NovelToon NovelToon
INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjadi Pengusaha
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

Intrspeksi adalah kisah tentang Aldo dan Farin, pasangan yang telah bersama sejak SMA dan berhasil masuk universitas yang sama. Namun, hubungan mereka mulai terasa hambar karena Farin terlalu fokus pada pendidikan, membuat Aldo merasa kesepian.

Dalam pencarian kebahagiaan, Aldo berselingkuh dengan Kaira. Ketika Farin mengetahui perselingkuhan tersebut, dia melakukan introspeksi dan berusaha memperbaiki dirinya. Meskipun begitu, Farin akhirnya memilih untuk melepaskan Aldo, dan memulai hubungan baru dengan seseorang yang lebih menghargainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Situasi yang Rumit

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Kaira mengangguk, meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan. Dia tahu bahwa merahasiakan kekandasan hubungan Aldo dan Farin untuk sementara waktu mungkin adalah pilihan terbaik saat ini, tetapi dia juga sadar bahwa rahasia ini bisa menjadi bom waktu yang akan meledak kapan saja. Meski begitu, Kaira tetap berusaha memahami posisi Aldo dan apa yang sedang dihadapinya.

"Saya mengerti, Kak Aldo. Saya akan mendukung keputusanmu, apapun itu. Tapi tolong, jangan menunda terlalu lama. Aku tidak ingin kita menyakiti Farin lebih dari ini," ujar Kaira dengan lembut.

Aldo hanya bisa mengangguk, tak mampu mengeluarkan kata-kata lagi. Kepalanya dipenuhi dengan berbagai pikiran dan perasaan yang saling bertentangan. Di satu sisi, ia tahu bahwa memutuskan hubungan dengan Farin adalah langkah yang benar untuk menghormati perasaan mereka semua, tetapi di sisi lain, ada ketakutan besar dalam hatinya tentang bagaimana keluarganya akan bereaksi. Hubungan yang selama ini dianggap sempurna oleh keluarganya sebenarnya sudah mulai retak, dan Aldo tidak yakin bagaimana cara terbaik untuk mengungkapkan kenyataan itu.

Setelah beberapa saat, Kaira berdiri dari tempat duduknya. "Aku akan pergi dulu, Kak. Mungkin sebaiknya aku tidak berada di sini saat Farin kembali. Aku harap kamu bisa segera menemukan solusinya."

Aldo mengangguk lagi tanpa berkata apa-apa. Kaira pun pergi meninggalkan kamar itu dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia tidak ingin menjadi penyebab kehancuran hati Farin, tetapi pada saat yang sama, dia juga tidak bisa mengabaikan perasaannya sendiri terhadap Aldo.

Saat pintu tertutup di belakang Kaira, Aldo duduk terdiam di kamar yang kini terasa sangat sepi. Hatinya penuh dengan rasa bersalah, keraguan, dan ketakutan. Dia tahu bahwa suatu saat nanti, dia harus menghadapi kenyataan dan mengambil keputusan yang sulit. Namun untuk saat ini, Aldo hanya bisa duduk dalam keheningan, merenungi semua yang telah terjadi dan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

...***...

Hari itu, setelah pulang dari kampus, sekelompok teman-teman Aldo datang ke rumah neneknya. Suasana riang dan penuh canda memenuhi ruangan, terutama setelah mereka mendiskusikan beberapa proyek kuliah yang telah mereka kerjakan bersama. Kegembiraan itu terasa menular, membuat Aldo merasa sedikit lebih ringan meskipun hatinya masih dibebani oleh masalah yang dia hadapi dengan Kaira dan Farin.

Kemudian mereka semua bergegas ke kamar Aldo, tempat di mana mereka biasanya berkumpul untuk bersantai dan mengobrol bebas. Namun, suasana berubah begitu mereka berada di dalam kamar. Bima, salah satu teman Aldo yang paling jahil, tiba-tiba mengeluarkan kunci mobil dan sebuah jam tangan dari sakunya.

"Nah, ini kunci mobil dan jam tangan gue," ucap Bima dengan nada yang penuh kemenangan.

Alan dan Rival yang melihat itu langsung terkejut. "Hah? Kok bisa?" tanya Alan dengan nada penasaran.

Sementara itu, Eva dan Doni malah bersorak meriah, seolah-olah sudah menebak apa yang terjadi.

Ica, salah satu perempuan dalam kelompok itu, ikut nimbrung dalam pembicaraan.

"Jadi betul nih, Aldo yang menang taruhan?" tanya Ica sambil melirik ke arah Aldo dengan senyum penuh arti.

Bima mengangguk dengan bangga. "Ya jelas! Kemarin gue lihat sendiri gimana Kaira kelihatan khawatir banget sama Aldo. Bukannya dia diem-diem naksir ya?"

Dion, yang sejak tadi diam, menatap Aldo dengan tajam. "Jadi selama ini lo nyembunyiin ini semua dari kita?" tanyanya setengah mengejek, setengah serius.

Aldo mengerutkan dahinya, merasa tidak nyaman dengan arah percakapan ini. "Gue dan Kaira belum mutusin buat pacaran," jawab Aldo dengan nada yang tegas. Meskipun dia tahu kedekatannya dengan Kaira memang bisa disalahartikan, dia tidak pernah menyangka akan jadi bahan taruhan di antara teman-temannya.

Eva tertawa kecil. "Ah, siapa yang percaya! Lo tuh, pasti bakal jadian. Tinggal nunggu waktu aja," ucapnya dengan nada menggoda.

