di sebuah rumah terdapat seorang gadis cantik namanya adalah Amisha Persis seperti namanya yang berarti cantik dengan hati yang baik. ia adalah seorang gadis cantik,dengan kulit putih seputih salju ,dan juga mata coklat yah sangat indah yang bisa membius siapa saja yang melihatnya,Ia adalah wanita yang sangat lemah lembut ,dan sangat menyayangi orang tuanya ,orang tuanya adalah kelemahannya ia selalu berusaha untuk selalu menuruti keinginan orang tuanya seperti yang satu ini orang tuanya memintanya untuk menikahi anak dari teman papanya yang sama sekali tidak dikenalnya ,
" Amisha Papa ingin menjodohkan Dengan anak teman papa ,Kamu mau kan"
" Apa dijodohkan (kaget Misha sehingga iya refleks berteriak )"
ia ingin menolak ,namun apa dayanya ,ia selalu tidak bisa menolak keinginannya Mama papanya .Tidak seperti misha yang langsung menerima Laki laki bernama Argantara itu langsung menolak ,Ia tidak suka diatur apalgi oleh papanya yang selama ini Tidak pernah perhatiannya kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alin@ 1705, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#17
Pagi itu semua mahasiswa melakukan aktivitas mereka seperti biasa , sama halnya juga yang dilakukan oleh misha sekarang ia disibukan dengan tugas- tugas yang harus diselesaikan ,sebenarnya tugas itu masih bisa dikerjakan di lain waktu ,hanya saja Misha adalah orang yang tidak mau membuang- buang waktunya untuk hal yang tidak penting dan menunda- Nunda sesuatu
" sya ke kantin Yuh laper ni" ajak sintia yang dari tadi sudah berkali- kali mengajak sahabatnya itu ,namun selalu ditolak
"kalau kamu laper kami ke kantin aja sin ngak usah tungguin aku ,ini juga masih banyak yang belum di kerjain aku ngak papa kok" ucap misha
"ih misha ngak seru tau makan sendirian ,lagian tuh tugas kan kumpulnya masih Minggu depan misha Soh rajin benar loh" ucap Sintia yang kesal dengan sahabatnya itu
"ngak gitu Sintia ,hanya saja aku ngak mau nunda- nunda ,takutnya nanti menumpuk jadi banyak kan nanti aku juga yang cape ,dan lagi pula Minggu depan itu aku ada acara keluarga jadi takutnya kelupaan" jawab misha mencoba menjelaskan kepada sahabatnya itu.
"acara apaan sih ,kok gue ngak tau, biasanya juga cerita sama gue" tanya Sintia dengan mata memicing ke arah misha
seketika ha itu membuat Misha gugup ,bukannya ia tidak mau cerita tentang pernikahannya ,hanya saja ia juga masih bingung ,ia tidak mau sahabatnya khawatir
"woy misha ,gue lagi nanya loh ini ,koh malah ngelamun loh "ucap Sintia yang kesal karena tidak di dengar oleh misha
"eh maaf , bukan gitu Sintia ,ini cuma acara keluarga biasa koh jadi aku pikir ngak usah lah ngasi tau kamu " jawab misha mencoba mencari alasan
"Beneran ,loh lagi ngak menyembunyikan sesuatu kan sama gue ?" tanya Sintia entah kenapa ia merasa sahabatnya itu menutupi sesuatu darinya
"apaan sih ,ngak ada kok ,kamu mau ke kantin kan yaudah aku temani " jawab misha ,ia mengajak Sintia makan agar tidak lagi membahas masalah acara keluarga lagi , soalnya Sintia itu orangnya ngak akan puas kalau dia kepo bisa- bisa semuanya kebongkar
"eh tadi katanya mau ngerjain tugas ,kok loh sekarang mau ,loh ngak lagi menghindar kan "tanya Sintia
"ih apaan sih kamu nih curigaan mulu , ini kebetulan lagi tinggal 2 nomor aja nant aku kerjain di rumah ,sekarang aku laper yuk " jawab misha
"yaudah yuk gue juga udah laper banget, les to bestie" ucap Sintia semangat
singkatnya keduanya sudah tiba di kantin namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepada mereka ,lihat kantin itu penuh sesak ,yah wajar sih karena hari ini banyak dosen yang tidak masuk karena ada pertemuan jadi mahasiswa memanfaatkan waktunya untuk nongkrong di kantin
"yah penuh kantinnya ,gimana ni Sintia " tanya misha
"Iyah nih mana gue udah laper benar lagi " ucap Sintia dengan lemas namun sedetik kemudian ia terpikir ide
"atau gini aja kita makannya di kantin ekonomi aja gue pernah tu makan disana semoga aja ngak rame ,yuk" ajak Sintia ,
Sontak perkataan itu membuat misha terdiam dan berpikir
"aduh kalau makan di kantin ekonomi bakalan ketemu KA argan ngak yah , kalau ketemu gimana aku ngak tau bersikap gimana nantinya ,aduh gimana ni" ucap misha dalam hati
" syah ,Syah ,misha "ucap sintia sambil menggoyangkan tangan misha
"eh kenapa Sintia teriak- teriak "tanya misha kaget dengan suara temannya itu
