NovelToon NovelToon
TEMAN GHAIBKU

TEMAN GHAIBKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: anggara putra

Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.

"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"

"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"

"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 bertemu mahasura dan kantata

Tapi putra mendengar ada suara berkata.

"Hormat kami berdua tuan"

Sontak putra kaget dan dia pun membuka mata nya.

Ternyata ada dua makhluk yaitu macan putih dan kera putih, mereka sedang berlutut di hadapan putra.

"Hus!... Hus!" ucap putra mengusir kera putih dan macan putih itu.

"Perkenalkan nama saya kantata tuan" ucap macan putih.

"Dan saya mahasura tuan" sambung kera putih itu.

"Salam kenal tuan, kami yang menjagamu selama ini" ucap mereka berdua.

"Ka... Ka... Kalian bisa berbicara" tanya putra tidak percaya karena hewan bisa berbicara.

"Betul tuan, kami memang bisa berbicara. tapi kami bukan sepenuh nya hewan tuan, melainkan kami adalah golongan dari jin muslim yang menyerupai hewan dan biasa di sebut siluman. tapi lebih sering di sebut juga dengan khodam pendamping" ucap macan putih itu menjelaskan.

"Jadi kalian jin yang selama ini di bicarakan oleh cecep?" tanya putra.

"Betul tuan" jawab kantata.

"Tapi mengapa kalian memanggil ku tuan, aku bukanlah anak raja atau pun anak pejabat. tapi mengapa kalian memanggil ku dengan sebutan itu?" tanya putra pada mereka.

"Biar aku yang akan menjelaskan nya" ucap mahasura mengambil alih suasana.

"Jadi begini tuan, kami berdua sudah mengikuti mu sejak tuan berusia 3 bulan. kami berdua tertarik dengan aura tubuh tuan, jadi kami berjanji untuk mengabdi kepada mu. dan akan melindungimu walaupun nyawa kami yang akan menjadi taruhan nya.

Jadi izinkan kita untuk terus menjagamu tuan. sambung kera putih itu.

"Kenapa harus aku yang kalian ikuti? kenapa tidak cecep, atau teman-teman ku yang lain" tanya putra lagi.

"Karena tuan berbeda dari mereka" jawab mahasura.

"Hmm, kalo gitu aku akan izinkan kalian untuk tetap ikut dengan ku tapi dengan satu syarat" ucap putra memberi persyaratan pada kantata dan mahasura.

"Apa itu tuan" tanya mereka berdua berbarengan.

"Kalian jangan memanggil ku dengan sebutan itu lagi" ucap putra.

"Memang nya kenapa tuan?" tanya mereka.

"Tidak papa cuma kurang enak di dengar aja" jawab putra.

"Jadi kita harus memanggil tuan dengan sebutan apa?" tanya mereka lagi.

"Terserah kalian, asal jangan memanggil ku dengan sebutan itu lagi" jawab putra.

"Bagaimana dengan raden?" tanya kantata.

"Hmm boleh lah, itu lebih baik dari pada tuan" balas putra.

"Baiklah kami akan memanggil mu dengan sebutan raden putra" ucap mahasura.

"Hah!! dari mana kamu tau namaku" tanya putra kaget.

"Itu hal yang mudah raden" jawab mahasura.

"Put! put! bangun nak sudah pagi" ucap ibu nya membangunkan putra.

"Ahh ibu nih ganggu aja, lagi enak-enak tidur juga" gerutu putra.

"Ganggu-ganggu memang nya kamu pikir ini hari libur apa. enak-enakan tidur. cepet sana mandi ntar kesiangan lagi kamu" ucap ibunya putra.

"Iya iya" balas putra malas.

Huh ternyata tadi itu cuma mimpi. gumam putra dalam hati.

Setelah selesai mandi putra langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah. tapi saat dia menunggu ayah nya mengeluarkan motor.

Putra melihat ada kera putih yang di mimpi nya itu sedang duduk di atas pohon mangga yang ada di depan rumah nya sambil memandangi putra.

Loh! itu kan mahasura yang di mimpiku itu gumam putra sambil mengucek mata nya.

