Sekuel (My Cantik)
Victor Valdes Dewangga,pria mapan berusia 37 tahun.Pria yang gila kerja hingga diusianya yang hampir kepala empat tak kunjung memiliki kekasih.Namun sebuah insiden membuatkannya harus menikahi gadis belia yang masih di bawah umur yaitu Yohanna Revalia Kenzani cucu bungsu dari keluarga Aditama.
Bagaimanakah kelanjutan pernikahan mereka?yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Ingin berpisah
Victor keluar dari ruangan rahasia miliknya dan mengerutkan keningnya saat melihat pintu yang mengarah ke Balkon terbuka. Padahal ia belum membuka pintu itu sebelumnya. Victor terkejut saat melihat Anna yang sedang berbicara membelakanginya. Ternyata gadis itu sedang menelepon dan ia tidak sengaja menangkap isi pembicaraan Anna yang menyebut nama Justin. Pria itu menghela nafas beratnya. Ia harus terikat pernikahan dengan gadis kecil ini dan keluarga mereka memintanya untuk melanjutkan pernikahan ini.
Victor memutuskan untuk duduk di sofa yang ada di kamarnya. Ia harus membicarakan kelanjutan pernikahannya ini dengan Anna. Ia akan menunggu gadis itu selesai menelepon terlebih dahulu. Bagaimanapun juga ia tidak baja mempermainkan pernikahan ini, jika dulu ia pernah menyukai Anna tapi semua itu berubah setelah kejadian malam itu. Ia yakin Anna sengaja menjebaknya sehingga mereka harus di nikahkan.
"Uncle...,"gumam Anna yang masih bisa di dengar oleh Victor.
Victor menoleh pada Anna dengan tatapan dinginnya."Duduklah aku ingin bicara sesuatu denganmu,"ucap Victor.
Dengan patuh Anna melangkah menghampiri Victor dan duduk di hadapan pria itu. Gadis yang memiliki bola mata biru terang itu menatap Victor dengan penuh tanda tanya. Ia pikir Victor akan marah padanya karena masuk ke kamar ini tanpa izin.
"Aku ingin membicarakan tentang pernikahan kita,"ucap Victor.
Anna mengangguk pelan."Ada apa Uncle?,"tanya Anna.
"Anna... bagaimana jika kita mengakhiri pernikahan ini. Masa depan kamu masih panjang Anna dan kita tidak mungkin bersama. Lagian ada pria yang cocok denganmu bukan?. Bahkan dia sebagai denganmu,"jawab Victor dengan tatapan lurus pada Anna yang terlihat terkejut Dengan ucapannya.
Tanpa terasa Anna menetaskan air matanya."Tidak Uncle...aku kita mau kita berpisah. Apakah Uncle tidak bisa belajar mencintaiku?.Aku mencintaimu Uncle, sangat mencintaimu tapi kenapa Uncle malah ingin kita berpisah?.Apakah aku kurang cantik Uncle atau Uncle berpikir aku tidak akan bisa memuaskan Uncle diatas ranjang?," cecar Anna dengan air mata membasahi pipinya.
"Anna--
"Tidak Uncle...aku tidak ingin mendengar yang lebih menyakitkan dari ini. Aku...aku ingin kita bersama Uncle,"sela Anna lalu berdiri dari duduknya keluar dari kamar Victor. Ia tidak pernah menginginkan perpisahan dengan Victor justru ia ingin melanjutkan pernikahan ini dan menjadi istri yang baik untuk Victor.
Anna berlari keluar dari kediaman Nenek Victor menuju sebuah aliran sungai. Ia menumpahkan tangisannya di sana. Rasanya begitu sakit saat Victor mengatakan ingin mengakhiri pernikahan mereka. Menjadi istri pria itu adalah impiannya sejak dulu dan kini setelah semua terwujud dia sudah bertekad untuk mempertahankannya meski ia tau Victor tidak mencintainya.
Anna duduk di tepian sungai menenggelamkan wajahnya di kedua kakinya. Apa yang harus ia lakukan untuk membuat Victor tetap bersamanya. Ia tidak akan rela melihat Victor bersama wanita lain nantinya.
Tidak lama hujan turun dengan begitu derasnya. Anna tidak berniat untuk beranjak dari duduknya dan membiarkan air hujan membasahi tubuhnya. Ia tidak ingin kembali ke rumah itu jika pada akhirnya Victor akan menceraikannya juga.
