"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
Setelah mengatakan semuanya kini perasaan Bella sedikit menjadi lebih lega, walaupun dirinya tahu jika nanti pasti sahabatnya itu akan marah padanya. tetapi mau tak mau Bella tetap harus mengatakan semuanya sebelum terlambat.
"aku tak tahu lagi harus ngomong apa Bell. aku belum siap untuk semua itu, apalagi jika ibu tahu keinginanmu itu. apa ibu tidak akan syok, pasti akan lebih syok lagi daripada aku. karena mengingat aku baru saja lulus sekolah dan usia ku pun masih sangat muda. "
"kita akan tetap menjadi sahabat bella, aku akan menjadi sahabat kamu selamanya, aku ga akan pernah ninggalin kamu. percaya sama aku. "
"tapi citra.. " sahut bella, namun terpotong sebelum ia melanjutkan ucapannya.
"dan untuk perjodohan yang kamu buat antara aku dengan daddy mu, apa kamu sudah membicarakan hal ini dengan daddy kamu juga? " tanya citra.
"belum citra, tetapi daddy janji kepada ku ia akan menuruti semua keinginanku apapun itu. ku harap nanti daddy akan setuju dengan keinginanku" maafkan aku citra. "
Citra menghembuskan nafasnya pelan.
"kamu bicarakan saja dulu dengan daddy kamu, dan untuk permintaan kamu itu akan aku fikirkan " ucap Citra kemudian.
bukan tanpa sebab citra berkata seperti itu. itu ia lakukan karena citra juga sangat menyayangi sahabatnya itu, apalagi bella yang selalu menjadi garda terdepan jika Citra di ganggu oleh orang orang yang berniat jahat kepadanya.
mungkin bisa ia katakan sebagai balas budi pikirnya.
dengan mata berbinar Bella pun mengangguk.
"baiklah nanti aku akan bicara sama daddy ku tentang keinginan ku, dan akan aku pasti kan bahwa daddy akan menerima perjodohan ini. dan kuharap jawaban kamu pun tidak mengecewakan aku ya citra. " ucap bella kemudian memeluk erat sahabatnya itu. air mata keduanya pun pecah tak terbendung lagi. hingga beberapa saa Citra mengajak Bella untuk segera pulang.
"yaudah kita pulang yuk, udah mau sore juga. nanti ibu khawatir kita belum pulang pulang juga. " ajak Citra sambil melerai pelukannya.
"yuk, makasih ya citra " ucap bella.
"iya sama sama "
kemudian mereka pun bergegas pulang ke panti di antar pak Ujang.
sesuai dengan ucapan Citra, bahwa bu Fatma telah memasak banyak makanan untuk merayakan kelulusan citra dan bella. walaupun masakan tersebut jauh dari kata mewah.
acara makan makan tekah selesai, kini Bella sudah dalam perjalanan pulang ke Mansion nya.
"daddy aku pulang... " teriak Bella setelah sampai di mansion nya dan melihat daddy nya tengah duduk di ruang tv.
Marcello yang mendengar teriakan anak nya segera menoleh ke sumber suara.
"hei anak gadis, daddy disini kenapa kamu teriak teriak hmm? " tanya daddy.
Bella mendekat kemudian segera memeluk sang daddy.
"daddy sekarang kan aku sudah lulus sekolah. aku ingin menagih janji daddy dulu kepada ku. " ucap Bella setelah melerai pelukannya.
"memang nya apa yang kamu ingin kan sayang? " tanya daddy.
"besok. besok aku bakalan bilang sama daddy. sekarang aku lelah, mau mandi dulu udah bau acem ini badan ku. "
"yasudah, sana mandi habis itu istirahat " ucap daddy.
"baiklah daddy, aku ke kamar dulu dad. bye daddy " muach " pamit Bella lalu mengecut pipi sang daddy.
marcello memandang putri nya yang berlalu dengan tatapan sendu. mengingat sejak kecil ia tak pernah merasakan kasih sayang sorang ibu, namun bella tak pernah membuat marcello kerepotan. malah sebaliknya marcello merasa sedih karena belum bisa memberikan kebahagiaan untuk putrinya itu.
'maafkan daddy sayang, daddy tahu kamu pasti kesepian, tetapi kamu selalu bisa menutupinya dengan sikap konyol dan manjamu itu agar daddy tak bersedih. maafkan daddy yang belum bisa membuatmu bahagia ' batin Marcello.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...