NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian yang tak dikenal{20}

Elara berjalan dengan langkah cepat, dia menggerutu sepanjang langkahnya. Ia mengutuk Dion yang sudah membuat pergelangan tangannya menjadi memerah. Sungguh kasar pria itu, Elara sama sekali tidak suka.

"Kakak senior sialan! Pengen banget gue balas dengan gotok kepalanya dengan batu!"

Elara tak henti-hentinya mengomel, sampai-sampai tidak mengetahui bahwa sedang ada Astro dan beberapa teman dari pria itu yang sedang asik berbincang di depan pintu kelas.

Bruk!

"Aduh!" Elara memegang dahinya.

"Lo oke? Jalan tuh pakai mata dong, jadi nabrak gue kan."ujar Astro.

Elara menatap dengan tatapan sinis, "jalan pakai kaki tahu! Lo juga ngapain ngehadang jalan masuk ha? Jadi satpam lo sekarang!?"bantah Elara dengan kesal.

Astro diam, sementara beberapa temannya mendadak menjadi canggung melihat Astro dimarahi oleh seorang wanita cantik di depan mata mereka. Salah seorang teman menepuk pelan bahu kanan Astro. Membuat Astro reflek menoleh.

"Kita-kita cabut yang bro! Selesaikan dulu debat lo ama cewek lo."

"Hehe , sorry ya bro."balas Astro sambil terkekeh.

Elara melotot, dia tak terima karena Astro tak membantah ataupun menjelaskan perihal hubungan mereka yang tak seperti di pikirkan oleh teman-temannya pria itu. Hendak ingin membuka mulut, tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil dirinya, membuat Elara urung melakukan hal itu.

"Elara, lo di panggil ke UKM bela diri."

"Apa!?" Elara menahan kesal, "makasih infonya."balas Elara sambil tersenyum paksa.

Setelah teman-teman pergi, Astro menoleh. Dia melipat kedua tangan didepan dada. Dia mendengar perbincangan antara Elara dengan teman kelas mereka. Raut wajah Astro tampak datar, tak ada perasaan yang bisa di tebak melalui wajah itu.

"Lo jadian sama senior kita itu ha?"tanya Astro.

"Big No! Gue mau masuk! Minggir!"tegas Elara.

Elara mendorong pelan Astro agar memberikan dia jalan untuk masuk. Sementara pria itu hanya diam dan menepi dengan patuh. Elara tak mengindahkan perintah Estele, dia memilih untuk fokus untuk mengikuti pembelajaran dengan tenang. 1 jam telah berlalu, Elara segera merapikan alat-alat tulisnya dan beranjak pergi. Tujuannya adalah kos, dia ingin cepat-cepat sampai dan tidur dengan tenang di atas kasur empuknya.

"Aduh kunci kos gue dimana ya?"gumam Elara sambil mencari-cari ke dalam tasnya.

Elara saat ini sedang berdiri di depan pintu kos. Dia mencari-cari dimana keberadaan kunci kosnya, hampir beberapa detik mencari. Akhirnya dia menemukan kunci yang ternyata terselip di dalam antara buku-buku Elar ayang cukup tebal. Baru hendak membuka pintu, tiba-tiba saja ....

"Kak!? Kakak cantik, ini untuk Kakak!"

Elara menoleh, lagi-lagi gadis kecil yang memberikan ia makanan beberapa hari yang lalu kembali datang. Elara menautkan kedua alis, namun sesaat kemudian dia tersenyum. Dia merasa heran pada gadis kecil itu, tapi dia tetap merasa senang karena gadis kecil itu bersikap baik, sopan dan manis.

"Ada apa Dek?"tanya Elara dengan lembut.

"Ini untuk Kakak cantik."jawab Bella sambil tersenyum.

Elara tersenyum tipis, dia mengambil kotak yang di atasnya berlambang kan tanda plus dengan warna merah. Tentu saja Elara tahu bahwa itu adalah kotak P3K. Tapi, kenapa adik itu memberikan pada dirinya?

"Untuk apa ini?"tanya Elara.

"Pergelangan kakak cantik pasti sakit, obati dulu."tutur Bella sambil tersenyum.

Elara melihat kedua pergelangan tangannya, benar saja jika di salah satu pergelangan tangannya terdapat bekas merah karena cengkraman Dion yang kuat serta kasar. Kepedulian Bella sangat manis, dan menyentuh hati. Namun, Elara merasa curiga. Bagaimana mungkin gadis kecil seperti Bella tahu jika dirinya sedang terluka, lagipula Bella tidak mungkin pergi ke wilayah kampus. Lalu, bagaimana gadis sekecil Bella mengetahuinya?

