NovelToon NovelToon
Switch World

Switch World

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Tokyo Revengers / Dunia Lain / Perperangan / Anime / Fantasi Isekai
Popularitas:770
Nilai: 5
Nama Author: Mz Arip

Dari dunia nyata menuju dunia lain, sedangkan dari dunia lain menuju dunia nyata?

Itulah yang dirasakan oleh seorang berandal bernama Arip Suhardjo dan seorang Peri kegelapan bernama Sabilia Von Kurayami dimana meski mereka adalah sosok nakal, mereka berkiblat ke arah yg berlawanan setelah mereka pindah dunia! Penasaran dengan kehidupan mereka di dunia yang berbeda? Ayo ikuti terus kisah Arip dan Sabilia!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mz Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Pendekar yang difitnah

Sebelumnya, Sabilia telah bercerita mengenai dirinya sendiri kepada Azizah, Jacques, dan Ibu Azizah.

"Jadi, kamu berasal dari Dunia Peri? Kamu dulu Peri jahat akan tetapi karena kamu disini, kamu akhirnya kembali ke jalan yang benar? Dan, apa maksud kamu dengan kata 'orang itu?'" tanya Ibu tidak mengerti.

"Ada seorang pria yang menggunakan baju putih, celana abu-abu, memegang pedang kayu yang menolongku. Entah kenapa, berkat dia aku jadi mengenal kehangatan." kata Sabilia.

Azizah kaget mendengarnya. Ia seperti mengenali siapa orang yang dimaksud oleh Sabilia.

"Ibu. Kayaknya aku tahu deh orang yang dimaksud Kak Zahra." kata Azizah.

"Hah? Kamu tau dia, Nak?"

Tak berselang lama, ibunya sadar mengenai orang yang dimaksud oleh Azizah.

"Maksud kamu...."

"Ibu tau siapa yang aku maksud?" tanya Azizah.

"KAKAK KAMU! ARIP!"

Ya, orang yang dimaksud oleh Sabilia adalah Arip.

Bagaimana keadaan Arip di Dunia Peri?

Inilah keadaan dia di Dunia Peri saat ini.

Dunia Peri

Pada saat itu, Arip sedang dipenjara di sebuah Dungeon dimana Arip akan segera melaksanakan eksekusi mati dengan cara dipancung. Adapun alasannya, yang dimana ia mendapat tuduhan telah menghancurkan Desa yang sudah mereka bangun dengan susah payah. Dan juga, Arip mendapat tuduhan bahwa ia telah memenggal Raja Wara.

Beberapa hari yang lalu, pada saat Arip kembali dari petualangannya, ia kembali tanpa Rose yang tiba-tiba menghilang seperti kabut.

"A-Ada apa dengan Desanya? K-Kok bisa hancur gini dah?" tanya Arip keheranan.

Ia mencoba melihat sekelilingnya. Banyak Peri yang menatapnya sinis.

"Kok gw disinisin begini sih? Gw emang ngapain dah?"

Tak lama kemudian, dari belakang, kepala Arip dipukul dari belakang lalu ia pingsan.

Beberapa lama kemudian, Arip terbangun dalam keadaan kedua tangannya terantai. Ia berada di tempat pengadilan. Banyak sekali orang yang menghadiri pengadilan itu. Mereka sangat marah kepada Arip.

"Ini apa-apaan sih? Kok gw malah di tempat kayak gini?" herannya.

Tak lama kemudian, seorang Hakim datang dan memulai persidangan ini.

"Selamat siang semuanya. Saya akan memimpin persidangan ini kepada terpidana saudara Arip Suhardjo atau Bright Kendoka." kata sang Hakim.

Arip yang tidak mengerti apa-apa seketika mencoba memberontak.

"TUNGGU DULU! APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN? SAYA TIDAK BERBUAT APA-APA TAPI KENAPA TIBA-TIBA SAYA BERADA DI TEMPAT SEPERTI INI? SAYA DIRANTAI LALU SAYA AKAN DISIDANG! LEBIH BAIK LEPASKAN SAYA!" berontaknya.

Karena ia memberontak, dua Peri yang bertugas untuk menahan Arip kemudian menghajarnya.

"DIAM KAU DASAR TERPIDANA BAJINGAN! Kau lancang sekali bicara seperti itu kepada yang mulia!"

Hakim kemudian menghentikan aksi mereka yang membuat suasana menjadi tidak kondusif.

"Terpidana Arip Suhardjo, mendapatkan tuduhan atas genosida terhadap Peri-Peri. Dan pembunuhan terhadap Raja Wara! Berikut yang disampaikan sangsi, yaitu Saudari Rosalina sang Peri tumbuhan!"

Mendengar nama Rosalina, ia menjadi terkejut bukan main.

