NovelToon NovelToon
Agensi Detektif Hantu

Agensi Detektif Hantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eko Arifin

Apakah anda mengalami hal-hal tak wajar disekitar anda?

Seperti suara anak ayam di malam hari yang berubah menjadi suara wanita cekikikan? Bau singkong bakar meskipun tidak ada yang sedang membakar singkong? Buah kelapa yang tertawa sambil bergulir kesana-kemari? Atau kepala berserta organnya melayang-layang di rumah orang lahiran?

Apakah anda merasa terganggu atau terancam dengan hal-hal itu?

Jangan risau!

Segera hubungi nomor Agensi Detektif Hantu di bawah ini.

Kami senantiasa sigap membantu anda menghadapi hal-hal yang tak kasat mata. Demi menjaga persatuan, kesatuan, dan kenyaman.

Agensi Detektif Hantu selalu siap menemani dan membantu anda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eko Arifin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23 - Titik Terang

Ardian melangkah pelan dari arah utara setelah menyelesaikan tugasnya, kemudian seekor tikus datang dari arah kegelapan hutan sebelum mendarat di pundaknya dan mengabarkan keadaan tiga Qorin lainnya.

"Jadi mereka bertiga sudah berhasil membebaskan mereka ya? Kerja bagus kalian! Tinggal nunggu bayaran!" ujar Ardian senang dengan kinerja bagus dari teman-temannya.

**********

Di kediaman pak kades di desa Lingkar Pinus, empat pemuda yang terbaring kaku layaknya stroke itupun mulai menunjukan gerakan-gerakan kecil dan suara erangan akibat efek samping setelah lebih dari dua puluh empat jam Qorin mereka terpisah.

"Pak! Pak! Anak kita! Anak kita sudah mulai bergerak!" teriak kaget dan tidak percaya seorang ibu akan keadaan anaknya yang mulai menunjukan perubahan.

"Iya bu! Anak kita mulai sadar!"

"Bapak dan ibu tenang dulu! Jangan gegabah! Jangan lupa pesan nak Ardian dan nak Rendy bahwa kita tetap harus membaca ayat-ayat suci apapun yang terjadi!" ujar pak ustadz mengingatkan.

"Tapi pak, anak saya sudah mulai sadar! Kita harus bagaimana ini!?"

Pak ustadz pun memahami akan perasaan keluarga keempat pemuda itu yang sudah dua puluh empat jam kaku tanpa bisa mengedipkan mata namun, dia juga ingat betul akan pesan Ardian sebelum beranjak dari rumah ini.

"Ingat pak, apapun yang terjadi jangan pernah berhenti membaca ayat-ayat suci sebelum kita kembali."

Perintah Ardian yang masih tersimpan di ingatan pak ustadz pun langsung membuatnya memutar otak demi meredakan suasana di ruangan.

"Kita bagi tugas saja! Ibu-ibu merawat kondisi empat pemuda ini sedangkan bapak-bapak terus melanjutkan membaca ayat-ayat suci!"

Mereka pun menyetujui anjuran pak ustadz. Dengan segera, para ibu-ibu berlalu laĺang pergi ke dapur untuk mengambil air putih untuk di minumkan dan air hangat serta handuk untuk kompres dahi.

Para bapak-bapak pun langsung melanjutkan membaca ayat-ayat suci.

Namun telinga mereka perlahan mulai mendengar suara ambulan dari jauh dan mendekat kerumah ini, sebelum ketokan tiga kali terdengar dari arah pintu.

"Siapa itu pak?" tanya pak kades.

Pak ustadz hanya terdiam sejenak sebelum beranjak dari duduknya, khawatir jika yang di depan pintu itu bukan manusia, namun makhluk ghaib yang memanipulasi bunyi.

"Biar saya cek pak..." ujar pak ustadz sebelum menuju ke pintu dan mulai mencoba merasakan hawa di luar.

Namun, tubuhnya tidak bereaksi apa-apa dan bulu kuduknya pun tidak merinding, membuat pak ustadz yakin bahwa yang di luar itu manusia.

Dengan sabar, pak ustadz membukakan pintu dan berkata, "Iya... dengan siapa?"

Terlihat seorang bapak-bapak paruh baya mengenakan jas putih panjang, membuat pak ustadz yakin bahwa orang ini adalah dokter.

"Perkenalkan nama saya Herlambang, dan ini kartu nama saya, pak, silahkan di baca terlebih dahulu."

Mengambil dan memperhatikan kartu itu dengan seksama, yang memang datang dari rumah sakit ternama, pak ustadz kemudian bertanya, "Iya Pak, saya sudah memastikan bahwa anda seorang dokter lalu, ada apa ya pak malam-malam berkunjung?"

"Saya mendapatkan permintaan dari pemuda bernama Ardian untuk datang kesini, demi berjaga-jaga jika pasien yang dia urus sedang mengalami malnutrisi atau hal lainnya..."

"Oh iya... silahkan masuk pak!"

Setelah tahu bahwa Ardian yang memanggil dokter itu, pak ustadz pun segera mempersilahkannya untuk masuk.

