Siapa sangka, Veyra yang terkenal sebagai badgirl di SMA nya bisa menjadi ibu di usia muda. Bahkan teman-temannya pun tidak mempercayai hal itu. Di usia nya yang masih sangat muda, bukan mudah untuk menjalani hari-hari nya dengan kehadiran baby secara tiba-tiba. Veyra harus merubah masa mudanya yang harusnya bersenang-senang menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan kasih dan sayang dan menjadi CEO perusahaan yang rumit baginya. Akankah Veyra hamil di luar nikah? Lalu siapakah yang menghamilinya? Ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebab Vee harus menjadi ibu di usia muda? Yukk langsung baca aja ceritanya✨ Happy readingg!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayyChy-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Twenty One : Risky X Raka
Alin berjalan menuju ke kamarnya. "Dari mana lo dek?" suara berat Risky menghentikan langkahnya.
"Hangout ma sahabat. Kenapa bang?"
"Sama Vee juga?"
"Iya lah, orang dia kan ketua geng gue"
"Pantes hp nya gak bisa di hubungi"
"Ya udah deh bang, gue mau ke kamar dulu" Alin melanjutkan aktivitas nya.
Raka bilang hari ini dia akan mengajak dirinya untuk makan malam bersama. Dinner gitu, ceritanya.
Alin merasa sangat senang sekarang. Tak henti-hentinya dia bersenandung ria dan memilih beberapa pakaian yang akan di pakainya nanti.
Pintu kamarnya sengaja Ia buka. Terasa pengap jika di biarkan tertutup terus menerus walaupun ruang kamarnya tersedia AC.
"Sibuk amat lo dek" tegur Risky dengan bersandar di pintu kamar Alin.
"Ganggu aja sih lo bang!" ketus Alin.
"Kualat ntar lo sama gue. Mau kemana lo?"
"Pergi sama Doi" jawab Alin tanpa menghentikan aktivitas nya.
"Kenalin ke gue siapa Doi lo" perintah Risky.
"Ck, enggak perlu lah bang. Ntar dia nggak nyaman"
"Gue gak peduli dia nyaman apa enggak yang jelas sebelum lo pergi, lo harus kenalin dulu ke gue"
"Iya elah, bawel banget sih lo" Risky berlalu ke kamarnya meninggalkan Alin yang masih mendumel.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Alin sudah siap memakai dress selututnya.
Tingtong!
Alin ingin membuka pintu utama rumahnya tetapi keduluan oleh abang nya. Ralat, abang paling bawelnya.
"Ada apa?" ketus Risky ketika membuka pintu. Setelah mengucapkan itu Ia terkejut, menatap orang di hadapannya itu. Bukankah dia orang yang pernah menjemput Vee? Batinnya.
"Saya mau ngajak Alin keluar untuk makan malam. Alin nya ada?"
"Ada. Ada hubungan apa ya anda dengan adik saya?"
"Bang!" tegur Alin seraya berjalan di belakang Risky.
"Saya calon pacarnya Alin. Perkenalkan nama saya Raka Maexandro" Raka mengulurkan tangannya.
Risky tidak menyambutnya. "Gue Risky. Panggil aja Risky nggak usah pake embel-embel abang. Gue lihat lo lebih tua daripada gue" ketusnya.
"Pede amat lo bang! Yuk Rak kita berangkat" Alin menggandeng tangan Raka.
"Heh! Heh! Gak ada acara gandeng-gandengan segala ya" Risky setengah berteriak namun tidak di hiraukan oleh Alin.
"Gue penasaran sama tu cowok, apa bener dia kenal sama Vee? Tapi kenapa dia bisa kenal sama adik gue? Apa Vee yang ngenalin Raka ke adik gue? Gue harus tanya ke dia" gumam Risky pelan kemudian menyambar ponselnya yang berada di atas meja ruang tamu.
*Calinggg Veyra❤....*
"Hallo Vee?"
"Eh iya Ky, kenapa?"
"Aku boleh tanya sesuatu gak?"
"Tanya aja kali"
"Kamu kenal sama Raka?"
"Uhuk...uhukk.."
"Eh-eh kamu gakpapa Vee?"
"Aku keselek Ky, aku matiin dulu ya. Byee"
Tut!
Sambungan di putuskan sepihak oleh Veyra. Aneh banget si, batin Risky.
Tiba-tiba terlintas ide yang sangat baik di benak nya. "Gue bakal ajak Veyra sama Alin double date, gue mau liat respon Veyra gimana nantinya"
Keesokan harinya. Risky sudah siap dengan kemeja putih dengan celana abu-abu nya. Ia menuju meja makan untuk sarapan bersama adik kesayangan nya.
"Dek!" tegur Risky.
"Hmm?" Alin hanya menjawab dengan dehaman disela-sela mengunyah sandwich nya.
"Ntar malem, malem minggu lhoo" Risky mendaratkan bokong nya di kursi sebelah Alin.
"Terus? Kenapa?"
"Dinner yuk, double date gitu" Alin menautkan Alisnya.
