NovelToon NovelToon
CINTA YANG LAIN

CINTA YANG LAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dezzweet

No time for love.

Tidak ada cinta dalam hidupnya. Itu yang ditetapkan oleh Karen selama ini. Ia tidak ingin jatuh cinta untuk kedua kalinya, cukup ia merasakan sakitnya jatuh cinta sekali saja dalam hidupnya. Karen tidak ingin kembali merasakan perasaan yang sudah susah payah ia kubur dalam-dalam.

Namun, semuanya berjalan tidak sesuai keinginannya. Ketika Eros yang awalnya tidak pernah meliriknya sama sekali menjadi agresif selalu mengganggu hari-harinya yang tenang. Cowok itu datang dengan sejuta rahasia yang membuat Karen merasa ini bukan pertanda baik. Eros mengatakan jika cowok itu menyukainya, memaksanya untuk menjadi kekasih cowok itu. Tetapi, karena prinsip Karen yang tidak ingin jatuh cinta lagi. Karen dengan keras menolaknya, bahkan tidak segan untuk mengucapkan kata-kata hinaan untuk Eros.

Eros tidal nyerah juga, cowok itu tetap memaksa Karen untuk menjadi pacarnya. Apakah Karen menerima Eros? Atau justru terus-menerus menolak Eros? Lalu, apa yang terjadi pada masa lalu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dezzweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 005 STALKING

Eros menatap layar ponselnya yang menampilkan akun Instagram milik seorang gadis yang selalu menarik perhatiannya sedari dulu. Tidak ada postingan sama sekali, hanya ada beberapa highlight yang berisi foto-foto gadis itu bersama kedua sahabatnya.

Foto profilnya saja kosong, membuat Eros diam-diam tersenyum tipis. Ia menimang-nimang, apakah dirinya harus mengirim pesan lewat Instagram-nya? Tidak-tidak! Itu bukan gayanya sekali, tidak gentle sekali cara seperti itu.

"Shit!"maki Eros mengacak rambutnya kasar.

Dirinya tidak berpengalaman soal cewek. Eros sudah tertarik pada Karen semenjak dirinya bergabung menjadi anggota Ravegaz. Daren mengajak dirinya untuk main ke rumahnya, dan di situlah dirinya pertama kali bertemu Karen. Awalnya ia hanya penasaran dengan gadis itu, sehingga dirinya terus menerus memperhatikan Karen. Tetapi, seiringnya berjalannya waktu rasa penasaran itu berubah menjadi rasa ketertarikan. Tapi, lagi dan lagi ia hanya bisa memendam rasa ketertarikanya pada gadis yang merupakan adik dari sang pendiri Ravegaz.

Ia tidak berani mendekati gadis itu atau hanya sekedar menyapanya saja untuk berkenalan. Ia tidak punya kekuatan untuk melawan Daren yang sangat possesive dengan adiknya. Namun, semenjak dirinya dipilih menjadi seorang pemimpin Ravegaz untuk menggantikan posisi Daren yang sudah mulai fokus dengan ujian sekolah. Semuanya berubah, Eros mulai berani mengikuti akun instagram Karen. Sesuai dugaannya, Daren mengamuk padanya karena sudah berani mengikuti Instagram adiknya. Eros menyeringai mengingat kejadian kemaren saat Daren menonjok dirinya di kantin belakang sekolah. Perkara follow saja dirinya mendapatkan satu tonjokan, bagaimana jika dirinya menjadikan Karen sebagai kekasihnya. Ia sudah tidak takut dengan Daren, sekarang posisinya sama meskipun dirinya masih tetap berada di bawah cowok itu.

Eros melempar asal ponselnya, matanya menjelajahi kamar miliknya yang bernuansa gelap. Semua temboknya dicat warna hitam, dan langit-langit kamarnya di cat warna hitam putih. Sehingga ruangan kamar tidak terlihat begitu gelap, masih ada sedikit penerang. Eros sangat menyukai kegelapan, baginya kegelapan adalah sahabat baiknya. Yang selalu setia menemani hidupnya yang tidak ada cahaya sama sekali, hanya ada kegelapan yang mengelilinginya.

Dering ponsel membuyarkan lamunan Eros, cowok itu meraba ponselnya yang ia lempar dengan asal. Lalu,mengangkat panggilan itu saat sudah menemukannya tanpa melihat siapa nama penelfonnya.

"Halo," sapa Eros dengan kedua mata terpejam.

"....."

Kedua mata Eros terbuka saat mendengar suara dari sebrang sana. Ia segera bangkit menyambar jaket kulitnya yang terletak di soffa yang berada di kamarnya.

"Lima menit. Tunggu saya ke sana!" Eros menuruni tangga dengan terburu-buru. Suasana rumahnya terlihat sepi dan mencekam, ia hanya tinggal seorang diri di rumah besar ini bersama pelayan dan penjaga rumahnya.

"Tuan muda," panggil seorang pelayan menghampiri Eros. "Tuan mau kemana malam-malam?"

Eros melirik pelayan tersebut dengan datar, setelah memutuskan panggilan telfonnya.

"Ke rumah sakit, kemungkinan saya akan menginap di sana," jelas Eros singkat pada pelayan itu.

"Apakah Tuan muda mau diantarkan sarapan sama seragam besok pagi?" tanya pelayan itu lagi.

