"Aku katakan kepadamu jika kamu menyukai seseorang lebih dari 4 bulan itu artinya kamu mencintainya bukan lagi sekedar suka! "
seseorang telah mengatakan hal itu kepadaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miyunli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jam ke dua
Rezza melajukan motornya dengan kecepatan sedang, karena terburu-buru Rezza sampai membawa motornya masuk ke area lapangan. Ketika jam istirahat gerbang sekolah akan dibuka.
Satpam yang menjaga gerbang sampai kecolongan tidak menyadari siapa yang melintas barusan.
Rezza memarkirkan sepeda motornya tepat di lapangan depan kantor. Guru yang melihatnya segera menegurnya. Meskipun Rezza adalah anak dari pemilik sekolah, ayahnya selalu berpesan kepada pihak sekolah supaya di perlakukan setara dengan siswa lain.
"Rezza! Kamu tahu parkiran motor ada dimana? "
Tegur bu Ana.
"Iya bu saya tahu, maaf tadi saya kebablasan. Setelah menaruh tas, saya akan memarkirkan motor dengan benar" Jawab Rezza.
"Se ka rang! Sebelum bel masuk"
"Baik bu"
Rezza kembali ke luar gerbang untuk memarkirkan motornya. Dia berjalan dengan santai karena masih ada waktu untuknya istirahat.
Silvi melihat Rezza dari kejauhan, rasa khawatir nya kian menghilang. Sebelumnya dia sudah menghubungi Mita bertanya kenapa Rezza tidak hadir hari ini. Namun Mita memberitahu bahwa Rezza datang terlambat karena bangun kesiangan. Silvi pun merasa tenang dengan apa yang dikatakan Mita. Silvi merasa hubungan dia dengan orang tua Rezza bisa memperbaiki masa lalunya perlahan.
Rezza memasuki ruang kelasnya dengan nafas ngos-ngosan. Dia pergi ke meja tempat duduk Angga sahabatnya.
"Ngga minta minum, haus banget gue"
"Duit banyak beli minum susah! ini..." Memberikan jus yang baru saja dia beli.
"Nggak ada waktu buat ke kantin, bentar lagi sudah mau bel masuk."
"Ini sisanya hehehe, terimakasih"Memberikan sisa jus dan pergi ke tempat duduknya.
Angga melihat Jusnya yang tinggal setengah. dia menatap kepergian Rezza dengan senyum iba.
Rezza duduk dikursinya melihat Yumi yang sibuk dengan ponselnya sejak tadi.
" Kamu lagi ngapain? "
.....
Tidak ada jawaban yang di berikan Yumi, dia masih sibuk scroll ponselnya mencari benda di online shop. Merasa kesal Rezza pun mendorong kursi yang di duduki Yumi dengan kakinya.
"Ck" Menatap.
"Wah? Ekpresimu jauh lebih kesal daripada aku? "
"Oh Rezza berangkat? Kirain nggak masuk. Tadi jam pertama kamu di alpa loh"
"Iya nggak papa, aku mulai masuk di jam ke dua saja"
"Cari apa di online shop? " Bertanya sambil menyiapkan buku pelajaran.
"Mencari sesuatu yang sulit di cari"
"??? "
"Mencari sesuatu yang sulit di cari? Terus ngapain kamu cari? "
"Oh ya Za kamu tahu nggak... "
"Apa? " Memajukan kepalanya penasaran.
Yumi melihat raut wajah Rezza yang mulai penasaran. Dilihat dari ekspresi nya pasti dia tahu.
"Kamu tahu Tasya? Murid di kelas 10 ? "
"Tahu, kenapa? " keningnya mengkerut.
"Dia anak orang kaya ya disini? Kamu tidak perlu menjawab detail hanya jawab iya atau tidak? "
"I iiiya eh enggak" Jawab ragu.
"gimana sih? iya apa enggak yang benar? "
"menurutku enggak sih"
"masih ada yang lebih kaya dari dia di depan mu, menyombong dulu nggak sih." tersenyum
"Kalau botol ini kamu tahu? " Menunjukan foto di ponselnya.
Rezza meraih ponsel Yumi, dia melihat botol yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu. Bertanya tentang Tasya pasti ada hubungannya dengan botol ini.
"Ada apa dengan botolnya? "
"Kalo tidak tahu ya sudah" Merebut ponselnya.
"Bukan bukan tidak tahu tapi aku bertanya kenapa dengan botolnya? "
"Rezza nggak lihat ya kalau botol dalam gambar ini itu pecah? "
"Iya aku tahu pecah tapi buat apa kamu tanya tentang Tasya? Apa hubungannya dengan botol itu" Mengelak.
"Kenapa Rezza semarah ini? "
"Aku tidak marah" Menghela nafas.
"Kamu ingin membeli botol yang sama seperti itu? " Rezza bertanya dengan serius.
"Heem" Yumi mengangguk.
"Aku punya kenalan yang bisa bikin kayak gitu gimana? "
"Boleh minta nomor ponselnya? "
"Nggak usah biar aku saja yang pesan, kamu cukup kirim fotonya saja"
"Ok"
Clunting(nada pesan masuk)
Yumi sudah mengirim gambar ke nomor ponsel Rezza. Rezza terkejut ketika ponselnya berbunyi. Dia memeriksa pesan yang dikirim Yumi.
"Sejak kapan kamu menyimpan nomor ponselku? "
"Semua murid kelas ini sudah Yumi simpan nomornya"
"Kamu tidak merasa rugi kalau mereka tidak menyimpan nomormu balik? "
"Tidak"
terimakasih sudah membaca karyaku ☺