Dokter Herlambang masuk ke dalam rumah dan segera memasuki ruangan dimana empat pemuda itu terkapar, demi memeriksa kesehatan mereka dan membuat pak kades bertanya-tanya saat melihat dokter itu.

"Siapa dia pak?" tanya pak kades kepada pak ustadz setelah ia memasuki ruangan.

"Dia adalah Dokter Herlambang. Seorang dokter yang di panggil oleh Nak Ardian untuk memeriksa kondisi anak-anak dengan bantuan medis..."

Betapa besar rasa kaget sekaligus kagum di tunjukan oleh pak kades dan pak ustadz setelah mengetahui betapa seriusnya penanganan Agensi Detektif Hantu kepada pasien mereka.

Bukan hanya dalam masalah ghoib, bahkan mereka pun memperhatikan kondisi medis dari sang pasien.

Jika dukun atau orang pintar yang mereka panggil, tidak akan sejauh ini penanganan mereka.

Lamunan mereka di kagetkan oleh dokter Herlambang yang berkata, "Paķ... Apa bapak adalah salah satu orang tua keempat anak ini?"

"Iya dok... itu saya." jawab pak kades.

"Begini pak, keempat pemuda ini mengalami defisit kalori di karenakan stok glikogen dan glukosa dalam tubuh mulai menipis. Kondisi ini di sebabkan oleh tubuh yang tidak tercukupi asupan makanan dan minuman dalam beberapa waktu..."

"Jadi bagaimana bagusnya pak? Saya ikut dengan anjuran dokter saja. Yang penting, anak saya bisa sehat kembali." ujar pak kades dengan pasrah.

"Baik pak, akan saya usahakan. Saya akan siapkan dokumennya terlebih dahulu agar bisa melanjutkan praķtek medis di tempat, karena hal itu di perlukan sebagai persetujuan oleh pihak yang terkait."

"Iya pak... saya ikut saja."

Dengan persetujuan pak kades, dokter Herlambang membawa beberapa infus dan dokumen yang di perlukan yang di bantu oleh sopir ambulannya yang dari tadi sudah merasa tidak nyaman karena ada yang memperhatikan dari jauh.

Setelah penandatanganan oleh pihak keluarga, dokter Herlambang pun dengan segera bertindak untuk membantu kondisi empat pemuda itu.

Tak selang berapa lama...

Tok! Tok! Tok!

"Selamat malam! Permisi! Kulo nuwun! Punten! Sepada! Helloo! Dua sejoli udah balik nih!" suara dua orang lelaki yang memanggil serentak dari luar layaknya anak-anak memanggil teman bermainnya.

Pak ustadz pun tersenyum saat tahu siapa orang yang mengetok pintu depan dan bergegas membukanya.

"Nak Ardian dan juga nak Rendy! Alhamdulillah, kalian pulang dalam keadaan selamat nak."

"Pak ustadz, pak ustadz, kalau bapak mau mendoakan lebih baik untuk para dhemit di sini aja pak, karena kalau si Rendy udah datang, wah... mereka udah saya... ciat... woom... wush... babak belur!" ujar Rendy konyol yang memperagakan gerakan silatnya.

Ardian hanya geleng kepala sebelum menggetok kepala Rendy yang kadang sengklek otaknya.

"Aduh! Sakit bre!"

"Hush, gak sopan kamu Ren di depan orang tua. Ingat, terlalu percaya diri itu dekat dengan kesombongan. Hati-hati kalau ngomong, kalau ada apa-apa elu juga yang repot."

"Iya deh iya... ngomong-ngomong mobil ambulan siapa itu? Apa jangan-jangan keempat pemuda itu mati?"

Plak!

"Nih anak, baru juga di bilangin kalau ngomong ati-ati masih aja kebablasan!" ujar Ardian saat menabok kepala sahabatnya lagi.

"Gue kan nanya bre! Masa gak boleh!?"

"Nanya dalam hati saja!" tukas Ardian yang udah capek ngeladenin Rendy.

Melihat tingkah mereka berdua pak ustadz hanya terkekeh sebelum memberitahukan bahwa ada seorang dokter yang datang untuk memeriksa kondisi medis keempat pemuda di sini.

"Oh, jadi dokter Herlambang sudah datang? Syukurlah kalau begitu, dengan begini, kondisi tubuh mereka pun juga dapat di pantau secara medis..." ujar Ardian pendek.

"Lah, sejak kapan elu punya kenalan dokter, Ar? Kok gue gak tahu?!" tanya Rendy kaget akan koneksi Ardian.

"Panjang ceritanya... Kapan-kapan gue ceritain. Untuk sekarang, kita pagerin nih rumah, khawatir kalau ada yang menyusup dan mengganggu kinerja dokter Herlambang."

"Oke bossku!"

Ardian dan Rendy lalu mengitari rumah sambil mengukir sigil di tanah, demi membuat pagar ghaib yang kokoh dengan menggunakan kumpulan energi positif sebagai sumbernya.