"Tidak usah. Saya akan pulang jam empat pagi." Setelah mengatakan itu, Eros segera berlari menuju garasi mobil. Ia memasuki mobil hitam miliknya dan menjalankannya keluar dari rumah. Pintu gerbang dibuka oleh satpam yang berjaga di depan rumahnya, saat melihat mobil miliknya akan keluar.

Pelayan itu hanya bisa menatap punggung tegap Tuan mudanya dengan tatapan iba. Banyak yang berubah darinya, anak kecil yang dulunya selalu ceria berubah menjadi pria dingin yang selalu menampilkan ekspresi datar.

***

"Bu, saya izin ke kamar mandi, ya," ucap Karen berjalan mendekati meja guru.

"Ngapain, Karen?" tanya Bu Tika yang mengisi jam pelajaran Bahasa Indonesia.

Karen memutar kelereng matanya malas. "Ibu aja kalo ke kamar mandi ngapain? Lagian Ibu kepo banget, deh. Terserah saya dong mau ngapain aja."

Seyra dan Rachel hampir saja menyemburkan tawanya mendengar ucapan Karen.

"Kamu!" Bu Tika menatap muridnya kesal. "Cepat sana ke kamar mandi, gak usah lama-lama. Kalo sampai jam pelajaran saya selesai kamu belum balik, saya akan tulis kamu alfa di absensi."

"Terserah Ibu, saya gak peduli." Karen berbalik langsung keluar dari kelas dengan santai. Tanpa memperdulikan Bu Tika yang kesal setengah mati padanya.

"Puting my defenses up! Cause I don't wanna fall in love. If I ever did that, I think I'd have a heart attack." Bibir Karen mengalunkan sebuah lirik lagu milik Demi Lovatto yang berjudul Heart attack.

"Never put my love out on the line. Never said yes to the right guy." Karen terus menyanyi tanpa menyadari ada yang mengikutinya sedari tadi. Tujuannya bukan toilet seperti yang diucapkannya pada Bu Tika di kelas tadi. Melainkan kantin untuk mengisi perutnya yang kosong.

Saat sampai di belokan koridor ada yang menarik tangannya dan mendorongnya di tembok. Karen nyaris menjerit, mulutnya lebih dahulu dibungkam oleh Eros.

"Brengsek!" maki Karen saat Eros melepaskan bekapan pada mulutnya.

"Lepasin!" Karen memberontak saat tubuhnya dikunci oleh Eros.

Eros menatap lekat wajah cantik milik Karen, tangannya terangkat merapihkan rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu.

"Lo cantik, tapi sayang bukan milik gue." Eros terkekeh setelahnya.

"Gue bilang lepasin, sialan!" Karen menatap tajam Eros sambil mencoba melepaskan diri.

"Jangan keras-keras nanti ada yang denger." Mata tajamnya menatap sekilingnya yang tampak sepi, suatu keberuntungan bagi Eros.

"Lo sialan!" maki Karen lagi.

"Syutt, anak gadis gak boleh ngomong kasar!" peringat Eros dengan tatapan tajam.

"Lo siapa? Gak punya hak biat atur hidup gue!" sentak Karen dengan nada tak suka.

"Calon pacar lo!" balas Eros kelewat santai.

Membuat sang gadis mengepalkan tangan, jika tubuhnya tudak terkunci seperti ini ia jamin akan membuat wajah menebalkan yang sialnya tampan itu babak belur.

"Lepasin! Atau gue bunuh lo?" ancam Karen yang terdengar menggelikan di telinga Eros.

"Takut," ledek Eros menahan tawa.

Wajah Karen semakin merah padam. Tangan kecilnya terus melakukan pemberontakan yang sia-sia, sedangkan Eros terus mengeratkan pelukannya.

"Cantik banget calon pacar gue!" gumam Eros membuat Karen marah.

"Gue gak sudi, ya!" tekan Karen tak terima.

"Gue gak percaya," kekeh Eros sengaja.

"Lo sialan baanget, sih, anjing!" sentak Karen yang kini menghentikan pemberontakannya.

"Kenapa? Capek?" tanya Eros memainkan lidahnya di rongga mulut.

"Enggak!" bantah Karen yang aslinya iya.

"Ya, udah lanjut aja!" tantang Eros begitu senang menggoda gadis manis di depannya.

"Mau lo apa, sih?" tanya Karen mencoba tenang meskipun sulit.

"Lo!" jawab Eros tanpa pikir panjang.

"Dasar cowok aneh! Minggir dan lepasin gue!"

1
Elok Pratiwi
tidak suka cerita yg menggunakan kata lo and gue ... tidak menarik
sakura
...
Choi Jaeyi
hai kak, cerita kamu bagus bgt semangat trus ya nulisnya
mampir juga ya ke novel pertamaku, mari kita saling mendukung sesama penulis baru🤗🌷
Siti Nina
oke 👍
dezzweet: terima kasih banyak sudah menyempatkan waktu untuk baca karya saya
total 1 replies
Yusuo Yusup
Terima kasih sudah menghibur! 😊
dezzweet: kembali kasih, kak
total 1 replies
Rubí 33-12
Membuat rasa penasaran
dezzweet: wah terimakasih sudsh mampir, kak. selamat datang di cerita saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!