kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyukai
Mamanya Angga dihampiri kepala ruangan rawat inap kelas satu dan kepala ruangan itu berkata, "Karena Anda sudah membuat keributan dan mengganggu pasien yang dirawat di sini, maka Anda kena denda lima juta rupiah"
"Apa?! Mana ada peraturan seperti itu?"
"Ada. Mari ikut saya ke ruangan saya dan saya akan tunjukan!"
Mamanya Angga mengikuti wanita itu dan di menit berikutnya dia harus mewek karena harus membayar denda lima juta rupiah.
Sementara itu, Yasmin yang sudah sampai di rumah bersama Yemima karena Yoga yang bertugas malam menjaga ayahnya, bertanya ke Roy saat Rex masuk ke dalam kamar dan Yemima diantarkan ke kamar tamu oleh salah satu pelayan.
"Apa kesukaannya Tuan muda?"
"Kenapa Nona pengen tahu?" Roy memasang wajah curiga.
"Saya ingin berterima kasih dan saya ingin membelikan sesuatu untuk Tuan muda"
"Oh, Tuan muda suka piano"
"Wah! Itu mahal, Pak Roy. Yang lainnya ada tidak?"
"Tuan muda suka koleksi robot dan alat elektronik lainnya seperti tongkat yang selalu Tuan muda pakai"
"Wah! Itu juga mahal. Kalau makanan?"
"Tuan muda hanya makan sereal sama susu sebelum Anda ada di rumah ini. Kalau siang cuma makan telur rebus sama kentang rebus dan jus buah. Lalu malamnya cuma minum susu. Setelah Anda masuk ke rumah ini, saya lihat Tuan muda makan semua makanan yang disajikan di meja makan"
"Wah! Susah juga, ya, milih makanan yang spesial dan....."
"Tunggu, Non! Tuan muda suka kue buatannya Non yang pernah Nona berikan ke Tuan muda"
"Oh, saya tahu. Saya akan bikin kue itu sekarang. Terima kasih, Pak Roy"
"Sama-sama, Non"
Sementara Yemima sudah tidur ngorok di kamar barunya yang sangat megah dan nyaman, Yasmin membuat kue.
Beberapa menit kemudian, Yasmin meletakkan sepotong kue di atas piring kecil, kue bikinannya di pangkuannya setelah dia duduk di tepi ranjang di sebelahnya Rex.
"Baunya enak banget. Kamu bawa apa?"
"Kue bikinan saya. Kue yang dulu pernah saya kasih ke Anda"
Rex langsung membuka mulutnya, "Aaaaaa"
Yasmin tersenyum lalu menyuapi Rex potongan kue itu sampai habis.
"Karena kamu sudah bikinkan kue yang sangat aku suka, maka aku akan memberimu hadiah"
"Tidak usah, Tuan. Saya tulus membuat kue untuk Anda karena itu tanda terima kasih saya kepada Anda karena Anda sudah banyak menolong saya"
"Terima kasih? Menolong?" Rex menautkan alisnya.
"Iya. Anda sudah menyelamatkan saya dari pria gendut botak yang hendak memerkosa saya, Anda membawa Ayah saya ke dokter jantung terbaik dan kondisi Ayah saya sudah membaik saat ini, lalu Anda membela almarhum Ibu saya waktu almarhum Ibu saya dihina, Anda mengijinkan Yemima tinggal di sini. Terima kasih, Tuan"
"Kamu juga sudah banyak menolong aku"
"Saya? Menolong Anda apa, Tuan?"
"Kamu sudah membuat tidurku lebih nyenyak. Kata Vector jam tidurku sudah normal delapan jam"
"Memangnya Anda tidur berapa jam selama ini?"
"Sejak Mamaku meninggal dunia, aku hanya tidur selama empat jam. Jam sembilan malam tidur dan aku selalu terbangun di jam satu dinihari"
Itu karena Anda selalu menangis di tengah malam dan saya selalu menenangkan Anda. Batin Yasmin.
"Jadi aku juga harus memberimu hadiah sebagai ucapan terima kasih dan hadiahnya adalah bahu dan punggungku"
"Hah?!"
Kenapa dia memberi hadiah bahu dan punggungnya? Dasar aneh. Batin Yasmin.
"Ini adalah bahu" Rex menepuk bahunya, "Untuk bahu membahu membangun rumah tangga dan ini adalah punggung," Rex menyentuh punggungnya. "Punggung ini yang akan menjadi tulang punggung kamu. Jangan menjauh dari bahu dan punggungku karena kamu adalah bagian dari bahu dan punggungku "
"Kok bisa saya menjadi bagian dari bahu dan tulang punggung Anda, Tuan?"
"Karena kamu adalah tulang rusukku yang hilang"
Yasmin tersentak kaget, "A.....apakah Tuan menyukai saya?"
"Ke.....kenapa kamu bertanya seperti itu?" Rex tergagap kaget karena dia masih belum siap menjawab iya lalu menyatakan perasaannya ke Yasmin.
"Karena orang yang jatuh cinta biasanya berkata seperti itu ke cewek yang disukai"
"Siapa yang bilang kalau aku menyukai kamu justru Kamu yang menyukai aku"Pekik Rex dengan wajah merona malu.
"Saya? Saya tidak menyukai........"
"Tidak?! Berani bilang tidak?!" Geram Rex.
Gawat! Kalau dia marah bisa-bisa semua keluargaku kena. Batin Yasmin.
"Ah...... hahahahaha......maksud saya, saya tidak menyukai makanan pedas, Tuan"
"Jadi, kamu menyukai aku, kan?"
Yasmin menarik napas panjang lalu terpaksa berkata, "Iya" Daripada pria aneh di depannya yang suka sekali berubah moodnya menjadi marah besar dan adiknya menjadi sasaran kemarahan, Yasmin memilih menjawab iya daripada menjawab tidak.
Rex tersenyum senang dan senyuman yang belum pernah Yasmin lihat itu membuat Yasmin terpana.
Gila! Dia tampan banget kalau tersenyum. Batin Yasmin dengan wajah terkagum-kagum.
"Aku tahu sejak perjumpaan pertama kita dulu, kamu sudah menyukaiku" Rex melebarkan senyumannya.
Hah?! Perjumpaan pertama? Siapa yang menyukai dia saat itu? Yasmin bengong.
"Karena kamu sudah menyukai aku sejak perjumpaan pertama maka aku rasa aku perlu kasih kamu hadiah lagi" Rex mendorong Yasmin sampai perempuan itu jatuh rebah di ranjang dan pria itu langsung menindih tubuh Yasmin. Di detik berikutnya Rex memagut bibir Yasmin dan tangannya mulai sibuk bekerja di titik-titik favoritnya.
Yasmin melenguh dan berpikir keras, sejak kapan aku menyukainya?
