menceritakan perjalanan anak muda untuk mengejar cita" menjadi pemain sepak bola profesional.
dari mendapat beasiswa ssb sampai join di klub profesional.
menghadapi dilema cidera, sampai di khianati kekasih mapukah Joko Supriyanto melewatinya,. akankah ia menyerah atau malah bangkit.!!!
silahkan baca novel cerita imajinasi pertama author,. terima kasih!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tokek belang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tekanan
"Selamat malam pemirsa yang ada dirumah,. Malam ini kita akan menyaksikan pertandingan semifinal World Cup U-20, antar INDONESIA vs JEPANG" komentator 1
"Malam ini merupakan sejarah bagi persepak bolaan INDONESIA dimana mereka berhasil menembus babak semifinal untuk pertama kali, dan jika mereka menang maka akan melaju ke final World Cup untuk pertama kali juga." komentator 2
"Formasi dan lineup masih sama, mereka menggunakan formasi 433. Dengan lineup Penjaga gawang : Ikram Algiffari
Pemain bertahan : I Wayan, Fitrah, Sultan dan Iqbal
Pemain tengah : Doni tri, Figo dennis, dan Mufli Rizky.
Pemain depan : Toni Firmansyah, Jens Raven, Joko Supriyanto."
"Kita bersyukur bahwa cidera yang di terima oleh Joko tidak serius, sehingga pada malam hari ini bisa tampil full tim."
"Menurut saya pertandingan malam ini mereka akan menemui ujian sebenarnya dengan melawan Jepang sang penguasa Asia."
"Mungkin hanya Jepang yang bisa toleransi dengan iklim tropis Indonesia yang masih sama sama satu benua Asia."
"Benar bung,. Meskipun begitu kita berharap mereka bisa menampilkan permainan terbaik mereka. Tidak usah memikirkan hasil biar bisa bermain lepas."
Priiiiiiit,......!!!
Pertandingan di mulai dengan di tiupnya peluit oleh wasit pemimpin pertandingan asal Senegal tersebut, seperti yang telah di prediksi awal pertandingan pemain Jepang sudah menekan.
Mereka seperti sudah terbiasa dengan iklim tropis Indonesia, meskipun dengan dukungan penuh suporter Indonesia. Para pemain Jepang justru seperti bermain di kandang sendiri.
dengan serangan bertubi tubi alhasil pada menit ke 4 Indonesia sudah terbobol oleh Jepang lewat tendangan keras jarak jauh dari luar kotak pinalti.
Pemain gelandang Jepang yang bernomor punggung 8 Yamato berhasil membuat gawang dari timnas Indonesia bergetar.
Sontak dengan gol cepat dari Jepang pemain Indonesia kaget. Baru pada malam ini selama gelaran World Cup U-20 dimulai mereka tertinggal 0-1 terlebih dahulu.
"Priiiit,....!!!" permainan di lanjutkan dengan Jens melakukan kick off
Kini Indonesia mencoba membalas gol dengan membangun serangan dari bawah, mereka mencoba bermain possesion ball seperti biasa.
Goooooollll,.....!!!!
Lagi lagi,..Jepang mencetak gol berkat pressing ketat mereka berhasil melakukan intersep dari umpan pemain belakang Indonesia Iqbal. Setelah mendapat bola penyerang Jepang mendribel bola kedepan sekitar dua tiga langkah lalu melakukan jump shoot.
Bola berhasil menukik masuk mematikan langkah penjaga gawang Ikram, gol tercipta di menit 10.
Ya Indonesia kini telah tertinggal 0-2 atas Jepang dibawah 15 menit babak pertama, sontak berkat gol itu pemain Indonesia semakin tertekan.
"Ayo.... Semangat, waktu masih panjang." ucap Joko yang berlari ke gawang memgambil bola sambil memberi semangat rekan rekannya.
Pertandingan di lanjutkan kini permainan Indonesia sudah tidak lagi beritme. Mendapat umpan langsung di tendang kedepan tanpa arah.
Bermain tanpa terorganisir antar lini alhasil di menti ke 20 mereka kembali kebobolan lagi berkat umpan satu dua pemain Jepang yang berhasil memperdaya pemain belakang Indonesia.
Seluruh stadion terasa sunyi,. Bukan hanya pemain timnas yang terkejut. Penonton pun ikut merasa terkejut dengan gol gol yang diciptaekan pemain Jepang.
Coach Indra merespon dengan mengganti winger kanan mereka Toni Firmansyah dengan striker lainnya di menit 25 babak pertama.
Dengan pergantian pemain itu mereka menggunakan formasi 352 dengan masuknya Arkhan Kaka, Joko kini di tarik sedikit di belakang di lini tengah.
Menyisakan Jens Raven dan Arkhan Kaka berdua di lini serang mereka. hasilnya lini tengah Indonesia lebih hidup, mereka mampu mengimbangi atau menahan aliran bola pendek pemain Jepang di lini tengah.
