Nala dan Zayn, dua remaja yang saling jatuh cinta. Nala merupakan gadis yatim piatu yang di rawat oleh tantenya. Namun karena sebuah kebencian Zayn terhadap Tante dari Nala yang merupakan selingkuhan papanya, membuat Zayn salah langkah hingga menyakiti gadisnya. Apalagi perselingkuhan itu terjadi di saat sang mama koma.
Dan di saat yang sama, Zayn mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung mama papanya.
Lalu siapakah orang tua kandung Zayn??
Bagaimana pula dengan hubungan antara Zayn dan Nala???
Apakah Nala tak berhak bahagia???
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🤭. Semoga berkenan ya bestiiii...
Silahkan mampir, tapi please...kalo emang ngga minar, tolong skip aja dan tapi jangan kasih bintang 1 ya 🙏🙏🙏☺️
Terimakasih 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 23
Jason kembali bergabung dengan teman-temannya. Dia melihat Zayn yang masih uring-uringan.
"Gue tadi ketemu Nala di deket toilet, Lo masih nyariin kan?", tanya Jason pada Zayn. Zayn yang sedang duduk dan merokok sontak membuang putung rokoknya dan menginjaknya.
"Terus sekarang dia kemana?"
"Ya paling ke kelasnya. Gua kagak ngikutin juga kali!", jawab Jason. Setelah mendengar jawaban Jason, Zayn pun bergegas menuju ke kelas Nala.
Dan benar saja, Nala sedang mengobrol dengan Nindi dan teman-temannya.
"La...!", panggil Zayn. Tidak hanya Nala yang menoleh, tapi Nindi dan teman-temannya pun sama.
"Eh...Zayn?", sapa Nala balik.
"Sorry La, kita ke kantin dulu deh kalo gitu!", kata Nindi mengajak teman-temannya untuk keluar dari kelas.
Tinggallah Nala dan Zayn di ruangan itu.
"Kenapa Zayn, katanya kamu nyariin aku?", tanya Nala.
"Kamu dari mana aja? Tadi aku ke kost mu, mau jemput kamu. Tapi kamu nya ngga ada. Aku sampe sini kamu juga ngga ada?!", Zayn bertanya tanpa spasi pada Nala.
"Pelan-pelan ngomongnya. Tadi angkot ku mogok, terus sampe sini perutku mules. Jadi agak lamaan di toilet."
"Perut kamu sakit?", tanya Zayn khawatir. Ia memegang kedua bahu Nala.
"Aku ngga apa-apa Zayn!", jawab Nala meyakinkan.
Zayn bernafas lega. Ia pikir ,ia akan kehilangan Nala. Tapi untungnya gadis kesayangannya baik-baik saja.
"Eum...Zayn, soal ...rencana kita buat nikah...??!''
"Kenapa? Kamu siapnya kapan?", tanya Zayn. Nala mengerjapkan matanya.
"Kalo...habis pengumuman...gimana?",tanya Zayn.
"Secepat itu? Terus gimana sama mama kamu?", tanya Nala. Zayn meraih kedua tangan Nala dan mencium punggung tangannya.
"Kita tetap menikah La, setelah itu kita meyakinkan mama dengan apa yang udah kita putuskan."
Nala terdiam.
Kamu seserius ini Zayn??
Nala menatap keseriusan di mata Zayn. Melihat kekasihnya seperti itu, Nala jadi kembali galau dengan rencananya.
💫💫💫💫💫💫💫💫
Hari yang di tunggu pun tiba. Para siswa/i di sekolah itu pun sedang menantikan hasil pengumuman kelulusan.
Tak berbeda jauh dengan Nala dan Zayn, keduanya pun menunggu hasil pengumuman tersebut. Sayangnya mereka berbeda kelas.
Dan pengumuman pun di mulai. Satu per satu dari mereka menerima amplop berisi tentang keterangan lulus tidaknya mereka.
Jika Zayn sudah bisa menebak hasilnya, karena ia merupakan anak yang cukup berprestasi di sekolah itu. Ya ...Zayn lulus dengan nilai yang tinggi.
Namun berbeda dengan Nala. Gadis itu bukan kalangan anak-anak cerdas dengan nilai super tinggi. Tapi bukan juga level paling bawah, nilai yang sedang tak terlalu rendah.
Nala membuka amplop itu. Dan saat melihat isinya jika ia lulus, gadis itu pun bersorak gembira.
Nala dan teman-temannya saling berpelukan dan menangis haru. Mereka bahagia akhirnya mendapatkan apa yang mereka harapkan.
Setelah lulus mereka pasti akan berpisah. Entah kerja atau lanjut kuliah. Dan mungkin juga menikah, seperti pilihan Nala dan Zayn.
Mereka tidak tahu seperti apa kehidupan setelah menikah!
Zayn berlari menghampiri kelas Nala. Nala yang sedang bersorak gembira dengan teman-temannya pun terpaksa berpisah karena Zayn menariknya menjauh dari Nindi dkk.
"Kamu lulus kan sayang?", tanya Zayn menakup kedua pipi Nala. Nala tersenyum dan mengangguk.
"Iya, Alhamdulillah !", jawab Nala.