Elara berjongkok, "Hei, darimana kamu tahu jika kakak terluka?"tanya Elara

"Hum ...."

Bella tampak berpikir keras, sementara Elara menunggu dengan harap-harap cemas. Dia yakin jika ada seseorang yang telah memberitahukan kejadian yang ia alami kepada anak kecil seperti Bella.

"Rahasia! Hehe ...."jawab Bella.

Gadis kecil itu menyengir kuda, membuat Elara menghela nafas. Rupa-rupanya anak kecil dihadapannya sangat sulit untuk memberitahu dirinya. Elara semakin dibuat penasaran saja, dia menjadi curiga jika bekal makanan yang diberikan oleh Bella juga bukan berasal dari ibunya. Mungkin saja itu berasal dari orang yang sama, orang yang juga menyuruh Bella mengantarkan obat-obatan pada dirinya.

"Huf, ya sudahlah, terimakasih ya...."ucap Elara sambil mengelus lembut puncak kepala Bella.

"Sama-sama Kakak cantik! Bella pergi dulu! Papay...."seru Bella sambil tersenyum riang.

Setelah kepergian Bella, Elara kembali berdiri dan memandangi kota P3K yang kini sudah berada di genggaman tangannya. Di benar-benar merasa curiga, siapa orang yang begitu baik dan perhatian terhadap dirinya? Apakah orang itu termasuk orang baik, atau penguntit? Di tengah lamunannya, Elara kembali merasakan bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya dari jauh.

"Apa perasaan ku saja?"guman Elara.

...****************...

"Oy bro! Lo ngapain nyender depan sekre? Lagi nunggu mamang batagor lo ya?"ujar Wilow.

Estele menoleh dengan tatapan tajam, membuat Wilow meneguk ludah. Sepertinya temannya itu sedang dalam mode senggol dikit bacok. Wilow tiba-tiba saja menyengir, dia takut jika menjadi sasaran empuk Estele yang sepertinya sedang berada dalam suasana hati yang tak bagus.

"Hehe, ya elah canda gue mah. Tapi, seriusan. Lo lagi ngapain disini?"tanya Wilow.

"Gue lagi nungguin Elara!"jawab Estele sambil melihat lurus ke depan.

"Elara? Kenapa? Lo suka ya sama tuh junior!?" tuduh Wilow.

"Hah!? E-enggak kok! Gue cuma penasaran aja sama dia!"elak Estele dengan gugup.

Wilow menahan tawa, sepertinya Estele adalah duta pria yang paling gengsi. Dia mengatakan bahwa dirinya hanya penasaran kepada Elara, tapi jelas-jelas sekali jika pria itu mulai merasakan perasaan lebih terhadap adik tingkat mereka itu. Wilow tidak menyangka jika pria yang dikenal cuek dalam urusan cinta itu, akhirnya seperti seorang penguntit yang terus saja mengganggu Elara.

"Hehe, iyalah yang paling penasaran. Iya-iya lo gak suka sama si Elara."ledek Wilow.

"Emang gak! Apaan sih lo!"ketus Estele.

"Iya-iya, oh ya. BTW, lo udah gak nunggu apartemen lo ya?"tanya Wilow.

Deg!

Estele menoleh, terlihat raut wajahnya kini mulai berubah. Sementara Wilow, pria itu terlihat bingung melihat perubahan raut wajah dari temannya itu. Seolah-olah Estele sedang tertangkap melakukan pencurian.

"Eh? Lo kok diem aja? Waktu itu gue ke apartemen lo, niatnya mau nginap. Eh kata tetangga lo, lo nya udah lama gak di apartemen."ujar Wilow.

"Hem, gue ... Itu , gue...."

"Apa lo balik rumah orang tua?"sahut Wilow dengan penasaran.

"Iya! Gue balik ke rumah bokap ama nyokap gue. Untuk beberapa hari aja sih."jawab Estele.

"Oh gitu, ya udah. Gue duluan ya, ada urusan gue. Biasa, nyari gebetan."ucap Wilow dengan percaya diri.

Estele berdecak sebal, sungguh narsis sekali temannya itu. Setelah Wilow pergi cukup jauh, Estele menghela nafas. Untunglah Wilow tidak banyak bertanya.

"Huf, untung tuh bocah kagak curiga."gumam Estele sambil menghela nafas.

Estele sangat yakin jika wanita keras kepala seperti Elara tidak akan datang walupun dirinya sudah menunggu hampir sejam lebih di sekre bela diri. Akhirnya Estele memutuskan untuk pulang ke tempat sekarang ia tinggal, dia akan mencari akal lain untuk bisa bicara empat mata dengan Elara.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!