"Put ayok nak keburu siang loh ini" panggil ayah nya membuyarkan lamunan putra.

"Ohh iya, yah ayok" balas putra.

Di sepanjang jalan, putra melihat banyak makhluk aneh berbagai wujud yang menyeramkan sedang memandangi nya. dan tidak sedikit yang mengikuti putra ke sekolah.

Tapi aneh nya mereka tidak berani menyentuh putra.

Setelah sampai di gerbang depan sekolah, putra langsung berpamitan dengan ayah nya, dan langsung masuk ke dalam sekolah.

Di lingkungan sekolah ternyata banyak makhluk-makhluk menyeramkan yang berlalu lalang kesana kemari. dan putra juga merasakan ada salah satu makhluk yang mempunyai energi yang cukup besar di gudang belakang sekolah.

"Put kamu masih di antar sama ayah kamu?" ucap cecep yang tiba-tiba sudah ada di samping putra.

"Hah!... kamu ni cep bikin kaget aja" ucap putra.

"Hehe ya maaf deh" balas cecep.

"Iya aku masih di antar emang nya kenapa?" tanya putra.

"Em gak papa sih put, cuma nanya aja" jawab cecep.

"Oh iya cep itu yang di samping kamu nama nya siapa?" tanya putra membuat cecep kaget

"Hah di samping ku yang mana? kan di samping ku cuma ada kamu" ucap cecep yang masih belum menyadari bahwa mata batin putra sudah terbuka.

"Bukan, maksud ku yang di sebelah kiri kamu" balas putra.

"Oh ini", loh!! ko kamu bisa liat sih put!? Apa mata batinmu sudah terbuka?" tanya cecep yang baru sadar.

"Ya begitulah cep" balas putra.

Setelah berbincang-bincang dengan cecep sambil berjalan, bel masuk pun berbunyi.

Setelah mereka sampai di depan kelas. putra dan cecep pun langsung masuk ke dalam kelas.

Di dalam kelas putra merasakan ada hawa keberadaan yang begitu kuat. dan energi nya lumayan besar yang membuat nya menjadi mual-mual karena benturan energi itu.

"Put kamu kenapa?" tanya pak bambang yang melihat putra seperti menahan muntah.

"Gak Papa kok pak" jawab putra.

"Huek!! loh cep! kamu juga kenapa? kok sama seperti putra" tanya pak bambang keheranan.

"Denis, rangga, sana kalian bawa putra sama cecep ke UKS" perintah pak bambang.

"Oke pak"

"Ayok ga" ajak denis.

"Yok" jawab rangga.

cecep dan putra pun di bawa ke UKS oleh mereka berdua.

Sesampai nya di UKS, putra dan cecep di suruh untuk beristirahat terlebih dahulu oleh denis dan rangga.

"Put, Cep, kalian di sini dulu yah. istirahat dulu, nanti kalo kalian sudah agak mendingan kita kesini lagi jemput kalian" ucap rangga kepada mereka berdua.

"Gak usah ga, bentar lagi juga sembuh kok. ini cuma masuk angin biasa, ya ga cep" ucap putra.

"Betul tuh ini cuma masuk angin kok" balas cecep.

"Yaudah kalo gitu kita duluan yah" ucap rangga lagi.

"Yoi" balas putra.

"Cep menurutmu itu energi siapa?" tanya putra penasaran.

"Gak tau put, baru kali ini juga aku merasakan nya. karena sebelum-sebelum nya tidak ada energi itu, palingan ada juga energi milik penunggu kelas" jawab cecep.

"Mbah hadirlah" ucap cecep memanggil seseorang.

"Saya disini nak. ada apa nak cecep memanggil ku" tanya macan loreng yang pagi tadi di lihat putra.

"Jadi begini mbah, tapi sebelum nya perkenalkan dulu mbah ini teman saya putra, put ini mbah gunto penjaga ku" ucap cecep memperkenalkan putra dengan macan loreng itu yang bernama gunto.

"Salam kenal mbah" ucap putra memberi hormat.

