My Love

Dev dan Viki akhirnya berdamai. Meskipun didalam perasaan viki masih ada yang mengganjal.

Viki hanya ingin menikmati waktunya bersama Dev dengan bahagia.

Hari ini Viki akan berkunjung ke kantor Dev karena dia ingin menghabiskan waktunya bersama Dev.

Sekarang Viki merasa sangat posesif pada Dev. Dan dia tidak tau penyebabnya. Mungkin karena viki terlalu mencintai Dev. Hanya itu yang ada di dalam pikirannya.

Ketika sampai dikantor Dev, viki langsung menuju ruangan Dev.

Viki membuka pintu dan melihat pemandangan yang sangat tidak ingin dia lihat.

Dev dan siena tampak tertawa bersama. Hanya mereka berdua didalam ruangan itu. Tanpa ada Pak Jo dan pegawai yang lain.

Dev yang melihat viki datang menghampirinya dan mencium keningnya.

"Tumben kau kemari sayang.. apa kau merindukanku?"tanya Dev hati hati.

Dev tau viki tidak senang dengan situasi ini.

"Sepertinya aku mengganggu kalian...apakah kalian sedang bernostalgia?" , ketus viki.

"Maaf nona viki.. sepertinya anda salah paham...aku hanya mengobrol biasa dengan Dev.", jawab siena santai.

"Apakah kalian tidak ada pekerjaan sampai bisa mengobrol santai seperti ini? ", balas viki dengan melihat Dev dan siena bergantian.

Viki seperti sedang mengadili 2 orang yang ketahuan selingkuh.

Emosi Viki akhir akhir ini memang tidak bisa dia kendalikan. Melihat hal ini jelas jelas membuat viki meradang dan emosinya tersulut.

"Viki.. please... jangan memulai.. aku dan siena hanya berteman baik", ucap Dev lembut. Dia tidak ingin menambah runyam situasi ini.

"Aku permisi dulu Dev..nona Viki sepertinya tidak menyukaiku", ucap Siena dengan senyum menyebalkannya.

"Aku memang tidak menyukaimu nona siena... bisakah kau menjauh dari suamiku? kau selalu menempel seperti benalu", sindir viki.

"Viki..bisakah kau sedikit bersikap sopan?", geram Dev.

"Kau membelanya? kau masih menyukainya? Dia seorang wanita menyedihkan yang masih mengejar ngejar cinta lamanya..benar benar menyedihkan", cibir Viki berani. Dia siap untuk bertengkar hebat dengan Dev.

"VIKI!!!! jaga bicaramu.. pulanglah.. apa yang kujelaskan benar benar tidak ada yang masuk kedalam kepalamu..aku hanya butuh pengertianmu viki",bentak Dev.

Viki yang terkejut mendengar bentakan Dev langsung melihat kearah Siena yang tersenyum menang. Dan Dev tidak melihatnya.

'Wanita ini benar benar licik', batin viki.

Tanpa kata Viki langsung meninggalkan kantor Dev dengan hati kesal yang luar biasa.

Sepanjang perjalanan dia menangis. Dia tidak langsung pulang ke penthouse. Tapi dia menyuruh sang sopir untuk keliling kota sampai suasana hatinya tenang.

'Ada apa denganku? kenapa aku gampang tersulut emosi? aku sangat membenci situasi ini', batin viki menangis.

" Pak ..antar aku ke cafe eskrim diseberang penthouse", ucap viki akhirmya pada pak sopir.

"Baik nona", jawab pak sopir.

Viki menghabiskan sorenya di cafe itu. Di cafe itu terdapat banyak buku yang bisa dibaca pelanggan dengan bebas.

Viki membaca buku disana untuk mengusir rasa kesal atas kejadian siang tadi.

Sampai tidak terasa malam menjelang. Dan akhirnya viki pulang ke rumah dengan berjalan kaki.

Ketika berjalan tidak sengaja dia tersandung dan highheelsnya patah. Akhirnya dia melepas sandalnya dan menentengnya.

Viki berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Dia menyeberang jalan dan Dev yang berada didepan gedung melihat ke arahnya.

Dev langsung menggendong sang istri karena Dev tidak ingin kaki istrinya terluka.

Viki hanya bisa diam dan menurut ketika Dev menggedongnya karena banyak orang yang melihatnya.