Namun ketika mereka mencoba mengalirkan bola kedepan pemain Jepang sudah menempel kedua striker mereka. Bola pun di bawa kembali lagi ke area pemain Indonesia sambil menunggu kawannya bergerak mencari ruang.
Indonesia sampai turun minum tidak bisa mencetak gol pengecil kekalahan, Jepang pun tak ada gol lagi yang mereka cetak.
Score akhir babak pertama 0-3 untuk kemenangan Jepang.
Di loker room coach Indra memberikan instruksi yang harus di jalani anak asuhnya itu,. Mereka harus menyerang minimal mencetak satu gol untuk memotivasi dan mengecilkan kekalahan terlebih dahulu.
"Apakah kalian akan menyerah seperti ini.? Dimana semangat juang kalian, kita cuma kalah 3 gol." Indra Syafri mencoba membakar semangat pemainnya
"Bukankah sudah saya katakan dari awal bahwa tidak ada pemain spesial di tim." lanjutnya
"Tapi kalian bisa menilai sendiri,. Dari awal hanya Joko dan Jens yang berlari mengejar bola. Bagaimana dengan yang lain? Bukankah kalian juga ingin bermain di Eropa.???" kata kata dari Indra Syafri mulai meninggikan suaranya supaya membakar semangat juang para pemain.
Sebenarnya kalaupun mereka kalah, mereka sudah melampaui target yang di berikan. Hanya saja melihat gaya permainan tim membuat ia tidak bisa menerimanya.
"Katakan siapa yang ingin menyerah sekarang biar bisa di gantikan pemain lain yang masih ingin berjuang."
Pemain Indonesia hanya terdiam dan menundukkan kepala tidak berani melihat kearah coach Indra Syafri yang sedang menggebu gebu.
Pasalnya selama ini, coach Indra identik dengan persona nya yang kalem dan tenang. Baru sekarang mereka melihatnya serti itu.
"Oke,.. Saya tidak perduli kalian menang atau kalah berapapun. Tapi berikan perjuanganmu semangatmu. Paham....?" teriak coach
" paham coach."
"paham coach."
"paham coach."
Jalannya pertandingan dimulai setelah kedua kesebelasan memasuki lapangan pertandingan.
Pertandingan seperti baru saja di mulai dengan score 0-0 karena kedua tim sama sama ngotot dalam perebutan bola.
Jual beli serangan juga terjadi, hanya saja sekarang lini pertahanan Indonesia tidak mudah di tembus seperti babak pertama tadi.
Memasuki menit 60 ada pergantian lagi dari Indonesia dimana pemain tengah mereka Mufli Rizky keluar di gantikan Welber Jardim.
Sampai sekarang Jepang belum ada pergantian dan pemainnya seperti tidak kecapek an yang masih saja melakukan pressing ketat ketika pemain Indonesia membawa bola.
Di pinggir lapangan Joko di berikan instruksi oleh coach supaya bermain bebas tidak mengikuti strategi tim, ia kemudian memberitahu kepada Jens dan Arkhan Kaka arahan coach.
Bahwa mereka di suruh membantu turun bertahan sehingga hanya Joko yang berada di garis tengah lapangan melakukan press ke pemain belakang Jepang jika mereka melakukan Possesion ball ke belakang.
Setelah instruksi itu,. Kini Joko selalu bergerak sambil melihat letak para pemain Jepang juga melihat posisi teman teman nya di lapangan.
"Run broooo,..." teriak Jens yang akan menerima bola hasil serobotan Figo Dennis, berupaya langsung memberikan umpan terobosan datar menusuk ke tengah pertahanan Jepang.
Dan ketika melihat hakim garis tidak mengangkat bendera yang di pegangnya ia terus berlari mendekat ke gawang lawan.
Kini tinggal satu lawan satu dengan penjaga gawang denga memindahkan bola dari kiri ke kaki kanannya dan seperti ingin menendang.
Kiper Jepang menjatuhkan diri mencoba menutup ruang tembak, sayang Joko malah melakukan putaran 180 derajat dan menendang bola dengan tumitnya.
Gooooolll,....! Hasil tendangan Joko menggunakan tumitnya itu berhasil mulus masuk ke gawang jepang.
Tanpa selebrasi, Joko kemudian mengambil bola dari dalam gawang dan membawa ke tengah lapangan untuk melakukan kick off.
"Nice,.. Tetap fokus guys." ucap joko setelah menaruh bola dan melihat ke arah Jens dan lainnya.
Pertandingan 20 menit tersisa dan mereka masih tertinggal 1-3 , Mereka tidak terburu buru melakukan umpan ataupun shooting ketika berhasil menyerobot bola dari pemain Jepang.
Pemain Indonesia menunggu dengan sabar meskipun waktu tinggal sebentar lagi, tapi mereka sadar jika terburu buru peluang yang mereka bangun akan sia sia percuma jika tidak menghasilkan gol.