Michella Anastasya William 17 Tahun dia Gadis yang manja, Ceria dan Polos. Karna suatu kejadian dia harus menikah dengan seseorang yang tidak dia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Peringati naila
Hari ini Michel udah siap siap mau berangkat ke Sekolah. Michel menuruni anak tangga menuju meja makan untuk sarapan sebelum ke Sekolah.
Michel sampai di ruang makan, tak lupa dia menyapa Abangnya sambil mencium pipi nya dan mereka pun sarapan bersama.
"Non, di depan ada Den Kevin." ucap Bibi
"Suruh masuk ikut sarapan disini Bi," Marcel yang menjawab dan Michel hanya mengangguk mengiyakan.
Kevin masuk di ruang makan setelah di beritahu oleh Bibi.
"Sini sarapan dulu, karna mau membonceng Ade ku juga butuh tenaga," ucap Marcell dan Michel mengerucutkan Bibirnya karna kesel mendengar omongan Abangnya.
"Iya Bang," jawab Kevin dan lansung duduk di samping Michel.
Michel mengisi piring Kevin dengan nasi goreng dan telur ceplok.
"Udah Chel, tadi Kakak juga udah sarapan dirumah,"
"Ya udah ni,"
Setelahnya mereka makan dengan diam dan Marcel lebih duluan selesai makan.
"Vin, Aku percayakan Adek Abang sama kamu, jadi kalau ada apa apa lansung hubungi Abang ya. Kamu save nomorku minta sama Michel. Tapi yang utama kamu tidak boleh bikin dia sakit hati atau apa apain dia. Oke, kamu mengertikan maksud Abang,"
"Iya Bang. Kevin akan selalu jagain Michel dan berusaha membuat dia selalu bahagia," ucap Kevin menyudahi makan nya dan Michel juga demikian.
"Bang kita berangkat dulu ya," pamit Kevin pada Marcell Sambil mencium tangan Marcell. Marcell terkekeh melihat tindakan Kevin.
"Vin, santai aja kali kalau sama Abang, ngak usah segitunya,"
"Iya gak apa apa Bang,"
Michel pun menyalimi tangan Abang Marcell dan tak lupa mencium pipi Marcell.
"Bang Michel berangkat dulu ya,"
"Iya sayang, hati hati ya kalian,"
"Iya Bang," jawab Kevin dan Michel.
Kevin dan Michel sudah siap naik ke atas motor Kevin dan mereka tak lupa memakai sweater couple yang mereka beli di mall waktu itu. Kevin mulai melajukan motornya dan tak lupa Kevin membunyikan klakson motornya kepada Mang Ucup yang ada di pos satpam.
"Mang Michel berangkat dulu ya"
"Iya Neng Michel, hati hati sama Aden ganteng"
"Iya Mang."
Kevin melajukan motornya dengan kecepatan sedang di jalan raya. Jalanan agak padat karna memang waktu berangkat Sekolah dan kerja para karyawan. Setelah mengendarai motornya beberapa menit, Kevin dan Michel memasuki area pekarangan Sekolah dan sudah di sambut teman teman mereka ternyata.
"ini ni. Pasangan bucin baru datang. Mereka terlalu menikmati jalan. Enak ya di peluk peluk?" sahut Leo.
"Iri bilang Bos." sahut Fadil
"Makanya kalau mau ke Sekolah jemput juga bebep lo, jangan sirik aja sama orang," ucap Fadil
"Kalian kenapa tidak tinggal bareng aja si?. Kan udah sah juga," ucap Amel.
Mereka udah tau kalau Michel dan Kevin udah menikah, waktu di bengkel kemarin pas lagi mereka didalam kamar karna Leo keceplosan. Akhirnya mereka menceritakan pada cewek mereka. Mereka tidak marah hanya kaget aja mendengarnya.
"Tidak segampang itu, kan orang tua kita belum pada tau. Lagian Michel takut sama Daddy karna Michel mau di jodohkan, makanya Michel melarang Kak Kevin untuk menemui Daddy dan Mommy dan kalian tau sendirikan waktu Michel kabur karna tidak mau di jodohin."
"Rencananya, secepatnya gue cerita ini ke Papi dan Mami. Dulu gue tidak lansung cerita ke mereka karna hubungan gue sama Papi kurang baik, makanya gue berusaha dulu memperbaiki hubungan gue sama Papi. Yaa dengan ikut terjun ke perusahaan sesuai keinginannya karna itu hal utama yang menjadi faktor rusaknya hubungan baik gue sama Papi karna gue menolak ikut terjun ke perusahaan dan sekarang hubungan gue sama Papi sudah lebih baik." ucap Kevin.
"Kamu yang sabar ya sayang," ucap Kevin lagi sambil mencium pucuk kepala Michel dan lansung memeluknya karna melihat Michel menangis.
Michel menangis karna terharu, demi dia Kevin rela menuruti kemauan Papinya, padahal sebelumnya dia bersikeras menolak.
"Michel hanya terharu sama Kakak," ucap Michel
"Gue duluan ya. Gerah gue melihat kebucinan mereka." sahut Leo berlalu dan menarik tangan Amel.
Semuanya mengikuti Leo dan Amel dari belakang. Sampainya di depan kelas Michel dan teman temannya mereka pun berpisah. dan tidak berselang lama bel masuk berbunyi dan mereka mulai belajar.
