Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09
"Kamu akan mendapatkan semua bukti itu jika menikah denganku dan jalani rumah tangga dengan sebenarnya",ujar Zaki tersenyum penuh kemenangan.
"Ish...anda curang Pak",kesal Kinar.
"Curang?,curang dari mananya, hum?.Kamu mendapatkan bukti itu dan kedua orangtuamu kembali percaya padamu.Dan aku mendapatkan--
"Cukup!,akan aku pikirkan",jawab Kinar.
"Good"
Zaki tersenyum penuh kemenangan akhirnya ia bisa meyakinkan gadis didepannya ini.Ia akan terbebas dari perjodohan konyol yang dilakukan bundanya.
Zaki tak hanya menjadikan Kinar sebagai tameng agar tak dijodohkan lagi oleh kedua orangtuanya.Tapi dia akan bertanggungjawab atas apa yang telah ia lakukan pada gadis itu.Ia tak ingin menjadi pria pengecut yang lari begitu saja setelah mendapatkan semuanya.Meski semuanya murni bukan kesalahannya tapi ia akan tetap bertanggungjawab.
"Kita pulang...",ujar Zaki menjalankan mobilnya.
"Lalu teman temanku?",jawab Kinar.
"Kamu memiliki ponsel bukan?,hubungi saja mereka",ujar Zaki tetap fokus pada jalanan.
"Ck... baiklah",jawab Kinar berdecak kesal.
Gadis itu menghubungi rekan kerjanya dan memberikan alasan ia pulang.
"Eh tunggu dulu,anda mau bawa saya kemana?",tanya Kinar panik karena jalanan yang mereka tempuh bukan arah ke kosannya.
"Diamlah Kinar!",jawab Zaki.
"Ya tapi--
"Ke rumah kita karena besok pagi kita akan menikah",ujar Zaki membuat gadis itu membola.
"What...anda gila Pak",pekik Kinar.
"Hmmmm...lebih cepat lebih baik sebelum kamu hamil",jawab Zaki tanpa menoleh pada Kinar.
"Saya tidak akan hamil,anda paham",ujar Kinar.
"Kenapa kamu seyakin itu ha?,Kita melakukannya malam itu tak hanya sekali dan aku menumpahkan semuanya dirahim kamu Kinara",jawab Zaki.
"Ha?"
"Kamu tak mengingatnya?", tanya Zaki tersenyum tipis.
"Entahlah...",jawab Kinar yang tak mau lagi mengingat kejadian malam itu.Andai ia tak meminum minuman pemberian dari Ivanka malam itu semuanya tak akan seperti ini.
Tak lama mereka sampai disebuah rumah mewah yang tampak begitu sepi.
"Ayo... turunlah!",ujar Zaki membuka seatbeltnya lalu membuka pintu mobilnya.
Kinar turun dari mobil itu menatap bangunan yang yang cukup besar untuk ukuran rumah,lebih tepatnya bangunan ini mirip mansion.
"Kenapa sepi Pak?", tanya Kinar mengikuti langkah Zaki menuju pintu utama bangunan mewah itu.
"Ini rumah yang aku bersiapkan untuk istriku kelak,jadi karena kamu adalah calon istriku maka rumah ini akan kita tempati mulai besok",jawab Zaki.
"Ha?.Jadi ini rumah baru?", tanya Kinar saat memasuki rumah itu.Matanya disuguhkan oleh pemandangan yang sangat memukau.Semua isi perabotan rumah di tata sedemikian rupa sehingga siapapun yang memasuki rumah ini akan berkata "wah".
"Tidak juga.Aku sudah lama membeli bangunan ini",jawab Zaki duduk disalah satu sofa mewahnya.
"Oh..."
"Tapi... kenapa anda tak membeli rumah kecil saja,aku tak akan sanggup membersihkan rumah sebesar ini sendirian", sambung Kinar.
"Aku sudah menyiapkan maid yang akan mengurus semuanya.Jadi tugasmu hanya ada satu",ujar Zaki menggantungkan ucapannya.
"Apa?", tanya Kinar.
"Melayaniku",jawab Zaki membuat Kinar membeku mendengar ucapan Zaki.
Deg
"Kenapa diam, mudah bukan tugasmu",ujar Zaki tersenyum tipis.
"Huffhhh..itu maunya anda Pak",kesal Kinar.
"Apakah kamu tak menginginkannya juga, hum?", tanya Zaki.
"Tidak...", jawab Kinar.