Karena itulah Ardian dan Rendy meminta keluarga empat pemuda itu untuk terus melanjutkan membaca ayat-ayat suci, agar pagar ghaib ini bisa kokoh dan bertahan lama.

Mereka berdua kemudian di persilahkan pak ustadz untuk masuk ke rumah dan di sambut oleh pak kades dengan memeluk Ardian dan Rendy, di sertai dengan isak tangis kebahagiaan.

"Nak... terima kasih banyak... berkat kalian anak saya sudah mulai sadar... bapak tidak tahu harus membanyar dengan apa."

"Pake nanya... pake dui-"

"Rendy..." tatapan tajam Ardian langsung membuat Rendy tutup mulut dan diam seketika.

"Bapak tidak perlu begitu, kita datang membantu itu sudah menjadi jalan dan kehendak dari Tuhan. Bapak jangan lupa bersyukur atas Rahmat-Nya dan juga jangan lupa komisinya." ujar Rendy sedikit berbisik di bagian akhir kalimatnya.

Ardian hanya menghela nafas panjang dan geleng kepala melihat tingkah laku Rendy, mungkin dia takut tidak akan mendapat bayaran karena desa Lingkar Pinus ini termasuk sedikit terpencil.

Jika kondisi klien termasuk kurang dalam kategori perekonomian, maka jasa Agensi Detektif Hantu tidak akan di pungut biaya sepeser pun.

Kibajakan ini sedikit membuat para Detektif Hantu tercekik, tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak karena Ardian lah yang menentukan selaku CEO dari Agensi Detektif Hantu.

Setelah mendengar penuturan Rendy, pak kades lalu melepaskan pelukannya sebelum berkata, "Kalau soal itu, tenang aja nak Rendy. Sudah saya siapkan..."

"Nah, ini yang gue suka. Semoga bapak kades bisa menjadi pemimpin yang baik untuk warga desa Lingkar Pinus..." ujar Rendy dan mendoakan pak kades.

"Amin..." sahut pak kades dengan senyuman lebar.

Sesaat kemudian, dokter Herlambang pun datang dan memberi kabar kepada pak kades dan pak ustadz.

"Pak... Kondisi fisik keempat pemuda itu sudah semakin baik. Hanya tinggal menghabiskan infus saja tetapi, jika kondisi mental mereka menurun, tolong segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk di periksa."

"Alhamdulillah!" ucap pak kades dan pak ustadz serentak mendengar kabar baik tersebut.

"Puji Tuhan dan segala kebesaran-Nya." sahut Rendy dan Ardian serentak setelah titik akhir dari kasus ini terlihat lebih jelas.

Dengan keadaan fisik keempat pemuda semprul itu sudah semakin membaik, maka bisa di pastikan bahwa kasus ini mendekati kata selesai.

Tetapi...

Masih banyak misteri di benak Ardian pribadi saat melawan Gundala, si Genderuwo bertanduk itu.

"Siapa sebenarnya "Eyang Ismoyo" yang dia maksud?" pikir Ardian dalam hati. Namun dia mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya.

Karena dia yakin, Tuhan akan selalu memberikan jalan untuk mengungkap semua misteri itu.

1
Keyz Gholant
buhul itu apa Thor
Keyz Gholant: Ah gitu, ok catat
Eko Arifin: Media magic, atau perantara yang berbentuk padat, untuk mengalirkan mantra2, ilmu2 ghaib dan makhluk ghaib.

Bentuk macam2, bisa berupa batu akik, paku, jarum, kain kaffan, dll, tergantung tujuan penanamnya.
total 2 replies
maska andi pradana
Seru tapi updatenya agak lama bikini penasaran
yanti
,
Keyz Gholant
kayak mau daftar Akmil 🤧
Keyz Gholant: Fokus berkarya aja bre nanti rame sendiri
Eko Arifin: Masih berusaha. Sekalian promosi biar up viewnya, tertelan dan tertekan oleh buku yang ada.

Sekarang susah cari pembacanya. (Info dari akun orang lain)
total 4 replies
Leona Night
makin seru nih kisahnya. update donk/Drool/
Eko Arifin: Makasih kak /Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Rosy
itu seram
Tenth_Soldier
morning coffee
Tenth_Soldier
gendruwo nya kayak sakti banget ada nyala apinya
Eko Arifin: Penjelasan lebih lanjut di chapter selanjutnya bre. Makasih udah mampir!
total 1 replies
Tenth_Soldier
Yo, ngopi² dulu
Eko Arifin: Siap mas bro 🔥
total 1 replies
Tenth_Soldier
ayo semangat ngopi² dulu lah
Eko Arifin: Makasih banyak bro atas dukungannya 👍
total 1 replies
Leona Night
Bagus ceritanya /Heart/
Eko Arifin: Terima kasih kak 👍 Semoga betah disini
total 1 replies
Tenth_Soldier
ngopi² dulu lah
Eko Arifin: Kopi hitam tanpa gula! Aaaaahhhh! Mantap coeg!
total 1 replies
Tenth_Soldier
Semangat!
Eko Arifin: Siap abangku 🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!