Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Dokter sudah memperbolehkan Ela untuk pulang dan beristirahat di rumah.
Sesampainya di rumah Salman memutuskan untuk meliburkan diri karena harus menjaga istrinya yang sedang sakit.
"Mas Salman kenapa nggak kerja saja? Aku baik-baik saja Mas" ucap Ela
"Mas ingin menjagamu disini" Salman sangat khawatir dengan istrinya jika ia harus bekerjasama dimana Bi Ningsih juga masih pulang ke kampung karena istrinya sedang sakit.
Salman menyuapi istrinya dengan bubur ayam yang tadi telah dibelinya.
Setelah selesai menyuapi istrinya, Salman mengambil obat dan vitamin.
"Lekas diminum ya biar cepat sembuh" pinta Salman.
Ela langsung meminumnya dan ia kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Salman melihat istrinya yang sudah tertidur dan ia pun segera menuju ke ruang kerjanya.
Disaat sedang fokus dengan laptopnya tiba-tiba ponsel Salman berdering dan ia melihat Tuan Markus yang sedang menghubunginya
Salman pun langsung mengangkat ponselnya dan menyapa Tuan Markus.
"Iya Tuan Markus ada apa?" tanya Salman yang masih tetap mengerjakan pekerjaannya.
"Tuan Salman nanti malam aku ingin mengajak makan malam bersama di rumah makan ayam bakar" jawab Tuan Markus.
Salman menolak halus ajakan Tuan Markus karena ia lebih mementingkan menjaga istrinya daripada harus makan malam dengan Tuan Markus.
"Baiklah Tuan Salman, kita makan malam besok saja jam delapan di tempat biasa"
Salman pun akhirnya mengiyakan ajakan Tuan Markus.
Tuan Markus menutup ponselnya dan segera ia memanggil Casandra dan mengatakan kalau besok Cassandra harus ikut untuk makan malam bersama Salman.
"Apakah kamu mau hidup miskin?" tanya Tuan Markus yang sebenarnya ia ingin menikahkan putrinya untuk masalah bisnisnya yang akan mengalami kebangkrutan
Casandra menggelengkan kepalanya dan ia tidak mau jika dirinya hidup miskin.
Tuan Markus meminta Casandra untuk mendekati Salman walaupun harus dengan cara kotor.
Casandra tersenyum tipis saat mendengar perkataan Tuan Markus yang menyetujui jika putrinya melakukan hal itu kepada Salman.
Jam menunjukkan pukul 6 malam dimana Salman sempat ketiduran di ruang kerjanya.
Ela yang melihatnya langsung menghampiri suaminya yang sedang tertidur pulas.
"Mas Salman ayo bangun, kita pindah ke kamar" ajak Ela.
Mendengar suara istrinya Salman langsung membuka matanya.
"Maafkan aku sayang, aku sangat mengantuk sekali"
"Tidak apa-apa Mas" Ela mengajak suaminya untuk pindah ke kamar.
Setelah sampai kamar Salman melanjutkan tidurnya kembali.
Ela yang tidak bisa tidur akhirnya memutuskan untuk memasak.
"Masak apa ya enaknya?" Ela membuka kulkas dan melihat daging sapi dan sayur sawi.
Ia pun memutuskan untuk memasak lapis daging dan tumis sawi.
Sambil menunggu masakannya matang Ella membuat susu coklat kesukaannya.
Baru kali ini ia menikmati hidupnya yang sudah tidak seperti dulu lagi.
Walaupun dulu memang ia yang memasak tapi tidak ucapan terima kasih dari Dayu maupun Nyonya Emilia.
Sekarang ia sudah mendapatkan suami yang sangat baik dan sayang kepadanya.
Tak berselang lama masakan sudah matang dan Ela segera menghidangkannya di meja makan.
Ia pun kembali ke kamar atas untuk membangunkan suaminya.
"Mas Salman ayo bangun, kita makan malam dulu" ajak Ela sambil menciumi bibir suaminya.
Mendapatkan ciuman dari istrinya, Salman langsung membuka matanya dan ia juga langsung memberikan pelukan hangat.
"Mas Salman ayo kita makan malam dulu" ajak Ela yang sudah lapar.
"Sayang masak?" tanya Salman.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia mengatakan kalau bosan dikamar terus.
Salman menasehati istrinya agar banyak beristirahat dan tidak melakukan pekerjaan berat
"Aku minta maaf dan besok aku tidak akan melakukan pekerjaan berat lagi" jawab Ela.
