Suamiku Menikahiku Lagi

"Kyara, apa salah Mama? Kenapa Kamu memaksa Mas Zola untuk menceraikan Mama?" ucap Diana langsung.

"Kamu bukan Mamaku. Selama ini kalian hanya pura-pura baik padaku. Putrimu juga sudah membohongiku. Asal Tante tau, tidak ada yang bisa menggantikan posisi mendiang Mama untukku," jawab Kyara dengan tegas. "Papa lihat kan video Juan dan Mulan diinternet. Sebelum mereka mempermalukan keluarga Kita, sebaiknya Papa cepat ceraikan Tante Diana," pinta Kyara lagi.

"Mas Zola, Aku dan Mulan tidak bersalah. Pasti ada yang menjebak Mulan dan memvideokannya," bela Diana.

"Tante Diana, anakmu bersalah," ucap Miko, membantu Kyara bicara. "Pa, kedatangan Kami kemari juga ingin mengatakan ini. Tadi malam di club, Mulan ingin mengerjai Kyara. Dia menyuruh orang memasukan obat perangsang ke dalam minuman Kyara agar Kyara teler dan berbuat aneh. Tapi Mulan kena karmanya. Kyara tau rencana Mulan dan Kyara bisa menghindar. Inilah balasan untuk Mulan," sambung Miko.

"Diana, anakmu sudah keterlaluan. Dia sudah mencoreng nama baik keluargaku dan hampir melukai anakku. Pergi bawa anakmu keluar dari rumah ku sekarang juga. Kau ku ceraikan! Pengacaraku akan mengurus perceraian Kita sampai tuntas," ucap Zola, kesal, dia langsung menceraikan Diana.

"Mas Zola, sudah lama Aku mengabdikan diri menjadi istrimu. Aku juga baik pada anakmu. Inikah balasanmu?" Diana tidak terima.

"Kalian hanya pura-pura," sela Kyara.

"Segala kemewahan yang Kamu nikmati selama ini adalah bayaran karena Kamu sudah mampu berpura-pura baik pada Kami. Tenang saja, Aku akan memberikan Kamu uang saku setelah perceraian Kita beres," jawab Zola.

"Sialan, seandainya Aku istri pertama Mas Zola, Aku pasti minta setengah harta Mas Zola. Tapi Mas Zola sudah kaya sebelum menikah denganku, pengadilan pasti menolak gugatanku. Awas kalian. Kalian sudah menghancurkan hidupku dan putriku," batin Diana. "Terserah!" kesal Diana, meninggikan nada suaranya.

"Mama? Ada apa ini?" Mulan keluar dari kamar.

"Mulan, Papamu menceraikan Mama, semua ini karena Kyara," adu Diana ke putrinya.

"Papa mau menceraikan Mama?" tanya Mulan.

"Benar. Beri tahu pada Mamamu apa kesalahannmu!" titah Kyara.

"Sialan Kau, Kyara!" runtuk Mulan dalam hati. "Oh, jadi Kamu mau balas dendam karena Juan ku ambil, Kyara? Lihatlah, Om Miko, istrimu sepertinya patah hati berat, dia berpura-pura menerimamu karena Juan mengkhianatinya. Lalu dia memintamu balas dendam untuknya," kata Mulan, memfitnah.

Kyara membulatkan matanya lalu berdiri. Kyara berjalan perlahan mendekati Mulan.

Plak

Tampar Kyara di wajah Mulan hingga memerah.

"Berani sekali Kau menampar wajah putriku!" teriak Diana.

"Kamu pantas mendapatkannya. Jalang murahan! Mulutmu sama busuknya dengan hatimu!" runtuk Kyara.

"Putrimu sudah keterlaluan Diana, perbuatannya diluar dugaanku. Kalian berdua, sekarang angkat kaki dari rumahku!" usir Zola.

"Brengsek Kau Kyara, bilang saja Kau cemburu. Kalau Kau mau, ambil saja Juan. Ambil bekasku, sampai Kau puas," teriak Mulan, memprovokasi.

"Tutup mulutmu!" Kyara marah besar.

"Lihat Om Miko, istrimu cemburu berat. Cintanya pada Juan sangat besar. Kamu juga dia manfaatkan," ucap Mulan lagi.

"Satpam!" panggil Zola.

Dua satpam datang.

"Seret mereka berdua keluar. Dulu mereka masuk ke sini tanpa membawa apa-apa. Keluar pun juga tidak membawa apa-apa!" titah Zola.

"Baik, Tuan," jawab dua satpam bersamaan. Mereka kemudian menyeret Dian dan Mulan.

"Berani sekali kalian pada Kami! Jangan sentuh Kami! Aku Nyonya rumah di kediaman Candra," titah Diana.

"Dasar satpam sialan," teriak Mulan juga. Namun dua satpam itu tidak menggubris ucapan Diana dan Mulan. Mereka tetap menarik paksa Diana dan Mulan keluar dari kediaman Candra hingga ke depan pintu gerbang.

"Miko, jangan dengarkan ucapan Diana dan Mulan. Mereka sengaja berkata begitu untuk membalas kalian. Mereka ingin hubungan kalian hancur," kata Zola.

"Aku tau ucapan mereka tidak benar, Pa. Papa tenang saja, Aku dan Kyara akan selalu baik-baik saja," jawab Miko. "Aku tau pasti, istriku sangat membenci Juan dan Mulan, karena perbuatan mereka di masa depan sangat kejam," batin Miko.