"Jadi, yang udah kita bahas kemarin kita realisasikan ya?! Aku mau bilang sama teman-teman. Mau mengundang....?!"
"Tunggu Zayn!", Nala menahan ucapan Zayn.
"Kenapa La?", tanya Zayn heran.
"Soal kita mau...menikah, mendingan ngga usah di publish deh!", ujar Nala ragu-ragu.
"Maksud kamu, kita nikah diam-diam gitu?",
Nala mengangguk.
"Emang kenapa sih kalo di publish? Bukannya bagus, biar mereka semua tahu kalau hubungan kita selama ini serius, nggak main-main? Ngga kaya yang mereka pikir selama ini?!"
Nala menggigit bibirnya sambil menunduk. Andai sedang tidak ada di sekolah, mungkin Zayn akan menyambarnya sampai Nala kewalahan.
"Eum...maaf tapi kalo menurutku, sebaiknya cukup temen dekat aja yang tahu. Kaya Nindi atau Jason aja!", kata Nala.
"Alasannya?", Zayn melipat kedua tangannya di dada.
"Aku ngga mau mereka berpikir macam-macam Zayn. Apalagi kita masih sangat muda."
"Prasangka yang seperti apa? Hamidun?", tanya Zayn. Nala memanyunkan bibirnya.
Zayn terkekeh pelan melihat ekspresi wajah Nala.
"Baiklah...hanya Jason dan Nindi yang tahu!", sahut Zayn. Akhirnya Nala pun tersenyum lega.
"Kalo soal mama...?!"
"Kamu ngga usah mikirin itu La, pokoknya aku yakin setelah kita menikah nanti mama akan luluh dengan sendirinya. Heum?", Zayn mengusap pipi Nala dengan punggung telunjuknya.
Nala pun mengangguk dan mencoba untuk tersenyum. Meski Nala tahu, di balik senyum dan kebahagiaan itu akan ada hal yang menyakitkan untuk keduanya.
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫
"Sah!!!"
Nala Kalamadali sudah sah menjadi nyonya Zayn Alexander hari itu. Nindi sahabat dekat Nala menangis haru sahabatnya menikah sesederhana ini. Tanpa orang tua sebagai wali karena menggunakan wali hakim, begitu juga dengan Zayn yang tak di dampingi mama atau papanya.
Sungguh, pernikahan itu amat sangat mengharukan di mata Nindi. Jason pun berpikiran yang sama.
Sahabatnya yang ia tahu kaya dari lahir ,menikah hanya di KUA tanpa keluarga.
"Selamat ya Zayn, Nala!", ujar Jason.
"Makasih Jas!", ucap Zayn. Nindi masih betah memeluk Nala yang hanya memakai gamis putih untuk ijab qobul nya dengan Zayn.
"Habis dari sini, berati Lo bakal keluar dari markas. Udah dapat tempat tinggal belom? Kalo belom, apart gue nganggur Zayn!", Jason menawarkannya pada Zayn.
"Thanks Jas, tapi...kebetulan Nala udah tinggal di kostan. Paling ngga ngabisin bulan ini, baru deh kita pindah cari tempat yang legaan! Ya kan La?", kata Zayn. Nala menoleh pada suaminya.
Kamu belom ngomong apa-apa Zayn! Batin Nala. Namun gadis itu hanya mengangguk.
Jason mengantarkan sepasang pengantin baru itu ke kost, begitu pula dengan Nindi yang kebetulan rumahnya tak terlalu jauh dari kost Nala.
"Ini....parkir di sini?", tanya Jason saat mobilnya tak bisa masuk gang.
"Ya emang di dalam gang sana kost nya, Jas!", jawab Nala. Jason menggaruk kepalanya. Ia tak enak hati karena Nala yang menjawabnya, bukan Zayn.
"Lo anterin sampe sini aja gak apa-apa Jas. Kita jalan aja ke dalam sana!", kata Zayn.
"Tapi....??"
"Kamu anterin Nindi aja, rumahnya deket jalan gede kok!", kata Nala. Nindi melebarkan matanya karena ucapan Nala.
"Oh...ya udah kalo gitu! Selamat menempuh hidup baru ya sahabatku...semoga secepatnya dapat momongan hehehe....Jangan lupa, tutor malam pertama nya ya hehehe!''
Nala mencubit lengan Nindi yang di anggapnya agak fulgar di dengar oleh seorang gadis. Tapi...Nala kan bukan gadis lagi, ya kan?
Zayn dan Jason menahan tawa karena celetukan Nindi tersebut.
💫💫💫💫💫💫💫
"Aku dulu apa kamu dulu ya mandi, La?", tanya Zayn membuka kemejanya yang berwarna putih.
"Aku nanti aja lah mandinya,mau tiduran dulu!", jawab Nala melepas hijabnya. Dan setelah itu ia membaringkan badannya di atas kasur.
Zayn hanya bisa memandangi istrinya yang mulai memejamkan matanya. Mungkin benar, sang istri sangat lelah hari ini.
Zayn pun memilih untuk menyambar handuk dan mengambil pakaian ganti yang ada di ranselnya. Setelah itu ia melesat menuju ke kamar mandi.
💫💫💫💫💫💫💫
terimakasih 🙏
berakhir dengan happy ending Alhamdulillah