Kemudian Salman bangkit dari tempat tidurnya dan membopong tubuh istrinya.
"Ayo sayang kita makan malam dulu" Salman mengambilkan nasi, sayur dan lauk yang sudah dimasak oleh istrinya.
Mereka berdua saling pandang saat menikmati makanannya.
Sementara di tempat lain dimana Tika sedang berada di cafe bersama dengan teman-temannya.
Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghampiri Tika dan mengajaknya berkenalan.
Tika melihat wajah tampan dari lelaki itu dan ia pun langsung menjabat tangan lelaki itu.
"Perkenalkan namaku Nino"
"Aku Tika"
Kemudian Nino mengajak Tika ke meja lain dimana mereka berdua bisa berkenalan lebih jauh.
Tika lupa jika saat ini ia sudah menjadi istri dari Dayu dan ia memilih menanggapi Nino yang wajahnya masih terlihat muda dan tampan.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" ajak Nino sambil memamerkan kunci mobilnya.
Tika yang dikenal sebagai cewek matre akhirnya langsung mengiyakan ajakan Nino.
Sebelum pergi dengan Nino, Tika berpamitan kepada teman-temannya.
Setelah itu Tika masuk ke dalam mobil mewah dan baru kali ini Tika merasakan bagaimana rasanya naik mobil mewah.
"Pasti mobil ini sangat mahal harganya" ucap Tika dalam hati.
"Apakah kamu menyukai mobil ini?" tanya Nino sambil memakai sabuk pengamannya.
Tika menganggukkan kepalanya dan ia meminta Nino untuk membelikannya mobil seperti ini.
Nino tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Tika.
"Lain kali aku belikan ya sekarang keuanganku sedang menipis" ucap Nino
Nino melajukan mobilnya menuju ke sebuah hotel yang sudah ia pesan.
Tika tidak tahu kenapa Nino malah mengajaknya ke hotel.
"Ayo turun dulu, aku ingin menemui temanku yang ada di hotel ini" Nino mengatakan kalau ia sedang menjalani bisnis dengan seorang kliennya.
Tika yang tidak tahu tentang bisnis cuma bisa tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Nino pun langsung menggandeng tangan Tika dan mengajaknya ke kamar.
Tika tidak melihat siapapun yang ada di kamar ini dan ia hanya melihat cuma ada dia dan Nino.
"Dimana temanmu?" tanya Tika.
"Mungkin masih dalam perjalanan" jawab Nino sambil memberikan segelas air yang sudah ia beri obat p***g plus obat tidur.
Nino meminta ijin kepada Tika untuk ke kamar mandi sebentar.
Tika menganggukkan kepalanya dan ia mempersilahkan Nino untuk ke kamar mandi.
"Bagus sekali kamarnya" gumam Tika sambil menikmati minuman yang diberikan oleh Nino.
Tika yang sedang haus langsung menghabiskan minuman itu.
Dalam hitungan menit tiba-tiba Tika merasakan tubuhnya yang sangat panas sekali.
"Kenapa tubuhku panas sekali? Apakah aku sakit?" gumam Tika
Tika menghidupkan AC dan berharap kalau tubuhnya tidak kepanasan.
Nino yang baru saja keluar kamar mandi berpura-pura melihat tingkah Tika yang kepanasan.
"Kamu kenapa?" tanya Alan.
"A-aku...." Tika langsung jatuh pingsan di tempat tidur.
Melihat Tika yang sudah pingsan, Nino langsung tersenyum dan ia membuka pintu kamar dimana keempat temannya sudah menunggu dari tadi.
Nino meminta mereka untuk memberikannya uang yang sudah mereka sepakati.
Mereka melakukan taruhan dimana Nino yang sudah berhasil membawa Tika ke hotel.
"Thanks" ucap Nino yang langsung meninggalkan kamar hotel.
Setelah Nino pergi mereka langsung memperkaos Tika yang sedang dalam keadaan pingsan.
Mereka menutup mata dan mulut Tika agar tidak bisa melihat apalagi meminta tolong.
Hampir dua jam mereka melakukan pemaksaan terhadap Tika.
Setelah puas keempat lelaki itu langsung meninggalkan Tika dikamar hotel.
Mereka tidak peduli jika ada seseorang yang menemukan Tika yang sedang tidak memakai sehelai apapun.