Terimakasih Telah Melepasku Mas

"Vin.... Aku akan menceritakan garis besar nya kenapa aku sampai bisa bercerai dengan istri ku yang dulu sama kamu... Tapi tolong kamu dengarkan dulu hingga selesai" ucap ferrel kepada Vina yang duduk di meja kerja nya, ferrel pun duduk di hadapan Vina untuk menceritakan kenapa sampai ia bercerai dengan Rita.

"Sebenarnya istri ku itu tak ada cacat sama sekali dalam menjalani rumah tangga bersama aku, kami bercerai pun atas campur tangan ibu dan kakak ku, mereka berdua tak menyukai nya entah kenapa. Selama kurang lebih enam tahun usia pernikahan yang kami lalui tetapi istri ku belum juga hamil, dia hanya ibu rumah tangga dan itu juga menambah kebencian ibu dan kakakku kepada nya.... Mereka menganggap istri ku benalu dan tak bermanfaat sama sekali terhadap keluarga ku itu aku berusaha sabar, selalu menguatkan istri ku dalam menghadapi prilaku ibu dan kakakku tapi apa? Ibu dan kakakku malah menginginkan perceraian kami" ujar ferrel, ia menyeka sudut mata nya yang terdapat air mata disana.

"Ya mungkin ini memang takdir aku dan dia yang tak bisa bersatu dan harus berpisah.... Sekarang aku harus bangkit dari keterpurukan ini semua bukan? Bangkit dari prilaku ibu dan kakak, bangkit juga dari mantan istri aku... kamu tahu Vin.... Mantan istri ku itu walaupun sudah di sakiti sedemikian rupa oleh ibu dan kakakku bahkan dengan keputusan ku untuk bercerai dengan nya, dia tak pernah membantah atau marah sama sekali dengan kami, dia menerima semua nya dengan ikhlas takdirnya ini".

"Hm.... Mas.... Kalau begitu cerita nya seperti nya aku gak sanggup bagaimana jika ibu dan kakakmu tak menyukai diri ku, mereka tak menerima kehadiran ku di kehidupan mu mas? Kalau begitu lebih baik kita berteman saja mas... seperti nya itu yang terbaik untuk kita" ucap Vina sambil berdiri dari duduk nya.

"Kamu mau kemana Vin.... Aku belum selesai menjelaskan semua nya sama kamu....asal kamu tahu Vin hati aku akan selalu jadi milik kamu sampai kapan pun, aku ingin menikahi mu dengan atau tanpa restu keluarga ku sendiri" ujar ferrel, entah mengapa setelah bercerai dengan Rita kelakuan ferrel sangat labil dalam mengambil keputusan, dia seperti remaja yang baru masuk sekolah menengah akhir.

"Dengar mas.... Aku memang ada rencana untuk membina rumah tangga kembali tetapi aku juga tak mau ambil resiko dengan mempunyai masalah kedepannya... Kalau keluarga mu sudah mempunyai jodoh untuk mu silahkan lanjutkan mas.... Aku gak mau jadi orang ketiga di hubungan kalian, aku gak mau punya masalah dengan orang lain mas. Aku ingin menikmati hidup, bertaqwa dan bahagia... Aku gak mau nantinya aku di cap sebagai pelakor oleh orang lain" ujar Vina memberi penjelasan kepada ferrel.

Tetapi bukan ferrel namanya jika ia langsung menyerah begitu saja dalam menaklukan hati seorang wanita. Apa lagi ini wanita janda kembang yang sudah termasuk golongan menengah atas dalam ASN.

"Vin... Aku ingin makan siang bareng kamu nanti ya... Jangan menolak Vin... kamu bisa anggap aku teman, sahabat atau apapun yang kamu mau.... Anggap saja makan siang ini sebagai tanda hubungan baru kita" ujar ferrel kini iya pun berlalu dari tempat duduk vina.

Drrrt.....

Drrrt....

Drrrrt....