Bel istirahat telah berbunyi, Murid murid bergegas keluar kelas ada yang menuju kantin, ada yang sekedar mengobrol di koridor Sekolah, ada yang duduk santai di taman, ada yang menuju perpustakan dan adapula yang tidak meninggalkan kelas mereka.
Michel dan teman teman nya berjalan keluar dari kelasnya hendak menuju kantin karna disana mereka janji temu dengan para kekasih.
"Gue ke toilet bentar ya, kalian duluan aja," ucap Michel
"Perlu di temanin ngak?" tanya Sofia
"Ngak usah Fi. Kalian kekantin aja duluan."
"Ya udah de." ucap Sofia
Michel berjalan seorang diri menuju toilet dan di toilet nampak sepi, hanya Michel seorang. Michel masuk dalam bilik toilet dan setelah beberapa lama dia keluar dari dalam toilet.
"Uuuuuuuhhhh leganya," ucap Michel.
Michel beralih bercermin yang ada di atas wastafel dan mencuci muka. Tiba tiba ada tiga orang siswa masuk dan menegurnya.
"Hai Anak baru yang sok kecakepan, sok imut," ucap Naila
Sedikit cerita ya. Naila ini satu angkatan dengan Kevin dan sudah lama menyukai Kevin tapi tidak berani lagi mendekat ke Kevin secara teran terangan karna pernah sekali memberanikan diri mendekati Kevin dan Kevin memperingatinya tidak boleh mendekatinya lagi. Apalagi Kevin memang terkenal bad boy, orangnya cuek dan tidak mempedulikan orang lain.
Flashback
Hari itu dimana beberapa bulan mereka memasuki Sekolah Menengah Atas.
Waktu istirahat Kevin dan temannya makan di kantin Sekolah.
"Hai!" ucap Naila pada Kevin dan teman temannya.
Naila udah lama terobsesi sama Kevin tapi baru hari ini berani mendekat dan tanpa malunya dia lansung duduk di samping Kevin karna kebetulan tempat duduk disamping Kevin kosong. Tapi tidak ada yang menghiraukan kehadirannya dan Naila pun tidak merasa putus asa. Dia dengan tidak malunya hendak menyuapi Kevin dengan bakso dia punya. Naila tadi datang dengan semangkok bakso di tangannya.
"Vin, cobain de punya gue, enak lo." ucap Naila sambil menyodorkan sendoknya ke depan mulut Kevin.
"Ngak mau." ucap Kevin tapi Naila tetap memaksa Kevin untuk memakannya. Akhirnya Kevin menjadi emosi.
Prang
Kevin lansung melempar sendok yang ada di tangan Naila. Seisi kantin lansung beralih menatap mereka. Masih untung ya thor bukan mangkoknya yang di lempar atau Nailanya. Seketika Naila jadi ketakutan melihat reaksi Kevin.
"Lo itu tuli atau bodoh si, gue bilang tidak ya tidak dan gue peringati lo. Gue ngak suka dekat dekat dengan wanita apalagi kayak lo, kalau lo berani dekat gue lagi. Lo akan liat sendiri akibatnya." ucap Kevin sambil menunjuk nunjuk muka Naila karna emosi.
Semua orang yang ada di kantin tidak ada yang merasa kasihan sama Naila karna menurutnya Naila memang pantas mendapatkannya. karna Naila memang orang nya nekat, padahal banyak juga murid yang mengagumi Kevin dan teman temannya tapi tidak ada yang berani mendekat.
"Vin." Naila baru hendak berucap tapi Kevin berlalu dari sana dan sebelumnya menendang kursi yang ada di dekat Naila. Naila jadi tidak bisa berkutik lagi.
"Dil bereskan kekacaun ini. Nanti gue ganti uang lo," ucap Kevin dan benar benar pergi dari kantin.
Naila berjalan keluar dari kantin dengan kesal dan sedikit ketakutan, rasa kesalnya lebih besar sekarang, apalagi udah malu di lihat seisi kantin, mau di taruh di mana mukanya.
Yaa begitulah ceritanya gays.
Flash On
"Hai lo tuli ya. Lo diajak bicara tu." ucap Siska teman Naila sambil mendekat kearah Michel.
"Kalian bicara sama gue?" ucap Michel
"Iyalah siapa lagi, disinikan hanya ada lo." ucap Megan teman Naila juga.
"Gue peringati lo ya. Lo jauhi Kevin mulai dari sekarang." ucap Naila
"Kenapa lo suruh gue buat jauhi Kak Kevin? ucap Michel
"Karna Kevin calon jodoh gue."
"Kalau gue ngak mau, kecuali Kak Kevin sendiri yang menjauh dari gue atau meminta gue menjauh dari dia."
"Lo itu ya, di peringati baik baik, lagian gue heran kenapa Kevin mau sama cewek kayak elo, yang sok imut atau lo memakai cara murahan, makanya Kevin mau sama lo."
"Itu bukan urusan lo." ucap Michel dan hendak berlalu dari sana karna udah merasa emosi mendengarkan perkataan Naila. Michel hendak keluar untuk menghindari ribut dan Michel bukanya takut sama Naila. dia hanya tidak mau membuat masalah berantem dengan Kakak kelas.