NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Ibrahim, ketua geng motor, jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ayleen, barista cantik yang telah menolongnya.

Tak peduli meski gadis itu menjauh, dia terus mendekatinya tanpa kenal menyerah, bahkan langsung berani mengajaknya menikah.

"Kenapa kamu ingin nikah muda?" tanya Ayleen.

"Karena aku ingin punya keluarga. Ingin ada yang menanyakan kabarku dan menungguku pulang setiap hari." Jawaban Ibra membuat hati Ayleen terenyuh. Semenyedihkan itukah hidup pemuda itu. Sampai dia merasa benar-benar sendiri didunia ini.

Hubungan mereka ditentang oleh keluarga Ayleen karena Ibra dianggap berandalan tanpa masa depan.
Akankah Ibra terus berjuang mendapatkan restu keluarga Ayleen, ataukah dia akan menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Ayleen berdiri di halte dekat kampus. Sibuk lihat sosial media sambil menunggu ojol pesanannya datang. Beberapa kali dia tampak mengelap keringat dikening karena cuaca siang ini cukup panas.

Sebuah motor matic warna merah berhenti didepannya, sontak Ayleen yang awalnya menatap ponsel, mengalihkan pandangan. Mungkin itu motor ojol pesanannya. Melihat pengemudi motor tersebut tak memakai jaket ojol, Ayleen kembali menatap ponsel. Tapi sesaat kemudian, dia kembali melihat pria didepannya, dia familiar dengan jaket yang dikenakannya.

"Aku anter yuk." Ujar cowok itu sambil membuka kaca helmnya.

"Kak Ibra," gumam Ayleen. Matanya membeliak lebar mengetahui jika cowok dihadapannya itu adalah Ibra. Tapi pakai motor siapa dia? Bukankah tadi pagi, cowok itu masih pakai motor sport? Jangan bilang hanya karena dia bilang tak nyaman naik motor sport, Ibra langsung ganti motor. Disaat Ayleen masih sibuk berfikir, dia mendengar namanya dipanggil.

"Mbak Ayleen ya?" panggil pengemudi motor berjaket hijau yang berhenti dibelakang motor Ibra.

"Di cancel, Pak." Ujar Ibra sambil menoleh kebelakang.

"Tapi gak bisa gitu, Mas," protes driver ojek online. Dia jelas keberatan karena sudah datang menjemput Ayleen disini.

Ibra turun dari motor, mengambil uang disaku jeket lalu memberikannya pada driver tersebut. "Anggap aja gantinya bensin."

Ibra kembali kemotornya. Mengambil helm yang ada didalam jok lalu memasangkannya dikepala Ayleen. Dan seperti terhipnotis, Ayleen hanya pasrah saja sejak tadi. Bahkan saat ini, pikirannya traveling ke novel romantis favoritnya. Si pemeran pria memakaikan helm pada pemeran utama wanita. Saat membaca bagian itu, dia senyum senyum sendiri, tapi saat merasakan langsung seperti ini, jantungnya seperti mau meledak. Kakinya lemas dan panas dingin. Untung saja gak pingsan.

"Ayo naik," ajak Ibra setelah selesai memasang helm. Tapi bukannya naik, Ayleen malah bergeming ditempat. Sampai Ibra menyalakan mesinpun, gadis itu masih mematung. "Mau sampai kapan berdiri disitu?" pertanyaan Ibra menyadarkan Ayleen dari lamunannya.

"I-iya," jawabnya terbata karena gugup. Naik keatas motor dengan jantung yang lagi-lagi susah dikondisikan.

"Mau langsung pulang apa jalan-jalan dulu?" tawar Ibra sambil menoleh kebelakang. "Hari ini ada festival kuliner. Ada panggung musiknya juga. Kata anak-anak sih mulai sore. Ini sudah jam 2, bentar lagi pasti udah mulai acaranya. Mau kesana gak?"

Ayleen juga tahu tentang acara itu. Tadi dia sempat ngajak Dian kesana, sayangnya sahabatnya itu udah terlanjur bikin janji dengan pacarnya.

"Mau gak? Mau ya?" Pertanyaan Ibra berubah menjadi desakan saat Ayleen tak kunjung menjawab.

"Baiklah."

Yesss, teriak Ibra dalam hati. Kembali melihat kedepan lalu melajukan motornya menuju tempat festival. Jalanan yang macet membuat motor yang dikendarai Ibra hanya berjalan pelan. Tapi tak masalah, sama sekali tak membuatnya kesal, karena dia bisa berlama-lama dengan Ayleen.

"Nyaman gak?" tanya Ibra sambil menoleh sebentar.

"Apanya?" tanya Ayleen didekat telinga Ibra yang tertutup helm.

"Dibonceng pakai matic."

"Nyaman." Tapi bikin deg-degan, lanjutnya dalam hati. "Ini motor siapa?"

"Pinjam punya temen. Aku bakal lakuin apapun asal bisa deket sama kamu."

Blush

Pipi Ayleen langsung memerah. Untung saja Ibra tak bisa melihat, kalau saja bisa, dia pasti malu sekali. Entah gombalan atau kejujuran, yang pasti, mampu membuat Ayleen baper.

