NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 21. Calon Bayi Kita.

Brakk!

Pintu ruang VIP restoran itu terbuka kasar, membuat dua Wanita yang berada di dalam ruangan terkejut. Terlebih saat melihat sang pelaku kini bergegas membawa langkah dan segera memeluk salah satu di antara mereka.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Rio cemas. Ia melepaskan pelukan dari tubuh Reta dan kini beralih menyentuh ke-dua lengan dengan netra yang memindai keadaan fisik Reta.

Wajah cantik itu terlihat pucat. Mata sembab karena puas menangis selama beberapa saat dalam pelukan asistennya-Susan.

Reta menggeleng pelan, tangannya bergerak menyingkirkan sentuhan Rio. Dan memberikan tatapan pada Susan serta Nolan, seakan meminta agar diberi ruang dan waktu untuk dirinya bicara berdua dengan Rio.

Susan jelas mengerti karena pertemuan ini jualah yang ia harapkan. Setelah Reta selesai menumpahkan tangis bentuk keterkejutan sekaligus perasaan haru yang mungkin memang dirasakan setiap wanita saat mengetahui dirinya tengah mengandung, Susan kembali memberanikan diri mengatakan agar Reta segera memberi tahu Rio tentang kehadiran si kecil yang kini telah bertumbuh pada diri Nonanya.

Dan Reta setuju. Meski tak ada kata yang terdengar dari sang atasan, namun anggukan yang Reta berikan sudah membuat Susan segera meraih ponselnya yang tepat berdering karena panggilan masuk dari Nolan.

Seakan semesta memberi izin, Susan segera mengangkat dan langsung mengatakan jika Reta sakit. Membuat Nolan yang berada di seberang sambungan segera mengatupkan mulutnya yang juga sudah ingin mengatakan kondisi Rio.

Hingga di sinilah ke-dua atasan dari Nolan dan Susan itu berakhir. Dua orang yang tidaklah bisa dikatakan sakit namun juga jauh dari kata baik-baik saja.

Sepeninggal Nolan dan Susan, Reta dan Rio terjebak keheningan. Sebenarnya hanya Reta yang terus diam saja, sedangkan Rio sudah mengeluarkan begitu banyak tanya yang satu pun tidak Reta berikan jawabannya, termasuk apa alasan Reta yang tidak lagi ingin menemui Rio.

"Aku tahu kisah kita lemah." Suara Rio kini terdengar serius membuat Reta mengangkat pandang dan menatapnya. "Kita bahkan tertarik satu sama lain tidak lebih dari beberapa jam, sebelum akhirnya terpisah karena keadaan." Netra Rio memerah saat mengatakannya.

Selama usahanya saat ingin menemui Reta mengalami kesulitan, tak bisa dibohongi sempat terbersit pikiran untuk dirinya berhenti dalam memperjuangkan perasaannya. Terlebih saat Rio mengingat kenyataan jika Wanita yang ia cinta sudah terikat pertunangan bersama Pria lain.

Namun jangan tanyakan isi hati Rio, hatinya jauh lebih kuat mendorong agar tetap berjuang. Langkahnya berat untuk meninggalkan Reta dan ia jelas tak mampu untuk menghapus nama Manisnya.

"Tapi sialnya ia tumbuh dan berkembang sekalipun tanpa pertemuan. Aku memang tidak bisa melihatmu, tapi kau hidup di sini." Rio berulang kali menyentuh dada menggunakan jari telunjuknya. "Dan aku sudah melangkah sejauh ini. Aku sudah di sini. Setidaknya jangan menghindari ku. Katakan... Katakan jika keinginan mu untuk bersama sudah berubah," ucap Rio getir. Matanya sudah memerah menahan tangis.

Tak jauh berbeda dengan Reta. Wanita itu menggigit bibirnya yang bergetar seiring dengan usaha saat menahan genangan yang ada di pelupuk mata.

"Maaf," lirih Reta. Ia menunduk hingga membuat apa yang sudah ia tahan menetes dan semakin menyeruak berhamburan kala ia tak dapat lagi membendungnya. Entah kenapa setelah mengetahui dirinya hamil, membuat Reta malah semakin sering menitikkan air mata. Jauh berbeda dengan ia yang sebelumnya.

Rio yang melihat itu segera memeluk Reta. Ia mengumpat, kesal terhadap diri sendiri yang bisa-bisanya mengeluarkan perkataan hingga membuat Reta jadi menangis.

"Maafkan aku," kata Reta. Suara Wanita itu masih bercampur tangis. "Aku tetap ingin bersama mu...begitu juga...calon bayi kita."

Mendengar perkataan Reta, Rio segera melepaskan pelukan. "Apa maksud mu dengan calon bayi kita?" tanya Rio segera.

Rio menatap Reta dengan deguban jantung yang kian berdebar, ia memiliki firasat. Sebelum akhirnya ia membawa pandang pada tangan Reta yang menyerahkan sesuatu. Kertas kecil yang memuat gambar dengan warna hitam putih.

Rio mematung. Netranya menatap lekat pada sebuah lingkaran yang di dalamnya terdapat titik hitam. Titik yang menandakan jika di sana sudah terdapat kehidupan.

"Anakku," gumam Rio begitu pelan. Ia kemudian menatap ke arah Reta yang segera memberikan anggukan.

Tangan Rio bergerak menutup mata kala tak dapat lagi ia menahan tangisnya. Sedangkan Reta segera meraih satu tangan Rio yang masih memegang foto hasil USG calon bayi mereka dan menggenggamnya.

Sesaat ke-duanya larut dalam perasaan haru, sebelum akhirnya Rio kembali memeluk Reta.

"Aku akan bertanggung jawab. Aku akan berusaha jadi yang terbaik untukmu dan anak kita." Rio merasakan jika Reta memberikan anggukan meski berada dalam pelukannya. "Bisakah kau tetap bertahan?"

Reta melepaskan diri dari rengkuhan Rio. Menatap heran pada Pria itu karena tidak mengerti dengan permintaan yang Rio tanyakan.

"Aku mohon bertahanlah. Jangan lagi menghindari ku. " Air mata Rio terus menetes mengiringi semua kalimat yang berhasil keluar dari bibirnya. "Tetaplah bertahan di tempat mu. Aku akan pastikan untuk membuka semua pintu yang menjadi penghalang untuk kita bisa bersama."

Mengetahui jika Reta kini tengah mengandung anaknya, membuat Rio semakin tidak bisa berhenti untuk tetap berjuang agar bisa bersama dengan Reta . Dan nampaknya usaha Rio kali ini bukan hanya mendapatkan hambatan dari perbedaan status sosial ke-duanya maupun rivalnya-Maximilan, namun juga dikejar oleh waktu yang seiring dengan usia kandungan akan membuat kondisi perut Reta semakin membesar.

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!