Anna mengadahkan kepalanya keatas menikmati air hujan yang membasahi wajahnya dan juga tubuhnya.Hujan turun semakin deras membuat jarak pandang terhalang oleh kabut yang ikut turun. Debit air sungai mulai naik,Anna beranjak dari duduknya dan berjalan menjauhi tepian sungai.
Sementara itu Victor mencari keberadaan Anna di seluruh sudut rumah namun ia tidak menemukan keberadaan gadis itu. Sementara hujan turun semakin deras di iringi oleh kilatan petir.
"Bik... apakah melihat istri saya?,"tanya Victor pada pelayan.
"Saya melihat Nona Anna berlari keluar rumah sebelum hujan turun tadi Den,"jawab pelayan.
"Apa?,"pekik Victor. Anna pergi keluar sementara air hujan turun begitu derasnya sementara Anna tidak tau daerah ini.
Victor mengambil jas hujan dan juga payung, ia akan mencari keberadaan Anna diluar sana. Ia begitu mencemaskan keberadaan istrinya itu karena setahunya Anna takut akan petir.
Victor berjalan menyusuri jalan setapak menuju sungai. Hanya jalan ini yang kemungkinan di tempuh oleh Anna dan semoga saja dugaannya benar. Ia tidak ingin terjadi hal buruk pada Anna.
"Anna...,"teriak Victor di tengah derasnya air hujan yang turun. Victor menghentikan langkahnya saat mendengar gemuruh air sungai yang mengingatkannya dengan kejadian tiga puluh tahun silam. Bayangan kejadian itu kembali terlintas di pelupuk matanya.
Jedar
"Argh....."
Pekikkan suara wanita menyadarkan Victor dari lamunannya. Victor menoleh ke arah aliran tepian sungai dimana suara itu berasal.
"Anna...,"teriak Victor. Jarak pandang yang terhalang oleh kabut membuat Victor tidak mengenali siapa wanita yang duduk dibawah pohon besar yang ada di tepian sungai. Sebenarnya hal itu sangat berbahaya jika petir menyambar pohon dan wanita itu bisa terkena sambaran petir.
"Anna...,"Victor melempar begitu saja payung yang ia gunakan saat mengenali siapa yang berada di bawah pohon itu. Anna terlihat memegangi kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Victor segara menghampiri Anna dan memeluk gadis itu. Victor merasakan tubuh Anna yang sudah kedinginan dan juga menggigil dan wajah gadis itu sudah terlihat sangat pucat. Tanpa pikir panjang vektor menggendong Anna dan membawanya pergi dari sana. Dengan bersusah payah Victor menggendong Anna karena hujan yang masih sangat deras.
Sampainya di rumah Victor langsung membawa anak ke dalam kamarnya. Ia tidak melihat keberadaan neneknya. Victor menepuk pipi Anna karena gadis itu sudah Kehilangan kesadarannya.
Victor berniat memanggil pelayan ke bawah meminta pertolongan untuk membuka pakaian basah Anna. Pria itu tiba-tiba menghentikan langkahnya teringat jika Anna adalah istrinya dan tidak mungkin ia meminta pertolongan pada pelayan bisa-bisa neneknya mencurigai hubungannya dengan Anna.
Victor buka koper milik tanah dan mengambil pakaian ganti gadis itu. Tidak mungkin ia membiarkan Anna masih memakai pakaian basah seperti ini bisa-bisa gadis itu jatuh sakit. Tanpa berpikir panjang lagi Victor membuka pakaian basa Anna menggantinya dengan pakaian ganti berupa piyama. Dan untuk kedua kalinya pria itu melihat polos gadis itu dan ini secara langsung.
Victor bernafas lega setelah selesai memakaikan piyama pada Anna. Bohong Jika ia tidak tertarik pada tubuh gadis itu Iya masih memiliki kesadaran untuk tidak bukan yang akan membuat Kepalanya pusing. Meski saat ini ke pelangi rasanya cenat-cenut.
Victor menoleh pada Anna saat gadis itu meracau tidak jelas. Di dalam bawah sadarnya Anna mengatakan tidak ingin berpisah darinya. Pria itu terdiam sesaat mendengar racauan Anna mengatakan tidak ingin berpisah darinya. Apakah keputusan yang diambil ini adalah benar?. Baru saja ia mengatakan ingin mengakhiri pernikahannya Anna sudah seperti ini. Ia tidak bisa membayangkan jika perpisahan itu benar-benar terjadi.
...****************...
bikin ana hamil thor ank kembar biar bersaing sama arsen