Tak ada obrolan lainnya hingga mereka sampai ditempat festival. Lapangan tersebut sudah tampak ramai. Banyak sekali penjaja kuliner yang mengikuti acara itu.Tapi untuk acaranya musiknya sendiri, belum dimulai.

Mereka berjalan beriringan melihat aneka kuliner yang ada disana. Tapi karena ramainya orang, Ibra sedikit kesulitan untuk selalu dekat dengan Ayleen. Kadang ada yang tiba-tiba menyela diantara mereka.

"Boleh gak, aku pegang tangan kamu?" tanya Ibra. Melihat Ayleen hanya diam, dia jadi kikuk sendiri. Takut jika gadis itu marah. "Gak, gak maksud kurang ajar sih," dia garuk garuk kepala sambil tersenyum absurd. "Tapi disini sangat ramai. Aku takutnya kita malah terpisah nanti. Tapi kalau gak boleh, juga gak papa. Aku gak maksa, senyamannya kamu aja."

Apakah seperti ini pria yang dimaksud ayahnya? Pria yang menganggapnya berharga. Menjaga serta memperlakukannya dengan sangat istimewa.

Ayleen melihat kearah tangan Ibra. Sambil tersenyum, meraih telapak tangan Ibra lalu menggenggamnya.

Perasaan Ibra seketika membuncah. Bibirnya tak bisa ditahan lagi untuk tidak melengkung keatas. Pegangan tangan, sebenarnya kontak fisik yang sudah biasa dia lakukan dengan lawan jenis. Tapi kali ini, rasanya sangat berbeda. Jantungnya berdegup kencang dan ah...sudahlah, susah sekali dijawabarkan perasaannya saat ini.

Mengunjungi satu persatu booth dengan tangan yang saling bertautan dan senyum yang tak pernah luntur. Siapapun yang melihat, pasti langsung mengira jika mereka adalah sepasang kekasih.

"Mau beli apa?"

Ibra tergelak mendapatkan pertanyaan seperti itu. "Harusnya aku yang nanya gitu."

"Aku pengen ntraktir Kakak hari ini," ujar Ayleen.

"Heis, kamu pikir aku gak punya duit, gara-gara tadi bawa bekal dari rumah?" tanya Ibra sambil membuang nafas berat.

"Enggak gitu," sahut Ayleen sambil tersenyum. "Sekali-kali gantian pakai uangku. Hari itu kamu udah bayar ganti rugi, udah nraktir aku ayam geprek dan pagi tadi ngasih sandwich. Kali ini, gantian aku."

"Yakin nih mau ntraktir aku?" tanya Ibra sambil menyeringai.

"Iya yakin."

"Baiklah, kalau begitu ...." Ibra memperhatikan jejeran booth makanan dan minuman disana. "Aku mau itu, itu, itu..." Ayleen sampai melongo melihat Ibra menunjuk bagitu banyak booth makanan. Bahkan yang ditunjuk Ibra tak bisa dihitung dengan jari. "Yuk." Disaat masih terbengong, Ibra menarik tangannya menuju booth penjual es kocok durian.

"Es kocoknya 2, Bang." Seru Ibra pada abang penjual es kocok. Saat menoleh pada Ayleen, dia melihat wajah gadis itu pias. "Kenapa?"

"Yakin mau beli sebanyak itu." Ayleen menunjuk ulang gerai yang tadi ditunjuk Ibra.

"Iya, emang kenapa? Mumpung ada yang ntraktir." Seloroh Ibra sambil menaik turunkan alisnya.

"Kayaknya...." Ayleen ragu mau bilang. "Kita ke ATM dulu ya. Uang didompetku kayaknya gak cukup." Kejujuran yang membuat dia kehilangan muka. Tadi udah PD mau ntraktir, taunya uang gak cukup.

Ibrat menahan tawanya agar tidak pecah. Cewek didepannya ini sungguh polos, percaya saja saat dia kerjai.

"Ya udah, kalau duitnya gak cukup, hari ini aku aja yang nraktir."

"Tapi masa kamu lagi."

"Itu udah tugasnya cowok," bisik Ibra didekat telinga Ayleen.

1
Anonymous
Kecewa
Anonymous
Buruk
Susanti Susanti
Luar biasa
Hera
👍🏻👍👍🏻
Abinaya Albab
bang Aydin pernah one night stand sama anak gadis orang /Silent/
Abinaya Albab
bener bgt Bu seblak /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
mendadak jadi macan tutul ya Ay /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
ujian malam pertama bang Ibra /Facepalm/ jngan sampai ada drama perut nyeri ternyata mau datang bulan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
maria handayani
/Shy/
Abinaya Albab
emang minta dibalang sendal si alfath ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Abinaya Albab
alfath emang agak lain sendiri di keluarganya paling sengklek /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
Ibra udh bawa pasukan ternyata gk ada amunisinya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Silent/
khoirun nisa
kngn era" butterfly kya gini tapi KLO ingat sakitnya jga GK mau
Abinaya Albab
aku juga jadi ikut nangis 😭😭😭
Abinaya Albab
good job ayleen
Abinaya Albab
emang enak /Grin/
Abinaya Albab
ini kenapa bikin mewek terus sihhhhh 🥹
Abinaya Albab
duhhhhh nyesek sakit banget di tenggorokan 😭😭😭
Alieta Hariyantie
🖤
Abinaya Albab
lope sekebon Ibra 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!