ke dalam mobilnya dan menjalankan dengan
cepat meninggalkan gadis itu.
"aku akan lakukan apapun supaya aku bisa balik lagi sama
kamu Yud , gak boleh ada yang milikin kamu selain aku, kamu
hanya milik saya Yud gak boleh ada yang lain " bisik Mona
kesal menatap mobil Yudha yang semakin menjauh.
"Jul, Lo udah kasih tau Shafira kalau minggu depan Lo
tunangan ??" tanya Alfa.
"Lo bener-bener udah yakin Jul ??" Rey ikut bertanya.
Julian hanya diam tak bisa menjawab pertanyaan kedua
sahabatnya itu. Tak sengaja pasangan Julian tertuju pada
seorang gadis di hadapannya.
"Boleh aku duduk di sini ??" tanya Rafael pada Shafira , Shafira
menatap sekilas Rafael. Menyadari ada Julian tak jauh dari
tempat mereka saat ini Shafira mulai memainkan perannya
terpaksa membuang rasa tak sukanya pada Rafael.
"Mungkin dengan cara kayak gini aku bisa sedikit lupa kamu
Julian !" batin Shafira.
" Shaf kamu denger aku kan ???" panggil Rafael mendapati
gadis di hadapannya melamun.
"Eehhhh iya boleh-boleh ko Raf " kata Shafira sambil pura-pura
tersenyum senang , mendapat tanggapan yang positif dari
gadis di hadapannya senyum Rafael mengembang dengan
sempurna.
Melihat itu kedua rahang Julian mengeras , tangannya terkepal
memandang pemandangan itu. Julian memutuskan hendak
menghampiri Rafael dan Shafira.
" Jul...biarin Shafira bebas. Kalau Shafira Lo paksa harus nerima
pertunangan Lo sama Yunia , mulai sekarang Lo juga harus
belajar menerima Shafira bahagia sama orang lain cepat atau
lambat hal kayak gini pasti terjadi " Alfa menahan langkah kaki
Julian.
" Lo gak bisa kayak gini terus , kalau Lo gak bisa jujur ya dengan
terpaksa gue bilang Lo pelan-pelan harus Nerima keadaan
kayak gini " ucap Rey lagi melengkapi ucapan Alfa.
Julian pun bergegas pergi dari tempat itu diikuti kedua
sahabatnya.
***
Sepulang kuliah Rey menggantikan Alfa menjenguk dan
menemani gadis yang kemarin tak sengaja terserempet oleh
mobil Alfa.
Karena tidak tau identitas si gadis Alfa dan Rey belum bisa
menghubungi keluarga gadis itu.
"Kamu siapa ??"
"Eehh lo udah bangun !!" jawa Rey bangkit dari duduknya.
"Kamu yang nolong aku kemarin ??" tanya gadis itu.
"Buka......" Ray menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kamu gak sekalian tabrak aku aja biar mati , kenapa
kamu malah nyelamatin aku !!!" gadis di hadapannya Rey
mendadak histeris.
"Heeiiii tenang Donk ... tenang " pinta Ray menahan tangan sang
gadis yang memukuli tubuh Rey.
"Kenapa ?? Kenapa kamu gak bunuh aku aja !!" Tangisnya kini
Pecah. Jiwa playboy Ray sama sekali tak berfungsi di hadapan
gadis itu. Merasa iba Ray menarik gadis itu dalam pelukannya
tak ingin memberikan pertanyaan yang akan membuat gadis itu
kembali histeris.
"Percaya sama Aku , semua akan baik-baik aja " bisik Ray
menenangkan
" Mba Riana , " beberapa suster masuk dan mengambil alih
gadis yang di panggil Riana itu. Ray memilih keluar ruangan
ketika Riana perlahan kembali tenang.
***