Bima yang masih memegang kunci mobil dan jam tangan, berpikir sejenak sebelum kembali menyimpulkan, "Oke, kalau lo emang belum jadian, berarti ini barang-barang gue balik lagi, dong." Dia melambaikan kunci dan jam tangan di depan Aldo, bersiap untuk mengambil kembali barang-barangnya.

Namun, Rival yang merasa tidak terima langsung bereaksi. "Woi, enggak bisa gitu, dong! Lo udah nyerahin barang-barang itu, masa sekarang lo ambil lagi?" Rival merasa taruhan itu sah karena Bima sudah mengakui kekalahannya dengan menyerahkan kunci mobil dan jam tangannya.

Perdebatan kecil terjadi, dengan Bima yang setengah hati memberikan kembali barang-barangnya dan Rival yang tetap bersikeras. Alan, yang sebelumnya sempat berharap punya kesempatan dengan Kaira, hanya bisa menyerah dan mengamati percakapan itu dengan senyum pahit. Di sisi lain, Aldo merasa semakin tidak nyaman. Baginya, semua ini sudah melewati batas, dan dia tidak suka bagaimana hubungan pribadinya menjadi bahan taruhan.

Akhirnya, terpaksa Bima memberikan kunci mobil dan jam tangannya kepada Rival, meskipun dengan hati yang berat. Aldo, yang merasa situasinya semakin canggung, menolak untuk menerima barang-barang itu. "Gue nggak tertarik buat ambil keuntungan dari ini semua," katanya dengan nada serius.

Ica yang merasa suasana mulai tegang, mencoba mencairkan suasana. "Kalau gitu, kunci dan jam itu buat kita aja deh, biar bisa jalan-jalan sepuasnya, hahaha," ucapnya sambil tertawa lepas.

Aldo hanya bisa mengangguk setuju. "Terserah kalian aja. Yang penting kalian bahagia," jawabnya sambil tersenyum tipis, meskipun hatinya merasa getir.

Namun, dalam diamnya, Aldo tahu bahwa dia harus segera menyelesaikan masalah ini. Hubungan dengan Kaira dan Farin sudah menjadi semakin rumit, dan taruhan teman-temannya ini hanya memperburuk situasi. Aldo sadar bahwa dia harus mengambil keputusan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang-orang yang dia sayangi.

...***...

Namun, hari itu. Suasana di rumah nenek Aldo terasa berbeda dari biasanya. Aldo, yang dikenal sebagai pribadi ceria dan penuh semangat, tampak berubah. Wajahnya yang biasanya dihiasi senyum kini tampak murung, seperti ada beban berat yang menghantui pikirannya. Ica dan Eva, yang sejak tadi memperhatikan Aldo, saling bertukar pandang sebelum memutuskan untuk bertanya.

"Eh, Aldo, lo kenapa sih hari ini? Kok beda banget? Ada masalah, ya?" tanya Ica, suaranya penuh perhatian.

Eva, yang duduk di samping Ica, ikut mengangguk. "Apa ini ada hubungannya sama Kaira dan Farin?" tanyanya dengan nada hati-hati.

Aldo menghela napas panjang sebelum mengangguk pelan. "Iya, gue lagi bingung banget soal hubungan gue sama mereka berdua."

Alan, yang biasanya paling cuek, kini angkat bicara. "Aldo, lo harus segera mutusin. Lo nggak bisa terus begini, lo harus pilih. Mau tetap sama Farin atau pindah ke Kaira?"

1
Devliandika
keren kak,, baru mampir kesini,, salam kenal kak.. 😊🙏
saling follow boleh kak🙏😊
Devliandika: siap kak.. 🤗
Fa🍁: iya salam, ok folback ya
total 2 replies
Nayla Nazafarin
jodohnya masih abu2,
yura nanti lama2 ky kayra
RN
hmm... takutnya nanti kayra jatuh cinta sama Hans...ooohhh... tidak 🙅
Tika
Sedih y
RN
semangat babang Hans 💪💪
Fa🍁
penasaran katanya
Fa🍁
🥲
RN
dasar tidak punya malu s kayra ini 😡
Nayla Nazafarin
jelaslah kmu g bisa bikin farin kebakaran jenggot,krn dia udah persiapan sebelum mundur..
Fa🍁: betul-betul
total 1 replies
Nayla Nazafarin
Aldo2..harusnya kmu itu INTROSPEKSI DIRI!!!bukn malah nyalahin orang,siapa suruh kmu ikut tarohan!!!
Nayla Nazafarin
udahlah nobar sma Hans aj..
Nayla Nazafarin
suka gaya lo Hans..jngn kecewain aq y..
Nayla Nazafarin
ayo hans tegakkan keadilan&kebenaran!! suruh farin membuka mata&hatinya!!
Nayla Nazafarin
aq berharap pas nonton bareng farin ktemu aldo&kaira,jngn terus mnjd bodoh..farin
Nayla Nazafarin
mual sma pmikiran aldo..egois bngt
Nayla Nazafarin
lepasin aj aldo farin..untuk ap laki ky gitu di pertahanin
Nayla Nazafarin
y ampun Hans..
RN
GK sadar,, padahal dia yg mengkhianati farin kok bisa2 y nyalahin orang...hmm enaknya d apain s Aldo ini 😡
Fa🍁: Diapain ya 🤔
total 1 replies
Musri
yess....yess....yess...rasain tu aldo,mng enak sakit hati🤭🤣🤣
Fa🍁: Gak enak kata si Aldo
total 1 replies
Nur Janna
kamu akan tau sakit ya itu kehilangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!