"Salam kenal nak" balas mbah gunto sambil menundukan sedikit kepala nya.

"Mbah apakah mbah tau energi milik siapa yang di dalam kelas itu" tanya cecep.

"Itu adalah energi milik penguasa sekolah ini. ya bisa dibilang dia lah yang paling di tuakan di antara makhluk-makhluk yang ada di sini" ucap mbah gunto menjelaskan.

"Oh tapi mengapa dia seperti ingin berkomunikasi dengan kita ya mbah" tanya cecep lagi.

"Karena dia ingin ikut dengan nak putra" jawab mbah gunto lagi.

"Hah!! ikut dengan ku mbah?" ucap putra kaget.

"Iya nak dia seperti nya suka dengan aura tubuh mu, jadi dia ingin ikut dengan mu" balas mbah gunto lagi.

"Tapi sebaik nya nak putra jangan mendekati nya apalagi sampai menerima nya, karena dia termasuk jin dari golongan kafir, takut nya dia mempengaruhi mu yang tidak-tidak" ucap mbah gunto memberi saran pada putra.

Tapi belum sempat mbah gunto menyelesaikan perkataan nya tiba-tiba hawa di dalam ruang UKS menjadi pengap dan sesak.

Dan munculah makhluk yang menyerupai manusia tapi disekujur tubuh nya berbulu dan memiliki satu tanduk.

Tapi kepala nya seperti kuda.

"Hahaha hahaha, kau tidak perlu menjelek-jelekanku di depan anak itu gunto! karena itu akan mempersulit ku untuk mendekati nya" ucap makhluk berbulu itu.

"Aku tidak bermaksud menjelekan mu tullo, tapi itu memang sifatmu. jika memang kau tidak suka dengan perkataan ku, maka aku akan bersedia untuk melawan mu" ucap mbah gunto dengan gagah nya.

"Cuih, jika aku mau, aku sudah melenyapkan mu dengan mudah macan bodoh. tapi aku tidak punya urusan dengan mu. atau pun dengan majikan mu itu. jadi jangan pernah kau ikut campur dengan urusan ku, atau kau yang akan menjadi debu ditangan ku, ucap makhluk yang bernama tullo itu dengan pede nya.

"Cih kau kira bisa dengan mudah untuk menyentuh raden putra, dasar siluman bodoh" ucap mahasura yang tiba-tiba sudah ada di belakang tullo dengan kantata.

Sial ternyata aku sudah di kelabuhi oleh mereka. gumam tullo.

"Hee! tidak kusangka seorang raja kera yang agung ternyata tunduk kepada seorang bocah ingusan" ucap tullo coba memancing amarah mahasura.

"Jaga mulut busuk mu itu dasar siluman rendahan" ucap mahasura yang mulai terpancing.

Akan ku bakar habis tubuh mu jika kau Berani menyentuh raden putra" ucap kantata ikut terpancing.

Sementara mereka berdebat, putra dan cecep hanya duduk terdiam melihat mereka berempat berdebat.

"Apakah kalian yakin bisa mengalahkan ku dasar jin bodoh" ucap tullo dengan sombong nya.

"Seharus nya kau tanyakan pertanyaan itu untuk dirimu sendiri dasar siluman bodoh. apakah kau yakin bisa bebas dari sini dengan selamat" ucap mahasura.

"Sura seperti nya kau terlalu lemah untuk bisa membunuh nya, biarkan aku yang akan membereskan nya" ucap kantata meledek mahasura.

"Sebaik nya kau diam kantata. dia milikku, akan ku musnahkan dia dengan satu serangan!! lihatlah ini" ucap mahasura dengan sombong nya.

"Shut!!" "Duar!!" satu bola api meluncur tepat mengenai tubuh tullo. yang membuat gumpalan asap hitam membumbung tinggi ke langit-langit ruangan itu.

Seketika tullo habis terbakar menjadi debu saat itu.

"Luar biasa kekuatan penjagamu put" ucap cecep berdecak kagum.

"Apa raden baik-baik saja" tanya kantata mencemaskan keadaan putra.