"habisnya loh nya ngelamun mulu ,loh kenapa sih perasaan dari tadi gue perhatiin ngelamun Mulu ,loh ada masalah ,cerita sama gue "
"ngak kok Sintia tadi aku cuma mikir aja ,emang ngak papa kalau kita makan di fakultas lain ,takutnya nanti diomongin lagi " jawab misha mencoba ngeles
"aduh Misha ngak usah mikirin omongan orang ,lagi pula kita bayar kok dan gue juga udah pernah makan disana jadi ngak papa" jawab Sintia
"yu kesana gue udah laper" tambah Sintia sambil mengandeng tangan misha
singkatnya keduanya sudah berada di kantin ekonomi ,namun kelihatannya misha ragu untuk masuk ,ia takut aka bertemu argan ,misha tidak tau saja jika argan tidak pernah makan di kantin umum ,ia lebih suka makan diruangan khusus yang sudah disediakan
"yu masuk ngapain loh diam aja mau jadi satpam kantin loh" ucap Sintia yang heran dengan temannya itu yang sedari tadi dia di tempat
"eh kita balik aja yuk, atau nanti kita pesan makanan aja yuk" jawab misha mencoba membujuk Sintia
Jika di kantin Misha sedang membujuk Sintia ,sama halnya dengan dua orang lelaki yang sekarang sedang mencoba membujuk pria kulkas untuk ikut bersama mereka
"yu gan bosan tau makan disini Mulu ,sekali kali cari suasana baru ,giman bara Lo ikut ngak " ucap Gerald ,yah sekarang mereka ingin sekali makan di kantin namun bosnya itu seperti enggan
"iya gan gue setuju ,bosan makan di sini mulu , sekalian ngecek gitu " tambah Bara
"kenapa ngak loh berua aja" jawab argan yang sedari tadi duduk sambil membaca majalah itu
"cih ngak seru dong masa cuma berdua kan biasanya bertiga ,yu gan ,h" jawab Bara ,ia masih mencoba
Argan hanya melihat keduanya ,begini lah terpaksa ia harus setuju ,karena kedua pria itu tidak akan berhenti mengoceh ,entah apa yang membuat keduanya kekeh mau ke kantin padahal makanan yang ada disini lebih lengkap dan tentunya mahal
"Hmm" jawab argan sambil berdiri dari sofa dan berjalan ke arah pintu
"yeh gitu dong kan jadinya kita senang ,iya nga ger" ucap Bara
"yoi , yuk jalan " jawab Gerald
Ketiganya pun keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju kantin ,meninggal tiga orang pria itu
Di depan kantin masih Adah Misha dan Sintia yang masih berdiri disitu
"adu Misha kelamaan kalau pesan ,gue tu laper nya sekarang ,lagian kenapa sih perasaan tu anak- anak juga ngak akan marah " ucap Sintia mencoba menahan misha yang hendak pergi
"atau kamu aja yah yang makan aku kelas dulu bye Sintia " ucap misha sambil berbalik namun belum sempat ia berjalan kepalnya menabrak dada bidang seseorang yang membuat ia hampir jatuh
"Brukk ahhh" teriak misha
namun ia merasakan pinggangnya di tahan oleh seseorang dan ia seperti di dekap namun bukan itu yang membuat dia kaget ,namun ia mencium aroma parfum yang selalu membuat ia tenang dan sangat familiar dan itu hanya dimiliki satu orang saja ,ia mencoba melihat ke atas dan seketika ia bertemu dengan mata indah seorang pria yang selalu menghantuiku pikirannya .Keduanya diam sesaat sampai suara seseorang menyadarkan mereka
"ehem uhuk uhuk udah kali lihatin calon istrinya " ucap Bara berbisik di telinga Argan dan itu masih bisa di dengar oleh misha
namun perkataan Bara itu tidak membuat argan melepaskan tangannya dari pinggang misha ,ia malah mendekatkan wajahnya ke telinga misha membuat misha menahan napas
"ceroboh , Hati- Hati ketika berjalan "ucap argan sambil berbisik sontak hal itu membuat tubuh misha kaku entah kenapa ia selalu kalah dengan. Argan
"Nafas misha" ucap argan setela itu melepaskan misha
"ha ha hah" nafas misha seperti hilang sebentar ketika di dekat argan ,ini yang membuatnya takut ke sini ,ia takut hal ini terjadi jika bertemu argan
"maaf kak aku nga sengaja ,maaf " ucap misha sambil menunduk "
"adu misha loh ni kenapa sih ,selalu berurusan sama argan Lo ngak takut apa ,aduh " ucap Sintia berbisik kepada sahabatnya itu ,ia tidak bisa melihat ke arah tiga lelaki itu terutama argan karena mukanya yang datar dan dingin itu membuat orang orang akan berspekulasi kalau ia sedang marah
"ka maaf yah teman saya tadi ngak sengaja kok " ucap Sintia mencoba memohon
Sintia meminta maaf kepada argan ,namun orangnya hanya diam dan hanya fokus melihat ke rah Misha yang terus menunduk
"kalian berdua anak kedokteran yah ,kok makan disini " tanya Gerald memecah keheningan
"eh Iyah kak ,soalnya di kantin kita penuh kebetulan hari ini banyak dosen yang ngak masuk jadi banyak yang nongkrong disana " jawab Sintia mencoba menjelaskan namun dengan sedikit gerogi