NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Calon RI 1

Pengantin Untuk Calon RI 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Sirchy_10

Seorang Duta Besar Republik Indonesia yang bertugas di Belanda, diperintahkan pulang oleh pimpinan Partai, untuk dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2023. Dialah Milano Arghani Baskara. Pria mapan berusia 35 tahun yang masih berstatus single. Guna mendongkrak elektabilitasnya dalam kampanye, Milano Arghani Baskara, atau yang lebih dikenal dengan nama Arghani Baskara, diminta untuk segera menikah. Tidak sedang menjalin hubungan dengan wanita manapun, Argha terpaksa menerima Perjodohan yang diatur oleh orang tuanya. Dialah Nathya Putri Adiwilaga. Wanita muda berumur 23 tahun. Begitu Energik, Mandiri dan juga Pekerja keras. Nathya yang saat ini Bekerja di sebuah Hotel, memiliki mimpi besar. Yaitu melanjutkan pendidikan S2 nya di Belanda.

Akankah cinta beda usia dan latar belakang ini bersemi?
Mampukah Nathya menaikkan elektabilitas suaminya dalam berkampanye??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirchy_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Tolong tarik kata- kata Nathya pagi tadi yang katanya ingin bertobat dan berjalan di jalur dharma. Ternyata, tidak ada kesempatan untuk betulan mundur, padahal ia begitu bahagia dan bersuka cita mengira dirinya dikembalikan ke waktu sebelum kata 'saya bersedia' terucap. Itu hanyalah halusinasi yang didasari keyakinan semu otak yang tidak bekerja dengan baik.

Nathya menyesali kebodohannya yang tidak mengingat perjalanan mereka semalam daei solo ke Bali. Merupakan hal wajar apabila ia berada di kediaman Adiwilaga dan tidur di kamar gadisnya. Argha ternyata cukup pengertian pada dirinya yang terlelap diperjalanan sehingga suaminya memutuskan membawanya ke rumah sang ayah bunda, alih- alih ke villa yamg katanya sudah ia persiapkan. Mungkin karena jarak bandara ke rumah ayah bundanya lebih dekat.

Argha yang tadinya membatalkan perjalanan kampanye ke Karangasem dikarenakan Nathya yang tiba- tiba menjadi aneh dan bicara ngelantur, akhirnya melanjutkan agendanya sesuai rencana. Nathya menolak untuk beristirahat di rumah, karena ia tak enak hati agenda dibatalkan hanya karena dirinya.

Menempuh perjalanan selama 3 jam lamanya, akhirnya Argha dan rombongan sampai di Karangasem kecamatan Mangjs. Terlihat kader partai Argha menyambut kedatangan yang bersamgkutan.

"Selamat datang pak Argha dan ibuk Nathya," sambut seorang laki- laki paruh baya yang merupakan bupati Karangasem. Lalu mengulurkan tangan hendak menjabat bakal capres 2023 tersebut.

"Terima kasih," jawab Argha seraya tersenyum lalu menyambut uluran tangan Bupati yang bernama pak Agung itu.

"Selamat datang bapak Argha dan ibuk," sambung seorang wanita yang sepantaran Argha. "Perkenalkan, saya Leoni."

Setelah cukup memperkenalkan diri, Argha dan rombongan beserta Bupati dan wanita yang bernama Leoni berjalan menuju gedung yang sudah disiapkan. Argha akan berorasi di depan 500 lebih orang. Memang ya, berkampanye di daerah dengan basis suara untuk mereka beda rasanya.

Sesuai permintaan Argha, Nathya akan melakukan kampanye terpisah dari sang suami. Katanya sih, untuk melatih mental Nathya agar mampu berorasi sendiri. Saat ini, Nathya berada di desa wisata yang memproduksi kain tenun. Ia di temani Leoni berkeliling. Lalu berhenti di salah satu pondok, saat melihat seorang wanita paruh baya berumur sekitar 50 tahunan sedang asik menenun.

"Kak Leoni, itu kain apa?" tanya Nathya penasaran.

"Namanya kain Gerising. Tenun tradisional khas Bali. Masih di kerjakan secara manual dengan proses double ikat yang panjang."