Getaran handphone ferrel mengalihkan pandangan ferrel yang tadinya fokus terhadap berkas berkas yang ada dimeja nya kini beralih ke handphone dimana disana tertera nama sang ibu.

."Ya.... Assalamualaikum Bu".

"Wallaikumsalam.... rel... Lagi dimana?".

"Aku baru sampai kantor dan ini akan mulai bekerja bu... Ada apa?".

"Hm... Kamu jangan kasar kasar dong rel sama windi, sampai sampai kamu usir dia dari rumah kamu".

"Hm.... Ibu harus tahu Windi ingin menginap di rumah aku, sedang kan aku gak mau kalau ada kejadian memalukan itu lagi... aku nanti akan jadi cibiran bahkan gosip an para tetangga ".

"Iya ibu mengerti tapi kamu gak harus sampai mengusir dia dengan cara kasar kan rel.... Kasian dia loh rel.... Dia udah banyak berkorban untuk kamu".

"ibu bisa gak bahas Windi lagi kan? Aku mau kerja kalau ibu terus saja bahas Windi mood pagi aku akan semakin hancur Bu" ujar ferrel kemudian langsung menutup telpon dari sang ibu.

Kini sudah waktu nya makan siang ferrel pun telah menunggu Vina untuk makan bersama, ferrel pun sesekali menyapa teman temannya yang lewat didekat nya.

Vina yang baru selesai dengan pekerjaannya pun berdiri yang mana telah di sambut oleh ferrel.

"Vin... Kita makan siang di restoran sana aja yu, pakai mobil aku".

"Kenapa harus jauh sih mas makan saja? Kita kan bisa makan di kantor, jadi gak perlu jauh jauh lah" tolak Vina dengan halus.

"Hm.... Gak ada kata penolakan ya Vin.... Ayo kita berangkat sekarang" ajak ferrel.

Mereka pun menuju parkiran yang mana telah ada mobil ferrel tengah terparkir disana, ferrel pun membukakan pintu untuk Vina.

Mereka pun pergi dari Pemkot serang menuju rumah makan Sunda yang berada tak jauh dari kantor hanya menempuh waktu lima belas menit, sengaja ferrel memilih restoran ini karena disini menyediakan dua tempat duduk, lesehan dan satu lagi duduk seperti rumah makan lainnya.

"Ini Vin buku menu nya kamu pilih lah yang kamu suka" ujar ferrel menyodorkan buku menu ke hadapan vina

"Aku pilih nasi timbel, ikan bakar, sama sayur asem aja" ujar Vina.

"Oh hanya itu saja sayang eh... Maaf maksud aku Vin?"ujar ferrel menggaruk kepala nya yang tak gatal.

Sedangkan Vina yang mendengar itu dari ferrel pun melotot kan mata nya tak terima akan ucapan ferrel barusan.

Setelah kejadian itu mereka kini nampak akrab kembali, mengobrol seperti biasa nya berbincang santai.

"Vin kamu masih sering nonton Rita live? Masih liat dia promosiin produk produk dia di tik tik?".

Sekejap mata Vina berbinar cerah kala ferrel membicarakan Rita orang yang kini menjadi kesukaan Vina.

"Ya pasti masih lah.... Apa lagi nih ya semua produk yang dia promosikan itu produk nya bagus bagus dan itu semua memang kenyataannya... tahu gak sih.... Aku tuh sampai sekarang pengguna setia semua produk yang dia jual banyak banget manfaat nya tahu" ucap Vina bangga, ferrel yang mendengar kekaguman yang diberikan oleh Vina pun hanya bisa menganggukan kepala nya.

"Kalau memang sebagus itu.... Boleh dong aku lihat hehehe" ujar ferrel bercanda kepada Vina .

"Ih apa sih..... Gak boleh lah.... Ini tuh khususon buat suami aku nanti tahu... Aku tu pakai serum tubuh jadi ya gak boleh ada yang lihat lah kecuali suami aku nanti" ujar Vina.