"Ro-Rosalina? Bukankah itu..."

Benar saja, Rose kemudian maju ke depan dengan memberikan semua sangsi terkait pembunuhan Arip.

"Saya sangat kecewa terhadapnya, Pak Hakim dan semuanya. Saya kira dia adalah Pahlawan yang bisa menjadi panutan. Akan tetapi, ia memakai topeng dan menyalah gunakan kekuatannya yang diberikan oleh Almarhumah Hikari untuk bersenang-senang bahkan memenggal Raja Wara."

Ternyata, ucapan Rose tidak sampai disitu.

"Dan satu lagi, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, dan ada buktinya juga, jika Arip alias Pendekar brengsek ini, BERTEMAN DENGAN HYBRINATION YANG MERUPAKAN MUSUH KITA!"

Mendengar itu, mereka semua terkejut setengah mati. Apalagi, pada saat mereka menampilkan foto dimana Arip dan beberapa orang dari Ras Hybrination saling berinteraksi.

"Benar-benar pengkhianat!"

"Pahlawan brengsek!"

"PENGGAL DIA PAK HAKIM! DOSA DIA TERLALU BANYAK!"

Setelah menyampaikan tuduhan itu, Rose memasang wajah meledek sambil menjulurkan lidahnya. Ya, ternyata dalang dari semua ini adalah Rose. Pada saat berpetualang, ia sengaja kabur lalu melakukan aksinya dengan menciptakan tiruan dari Bright Kendoka untuk menghancurkan Desa Peri. Untuk yang membunuh sang Raja yaitu Wara, adalah Bright Kendoka palsu yang memenggal Wara dan disaksikan oleh Rose padahal itu adalah skenario belaka.

"DASAR WANITA BRENGSEK!!!"

Arip mencoba memberontak meski ia harus berhadapan dengan para penjaga. Pada akhirnya, ia bisa terbebas dari rantai yang mengikatnya. Melihat hal itu, semua orang menjadi geger dan mencoba melawan Arip. Kini, Arip bertarung tanpa kekuatan cahayanya dikarenakan seluruh kekuatan cahayanya telah disegel agar ia tidak bisa memberontak.

Arip ternyata masih mampu mengimbangi mereka meski modal tangan kosong dan ia harus babak belur. Tapi ujung-ujungnya, Arip tetap kalah.

"Karena terpidana terus memberontak, ditambah beberapa kasus, maka terpidana dijatuhi, HUKUMAN MATI! Yang akan dilaksanakan esok pagi!" kata Hakim yang membuat semua Peri senang.

Kembali ke saat ini, dimana Arip sedang dikurung di dungeon menunggu hukuman pancung yang akan menimpanya sebentar lagi.

"Tch. Ternyata Rose adalah seorang pengkhianat ya? Kenapa gw goblok banget dan ingin bermitra dengan orang jahat seperti dia? SIALAN!" kesalnya.

Tak lama kemudian, penjaga datang membuka pintu.

"Sudah waktunya hukuman pancung akan dilaksanakan." kata Penjaga.

Sudah waktunya, dimana Arip akan mati dengan cara dipancung disaksikan banyak orang. Arip kemudian diseret keluar.

Diluar, sudah banyak orang yang akan menonton hukuman pancung itu termasuk Rose yang meledeknya. Di atas panggung, sudah ada Algojo yang menantinya. Sesampainya di atas panggung, Arip segera dijatuhkan. Sebelum hukuman pancung dilaksanakan, ada seseorang yang akan membacakan kesalahan-kesalahan Arip berdasarkan sangsi meski itu adalah sangsi palsu.

"Terpidana Arip Suhardjo akan segera dipancung berdasarkan sangsi-sangsi. Dan mari kita bersama-sama, eksekusi terpidana Arip Suhardjo!"

Dan tibalah disaat-saat terakhir Arip. Algojo sudah siap dengan pedangnya, bersiap untuk memenggal kepala Arip. Akan tetapi, suasana menjadi tidak kondusif karena tiba-tiba, kekuatan cahaya yang disegel terbuka kembali sehingga dengan mudah, Arip memberontak dan menghempaskan Algojo dan orang sekitarnya.

Akankah Arip berhasil kabur dari sana? Dan apakah Arip berhasil membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Bersambung

1
Harbinger
keren mas R novelnya
Andra Rafiansyah: thanks kawan
total 1 replies
Kakashi Hatake
Mantap jiwa!
Andra Rafiansyah: widih ada Guru Kakashi. Ajak Narutonya dong biar ramaikan novel saya hahahha
Andra Rafiansyah: widih ada Guru Kakashi. Ajak Narutonya dong biar ramaikan novel saya hahahha
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!