"Bagus ya," balas Nathya. Ia cukup tertarik dengan kain panjang berwarna meras lapis benang emas yang terlihat sangat indah dan elegant itu.

"Berapa tahun itu kak, bikinnya?"

"2 sampai 5 tahun. Tergantung kerumitan motif dan teknik pewarnaan."

Leoni pun meminta izin pada sang penenun untuk memperlihatkan Gerising, kain yang mirip selendang itu pada Nathya.

"Motif ini, motif kesukaannya pak Argha buk," ucap Leoni seraya membentang kain tersebut di depan Nathya

"Mas Arga suka kain ini juga kak?" Tanya

Nathya seraya meraba kain itu. Ia langsung jatuh hati pada harmoni warna serta coraknya yang cantik. Dan merasa senang mengetahui saat mengetahui kesukaan suami kontraknya.

Leoni tersenyum lalu mengangguk tanda mengiyakan. "Pak Argha suka yang berkaitan dengan budaya masa lampau. Kunjungannya ke sini juga bukan kali pertama."

Ucapan Leoni membuat Nathya begitu penasaran dan jadi ingin tahu bagaimana sosok Argha. Tapi ngomong- ngomong kok Leoni bisa tahu ya, kesukaan pak Argha? Batin si daun mjda

"Btw, saya dan Argha adalah teman karib sewaktu menempuh pendidikan di Singapura."

Oh pantes, batin Nathya. Temanan toh! Tapi beneran teman aja, apa teman tapi mesra ya?

"Saya tahu kok, Thya. Bagaimana susahnya kamu menikah dengan Argha. Dari dulu dia memang terkenal dengan sifat kakunya. Bahkan sampai ke fakultas sebelah," sambung Leoni sudah keluar dari konteks pembicaraan.

Leoni menggoda Nathya dengan pengetahuannya tentang Argha. Apa maksudnya? Batin Nathya.

Apa sang suami yang menyuruh teman karibnya ini mengatakan hal tersebut pada Nathya, agar si daun muda tertarik pada yang tua?

"Tapi, Argha adalah satu- satunya orang yang membuat saya percaya, bahwa ada laki- laki tulus dan baik hati di dunia ini. Begitu beruntungnya kamu yang menikah dengan ras langkah satu itu, Nathya."

Kan kan kan. Barisan cinta bertepuk sebelah tangan ternyata.

...-----------------------...

Luar biasa sekali mulut manis si Leoni itu menggambarkan bagaimana sosok seorang Milano Arghani Baskara. Meski sudah tahu jika suaminya itu adalah orang baik, cerdas, cemerlang, ulet dan tekun, namun ia masih saja kaget saat diberitahu jika Argha memanglah orang seperti itu. Membuat hati dan pikiran Nathya resah, tidak tenang karena ingin mengenal lebih jauh sosok dominan yang sudah berstatuskan suaminya ini.

Dihantam pikiran rumit akan sosok suaminya, membuat Nathya tidak terlalu fokus mendengarkan perkataan Argha saat berada di pasar Tradisional kecamatan Manggis. Agenda kali ini adalah pencitraan sederhana di pedagang kaki lima yang punya keluhan tidak terhingga. Mulai dari fasilitas pasar, mahalnya biaya sewa lahan, hingga hal- hal yang sebetulnya di lebih- lebihkan.

Pengawalan dari kepolisian dan kader partai pun, senantiasa pasang badan membuat Nathya merasa aman, sehingga lengah berubah tidan waspada. Pikirannya jauh melalang awan setelah berdiskusi ringan dengan Leoni tadi mengenai Suaminya. Atau mari kita beri judul pembahasan diskusinya adalah 'mari mengenal Argha lebih baik'. Sehingga dirinya menampilkan ekspresi datar. Rakyat yang melihat Nathya begitu, tentu memunculkan stigma negatif.