"Kesambet setan apaan lo bang? Aneh banget. Gaje lo ah, gue berangkat ya"
"Eh bentar dong, gue lagi ngomong juga, maen tinggal-tinggal aja"
"Jadi?" Alin memutar bola matanya malas.
"Jadi nanti malem kita dinner, lo sama Raka dan gue sama Vee"
"Iya dehh, sebahagia nya lo aja bang"
"Tapi lo jangan kasih tau Vee dulu ya?"
"Iya bawel! Gue berangkat yaa. Daaa" Alin pergi dengan melambaikan tangannya. Risky tersenyum puas.
Mobil Risky sudah terparkir di depan pagar rumah Veyra. Tinggal menunggu Veyra saja di dalam mobil karena Risky sudah meneleponnya.
"Pagi nona cantik" Risky membukakan pintu untuk Veyra agar Veyra bisa masuk kedalam mobilnya. Veyra membalas sapaan hangat Risky dengan senyuman.
Di dalam mobil tak henti-hentinya Risky menyunggingkan senyum manisnya. Veyra yang sudah merasa kepo langsung saja melontarkan pertanyaan.
"Kamu kenapa Ky?"
"Enggak papa kok"
Veyra masih merasa aneh dengan sikap Risky sekarang ini. "Yakin kamu gakpapa? Kok aneh gini sih?"
"Aneh gimana sih sayang? Aku biasa aja kok"
Veyra akhirnya mengalah. Ia pun diam membiarkan hal apapun yang di lakukan oleh Risky. Ia hanya dapat memperhatikan nya saja.
"Vee nanti malem dinner yuk?" tanya Risky di sela-sela melepaskan seat belt nya. Sungguh tidak ada romantis-romantisnya pria ini.
"Nanti malem?"
"Ya iya, masak tahun depan? Keburu lulus dong kita nya"
"Bego banget lo Vee, udah tau nanti malem pake tanya lagi" batin Veyra.
"Em, boleh deh. Tapi nanti aku ijin ke kantor dulu ya?"
"Siap bu bos!" Risky hormat layaknya murid teladan sekolah.
"Kamu tu ada-ada aja deh Ky. Aku ke kelas dulu ya" Veyra terkekeh seraya pergi meninggalkan Risky.
Kebetulan hari ini jamkos, Veyra dapat menghubungi kantor untuk ijin malam ini.
Calling Rina...
"Nomor yang anda tuju sedang sibuk..."
Veyra menghela napas saat ponsel Rina tidak bisa di hubungi. Telepon kantor pun tidak ada yang menjawab. Mungkin Rina sedang pergi makan siang, mengingat sekarang sudah waktunya jam istirahat.
Jalan satu-satunya adalah menelepon Raka. Mungkin dia sedang tidak sibuk.
Calling Rakmaex...
"Hallo? Iya Vee?"
"Rak, gue ijin ya hari ini. Ada urusan soalnya"
"Oke, lo tenang aja bisa gue handle semua nya"
"Makasih"
Tut!
Setelah meminta ijin pada kantor Veyra bisa lega. Sebisa mungkin ia harus bersikap profesional karena dirinya sebagai CEO perusahaan bukan cleaning service.
...----------------...
Malam tiba, Risky sudah menjemput Veyra dan mereka segera menuju tempat yang sudah di reservasi oleh Risky.
Tak lama mobil mereka sampai dan mereka segera turun dari mobil. Dengan tak terduga Veyra melihat mobil terparkir yang sangat Ia kenali. Seperti mobil Raka? Ya mungkin itu bukan mobil Raka, memangnya hanya Raka yang mempunyai mobil itu. Veyra berusaha membuang pikiran negatif nya jauh-jauh.
Risky mengajak Veyra ke tempat dimana sudah diisi oleh dua orang yang sangat Veyra kenali. Ya itu Alin dan tentu saja Raka.
"Hai Vee!" sapa Alin ketika Veyra datang di hadapannya.
"..." Veyra bungkam. Sejujurnya ia bingung maksud dari semua ini. Mengapa harus ada acara double date? Kenapa bukan dirinya dan Risky saja yang dinner? Sungguh ini membuat Veyra bingung.
"Hello Vee!" Alin mengibas-ibaskan telapak tangan nya di depan wajah Veyra, tetapi gadis itu tidak bergeming. "VEYRA!" Alin setengah berteriak.
"Eh iya, Hallo juga Lin!" Veyra baru sadar dari lamunannya.
"Vee, kenalin ini pacar gue Raka Maexandro"
Ya sekarang Alin resmi menjadi pacar Raka. Dinner kemarin lah yang sudah meresmikan mereka. Betapa kaget nya Veyra disitu. Mungkin kalian bisa bayangkan.
"Pacar?" tanya Veyra spontan.
"Iya pacar gue, kenalin Rak ini Veyra sahabat gue"
"Kita udah kenal kok" jawab Raka membuat semua orang kaget termasuk Veyra.
"APA?" Kaget Risky dan Alin serempak
...----------------...
To be continued…
