NovelToon NovelToon
I'M Glad You'Re Mine

I'M Glad You'Re Mine

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Author menulis cerita ini karena terinspirasi dari sebuah lagu, tentang seseorang yang selalu menunggu cintanya, dan akhirnya bersama.

Pernahkah kalian merasakan dejavu? Perasaan aneh seakan mengalami kejadian yang sama, yang pernah kita alami di masa lalu.
Gita mengalami dejavu, mimpi buruknya yang terus berulang...

"Duarrr..."
Kali ini kulihat mobil hitam yang sama di mimpiku menabrak sisi Nino. Refleks Nino sama seperti di mimpiku, ia refleks memelukku untuk memberikan semacam perlindungan kepadaku.
Sebelum memejamkan mata, aku berdoa kepada Tuhan,
"Tuhan tolong aku berikan aku kesempatan lagi...".

Full of love,
from author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi dan kenyataan

"Gita... apa yang kamu rasakan sekarang nak?", tanya mama begitu ia melihatku.

"Aku baik-baik saja ma, ma tolong bantu aku duduk ma".

"Biar aku saja ma", Nino dengan sigap membantu mengatur tempat tidurku dalam posisi duduk.

Saat aku berusaha bangun dari tidur ke posisi duduk bagian pinggangku agak terasa sakit, tanpa sadar aku berusaha duduk sambil memegang pinggangku.

"Apa masih terasa sakit Git?", tanya Nino.

Aku mengangguk mengiyakannya.

"Apa kata dokter No", mama bertanya pada Nino.

"Dokter bilang Gita baik-baik saja ma, mungkin perlu waktu untuk duduk, bangun dan berjalan karena Gita perlu membiasakan diri lagi", jawab Nino.

Aku membuka sedikit baju rumah sakitku, dan melihatnya hanya lebam di bagian pinggang, tetapi tidak ada tanda-tanda robek atau ada bekas jahitan. Apa pengulangan kembali ke masa lalu itu cuma mimpi?.

Tidak lama orangtua Nino dan Marlo datang menjengukku juga. Papa Nino dan Marlo hanya datang sebentar kemudian mereka pamit pergi ke kantor. Suster datang membawakanku makan pagi.

"Coba untuk makan ya bu Gita, nanti menjelang siang dokter baru akan memeriksa keadaan bu Gita lagi", suster berkata kepadaku.

"Baik sus, terima kasih", jawabku.

Nino membantu membuka plastik yang menutupi mangkuk dan jus di nampan, lalu ia juga menyendoknya dan meniupnya pelan.

"Aku bisa makan sendiri No", jawabku berusaha mengambil sendok dari tangan Nino.

"Aku bantu saja Git, tanganmu diinfus begitu, pasti agak sulit untuk bergerak".

"Aku bisa No", jawabku lagi, masih berusaha mengambil sendok dari tangan Nino, namun memang pergerakan tanganku terbatas karena infus.

Mamaku dan mama Nino saling berpandangan melihat aku dan Nino sambil tersenyum.

"Sepertinya kita harus mencari sarapan juga di bawah, mari kita biarkan mereka berdua", ujar mamaku lalu menggandeng lengan mama Nino.

"Kami kebawah dulu No, Git", pamit mama Nino.

Aku mengangguk tersenyum, bisa kurasakan mukaku mulai memerah karena malu. Sepeninggalan mereka, aku membiarkan Nino menyuapiku, dan berkata, "Terima kasih".

Aku memperhatikan Nino saat menyuapiku, aku penasaran ingin mencari tau apa yang sebenarnya terjadi denganku.

"No, aku bermimpi tentang kamu, dalam mimpiku kamu mengatakan bahwa kamu sudah lama menyukaiku, sejak kita pertama kali liburan waktu di Bali dulu. Apa itu benar?".

Nino seakan membeku di tempat, matanya menatapku penuh tanda tanya.

"Bagaimana kamu bisa tau? Tidak ada yang tau mengenai ini. Tunggu apa kamu mendengarku?".

"Mendengarmu?", kini aku yang bingung menatap Nino.

"Aku mengatakannya saat kamu tertidur, tepatnya sehari setelah operasimu dan kamu belum bangun juga", jawab Nino.

Mataku terus menatap Nino mencari jawaban sambil memikirkan ulang perkataannya. Jadi apa yang aku alami hanyalah mimpi saat aku tertidur?

"Apa kamu memelukku juga No?", tanyaku pelan karena masih tidak percaya dengan pemikiranku sendiri.

"Ya, apa kamu juga merasakannya Git? Aku sungguh takut Git, karena dokter juga tidak bisa memastikan kapan kamu akan tersadar dari tidurmu".

Aku hanya bisa mengangguk dan masih berusaha mencerna perkataan Nino.

"Aku mencintaimu Git, sudah sejak lama aku mencintaimu. Saat kecelakaan itu terjadi, banyak hal yang aku sesali".

Nino mengatakannya sambil memegang 1 tanganku dengan kedua tangannya.

"Aku menyesal kenapa bukan aku yang terluka parah, aku sendiri hanya mengalami luka ringan. Aku menyesal kenapa aku tidak pernah menyatakan perasaanku yang sebenarnya. Kupikir aku masih punya waktu banyak dimasa depan, banyak hal yang telah aku rencanakan untuk bulan madu kita".

"Selama kamu tertidur aku banyak bercerita dan mengungkapkan perasaanku Git. Maafkan aku karena tidak bisa melidungimu. Maafkan aku karena tidak bisa mengatakan semua ini dari dulu. Aku mencintaimu Gita".

Aku terdiam sesaat, mata kami saling bertatapan satu sama lain, kemudian aku melihat tangan Nino menggenggam erat tanganku.

"Aku juga merasakan ini", kataku sambil menunjuk ke arah tangan kami. Lalu kembali melanjutkan perkataanku,

"Ini semua bukan salahmu No".

"Seberapa banyak kamu mendengar dan bisa merasakan selama ini Git?", tanya Nino bingung.

"Entahlah No, aku sendiri masih mencerna antara batas mimpi dan kenyataan".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!