Congkak sekali calon ibu negara ini? Tidak rendah hati. Sombong. Penilaian satu arah khas netizen julid, sebagian rakyat yang ada disana. Namun Nathya tidak menyadari itu. Hingga ketidak fokusannya itu membuat Rakyak jengkel, kesal bukan main. Lalu lemparan sebuah telur, tiba- tiba mengenai pelipis wajah Aegha.

Lemparan tersebut tidak hanya datang sekali. Namun berkali- kali. Dan tidak hanya telur, sayur- sayuran seperti tomat, labu siam, wortel, kubis, lobak, kentang, ubi dan lain- lain ikut berterbangan ke arah Argha.

Argha hanya diam pasrah menerima perlakuan tersebut. Membuat Nathya geram pada suaminya itu. Apa salahnya menghindar?

Nathya pun langsung turun tangan. Ia bergerak cepat mendekati Argha, lalu memeluknya erat sarat melindungi. Entah kerasukan khodam apa sehingga ia berani menghalau kesakitan suaminya lalu mengorbankan punggung sendiri menerima lemparan demi lemparan bahan pangan tersebut. Padahal, tinggi tubuhnya yang tidak sepantaran Argha tidak mampu juga melindungi.

Nathya yang berusaha melindungi Argha, mendapatkan tatapan dalam dari kedua iris sang dominan. Apakah hal yang dilakukan istrinya saat ini, merupakan bagian dari akting? atau benih kasih yang mulai muncul ke permukaan dari Nathya?

Pertanyaan yang lebih patut dilayangkan adalah, bagaimana laki- laki dominan itu bersikap pasrah demikian di tengah hingar bungar kehebohan suatu kejadian yang tidak menyenangkan?

Saat ini, Argha dan Nathya sudah di amankan dan berada di dalam mobil.

"Mas, lepas jasnya," ucap Nathya. Lalu si daun muda meraih tisu basah yang selalu ia bawa kemana- mana. "Pak Boni, tolong ambilkan pakaian cadangan Mas Argha di mobil sebelah," lanjutnya.

Boni yang menerima instruksi segera mengambilkan. Kali ini, Nathya terlihat mendominasi. Sementara Argha merubah mendadak menjadi manja.

Argha tidak bergerak sama sekali ketika Nathya memberi instruksi. Ia seperti sengaja menunggu usaha Nathya menetralkan perasaannya untuk berani membukakan Jas yang ia kenakan. Jika perlu membuka semua yang melekat pada tubuhnya.

Kali ini, Tuhan berbaik hati mengerakkan hati Nathya seperti keinginan Argha. Sebetulnya Nayhua ingin menjadi manusia egois tadinya. Namun, mengingat suaminya seorang tuan muda yang full service membuat Nathya tidak punya pilihan lain, selain membantu. Jari panjang kurus langsing bertahtakan berlian cincin pernikahan, mulai membuka Jas hingga kancing kemeja yang Argha pakai

Argha jelas terdiam melihat keberanian Nathya. Lalu menikmati pelayan sekaligus pemandangan epik di hadapannya. Bibir Argha mulai tersenyum tipis, seraya berusaha keras menahan kepalanya agar tidak spontan mendekat lalu melayangkan ciuman pada gadis jelita yang dari dua bulan lalu sudah berstatuskan sebagai pasangan sahnya.

Kendati tangan Nathya mulai menempelkan tisu basah ke permukaan wajah paripurna suaminya hingga leher, lalu turun ke dada yang tidak ditutupi sehelai benang pun, mata gadis itu sesungguhnya masih menyorotkan rasa emosi. Hening di dalam mobil membuat wajah Nathya mulai membiaskan cahaya jingga akibat mata Argha yang tidak berhenti menyorotkan rasa sayang padanya.

Apakah benar- benar rasa sayang? Atau hanya sekedar rasa terima kasih karena si jelita berhasil melayani Argha dengan baik untuk yang kesekian kalinya?

Terdengar ketukan kaca dari luar, menguar keheningan.

"Buk, pakaian Pak Argha," ucap Boni menyodorkan tangannya ke jendela kaca yang terbuka setengah.

"Terima kasih pak Boni."

Nathya pum langsung memberikan pakaian itu tapi Argha, namun yang bersangkutan masih diam membatu.

