Sebagai anak perempuan pertama di keluarga Ricardo, Alana selalu dituntut untuk segera menikah karena kedua adiknya yang belum menikah sama-sama sudah memiliki calon pendamping.
Begitu pun dengan Sky, sebagai putra satu-satunya di keluarga Dwight ia dituntut untuk segera menikah dan memiliki seorang penerus.
Bagaimana jadinya jika kedua insan yang sama-sama pernah terluka karena cinta itu membuat kesepakatan untuk menikah selama 99 hari. Akankah cinta datang diantara mereka? Atau pernikahan mereka akan berakhir sesuai kesepakatan.
Jangan lupa Follow.
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
Meskipun kesal Alana tetap menemani Sky menghabiskan sarapan paginya yang tertunda karena kedatangan Rachel. Dia duduk diam memperhatikan pria itu yang terlihat sengaja memakan sarapannya dengan sangat lambat.
"Sky aku bisa terlambat kalau kau seperti itu?" keluh Alana.
"Iya.. iya." Sky pun mengabiskan makanannya dengan cepat. "Ayo kita berangkat, aku akan mengantarmu."
Alana pun mengiyakan, namun saat hendak pergi perutnya tiba-tiba terasa mulas. "Tunggu sebentar aku harus ke toilet dulu."
Sky yang sudah siap untuk pergi kini menghela napasnya saat melihat Alana yang berlari menuju toilet. Wanita itu memang aneh, tadi terburu-buru dan sekarang justru dia yang mengulur waktu.
Drt.. drt.
Sky mengabaikan dering ponsel dari dalam tas Alana yang ada di atas meja, karena tidak ingin ikut campur dengan urusan wanita itu. Namun ponsel tersebut terus berbunyi yang membuat Sky akhirnya mengambil ponsel tersebut karena takut panggilan itu panggilan penting dari pasien Alana.
"Ck... " Ia berdecak kesal saat melihat nama Calvin tertera di layar ponsel Alana. Ia pun memilih mengabaikan panggilan tersebut dengan memasukkan kembali ponsel wanita itu ke dalam tas. "Ini kan dompet Alana." Gumam Sky saat melihat dompet yang tergeletak di dalam tas dalam keadaan terbuka.
Diambilnya dompet tersebut dan melihat isi di dalamnya dengan kening yang berkerut, karena bukannya menemukan foto Alana. Ia justru menemukan foto berwarna abu-abu, hitam, dan putih. Diambilnya foto berukuran kecil itu lalu membaliknya, disitu terdapat tulisan Alana yang terlihat memudar dengan tanggal dan tahun yang dapat ia baca.
...Kau hadir di rahimku tanpa aku sadari, dan maaf tidak bisa menjagamu dengan baik hingga kau harus pergi karena kelalaiannya ku...
"Ini..." Sky terdiam karena terkejut saat mengetahui gambar yang dipegangnya kemungkinan besar hasil USG milik Alana karena dari penjelasan yang di tulis wanita itu. "Alana pernah hamil?" tanyanya pada diri sendiri, dan lebih terkejut lagi saat melihat tanggal dan tahun yang tertera di gambar tersebut yaitu tiga tahun yang lalu.
Belum sempat Sky berpikir, ia lebih dulu mendengar suara pintu terbuka. Dengan cepat dia menaruh kembali hasil USG tersebut kedalam dompet Alana agar wanita itu tidak curiga.
"Ayo!" Alana mengambil tasnya dan bergegas keluar.
Sky sendiri masih mematung ditempatnya karena benar-benar terkejut mendapati kenyataan kalau Alana pernah hamil. Tapi dengan siapa? Karena setahunya pria yang berhubungan dengan Alana hanya Abian Atmajaya.
"Sial! Siapa orang yang sudah menghamilinya." Sky tidak terima akan hal itu. Tapi kalau memang Abian rasanya tidak mungkin mengingat dialah orang pertama dan satu-satunya yang menyentuh Alana, kecuali wanita itu pernah berhubungan dengan pria lain setelah tidur dengannya. Dan rasanya tidak mungkin juga jika ia yang telah menghamili Alana, karena mereka hanya melakukannya satu malam.
"Sky...!" teriak Alana dengan kesal dari pintu karena pria itu tidak juga keluar, padahal dia sudah sangat terlambat.
"Iya." Sky pun segera berjalan menyusul Alana meskipun hatinya merasa marah mengetahui Alana pernah hamil dan kemungkinan besar hamil oleh pria lain. Sungguh dia tak terima wanita yang dinikahinya hanya untuk sementara itu pernah terjamah oleh orang lain. "Aku kira kau wanita baik-baik, tapi tenyata kau sama dengan para wanita yang ada di luaran sana." Gumam Sky dalam hati.
Alana yang sejak tadi menunggu Sky, dibuat terkejut saat pria itu pergi melewatinya begitu saja seperti tak melihat keberadaannya. "Oh ya ampun, jadi begini balasanmu setelah aku temani sarapan pagi!" Teriak Alana sambil berjalan menyusul Sky yang terlihat diam saja tidak menanggapi perkataannya.