"Yakin, hum?", tanya Zaki menatap tajam Kinar.
"Ya-yakin",jawab Kinar sedikit gugup ditatap seperti itu oleh Zaki.
"Baiklah...kita lihat nanti",ujar Zaki tersenyum smirk.
"Ayo aku tunjukan kamarmu untuk malam ini",jawab Zaki.
"Malam ini?", gumam Kinar.
"Ya...karena besok malam kamu akan tinggal dikamar ku,ah lebih tepatnya kamar kita",ujar Zaki.
"Aku mau kita tinggal di kamar masi--
"Tidak akan",sela Zaki.
"Anda menyebalkan", sungut Kinar.
"Ayo...kamu harus tidur lebih awal karena besok pagi kita akan menikah,aku tidak mau kamu telat bangun dan mengacaukan semuanya",ujar Zaki.
"Aku terbiasa bangun pagi asal anda tau Pak",jawab Kinar.
"Ya baiklah... ini kamarmu",ujar Zaki membukakan daun pintu kamar itu.
Kinar melangkah masuk ke dalam kamar yang begitu sangat mewah menurutnya.
"Semua kebutuhanmu ada dilemari",ujar Zaki menunjuk sebuah lemari berukuran cukup besar.
"Ya... terimakasih", jawab Kinar.
Zaki melangkah meninggalkan kamar itu menuju kamar utama rumah itu.Ia akan meminta Dave menyiapkan semua berkas pernikahannya malam ini.
Sementara itu di kamarnya Kinar duduk termenung di atas sofa kamar itu.Dalam sekejap dunianya berubah.Besok ia akan menikah dengan pria yang tak lain adalah bosnya dikantor yang merupakan pria yang yang sudah merenggut semuanya darinya.
Bukan ia tak mau tapi hatinya belum siap menerima semuanya.
Drt drt drt
Kinar...Mama tau Mama salah.Tapi Mama sungguh ingin bertemu kamu Nak.
"Huffhhh...maaf Ma,Kinar butuh waktu dan bukti untuk menjelaskan pada semua orang", lirih Kinar.
Kinar meletakkan ponselnya diatas meja lalu melangkah melihat lihat isi kamar itu.Ia begitu penasaran dengan isi lemari besar yang katanya semua kebutuhannya ada disini.
Kinar menatap takjub isi lemari itu yang begitu sangat lengkap.Mulai dari piyama, gaun lengkap dengan aksesoris serta sepatu berbagai macam model.
"Jangan-jangan ini kamar adik perempuan Pak Zaki",gumam Kinar.
"Tapi tunggu dulu, bukankah Pak Zaki bilang jika rumah ini ia persiapkan untuk istrinya dan itu artinya--
"Gak mungkin", geleng Kinar menatap semua isi lemari yang ia yakini adalah barang mahal semuanya.
Kinar menarik sebuah laci dan ia begitu sangat terkejut dengan dalaman yang pas dengan ukuran yang ia pakai.
"Dasar mesum", gerutu Kinar mendorong kembali lagi laci itu.
Kinar mengambil salah satu piyama lalu menutup kembali lemari itu.Ia membawa piyama itu ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya lebih dahulu.
***
Di kamarnya Zaki baru saja selesai berpakaian setelah selesai membersihkan tubuhnya.Ia berniat akan turun untuk memasak karena rumah ini belum ada maid.
Tak lagi tinggal dengan kedua orangtuanya,Zaki menjadi pria yang mandiri.Memasak memang tabu untuk sebagian pria tapi tidak untuk Zaki.Pria itu tak gengsi sama sekali untuk masuk dapur memasak makanan kesukaannya.
Zaki membuka lemari pendingin untuk mencari bahan yang akan ia olah.Meski rumah ini baru tapi ia sudah meminta Dave mengurusinya semua keperluannya di rumah ini.
Dengan memakai celemek atau apron Zaki memulai meracik bumbu yang akan ia gunakan untuk memasak spaggetti dan udang goreng tepung.
Tangan pria itu begitu sangat lincah meracik bumbu halus.Kinar akan sangat beruntung memiliki suami Zaki karena gadis itu tak bisa memasak sama sekali.
"Pak...apa yang anda lakukan?",tanya Kinar.
"Menurutmu?", ketus Zaki.
"Ck...anda bisa memasak?",tanya Kinar menatap wajan yang berisi udang goreng tepung.
"Hmmm..."
...****************...