"Mas, pakai setelan yang ini."

Nathya mendadak gugup ketika mendapatkan tatapan sedalam palung Mariana dari suaminya. Melihat Argha tidak juga mengambil pakaian itu, membuat tangan Nathya bergerak secara spontan memasangkannya. Hanya butuh beberapa detik bagi Nathya menggantikan pakaian Argha. Membuat tangan Argha yang tampan Arahan bergerak mengusap rambut Nathya yang juga lengket setelah di perkaos lelehan telur dan tomat matang.

"Maaf," lirih si dominan sarat sesal.

Masih ada rasa tidak ikhlas nya akan keadaan Nathya yang turut kacau karena agenda barusan. Sekarang, giliran Nathya yang terdiam bungkam. Tidak mampu membalas ucapan Argha tersebut.

Argha mulai intim mengusap- usap rambut Nathya tampa jeda. Bahkan semakin tidak berarah karena kini berani menggoda telinga yang muda. Bahaya, gairahnya bangkit mendadak, padahal tangannya hanya menyentuh kulit yang tidak memiliki pesona.

Nathya meneguk ludahnya cepat. Tidak menyangka respon tubuhnya akan pasrah seperti ini. Mulai merasa kenikmatan.

Argha si tuan tegas, agaknya memang penjahat karena selalu saja kelakuannya susah dimengerti. Kini, tangan kuat berototnya, meraih kain tradisional yang dirampok si jelita kala menempuh pendidikan menenun 2 jam yang lalu.

Dibentangkan nya kain indah itu, lalu disampirkan nya ke kepala yang muda.

"Kain ini namanya Gerising," ucap Argha membuka percakapan. 'Gering' artinya sakit 'Sing' artinya tidak. Jadi artinya, tidak sakit. Saya selalu berharap, si pemilik kain ini tidak akan pernah mendapatkan kesakitan atau kedukaan dalam hidupnya."

Meski sudah mengetahui hal itu teramat jelas dari Leoni, mendengar lisan ringkas Argha membuat jantungnya bergemuruh hebat.

"Mas berharap, mas bisa berperan seperti kain ini untuk Kami, Thya."

1
Purnama Pasedu
Milan bohong y
sarytaa
yg ditunggu² akhirnya....
up juga.

😁🌷🌷🌷🌷🌷
sarytaa
seneng yaa,
dr kmren bolak balik nunggu up.

hah.. bru skrang

brasa cepat banget deh bacanyA..
Ririn Susanti
rekomen banget cerita nya, pemilihan katanya, enak banget dibaca
Anonymous
alur nya gak pasaran
sarytaa
sweet 😍😍😍
LV Edelweiss
Luar biasa
LV Edelweiss
Lumayan
LV Edelweiss
Sudah bisa ku bayang kan gmn kacau nya nathya 🤪
LV Edelweiss
ada bau2 promosi Partai di sini. kenapa gak Golkir aja dih thor... Atau Gilkor
Sirchy_10: gak kok kak. gak promosi partai. seriusan lupa plesetin yang satu ini
total 1 replies
sarytaa
up
sarytaa
hahahaha dikira mimpi ya tya?
srasa cepat banget bacanya, hehe.
Purnama Pasedu
thaya ngebleng
Purnama Pasedu
perjuangan istri
Purnama Pasedu: kembali kasih
Ayuni_ 93: makasih kk. 🤗
total 2 replies
Purnama Pasedu
anggap aj lagi ngedongeng y Nathya
sarytaa
suka dg ceritanya, wlaupun ada org bilang crita nya belibet,

cuma bgi aku up nya jngan lama² kaka, hehhehe
Sirchy_10: hehehe. maklumin kak, pemula. hrus bnyak blajar. trima ksh sudah setia membaca pengantin untuk calon RI 1🤗
total 1 replies
sarytaa
cepat bnget rasa nya wktu baca.
up lgi thor.
r
dr kmren nunggu nya
sarytaa
up lgi thor,
aku suka sma alur novelnya.
sarytaa
uo
sarytaa
aku mnunggu up slnjutnya, jngan lma² loh kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!