"Iya aku baik-baik saja kantata" jawab putra.

"Gunto, sebaik nya kau lebih waspada lagi untuk menjaga tuanmu itu" ucap mahasura memberi saran pada mbah gunto.

"Baik, saya akan menjaga nya lebih baik lagi" balas mbah gunto.

"Raden, seperti nya raden harus mempelajari beberapa ajian dasar untuk berjaga-jaga dari serangan dadakan seperti ini" ucap kantata.

"Dimana aku bisa belajar ajian itu? kantata" tanya putra pada mbah gunto.

Disaat putra menanyakan itu pada kantata. tiba-tiba saja ada kilauan cahaya putih keemasan muncul dari atas langit-langit ruangan.

Dan muncul lah seorang wanita cantik dengan berpakaian seperti orang jaman dulu memakai kebaya hitam dengan selendang kuning di pinggang nya.

Dan wangi nya begitu menyengat di dalam ruangan itu.

"Saya yang akan mengajarimu raden" ucap wanita itu pada putra.

"Siapa kamu? mengapa kamu ada di sini. dan kenapa kamu tau nama ku?" tanya putra pada wanita itu.

"Perkenalkan nama ku adalah ambarawati. raden bisa memanggilku dengan sebutan nyai ambar" ucap wanita itu memperkenalkan diri pada putra.

"Raden tidak perlu heran seperti itu. saya yang menghuni batu mustika yang raden dapat dari kakek-kakek itu" sambung wanita itu yang ternyata bernama ambarawati.

"Jadi batu mustika itu punya mu?" tanya putra yang mulai penasaran.

"Betul raden, itu adalah punya ku. lebih tepat nya itu adalah rumah ku di bumi" jawab nyai ambar.

"Hah!! rumah mu di bumi? jadi sebenar nya kau berasal dari mana" tanya putra yang tambah penasaran di buatnya.

"Sebenar nya saya dari khayangan raden, saya tertarik dengan aura tubuh mu. dan kami lah para penjagamu kelak yang akan menuntunmu ke jalan yang lebih benar. supaya kau tidak terjerumus kedalam lingkaran setan raden" ucap nyai ambar menjelaskan.

"Jadi kau dari khayangan. bukan nya khayangan itu di atas langit yah?" tanya putra lagi.

"Benar raden" jawab nyai ambar singkat.

"Jadi siapa kakek-kakek itu yang memberikan batu mustika itu kepadaku" tanya putra.

"Itu hanyalah akal-akalan ku saja raden, supaya bisa ikut dengan mu. dan juga untuk mengetesmu apakah aku benar memilihmu untuk ku dampingi atau tidak" jawab nyai ambar.

"Oh iyah. perkenalkan ini sahabat ku cecep nyai. dan itu penjaga nya mbah gunto" ucap putra memperkenalkan cecep dan mbah gunto ke nyai ambar.

"Iyah! salam kenal" ucap nyai ambar melempar senyuman pada cecep dan mbah gunto.

"Oh iya apakah nyai sudah kenal dengan mereka berdua?" tanya putra lagi ke nyai ambar sambil menunjuk mahasura dan kantata.

"Tentu raden, aku sudah mengenal mereka berdua" jawab nyai ambar.

1
Any
lanjut
anggara: okh kak di usahakan lebih cepat up nya
total 1 replies
Arya Saputra
ttep semangat... rejeki dari allah tdak akan tertukar.... mgkin 5-6 blan.. banyak yg baca..
anggara: mksh, saya usahakan ceritanya semakin menarik
total 1 replies
Ardi Provision
bagaimana caranya latihan pisik sedangkan yang latihan roh, apa bisa??
Titha S
Luar biasa
Pajar
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
anggara: terima kasih
total 1 replies
juan carlos vasquez paredes
Aku sempet nggak percaya sama akhir ceritanya, tapi bener-bener bikin terkagum-kagum.💪
anggara: hehe makasih kak
total 1 replies
Xyn Anala
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
anggara: tunggu kelanjutan nya ya kaka, masih banyak yang lebih menegangkan lho
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!